Jumat, 22 Januari 2016
Minggu, 03 Januari 2016
Versi Teks Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 7
Thanks to: www.mangakita.net
Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 7
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Akashi menggunakan
kepribadiannya yang satu lagi untuk
menghadapi Nash, Nash agak kesulitan menghadapi Akashi dan menyadari bahwa
Akashi memiliki mata untuk melihat masa depan. Setelah itu, Jabberwock tetap dapat
mencetak angka, Nash tetap bisa mengoper dengan mengoper di luar jangkauan
Emperor Eye Akashi. Vorpal Swords melakukan time out, memutuskan untuk
melakukan gerakan kombinasi Midorima dan Takao (sky direct three point) dan itu
berhasil mendapatkan angka dari Jabberwock. Nash tidak percaya Vorpal Sword
bisa menyudutkan Jabberwock sampai seperti itu dan berkata kesalahan terbesar
Jabberwock adalah Akashi, karena Akashi memiliki mata yang sama dengan Nash.
Chapter 7
Nash, wujud ‘mata’ sebenarnya laki-laki itu
“Apa dia bilang!?” Midorima terkejut
“Dia... barusan bilang apa!?” Aomine terkejut juga
“...........”
“Apa katanya barusan?! Mata yang sama!? Jangan-jangan... dia
juga punya Emperor Eye!?” batin Kagami, ia terkejut
“Ah, tapi jangan salah paham, ya. Aku memang bilang ‘sama’,
tapi yang kumaksud itu cara kerjanya yang sama. Bukan berarti sama persis, lo”
kata Nash
“Belial Eye-ku (mata sang iblis Belial) beda dengan level
matamu itu. Lo” lanjut Nash dengan tatapan sinis ke Akashi
“!!”
“Eh!?” penonton ketakutan
“Dia bisa setenang itu... saat menghadapi Emperor Eye
Akashi!?” kata penonton
“Akashicchi!” batin
Kise
“Huh? Beda level katamu!? Jangan meremehkan aku!!!” batin
Akashi
“Dia akan memindahkan bola ke tangan kirinya lewat
belakang!!” hasil dari Emperor Eye Akashi
Nash mendrrible, dan Akashi bereaksi untuk merebut bola dari
Nash, tapi...
ternyata, Nash melakukan between the leg dari belakang ke
depan
“Apa?!” batin Akashi
Nash melewati Akashi
“Akashi bisa dilewati begitu saja?!” pemain Rakuzan yang
menonton terkejut
“Itu artinya... tidak salah lagi. Ternyata Nash memang
setipe dengan Akashi. Dia bisa melihat masa depan!” batin Kagami
“Meskipun begitu, keadaan ini... bisa kuhentikan!” batin
Murasakibara
“Aku tidak akan melepaskan penjagaanku pada Silver dan
bersiap untuk menahan Nash apabila dia menembak. Walau dia bisa melihat masa
depan sekali pun jika aku bisa menahan tembakannya, maka ini semua akan
berakhir” lanjut batin Murasakibara
Nash menggunakan Belial Eyenya untuk melihat masa depan
“Eh?” Midroma terkejut
Tiba-tiba saja bola yang tadi di Nash berada di tangan
Jabberwock nomor 6, dan melakukan shoot
Murasakibara pun terkejut
“Apa?”
“Tidak. Kapan dia memberikan... operannya?” Murasakibara
bertanya-tanya
Semua yang menonton terkejut
“Apa?! Akashi yang mempunyai Emperor Eye bahkan bisa
dilewati olehnya!? Lebih parahnya lagi, operan macam apa... yang barusan itu!?
Operannya itu tidak menghilang, lebih tepatnya saat pemain mau menerima operannya di posisi bebas,
bola sudah langsung ada di tangan pemain
itu!” seru penonton
“Tidak mungkin!!” pemain cadangan Vorpal Swords terkejut
“Jujur saja keadaan ini benar-benar bahaya. Tidak kusangka
kalau Nash juga sama sepertimu. Dia bisa melihat masa depan” kata Aomine saat
mengoper bola kepada Akashi
“Tidak. Bahkan lebih dari itu” kata Akashi
“.........?!” Aomine tampak terkejut
“Dia bukannya menyesuaikan dirinya pada pemain yang berada
dalam posisi bebas. Seandainya pemain
yang ingin dia beri umpan tidak dalam posisi bebas, tidak salah lagi, dia sudah
bersiap untuk melakukan tembakan langsung. Tapi begitu targetnya bisa lolos
dari penjagaan lawan, dia sudah memberikan operan langsung kepadanya. Itu hal
yang tidak bisa dilakukan dengan Emperor Eye. Kemungkinan besar mata orang
itu...” jelas Akashi
“Wah,kau hebat juga, ya. Bisa menyadarinya dalam waktu
sesingkat itu” Kata Nash
“Yang bisa kau lihat dengan matamu itu hanya satu orang
saja. Tetapi mataku bisa melihat seluruh
pemain, baik itu lawan maupun kawan di saat yang bersamaan.” Lanjut Nash
“ITU ARTINYA, AKU BISA MELIHAT KESELURUHAN MASA DEPAN
PERMAINAN INI. KALIAN TIDAK BISA MELEWATIKU BAHKAN DEWA SEKALI PUN TIDAK BISA
MELAKUKANNYA” kata Nash dengan tatapan sinis
“Dia bilang dia bisa melihat masa depan seluruh pemain...
dan tetap menjaga pertahanannya. Lalu bagaimana kita bisa menyerang mereka?”
kata Koganei
“Kalau Point Guard biasa, mustahil bisa mengatasinya.
Tapi... kalau Akashi pasti bisa!” kata Izuki
Akashi mendribble
“Apa?”
“Sama seperti Nash tadi, Akashi bisa setenang itu saat
melawannya!” pemain Seiein yang menonton lewat TV terkejut
“Apa!?” pemain Jabberwock lainnya terkejut
“Tidak peduli walau kau bisa melihat masa depan semua orang.
Tapi dalam permainan satu lawan satu, hal itu tidak ada gunanya. Tadi aku hanya
sedikit terlambat melihat gerakanmu saja. Tapi itu tidak akan terulang untuk
kedua kalinya” batin Akashi
Akashi melakukan dribble streetball
“Uwaaa! Luar biasa duel satu lawan satu yang sangat sengit!!
Dan lagi gerakan mereka seperti pemain ‘street basketball’ alami!! Akashi
ternyata bsa melakukan dribble seperti itu!?” seru penonton
“Yang benar saja!” batin Kagami
“Mereka berdua sama-sama memiliki mata yang bisa melihat
masa depan dan waktu kita hanya tersisa tinggal 5 menit!” batin Akashi
Akashi masih melakukan dribble dan tiba-tiba ia mengoper
kepada Aomine dari belakang
Aomine mendribble dan
“OOOOOO!!” ia ingin melakukan formless shot sepertinya
“Bagus sekali!
Ternyata diblok oleh Nash
“Apa!?” Aomine terkejut
“Tidak mungkin...” Momoi dan Riko terkejut
“Bukankah sudah kubilang aku ini bisa melihat keseluruhan
masa depan, selama semua ini bisa terlihat olehku, kau tidak akan bisa mencetak
angka lagi” kata Nash
“Uwah, gawat! Serangan balasan” seru penonton
“Huh”
“Kalah menang dalam sebuat pertandingan ditentukan saat kita
bisa melakukan operan tanpa menghindari pertandingan satu lawan satu, lo.
Sebagai sesama pemilik mata yang bisa melihat masa depan, kenapa aku bisa
melewatimu, dan kau tidak bisa melewatiku? Jawabannya mudah” kata Nash
“Itu karena perbedaan kekuatan diantara kita” Nash melakukan
ankle break ke Akashi, Akashi terjatuh
“Yang benar saja? Akashi terkena ankle break!?” seru
penonton
“Uwaaaa!?” Nash berusaha memasukan bolanya (pakai tangan
kanan)
“Tidak masih belum!!”
“OOOOOOOO!!”
“Kagami!!!”
Nash memegang bolanya dan berusaha memasukan bolanya dengan
tangan kiri, sehingga Kagami susah menjangkaunya
“Urgh...” keluh Kagami
“Pritt” bola itu pun masuk
“..........!”
“Basket count!! One throw!!” kata wasit
“Uwaaa! Nash tidak bisa dihentikan!! Apa yang harus kita lakukan!?”
seru penonton
“Dia terlalu kuat!!” batin Riko
“Belial Eye... serangan operan dan juga tembakan dia tidak
bisa dihentikan. Kerja sama defense dalam bentuk apapun tidak akan bisa
menghentikannya. Mungkin sky direct three point juga sudah tidak bisa digunakan
lagi. Kalau begini, apa yang harus kita lakukan!?”lanjut batin Riko
“....!?”
“Kita harus segera meminta time out, tapi kita baru saja
menggunakannya...” batin Kagetora
“Ayo, cepat bangun, dong~~ Aka-chin. Kau tidak cocok seperti
itu, lo~~” kata Murasakibara kepada Akashi dan mengulurkan tanggannya kepada
Akashi
“Anu, setelah ini, apa kau bisa menyerahkannya padaku?”
tanya Murasakibara
“Eh?” pemain cadangan
Vorpal Swords kebingungan
“Menyerahkannya padamu... apa kau mau menghadapi Nash!?”
tanya Kagami kepada Murasakibara
“AAA — bukan begitu... yang bisa melakukan itu sampai akhir
cuma Aka-chin, kan? Lagipula Aka-chin tidak akan kalah melawan orang seperti
dia~~ dan juga yang barusan tadi, pasti sangat berat bahkan untuk orang seperti
Aka-chin sekalipun, iya’kan~~~? Karena itu, untuk sementara ini baik offense
maupun defense, serahkan saja padaku” kata Murasakibara
“Apa itu artinya kau mau berhadapan satu lawan satu dengan
Silver? Kalau memang begitu... menurutku itu adalah peluang terbesar kita untuk
menang” kata Midorima
“Baiklah kalau begitu~~” Murasakibara berjalan menuju bench
“Meskipun mereka tahu aku akan memancingnya, tapi mereka
pasti akan terpancing, iya kan? Jika itu bisa mencegah Nash melakukan apapun
yang ia inginkan, bahkan taktik terbodoh pun akan kulakukan”
“Riko-chan atau Sa-chan , aku pinjam ikat rambut satu,
dong” kata Murasakibara kepada Riko dan
Momoi
“Eh?”
“Lagipula apa maksud perkataanmu tentang ‘peluang terbesar
kita untuk menang’? Apapun yang terjadi kita harus menang, walau harus matipun
kita harus menang, kan?” kata Murasakibara
“Mereka mencetak one-throw. Gawat selisihnya jadi 8 angka...
selisih poin yang dikejar dengan serangan three point beruntun dari Midorima,
mulai melebar lagi!!” seru penonton
“Sial... kumohon... berjuanglah semuanya!!” batin pemain
cadangan Vorpal Swords
Bola di oper kepada Midorima, lalu dioper kepada
Murasakibara
“...!!”
“Hah, mau apa kau!? Jangan-jangan kau mau bertarung satu
lawan satu denganku...” kata Jason
Murasakibara mendribble
“Urgh!?”
“AAAARGH!?”
“Orang ini...” batin Jason
“Uwaaa, benturan yang hebat!! Adu kekuatan antar center”
seru penonton
“Tapi... gawat... memang tidak bisa!!”
Murasakibara pivot dan melakukan dunk
“OOOOOOOOOOOOOOO”
“ORAAAA” berhasil diblok oleh Jason
“Uwaaa, tidak berhasil!! Ternyata Silver memang kuat!!” seru
penonton
“Sial” keluh Murasakibara
“Bukan... bukan seperti ini. Lebih... harus lebih dari ini”
batin Murasakibara
“Hap..” kata Nash
“Tekanan yang diberikan, berbeda dari yang sebelumnya. Jika
mereka tidak memperbolehkanku mundur, itu artinya yang diutamakan adalah
defense. Tetapi hanya Silver saja yang tidak dijaga ketat. Apa itu sengaja dilakukan?
Sepertinya apapun yang terjadi dia ingin bertarung satu lawan satu dengan
Silver, ya” batin Nash
“Apa mereka bodoh?”
“Kalian terlalu gegabah tahu” Nash mengoper kepada Jason,
Murasaibara menjaganya
Flashback...
“Bukan bukan seperti itu. Rendahkan pingulmu!” kata Okamura
“Angkat bagian atas tubuhmu!” Okamura membetulkan posisi
Murasakibara
“Ah... sudahlah, kau berisik!!” kata Murasakibara
“Jika kau ingin melepaskan kekuatanmu 100%, posisimu juga
harus sempurna. Murasakibara, kau sering
melakukan gerakan yang sia-sia” kata Okamura
“Aku lebih baik daripada Nebuyae, lo” kata Murasakibara
“Lagipula, kau itu terlalu banyak bergantung pada inderamu,
tahu. Kalau memang begitu, bukannya Kagami lebih bisa melakukannya?” kata Fukui
“Menyebalkan!” kata Murasakibara
“Kalau kau terus seperti itu, kau tidak akan bisa melakukan
apapun saat melawan orang yang lebih besar dan kuat darimu, lo” lanjut Fukui
“Orang seperti itu kan nggak bakal ada”
“Lagipula, Winter Cup kan sudah selesai. Kenapa kau tidak
pensiun saja sih~~~?” kata Murasakibara
“Kalau kau terus begitu, aku bisa-bisa membunuhmu,lo. Yah, jangan
begitu dong. Kami ingin memberi hadiah
perpisahan sebelum pensiun”
“Ayo lakukan sekali lagi” kata Okamura
“Haah... sudah cukup. Dasar dagu pantat” kata Murasakibara
“Dagu pantat?!”
Flashback selesai...
Tampak duel antara Murasakibara dan Jason. Dalam satu scene,
Murasakibara gagal memaskukan bola dan Aomine berhasil mereboundnya dan
memasukkannya
Waktu tinggan 4 menit 59 detik
“Percuma saja! Meskipun Vorpal Swords berusaha bertahan
dengan Murasakibara. Jarak poinnya masih terus bertambah” seru penonton
Bola di Jason, Murasakibara menjaganya
“Ini benar-benar... gawat!
Baru kali ini aku melihat ada orang yang tidak takut saat melawanku walaupun aku
sudah mengeluarkan seluruh kemampuanku. Waktu itu, aku tidak pernah berpikir
akan ada orang yang lebih kuat dariku. Tetapi, ternyata orang seperti itu
benar-benar ada” batin Murasakibara
Jason sepertinya terkejut melihat Murasakibara...
Ternyata Murasakibara tersenyum
“Barusan dia tersenyum? Jangan-jangan dia sudah menyerah,
ya?” kata Wei Liu (kayanya)
“Tidak. Mungkin justru malah sebaliknya” kata Himuro
“Ryuu, ekspresi tadi, sepertinya aku pernah melihatnya” kata
Kise
“Aku sering melihta ekspresi seperti itu” kata Kuroko
“Eh?”
“Ekspresi yang sama dengan ekspresi Kagami. Saat dia
menikmati permainan melawan musuh yang kuat” lanjut Kuroko
“Apa!?”
“Apa yang dia lakukan!?” batin Jason
“Eh?!”
“Dia tidak bergerak!?”
“Cih!” keluh Jason
“Lagipula di babak awal dia berusaha mengimbangiku dengan
sekuat tenaga. Dan mulai dari sini, dia sudah tidak kekuatan lagi untuk
mengimbangi perubahanku!!” batin Jason
Jason melakukan pivot dan fade away
“Cepat sekali!! Kalau samapai silver melakukan ‘back step
fade away’. Eh?” Seru penonton
“Apa?!” Jason terkejut
“UOOOOO” Murasakibara memblok Jason
“Uwaaa!!”
“Block!! Murasakibara berhasil menghentikan Silver!! ” seru
penonton
“Apa!?” pemain Jabberwock terkejut
“Serangan balik Vorpal Swords!!”
Bola di Murasakibara
“Jangan meremehkanku, monyet!!!” kata Jason
Murasakibara melakukan dunk, berusaha di blok oleh Jason
“UOOOOOAAA!!
Bola itu pun masuk
“URG!?”
“Dia berhasil memasukkannya!! Apa yang sebenarnya terjadi!? Murasakibara
mengerikan!!” seru penonton
“Keren sekali!! Aku kita dia tidak akan bisa mengalahkannya,
tapi tetap saja...” batin pemain cadangan Vorpal Swords
“...........”
“Kalau diingat-ingat Murasakibaracchi pernah berkata begini ‘Apa
boleh buat, kalau aku sedang bersemangat. Mungkin aku juga bisa membuat kawanku
terluka’” kata Kise
“Dalam hal ukuran tubuh dan kekuatan dia memang tidak
tertandingi... tentu saja saat dia mengeluarkan seluruh kemampuannya, dia pasti
akan bermain seperti ini. Di dalam hatinya pasti dia akan berpikir ‘Jangan
sampai aku menyakiti lawanku’, iya kan? Tetapi dihadapan musuh seperti Silver
yang memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan dirinya, untuk pertama
kalinya dia bisa berpikir untuk tidak bermain dengan cara aman seperti itu. Mungkin
ekspresi yang ditunjukkannya tadi, bukan hanya memiliki arti dari apa yang
Kurokocchi katakan. Namun, itu juga bisa berarti dia dapat mengeluarkan seluruh
kekuatan yang ada dalam dirinya sebagai pemain basket. Itu adalah ekspresi
senang karena bisa mengeluarkan seluruh kemampuan tanpa rasa khawatir sedikit
pun” jelas Kise
Jason berusaha memasukan bola, tetapi...
“Urgh??” diblok oleh Muraskibara
“Uwaaa, lagi-lagi dia menghentikannya!! Yang benar saja dua
blok berturut-turut!!” seru penonton
“Yosh!!”
“Brengsek!!” kata pemain Jabberwock
“!!” Akashi mengoper bola
“Murasakibara!! Dia sudah sampai sini!?” seru penonton
“Maju!!” seru pemain cadangan Vorpal Swords
“Mereka bilang orang ini bisa memblok aku yang hebat ini!? Tidak
mungkin, tidak mungkin, tidak mungkin... mana mungkin aku yang hebat ini...
takut dengan orang seperti dia!? Ini tidak mungkin! Aku tidak akan membarkan
hal itu terjadi! Tidak mungkin ada orang yang lebih kuat dariku!! Orang seperti
itu tidak boleh ada!!” batin Jason
Murasakibara berhasil melakukan dunk
“Berha...”
“!?” Murasakibara menghindar dari pukulan tangan Jason
“GRRRRH!!”
“URRRGGH!! UUURRRRGGGH!!” Murasakibara kesakitan
“Wasit, berhenti” kata wasit
“MURASAKIBARA!!!” semua orang khawatir
“Murasakibara-kun!!” Riko, Kagetora, Momoi berlari mendekati
Murasakibara
“ Bagaimana?” tanya Riko
“Ini gawat... saat dia terjatuh, lengannya menopang seluruh
tubuhnya. Tidak salah lagi, tulangnya patah!!” batin Kagetora
“JANGAN BERCANDA KAU TADI SENGAJA MELAKUKANNYA, KAN?!!”
teriak Kagami
“AAHN?”
“Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan. Ini kecelakaan,
tahu. Kecelakaan. BENTURAN SEPERTI INI SERING TERJADI DI BAWAH RING, KAN?
MUNGKIN DIA SEDANG SIAL SAJA! TAPI ORANG YANG AKAN MEMENANGKAN PERTANDINGAN INI
ADALAH ORANG YANG BISA BERDIRI HINGGA AKHIR” kata Jason
“Brengsek!! Dasar sampah...” Midorima dan Aomine kesal
“Menyingkirlah” kata Murasakibara
“O-Oi, jangan memaksakan dirimu” kata Kagetora
“AKU TIDAK PEDULI! ORANG ITU... PASTI AKAN KUHANCURKAN” kata
Murasakibara
“Kau tidak boleh nekat, Murasakibara-kun. Biarkan aku
menggatikanmu” kata Kuroko
“SUDAH KUBILANG AKU YANG AKAN MELAKUKANNYA, KAN?” kata Murasakibara kepada Kuroko
“Tenang saja” kata Kuroko
“Aku juga merasa kesal sepertimu. Kita pasti akan menang”
lanjutnya dengan memegang pundak Murasakibara
Kemarahan bagai api yang membara
Lanjut chapter 8
Langganan:
Postingan (Atom)