Jumat, 16 Oktober 2015

Versi Teks Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 6


Thanks to:mangakita.net

Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 6

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa demi menghadapi Jason Silver, Kise dan Aomine bekerja sama dan melakukan double team pada Jason, tapi jarak poin tidak melebar karena ketika mereka melakukan doube team, pasti ada salah satu pemain Jabberwock kosong dan dapat mencetak angka dan kemampuan mereka (Jabberwock nomor 8 dan 7) diatas perkiraan Kagetora. Kise membuat keputusan untuk mengorbankan dirinya untuk menyimpan tenaga Aomine dan menghadapi Jason sendiri. Kise berhasil memasuki zone dan walaupun dia sendiri yang menghadapi Jason, ia masih bisa seimbang dengan Jason. Pada saat kuarter ketiga habis, Akashi meminta dengan dirinya yang satu lagi untuk meminjamkan kekuatan Emperor Eyenya. Kuarter keempat pun dimulai, Kise tidak seprima yang sebelumnya, ia sangat kelelahan dan ia diganti. Melihat Kise diganti, Jabberwock menghina bahwa hasilnya tetap sama. Akashi yang tidak menerima itu berkata bahwa mereka seharusnya mengkhawatirkan mereka sendiri dan Akashi berhasil memblok operan cepat Nash. Akankah Nash kesulitan menghadapi Akashi?

Chapter 6

“Apa yang ingin kau bicarakan, Akashi?” pemain ‘Generasi Keajaiban’ (Kuroko  sama Kagami juga) bertanya-tanya

“....”

“....?”

“Masih ingat apa yang kukatakan saat kita sedang mendiskusikan taktik serangan balik?” tanya Akashi

“?”

“Ah, tentang duel antara Akashicchi dengan Nash,kan?” tanya Kise

“Ya, kalau tidak salah... untuk mengalahkan Nash, aku harus... menggunakan Emperor Eye milikku” kata Akashi

“...!”

“Tapi aku bukanlah pemilik kemampuan Emperor Eye  yang asli, mungkin saja lebih baik jika menyerahkan Emperor Eye ke pemilik yang sebenarnya...karena itulah, mungkin kita akan mengubah rencana saat pertandingan dimulai. Tolong jangan panik dan teruslah bermain” lanjut Akashi

“Eh?”

“Apa itu berarti kita tidak bisa menggunakan Emperor Eye sekarang?” tanya Kise

“Mungkin, tidak... kekuatan ini bukan sepenuhnya milikku. Ya, aku masih bisa menggunakan Emperor Eye, tapi mungkin tidak sebaik dia yang merupakan pemilik aslinya” jawab Akashi

“Eh?”

“Kukira ada sesuatu yang menyeramkan, jadi cuma itu saja? Apa boleh aku pergi sekarang?” kata Muraskibara

“Aku lapar...”

“Kita sudah selesai di sini” kata Aomine yang mengantuk

“Kau...” ucap Akashi

“Kami baik-baik saja. Kau tidak perlu mengatakannya pada kami. Kami sudah mengetahuinya” kata Midorima

“Akashi-kun tetaplah Akashi-kun. Tidak ada yang berubah darimu” kata Kuroko

“....”

“Ya, kau benar” ucap Akashi

Kembali ke pertandingan...

“Wow, lihat steal yang dilakukannya itu!! Cepat sekali... tidak, ini... reaksi pertahanan mereka lebih cepat daripada saat menyerang? Apakah ini...?” seru penonton

“O-out of bounds!!! Bola putih” kata wasit

“Ti-tidak mungkin... dia bisa menghentikan Nash?” kata 2 pemain Jabberwock

“Tiba-tiba orang ini berubah total...” batin Nash

“Tapi perubahannya jauh berbeda dengan mereka berdua (Aomine dan Kise). Seakan-akan dia sudah menjadi orang lain!”lanjut batin Nash

“Oh, out of bounds, huh... sepertinya tanganku sedikit licin... oh baiklah hal itu tidak akan terjadi lagi” kata Akashi (yang punya Emperor Eye)

“Hah?!” Nash kesal

“Akashi yang lain... dia memang berkata ada kemungkinan dia akan berubah... aku seperti melihat orang lain saja... tekanannya kuat sekali!” kata pemain cadangan Vorpal Swords

“Tapi...” kata Kise

“Saat ini Akashicchi adalah orang yang paling bisa diandalkan dalam tim Vorpal Swords!” kata Kise

Murasakibara, Midorima, Kagami, Aomine,Kuroko  yang ikut pada saat itu (flashback) tersenyum menandakan mereka percaya kepada Akashi

Bola di bawa oleh Nash

“Selain sikapnya yang berubah, dia juga bisa membaca operanku... apa dia bisa melihat gerakanku?” batin Nash
“Tidak, itu mustahil, teknik yang kugunakan tidak akan bisa dikalahkan. Kalau begitu jangan-jangan...” lanjut batin Nash

“Baiklah, akan kucoba sekali lagi” Nash mencoba melakukan sesuatu

Nash melakukan crossover

“Apa? Dia bisa melakukan crossover lewat belakang penggunanya!?” pemain Rakuzan yang menonton lewat TV terkejut

“Cepat sekali! Jika dia menyembunyikan gerakan awalnya, akan sangat sulit untuk bertahan!” batin Mibuchi

“Tapi...”

“Bagi Seo-chan ini tidak ada apa-apanya!” Akashi berhasil agar Nash tidak melewatinya

“Apa-? Dia bisa mengimbangi gerakannya?” kata 2 pemain Jabberwock

“Tch!” keluh Nash

Nash melakukan between the leg dan

“Tiba-tiba melakukan lompatan fade-away? Tinggi sekali” tanggap penonton

Tapi berhasil di blok oleh Akashi dengan menggunakan Emperor Eyenya

“Tch!” keluh Nash

“Sudah kuduga... dia memiliki... mata itu! Dia bisa melihat masa depan!” batin Nash

“ Wah, dia dihentikan lagi! Apa ini? Inikah Emperor Eye milik Akashi?” seru penoton

Akashi mengejar bola yang berhasil ia blok

“Luar biasa! Dia benar-benar... Akashi yang satunya!” seru penonton

“Jangan harap kau bisa lolos!” seru pemain Jabberwock nomor 12 (botak)

“Minggirlah” kata Akashi

“Apa?”

“Itu perintah. Ingatlah ini baik-baik.” Kata Akashi

Akashi menggunakan Emperor Eyenya untuk Angkle Break pemain Jabberwock nomor 12 (botak)
 itu

“Perintahku ini mutlak” kata Akashi

“Apa-apaan dia? Dia menggunakan Angkle-Break dengan mudah!” batin pemoan Jabberwock nomor 7

“Ohh!!”

Akashi mengoper

“Kagami!!”

“Maju!!!”

“HAAAAH!!” Kagami melompat untuk melakukan dunk

“Hah” Jason berhasil memblok Kagami

“!!?”

“Ngh” keluh Kagami

“!”

“Wah! Silver menahannya! Sayang sekali. Serangan Vopal Swords tidak berhasil mencetak angka!”

Bola di Akashi

“Tenanglah! Atur formasi dan coba lagi!” teriak Hyuga

Jason memegang lehernya dan mengeluarkan aura yang mengerikan

“Orang ini...” batin Kagetora

“!” Akashi terkejut

“Eh?!”

“Merka melakukan double-team pada Midorima?!”

“Mereka mencegah Midorima mencetak three point!”

“Ini diluar dugaan. Mereka tidak melakukan time-out maupun berunding terlebih dahulu. Tapi, mereka bisa membuat keputusan yang tepat secepat itu. Tingkah mereka mungkin buru, tapi mereka itu pintar. Kalau mereka melakukan itu, berarti salah satu pemain kami ada yang tidak dijaga!” batin Riko

“Hei!!” seru Kagami

Bola dioper ke Kagami

“Kagami!!”

“!!”

“ Tapi, reaksi Silver benar-benar cepat!” seru penonton

“Berikan bolanya padaku!” kata Akashi

“Dia memberikan bolanya lagi pada Akashi!” seru penonton

“Silver! Reaksinya cepat...”

“Eh? Sebuah operan?”

Murasakibara berhasil melakukan dunk

“Wow!”

“Pertahanannya dan serangannya... cepat sekali!! Dan tidak mungkin untuk bisa mengimbanginya!!” seru penonton

Skor sementara Vorpal Swords 62-70 Jabberwock

“Cih!” keluh Jason

“Sial”keluh 2 pemain Jabberwock

“Bagus!!” seru pemain cadangan Seirin

“Fiuh” Kagetora merasa lega

“Kita mendapatkan poin, tapi itu sangat mendebarkan. Semenjak Kise keluar dari lapangan, Silver tidak terhentikan lagi. Kita bisa mencetak angka karena mereka sibuk men-double-team Midorima... dia kembali saat tekanannya hilang. Tak bisa dipercaya. Dia patut diberi pujian” batin Kagetora

Akashi membawa bola dan Akashi melihat Kagetora mengangkat tangannya (untuk time out atau tanda ke Akashi kayanya)

Giliran Jaberwock offense, bola di Nash

Nash menggerakan kakinya dan mengoper lewat punggungnya ke pemain Jabberwock nomor 7

“Hebat! Dia mengumpan di luar jangkauan penglihatan Emperor Eye!! Jangan-jangan... dia bisa menebaknya?” batin Izuki

“Tsh..” keluh Nash

“Aku terpaksa mengoper ke sana, menyusahkan sekali.” Batin Nash

“ Sejujurnya aku terkejut... aku tak mengira ada peman di sini yang memiliki mata itu... kalau seperti ini... aku harus menggunakan ‘itu. Bukan trik kecil seperti sebelumnya... tapi trik sesungguhnya” lanjut batin Nash

“Oohh!!” pemain Jabberwock nomor 7 ingin memasukan bolanya, tapi dijaga oleh Aomine dan ia mengoper kepada pemain Jabberwock nomor 6 dan pemain Jabberwock nomor 6 itu berhasil memasukan bolanya

“Ugh..”

“Wah... luar biasa!! Jabberwock masih sangat kuat!!” seru penonton

“Sialan..” keluh Aomine

“Vorpal Sword time out” kata wasit

Skor sementara Vorpal Swords 62-72 Jabberwock, kuarter 4 waktu masih 8 menit 37 detik

“Pertama, situasinya...” Kagetora mulai berbicara

“ untuk serangan kita... ada banyak tekanan pada Midorima, jadi untuk saat ini mungkin kita membiarkannya dulu, yang lebih penting sekarang, bagaimana cara menghadapi Silver di area Free Throw... barusan kita bisa mencetak angka, tapi... kita tidak tahu kedepannya masih bisa lagi atau tidak. Untuk pertahanan kita... kita harus menghentikan Silver untuk mencetak angka, tapi, empat pemain lainnya juga sama kuatnya dengan ‘Kiseki no Sedai’ jadi akan sulit untuk menghentikan mereka.” Kata Kagetora

“Selanjutnya, kita pasti bisa menghentikan mereka! Ah... kalau” kata Aomine

“Kau tidak bisa pun itu tidak mengejutkanku. Karena itulah kedua tim, sama-sama tidak diuntungkan”

“Pertama, kita tidak bisa seperti ini terus. Jika kita menyia-nyiakan keunggulan dari Kise, kita tidak akan bisa menyusul.” Lanjut Kagetora

“Masih ada hal yang bisa kita lakukan” kata Akashi kepada Kagetora

“Aku ingin memperbaiki... pendapatmu tentang sisi luar kita yang tidak berguna. Kita masih punya lemparan jauh. Kita akan menyusul dengan tembakan tiga angka” lanjut Akashi

“Tapi ini menjadi pertaruhan. Apa kau percaya padaku, Shintarou?” tanya Akashi kepada Midorima

Takao seperti terkejut

“Jadi seperti itu, ya. Kalian selalu meragukanku. Aku selalu bermain semaksimal mungkin. Begitu pula dengan hari ini” kata Midorima

“Tembakanku tidak akan meleset” lanjut Midorima

“Permainan dimulai kembali...”

Akashi membawa bola, Midorima masih dijaga 2 orang

“Kita butuh lemparan tiga angka, tapi... kalau seperti ini... bagaimana caranya?” tanya Hyuga

“Aku mengeti sekarang.... ouch” kata Wakamatsu

“Ya... aku tak tahu harus merasa seperti apa.” Kata Takao

“Demu meraih kemenangan, tentu saja itu akan berhasil... walaupun ini benar-benar berhasil, aku merasa kesal...” lanjut Takao

“Eh?”

“..!”

“Aku memiliki Emperor Eye. Tapi, kau masih merasa gelisah, Shintarou?” Tanya Akashi

“Hmph.”

“Jangan menanyakan hal bodoh seperti itu, Akashi. Setelah bermain di tim yang sama denganmu selama beberapa tahun...”  kata Midorima

“Sejak pertama kali aku mencobanya. Aku sama sekali tak pernah meragukan umpannya (Takao). Begitu pula denganmu, Akashi” lanjut Midorima

Midorima melakukan shooting (tanpa bola)

“Huh?”

“Apa yang dia lakukan?” dua orang (nomor 12, botak12 dan 6)  yang menjaganya bingung

Akashi mengoper

“Apa?” kata Nash

“Jangan-jangan...”batin Nash

“Ya ampun... yang benar saja” kata Takao

“Sempurna”

Bola di tangan Midorima dan Midorima melakukan shooting. Bola itu pun masuk

“Ap...”

“Apa?!” pemain Jabberwock terkejut

“Masuk!! Mengoper bola di udara lalu menembakkannya! Itu adalah kerjasama Midorima dan Takao... tembakan sky direct three point!” seru penonton

“Yes!” pemain cadangan Vorpal Swords gembira

“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” teriak penonton

Pemain Jabberwock nomor 12 (botak) melakukan drive dan shooting, Kagami menjagnya

“Ugh...”

“Tembakannya terlalu dipaksakan...” batin Kagami

“Yosh!” serunya

“Tidak akan masuk!”

Dan ternyata... bola itu masuk

“Eh?!”

“Kenapa bolanya bisa masuk... sialan...” keluh Kagami

“Sudah tak usah dipikirkan. Lain kali kau pasti akan mengerti” kata Midorima kepada Kagami dan Midorima berlari kedepan Kagami

“............”

“Barusan dia berbicara denganku?” batin Kagami

“Sepertinya dia mulai bersemangat. Hari ini tembakannya benar-benar tidak akan meleset...” lanjut bantin Kagami

“Jika... kita bisa terus memasukkan 3 point... bearti kita bisa mengejar ketertinggalan kita” Kata Midorima, bola yang ia shoot masuk

“Dua three point berturut-turut!! Akashi dan  Midorima memang luar biasa!!” seru penonton

“Bagus!” kata pemain Seirin yang menonton

“Tch!” keluh Jabberwock

“Mencetak angka seperti itu dua kali berturut-turut pasti hanya sebuah kebetulan... kenapa mereka bisa sangat yakin bahwa tembakannya tidak meleset” kata pemain Jabberwock nomor 6

“Ini mustahil... kemampuan operan dan tembakan itu memang luar biasa!” kata pemain Jabberwock nomor 12 (botak)

“Ah...” kata Takao

“Walaupun sehaeusnya aku merasa kesal... kenapa aku malah kegirangan begini ya... aku malah ingin tertawa. Walaupun sangat menyebalkan untuk mengakuinya... orang yang sangat cocok untuk melakukan kerja sama tim adalah....” batin Takao

“Mereka berdua!!”

Bola dibawa oleh Nash

Nomor 12 (botak) Jabberwock mengoper dan berhasil disteal oleh Aomine

“......”

“Steal! Serangan balik Vorpal Swords” seru penonton

“Oi, mundur...”

Bola di bawa oleh Akashi dan tiba-tiba ia mengoper keluar (ke Midorima)

“Sial!!”

Midorima melakukan shooting dan bola itu masuk

“Ini dia!! Serangan tiga kali berturut-turut!! Akhirnya... kita hanya tertinggal 3 poin!!” seru penonton, Skor sementara Vorpal Swords 71-74 Jabberwock

“Bagus!!” semua pemain Vorpal Swords gembira

Akashi dan Midorima melakukan tos, Vorpal Swords siap melakukan defense

Nash menerima bola dari temannya

“Fuih...” Nash mengeluarkan nafas

Kagami dan yang lainnya terkejut seperti ada yang berbeda dari Nash

“Jujur saja aku sangat terkejut... aku tidak percaya kalian bisa menyudutkan kami sampai seperti ini.” Kata Nash yang sedang membawa bola

“Aku akui aku memang salah perhitungan. Dan kesalahan terbesar kami adalah kau.” Ia berkata menunjukan kepada Akashi, Akashi terkejut

“Ini pertama kalinya aku bertemu seseorang dengan mata seperti itu”

“MATA YANG SAMA DENGAN MILIKKU” lanjutnya

Lanjut chapter 7

Selasa, 18 Agustus 2015

Versi Teks Kuroko no Basuke Chapter 5


Thanks to: http://www.mangakita.net/
img: http://ichigovizard96.deviantart.com/

Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 5

Chapter sebelumnya diceritakan pada kuarter ke-2, Jabberwock tertekan oleh permainan Vorpal Swords dan membuat Jason Silver kesal sehingga Nash harus mendiamkannya dengan tatapan tajam. Pada kuarter ke-3, Nash membuat Vorpal Swords tertekan karena operan yang membuat Kise yang sedang berwaspada penuh tidak bergerak ditambah lagi permainan Jason yang luar biasa dikombinasikan dengan operan Nash. Diambang keputusasaan Vorpal Sword, Kagetora memutuskan untuk mengganti Kuroko dan membiarkan Akashi masuk. Akashi mengatakan Vorpal Swords masih ada cara untuk menang selain membawa anggota tim masuk ke zone karena beberapa alasan ia tidak bisa melakukannya. Saat ini, Aomine dan Kise mempunyai kemampuan untuk mengehentikan Jason. Aomine pun memasuki zone dan Kise menggunakan perfect copynya. Apa yang terjadi selanjutnya? Apa yang bisa dilakukan oleh zone Aomine dan perfect copynya Kise?

Chapter 5

“Double team Aomine dan Kise!! Wow!! Menegangkan sekali... tidak ada kata-kata yang menggambarkan pertandingan ini!!” seru penonton

“Oi, Oi, Oi” kata Jason

“Apa apa dengan mereka? Gerakan mereka sangat berbeda dengan yang sebelumnya!” batin salah satu pemain Jabberwock (no 12 kayanya, botak)
“Apa ini... zone? Dia memasuki zone atas kemauannya sendiri? Zone yang satunya tidak seperti zone, tapi memiliki kekuatan yang sama!” batin Nash, ia terkejut

“Zone Aomine dan perfect copy Kise! Luar biasa... ini adalah double team terkuat, dengan ini mereka tidak akan bisa menyerang!” tampak Izuki, Koganei, Mitobe, Tsichida senang

“Ayo!!”

“Kau...”          


“Kalian sangat menyebalkan!!” Jason kesal dan ia mendrrible bola melewati Kise

“...” Aomine berhasil mengimbangi Jason

Tiba-tiba, Kise berhasil meng-steal bola Jason

Bola dibawa oleh Akashi dan tampak Murasakibara meminta bola dan dibelakangnya  ada Jason

“Sesuai dugaan ayah! Akashi-kun tidak dapat membuat rekan satu timnya memasuki zone...?” Batin Riko

“Hei!!!” Teriak Kise

Bola dioper kepada Kise. Kise menggunakan perfect copynya untuk meniru emperor eyenya Akashi

“Apa... ini?!” batin pemain Jabberwock nomor 6, Kise berhasil melewati pemain no 6 tersebut

“Waaa! Angkle breaker!!” seru penonton

“Oi!” kata pemain Jabberwock no 12, ia mengejar Kise

“!?” Kise mengoper kepada Aomine

“Ah!! Aomine dan...”

“Hmph!” Jason melopat untuk memblok Aomine

Aomine menggunakan kecepatannya dan berhasil memasukan bola ke ring dengan formless shot

“Masuk!! Kenapa bolanya bisa masuk?!”

“Temabakan tak beraturan milik Aomine!!” seru penonton

“Apa!?” kata Jason

“Ah!” keluh pemain Jabberwock

“Yes!!” seru pemain cadangan Vorpal Swords

“Luar biasa... meniru gerakan yang paling kuat... rasanya seperti ada 2 orang Aomine!” batin Wakamatsu

“Wow! Mereka berhasil mencurinya!!” seru penonton

“ Sebenarnya, sekuat apa orang-orang ini? Kerja sama mereka bagus sekali! Kise membiarkan dia lewat agar bisa mencuri bolanya...” batin Kagami

Bola dibawa Akashi

“Yes!!” seru pemain cadangan Vorpal Swords

“Dia menembak saat melompat dengan kecepatan dan teknik seperti itu? Kegilaan macam apa ini?!”kata pemain Jabberwock

“Dai-chan... Ki-chan...”

“Aku sudah lama menunggumu – aku bergabung dengan tim basket agar bisa bertanding melawanmu!”

“Aomine-cchi!” seru Kise

“-cchi?” Kata Aomine

terbayang di pikiran Momoi masa lalu Aomine dan Kise dari masa SMP di Teiko yang sering bertanding one-on-one sampai Aomine dan Kise bertanding di SMA

“Oi, kau terlalu lama mengoper bolanya! Jika kau dari tadi mengoper bolanya, aku akan mudah menyerang!” kata Aomine kepada Kise (pas masa SMP ceritanya)

“Eh? Mudah? Bagaimana kalau kau tidak bisa menerima operannya?”  tanya Kise

“Apa kau bilang idiot?!”

“Jujur saja, akhir-akhir ini aku sering sekali menangis...” batin Momoi, ia mengusap air matanya yang keluar

Kuroko yang melihat hal itu tersenyum dan berteriak

“Berjuanglah! Aomine-kun, Kise-kun!”

Kembali ke permainan

“Double team lagi!!” Aomine dan Kise menjaga Jason

“Melihatnya saja bisa membuat  jantung berdebar-debar!!” seru penonton

“Tch” keluh Jason

Tampak ada 2 pemain Jabberwock (no 6 dan 7) di tempat Murasakibara defense

“Baiklah... kalau mereka menggunakan double team bearti bagian tengahnya kosong. Aku bisa melihat jelas semua rencana mereka... area bertahannya memang luas... tapi... ” batin Nash

Akashi terkejut.

Nash menggunakan operan cepatnya dan Akashi telat bereaksi

“Itu tidak akan terjadi jika aku mengoper bolanya” Batin Nash

“Ah..” bola di pemain Jabberwock no 7

Murasaibara terkejut

Pemian no 7 tersebut dribble kebelakang sehingga Murasakibara telat menjaganya, lalu melakukan shoot, bola itu pun masuk

“Masuk!! Bagus sekali!!” seru penonton, skor sementara Vorpal Swords 44-63 Jabberwock

“Mundur satu langkah sebelum menembak...” kata Takao

“Itu sama seperti barrier jumper milik Hyuuga!” kata Wakamatsu

“Langkahnya sangat berbeda... dia tidak membebankan berat badannya pada kaki... dia bergerak mundur saat melompat”  kata Hyuga

“Gerakan mundur Hyuga tidak begitu kuat tapi sangat cepat... malah bisa lebih cepat lagi tapi... ini bukan hanya bakat alami saja. Jason bukanlah satu-satunya pemain basket jenius di tempat ini...” batin Kagetora

Aomine dan Kise tampak serius

“Apa?”

Bola masuk

“Tembakan three poin Kise!! Jarak dan posisi menembaknya... ini!” seru penonton

“Sama dengan tembakan jarak jauh milik Midorima? Gaya permainannya...apa orang ini bisa eniru gerakan pemain lain?!” batin pemain Jabberwock no 6, pemain itu langsung berlari

Murasakibara terkejut, Murasakibara discreen dan no 6 menembak 3 poin, bola itu masuk

“Sial... gawat!!”

Bola dioper ke Aomine dan dalam sekejap Aomine berhasil memasukan bola ke ring lawan

“Serangan itu! Mereka berhasil memasukkan bolanya dalam waktu 1 detik!!” seru penonton, skor menjadi Vorpal Swords 49-66 Jabberwock

Jason masih dijaga Aomine dan Kise

“Mereka bisa... mereka masih bisa menang!! Ayo, Vorpal Sword!!” seru penonton

“Tch.. mereka masih belum menyerah?!” kata pemain Jabberwock, mereka jengkel

“Apa kalian tidak berpikir... kalau melakukan double team itu sedikit keterlaluan?” kata Kise

“Ap-?”

“Aomine-cchi, apa kau bisa menyerahkan orang ini padaku?” tanya Kise

“Hah... baiklah, kau bisa menjaganya.” jawan Aomine

“Heh? Benarkah? Benarkah!?”

“Aku memang mengatakan kau boleh menjaganya! Tapi kalau kau kalah kita bertukar posisi!” seru Aomine

“Eh... oke, oke” kata Kise

Seperti rencana, Aomine menjaga no 7 dan Kise menjaga Jason sendirian

“Hah? Apa yang kau rencanakan?” kata Jason kepada Kise sepertinya ia kesal, karena merasak diremehkan

“Tidak ada... situasi ini... seperti yang kau katakan tadi. Aku sendiri saja sudah cukup untuk menjagamu” kata Kise .

“Kau... kurang ajar!!” Jason benar-benar kesal

“Jangan-jangan...” batin Aomine

“.......”

“Tunggu mereka berdua...” kata Riko

“Bukankah mereka terlalu meremehakannya?” kata Momoi

“Tidak, malah sebalinya...” jawab Kagetora

“Mereka tidak meremehkannya... mereka melakukan semua ini agar musuh tidak menyadarinya...” lanjut Kagetora

“Eh?” semua pemain kebingungan

“Aku salah perhitungan tadi... rencana kita adalah menjaga Jason dengan double team Aomine dan Kise dan menyerahkan nomor 6 dan 7 pada Murasakibara, tapi kemampuan mereka berdua melebihi dugaan kita, terutama si nomor  7, bahkan Murasakibara tidak sanggup menjagaya. Jadi keadaan ini seperti kita yang mengendalikan pertandingan ini. Tapi jarak skornya tidak berubah. Yang lebih penting lagi... mereka melakukan double team pada monster itu. Hal ini memberikan beban pada mereka berdua. Kalau begini terus, mereka akan kehabisan tenaga lebih cepat. Kise menyadari hal ini dan membuat keputusn agar tenaga Aomine tetap terjaga... dia menguras habis tenaganya untuk menjaga Silver seorang diri”  jelas Kagetora

“Bukankah itu bearti Kise mengorbankan dirinya agar bisa menang?” kata pemain cadangan Vorpal Swords

Jason mendribble melewati Kise dan siap melakukan shoot, dan dalam sekejap, Kise menggunakan perfect copy untuk meniru kecepatan Aomine untuk mengejar Jason dan kekuatan Murasakibara untuk memblok Jason

“Hah!” Kise berhasil memblok Jason

“SIALAN!” keluh Jason

“Wah, tembakannya di blok! Kise luar biasa! Dia menangani Silver seorang diri!!” seru penonton

“Si bodoh itu, dia kehilangan ketenangannya... wajar saja jika tembakannya bisa diblok... itu tadi lemah!” batin Nash

Bola dioper kepada Kise

“Ayolah, Kise!!” kata teman-teman setimnya dari Kaijo

“Sialan... akan kuhabisi kau!” kata Jason

“Hah!”

“Walaupun aku melakukan ini secara sukarela, aku agak tidak suka... karena harus melakukan hal melelahkan seperti ini” batin Kise

Kise menggunakan perfect copy lagi untuk meniru kecepatan Aomine

“Huh?”

“Ada apa dengan orang ini? Itu bukanlah kecepatan Aomine. Dia sendiri jadi ikut bertambah cepat? “ batin Jason

“Dan lagi... kalau memang hanya ini saja satu-satunya cara untuk bisa menang, aku tidak akan mengeluh!”lanjut di batin Kise

Kise melewati Jason
“HAHH!!” teriak Jason

“Mustahil... dia...”

“Si monster itu masih bisa mencapainya?!” kata penonton, mereka terkejut

“Silver!!”

“Akan kutunjukkan kepadamu!!” batin Kise

Flashback...

“Halo? Oh, iya,ini Kise, ada apa?”  kata Kise

“Yah, maksudku... saat pertandingan sebelumnya, orang-orang itu benar-beanr sudah keterlaluan terhadapmu... jadi, aku ingin meminta sesuatu...” kata Kasamatsu

“Apa yang kau inginkan?”

“Aku sedang sarapan dengan Okamura. Aku sudah melawan Generasi Keajaiban dan di pertandingan  sebelumnya aku sudah berjuang dengan keras. Tapi... aku tidak puas. Bukan karena ejekan yang mereka lontarkan pada tim strky, tapi karena mereka telah meremehkan usaha keras kami. Imayoshi dan yang lainnya juga mengatakan hal yang sama. Kudengar kau akan melawan mereka? Kalau begitu... aku juga ingin minta satu hal, menanglah, bukan untuk membalaskan dendam kami, tapi untuk membuktikan semua yang telah kita usahakan pada olahraga basket” lanjut Kasamatsu

Flashback selesai

“Hah!”

“Aku akan melakukan apapun untuk bisa menang!!” batin Kise

“HAH!” Kise berhasi memasukan bola dengan melakukan dunk

“UGH”

“Apa-apaan orang ini?!” batin Jason

“Yang benar saja?! Dia melakukan dunk di hadapan Silver!!” seru penonton

“Mustahil!! Walaupun Silver tidak sepenuhnya diap... biasanya dia mashi bisa...!” kata 2 pemain Jabberwock

“Kise... kau...” batin Aomine

“Kau berhasil” batin Kagami

“Memasuki zone!!”

“Dia menggunakan perfect copy di tambah lagi amsuk zone? Itu berarti...” kata pemain cadangan Vorpal Swords

“Ini tidak akan bertahan lama... tapi, satu hal yang pasti. Saat ini, Kise adalah pemain terkuat di lapangan

“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” teriak penonton

“Apa kau bisa mendengarkanku? Aku ingin minta tolong” batin Akashi (kayanya ngomong ama pribadi 1 lagi)

“Ya, aku sudah tahu. Memang, sudah waktunya” kata  pribadi Akashi 1 lagi

Kise menjaga Jason dengan memasuki zone dan perfect copy

“Pinjamkan kekuatanmu, kami membutukan emperor eye”

Kise mengoper kepada Aomine

“Tapi, apakah ini tidak masalah? Dulu aku adalah musuh mereka. Kalau kita tidak berkerja sama, maka tim ini bisa hancur”

“Kuarter ke-3 berakhir!” kata wasit, skor sementara Vorpal Sowrd 60-70 Jabberwock

“Tidak apa-apa. Mereka sudah berubah. Mereka tidak akan bermusuhan lagi, sama halnya denganmu, bukan?”

Tampak Kise benar-benar kelelahan

“Aku mengerti. Kalau begitu, biarkan aku ikut berjuang demi kemenangan tim”

“Apa kau baik-baik saja, Kise-kun?!”

“Kita butuh es yang lebih banyak lagi!” seru Riko

“Masih belum. Aku masih bisa bergerak. Akan kukerahkan seluruh kemampuanku sampai detik terakhir!” batin Kise

“Kuarter ke-4 dimulai!” kata wasit

“Ayo, Vorpal Swords! Berjuanglah... sedikit lagi poin mereka akan terkejar!”seru penonton

Bola dioper kepada Kise

“Hah!” Kise siap melakukan shoot

“Three point dari tengah lapangan! Ayo maju!” seru penonton  

“Eh?” ternyata bolanya air ball

“Kise-kun!” seru Kuroko

“Hah hah hah” Kise kelelahan

“Vorpal Swords member change!” seru wasit

“Ah... ini menyebalkan... aku ingin mencetak angka lagi... tapi, aku sudah tidak punya tenaga lagi...”batin Kise

“Hah... aku sangat lemah...” kata Kise

“Apa maksudmu berkata lemah? Kau sudah melakukannya dengan baik” kata Akashi (sudah jadi pribadi yang satu lagi kayanya)

“Sisanya serahkan padaku, Ryota” lanjut Akashi

“Eh?” kata Kise

“Akashicchi?” batin Kise

“Perasaan ini... jangan-jangan...” batin Midorima

Bola dioper kepada Nash

“Heh... jadi dia sudah kehabisan tenaga?” kata pemain Jabberwock no 6

“Kurasa begitu, akau kira kau bisa terus-menerus melakukan itu?” kata pemain Jabberwock no 12

“Sayang sekali... lagi-lagi berakhir seperti ini. Walaupun dia bisa bertahan sampai akhir, tapi itu tidak merubah apapun. TERIMA KASIH ATAS USAHA KALIAN YANG SIA-SIA”kata Nash kepad Akashi

“Apa katamu? Sebaiknya kau khawatirkan dirimu sendiri. Dibandingkan dengan yang lainnya, Ryota sudah melakukan tugasnya dengan baik dan itu tidaklah sia-sia...” jawab Akashi

Nash berhasil di blok oleh Akashi dengan emperor eyenya

“Ap-” Nash terkejut

“Apa?!” pemain Jabberwock terkejut no 6 dan 12

“Pip!” bola out

“Emperor eye? Tapi, itu berarti...” batin Kagami

“Akashi...” Murasakibara dan Aomine terkejut

“AKU INI MUTLAK. BERLUTUTLAH”

Lanjut chapter 6

Selasa, 14 Juli 2015

Versi Teks Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 4


Thanks to: mangaku.web.id dan mangakita.net
Img: ichigovizard96.deviantart.com

Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 4

Chapter sebelumnya diceritakan di kuater pertama Vorpal Swords berhasil melawan Jabberwock dengan baik dan ternyata Jabberwock masih belum serius melawan mereka, pada kuater ke-2, Jabberwock berhasil melawan mereka dengan baik, dan Vorpal Sword melakukan time out. Akashi dan Midorima dikeluarkan, Kagami dan Kuroko masuk, sehingga mereka dapat menghentikan dunk Jason dengan double team Aomine dan Kagami. Vorpal Sword pun bersiap melakukan serangan balik. Apa yang akan terjadi? Apakah Jabberwock akan dihancurkan?

Chapter 4

“Serangan baik dimulai sekarang!!” Kuroko mengoper kepada Kise yang sudah ada didepannya

“Operan yang bagus,Kurokocchi!!” seru Kise

“Bagus!” kata pemain cadangan Vorpal Swords

“Ah,
Huh!?”

“Itu Nash!! Dia segera bertahan!!” tampak Nash berada di depan Kise

Kise menoleh kebelakang, disana ada Aomine dan pemain Jabberworck nomor 7

“Kali ini aku takkan membiarkanmu lolos” pikir pemain Jabberwock nomor 7

“Ngomong-ngomong mana Silver…”pemain nomor 7 itu pun melihat kebelakang

“Oi, apa!?” batinnya “Kenapa dia cuma berdiri disana…”

“Tch” keluh Nash

“Sekarang pun, si idiot itu tak bisa pindah bertahan dengan cepat…” batin Nash

“2 lawan 2!!” Kise menoleh

“Operan?!” batin pemain Jabberwock nomor 7

Kise mengoper ke sebelah kanannya (di sebelah kiri ada Aomine)

“Apa?”

“Kau salah…” ternyata di kanannya Kise ada Kagami

“Kami ada 3!! Operanyang bagus!!” seru Kagami

“HAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!” Kagami melompat

“Hah!!” ia pun melakukan dunk

“Woah, masuk!! Dunk orang ini benar-benar layak untuk dinantikan!! Kagami!!” seru penonotn

Skor sementara Vorpal Sword 24-33 Jabberwock

“Bagus!!”

“Kise juga bagus sebagai Point Guard!! Gerakan semua orang juga selaras!!” Wakamatsu dan Takao tampak gembira

“Oi, Kise!! Kenapa kau perkan kepada si idiot itu!?” tanya Aomine kepada Kise

“Tadi Aominecchi dijaga ketat!!”jawab Kise

“Kau keberatan aku mencetak angka!?” tanya Kagami kepada Aomine

“…Ugh… terlalu selaras menurutku…” kata Wakamatsu dan Takao

Kuroko tersenyum

“Oi, Silver.. aku tahu kau masih terkejut, tapi kembalilah ke posisimu… kalau tadi kau, pasti kau bisa memblok lemparan itu, kan?” kata pemain Jabberwock nomor 7  kepada Jason

“Ya” jawab Jason dengan tatapan yang tajam

“… …” pemain nomor 7 pun tampak takut

“Sudah cukup main operan. Aku ingin menghancurkan mereka!!” lanjut Jason

Bola dioper kepada Jason

“Hah?” Jason terkejut

Murasakibara dan Kagami menjaga Jason

“Ini menjengkelkan sekali… aku tidak mau main dengan orang ini. Aku cuma melakukan ini agar kita bisa menang” kata Muraskibara

“Oi,oi,oi, Kagami dan Murasakibara bekerja sama!!”

“Kurang ajar!” kata Jason

“Silver, operkan kemari! Aku bebas!” kata pemain Jabberwock nomor12

“Hah?”

“Pertahanan seremeh ini takkan bisa menghentikanku, aku tak butuh bantuan!!” Jason pivot dan dribble bola sehingga ia lepas dari penjagaan Murasakibara dan Kagami

“Sudah kuduga, kaubukan tipe pengoper” kata Aomine

“Mahluk bersel satu sangat mudah dimengerti!!” (iyalah dulunya sejenis) Aomine berhasil me-steal bola Jason

“Sial!”

“Monyet sialan ini!” batin Jason

Bola di Aomine, Aomine dijaga oleh pemain Jabberwock nomor 7 dan 12

“Aomine-kun!” seru Kuroko

“Ah…”

“Aku ingin melawan mereka sendiri…” batin Aomine

“Ah sudahlah, lupakan saja”

“Sebaiknay kau menangkapnya” kata Aomine kepada Kuroko

“Ya, tentu saja” kata Kuroko, ia menangkap bolanya

“Sejak kapan dia?!”

“Orang ini muncul begitu saja… apa yang…” batin pemain Jabberwock nomor 12

Kuroko melakukan operan ajaibnya kepada Kise yang ada didepannya

“Operan bagus Kurokocchi!! Memang hebat! Karena itulah… sekarang giliranku unjuk gigi!!” kata Kise

“Kalian lihat saja!” Kise melakukan dunk

“Masuk!! Lagi-lagi Vorpal Swords mencetak angka!!” seru para penonton

“Aomine-kun, operan tadi jelek…” kata Kuroko kepada Aomine

“Apa? Tadi aku sempat cemas…”

“Eh? Tapi berhasil, kan? Tidak masalah!” kata Aomine kepada Kuroko

“Tidak, aku yakin itu karena Kuroko” kata Kagami

“Mine-chin jelek…” kata Muraskibara

“Oi!! Tak ada yang membahas dunk istimewaku?! Padahal keren sekali” kata Kise

Pemain Jabberwock tampak kesal

“kuarter ke-2 berakhir!! Hanya selisih 4 angka!! Kedua tim seimbang!!” kata para penonton, skor sementara Vorpal Sword 36-40 Jabberwock

Para pemain yang menonton tampak gembira

Silver menendang kursi karena kesal, dan pemain Vorpal Swords melihatnya

“O-oi, Silver…” kata pemain Jabberwock nomor 12

“DIAM!”

“Monyet-monyet keparat… mereka pikir mereka bisa mempermainkanku? Takkan kubiarkan ini berlanjut…” kata Jason dengan kesal

“Silver…” kata Nash

“Apa?”

“DIAM” kata Nash dengan tatapan tajam, Jason pun sedikit terkejut

“Gunakan otakmu, bodoh… apapun kompetisinya, sebuah tim takkan berjalan jika lebih dari 3 pemiannya tidak bisa bermain, kan?” lanjut Nash

“Karena itulah kita tak boleh membiarkan mereka terus mencetak angka! Aku takkan membiarkannya!” jawab Jason

“Tenang saja!”

“Kubiarkan mereka santai di kuarter 1 dan 2… kuncinya adalah memecah pertahanan mereka… lalu kita takkan punya masalah lagi. Aku bahkan akan memberimu lebih banyak peluang untuk mencetak angka” ucap Nash

Di sisi lain…

“Kelihatannya mereka bertengkar… jujur, permainan dan pertahanan mereka lebih baik daripada kita”

“Mereka seperti berkelahi…” kata Aomine

“Ya” jawab Murasakibara

“Oke semuanya.  Permainan kalian di kuarter 2 bagus pertahankan! Jangan sampai lengah, mungkin mereka masih belum menunjukkan kemampuan yang sebenarnya… pertarungan yang sesungguhnya akan dimulai sekarang. Mengerti?” kata Kagetora

“Ya” jawab semua pemain Vorpal Swords

“Tak kusangka orang sepreti Nash Gold Jr bisa dengan mudah menenangkan orang seagresig Jason Silver. Dia benar-benar lawan yang tangguh” batin Midorima

“…….”

“Kuarter ke-3 dimulai!!” skor masih Vorpal Sword 36-40 Jabberwock

“Maju, Vorpal Swords!!” bola di Nash

Para pemain Vorpal Swords sepertinya terkejut karena merasakan sesuatu

“Dia datang… dia terlihat berbeda dari sebelumnya!” batin Kagami

“Kise juga bisa merasakannya… dia sudah memasang mode pertahanan penuh!!” batin Aomine

Bahkan pemain cadangan Vorpal Swords merasakannya

Nash mendribble dan tiba-tiba bolanya melesat ke pemain Jabberwock nomor 7, Kise tidak bereaksi apa-apa

“Apa!?” Kise terkejut

“Kise-chin sudah waspada penuh!!” batin Muraskibara

“Dia tidak bisa bereaksi?!” batin Kagami

“Tidak!” Pemain Jabberwock nomor 7 itu pun melakukan shoot dan Aomine tidak bisa mebloknya

Bola itu pun masuk

“Wow!! Apa itu tadi?! Bola melesat dari Nash menuju Jason dalam sekejap mata!” seru penonton

“Apa…”

“Apa yang terjadi…” para pemain yang menonton terkejut

“Operan tadi bukan cuma sangat cepat.. ah... aku bahkan sampai tidak bisa melihat bolanya!!” batin Kise

“Operan tadi… tidak menggunakan gerakan awal?!” para pemain Vorpal Swords terkejut

“Saat seseorang melakukan gerakan cepat atau kuat, persiapannya akan membuat kita tahu gerakan apa itu. Itulah yang disebut gerakan awal. Dalam permainan cepat, bereaksi setelah gerakan dilakukan akan sudah terlambat. Bereaksi saat gerakan awal adalah tindakan yang tepat” jelas Akashi

“Tapi Nash sama sekali tidak melakukan gerakan awal. Kita memang cuma melihat dari samping… tapi jelas Kise, yang sedang menjaganya bahkan keempat orang lainnya tak bisa melihatnya” lanjut Akashi

“Apa…”

“Bearti… tak ada cara untuk menghentikan operan Nash?” batin Hyuga

“Ada yang aneh… mereka tidak bermain layaknya pemain streetball… untuk bisa menutupi gerakan awal sepenuhnya adalah pekerjaan sulit yang membutuhkan latihan rumit yang berulang-ulang… dan itu tidak ada dalam streetball... kemampuan semacam ini hanya bisa didapat melalui latihan keras sejak usia dini” batin Kagetora

“Jangan takut!! Tunjukkan pada mereka kemampuan kita!”  teriak Hyuga

“Kalau kita bicara soal operan dewa… disini kami juga punya ahlinya!! Kuroko!!” Kuroko melakukan operan alley-oop kepada Kagami

“WHOAAAAAAAAAAAAAAAAA” Kagami bersiap melakukan dunk

Kagami dan Kuroko terkejut

“Hah!!” Jason berhasil meblok Kagami

“Apa… mereka menghentikan alley-oop Kuroko dan Kagami!?” pemain Seirin yang menonton terkejut

“Tidak mungkin…” Riko dan Momoi terkejut

“Pengecohnya masih bekerja… tapi kalau itu benar… operan yang barusan harusnya tak bisa diblok… tapi Silver cukup cepat untuk bereaksi terhadapnya!?” batin Riko

“Serangan balik!! 3 lawan 3!!”

Bola di Nash, dan Nash melakukan operan ajaibnya kepada Jason

“Sial!!” keluh Kise

“Aku teralihkan oleh operannya!! Aku tak bisa menghadangnya!” batin Aomine

Jason siap melakukan dunk dan Murasakibara berusaha mebloknya

“Ngh”

“Tunggu… ini serius?! Bagaimana bisa… apa tadi dia belum menggunakan kekuatan penuh?!” batin Muraskibara

Jason berhasil memasukan bolanya

“Dia mencetak lagi! Ini gila!! Silver terus bertambah kuat!” seru penonton

Tampak darah jatuh

“Ugh”

“Time out!” kata wasit

“Murasakibara!” seru Midorima

“Perasaan gelisah ini… jangan-jangan..?” batin Kagami

“Heh… dengan bantuan Nash ini jauh lebih mudah… aku bisa bebas menghancurkan kalian. Bersiaplah monyet…”kata Jason

“Liar… tapi dia berada di level yang jauh berbeda!” tampak gambar ular yang merupakan penggambaran dari aura Jason

“Akan kuhancurkan kalian berkeping-keping!” lanjut Jason

“Monyet pun harusnya bisa mengerti sekarang… sekeras apapun kalian mencoba, kalian takkan bisa menghentikan serangan kami. Jika kalian menghentikan Silver, kalian tak bisa mengawal pemain lainnya. Mengawal pemain lain sama seperti memberi Silver kebebasan. TAK USAH CAPEK-CAPEK BERPIKIR, PERBEDAAN LEVEL KITA TERLALU JAUH” kata Nash

“Ini hebat… apa kalian sudah salah berharap di kuarter ke-2. Kalian masih bisa melawan kalian pikir kalian bisa menang? Aku senang di kuater ke-2 tadi aku tidak bersungguh-sungguh. SEKARANG AKU JADI BISA MEMBERI KALIAN RASA PUTUS ASA YANG SESUNGGUHNYA MONYET KURANG AJAR” lanjut Nash

Nash melakuakn operan ajainya lagi dan Jason berhasil mencetak angka lagi

“Dalam sekejap… perbedaan poinnya…!” skor sementara Vorpal Swords 36-46 Jabberwock

“Apa mereka tak bisa dikalahkan… bahkan oleh ‘Generasi Ajaib’… apa tak ada cara untuk mengalahkan mereka? Tolong… hentikan mereka… jangan biarkan poinnya (poin dalam sekejap Vorpal Swords 42-59 Jabberwock) adakah yang bisa membalikan keadaan ini?” batin para penonton

Jabberwock terus berusaha menghancurkan pemain Vorpal Swords dengan terus-terusan mencetak angka

“Tim Vorpal Swords pergantian pemain” kata wasit, Vorpal Swords 42-61 Jabberwock

Tampak Akashi akan menggantikan Kuroko

“Ugh… pergantian pemain… apa tak ada lagi yang bisa kita lakukan?” protes Wakamatsu

“…..”

“Aku setuju,, kita hanya bisa mengembalikan Akashi ke lapangan” kata Takao

“Akashi bisa membawa yang lain masuk zone. Bukankah lebih baik kalau semuanya masuk zone sekarang?” lanjut Takao

“Itu mustahil” jawab Kagetora

“Kenapa?”

“Dua alasan. Pertama, kita tidak punya banyak waktu. masuk dalam zone sekarang akan melelahkan pemain kita dan kita takkan bisa bertahan hingga pertandingan usai. Masalah kedua, masalah pokoknya, karena suatu alasan, kemampuan Akashi untuk membawa yang lain memasuki zone telah dihambat oleh Nash” jelas Kagetora

“Apa?”

“Aku juga tidak tahu bagaimana atau kenapa… selama babak pertama tadi, Akashi sudah mencoba berkali-kali menggunakannya namun hasilnya nihil” lanjut Kagetora

“Tapi… apa ini bearti kita tak punya peluang menang?” batin Hyuga

“Tidak. Masih ada cara…”  kata Akashi

“Malah, pelatih sudah menunggu kesempatan ini… meskipun aku tak bisa membawa kalian memasuki zone… kita bisa menang jika kita bisa mengendalikan Nash dan Jason. Akan ku kawal Nash. Sedangkan Jason… Murasakibara jangan fokus kepadanya, tapi kawa nomor 6 dan 7 dengan pertahananmu pasti itu tidak masalah” jelas Akashi

“!”

“Akashi, maksudmu…” kata Kagami

“Ya” jawab Akashi

“Sekarang tergantung pada kalian berdua. Saat ini hanya kalian yang memiliki kemampuan menghentikan Jason Silver” lanjut Akashi

“Pertandingan dilanjutkan!!”

“Hah?”

“Eh?” Mitobe dan Tsuchida terkejut

“Tak kusangka kita akan bekerja sama begini…” kata Aomine kepada Kise

“Ya… tapi dalam hidup memang tak ada yang sesuai rencana” kata Kise

“Mereka berdua… mereka terlihat jauh berbeda dari sebelumnya!” batin Jason

“Asal jangan mengganggu saja, oke?” tanya Aomine

“Oke,oke” jawab Kise

“Zone: diaktifkan”

“Perfect copy”

Jason terkejut

“Kau pikir kalian sudah menang? Kami baru saja mulai!”


Lanjut chapter 5

Jumat, 19 Juni 2015

Versi Teks Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 3


Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 3

Chapter sebelumnya diceritakan semua anggota Vorpal Sword berlatih keras untuk menang melawan Jabberwock. Sehari sebelum mereka bertanding, Kuroko diam-diam mengikuti Kagetora ke Rappongi dan bertanya kenapa mereka mengatakan sebaiknya orang-orang yang ada di Jepang berhenti bermain basket. Hal itu membuat Nash kesal san menendang Kuroko. Kuroko diselamatkan oleh ‘Generasi Keajaiban’   yang datang pada tepat waktu. Mereka (tim Vorpal Swords) berkata akan membuat mereka menjilat tanah saat merayap pergi. Keesokan harinya, Aomine berhasil mencetak angka pertama dari dunknya. Itupun membuat Jabberwock kesal. Apakah selanjutnya? Apakah Jabberwock akan membalas angka itu? Atau Vorpal Swords bisa mempertahankan keunggulan mereka?

Chapter 3

“Oh! Akhirnya! Koganei, cepat!” seru Tsuchida

“Ah, sorry!! Tadi keretanya bermasalah, makanya aku jadi telat!” kata Koganei sambil berlari

“Pertandingannya sudah dimulai!” kata Izuki

“Wow, ramai sekali! Padahal pertandingan ulangnya mendadak, tapi banyak sekali yang menonton!” kata Koganei

“Itu karena Jabberwock meremehkan semua pemain basket Jepang! Sepertinya ini akan disiarkan langsung seperti pertandingan yang lalu.. aku yakin semua pasti akan menonton” kata Izuki

Di tempat lain terlihat pemain-pemain dari Kaijo, Yosen, Rakuzan, Kirisaki Daichi menonton melalui TV

“Mereka benar-benar harus memenangkan ini” lanjut Izuki

“Tunggu…”

“Apa?” Koganei terkejut

“Huh” tampak Kise berhasil memblok tembakan salah satu pemain Jabberwock (kulit putih, nomor 6)

“Apa?” pemain yang diblok itu tidak percaya Kise berhasil membloknya

“Yes!”

Akashi mengambil bola itu dan mengoper kedepan

Tampak Aomine lari dengan cepat kedepan

“Huh”
“Cepat sekali! Kecepatan ini bukan kecepatan pemain timur.. kekuatan yang mencengangkan!!” batin salah 1 pemain Jabberwock (kulit hitam, rambut dikit, nomor 7)

“Cih” pemain Jabberwock (botak, nomor 12) siap menjaga Aomine

“Oi, kau kira cuma kalian saja yang besar dengan streetball?” kata Aomine

Aomine melakukan gerakan streetball dan tiba-tiba bola ada di belakang pemain Jabberwock (botak, nomor 12) yang menjaga Aomine

“Apa”

Aomine lari mengambil bola itu dan melakukan dunk

“Wow, Aomine mencetak dunk!! Keren!! Skornya… Vorpal Swords mengagumkan!! Mereka benar-benar membuat Jabberwock tidak berkutik!!” kata para penonton

Skor sementara Vorpal Swords 15-9 Jabberwock

“Yes!” pemain cadangan Vorpal Swords senang

“Hebat!!” batin Tsuchida

“Papa” kata Riko kepada Kagetora

“Ya, ini awal yang sempurna!!” jawab Kagetora

“Cihh” keluh pemain Jabberwock

“Oi, mana bolanya? Cepat mulai” kata Nash kepada salah satu rekan timnya (kulilt putih)

“Oh, baik” jawab salah satu rekan timnya (kulilt putih)

“Ayo!” kata Akashi

Nash membawa bola

“Monyet-monyet brengsek…” keluh Nash

Nash melakukan trik streetball untuk mengelabui Akashi, tapi Akashi menggunakan matanya dan dapat mengikuti gerakan Nash

“Egh..”
“Cih”
“Dia masih bisa mengikuti kecepatanku?!” batin Nash

Nash mengoper kepada temanya (botak, nomor 12)

“Hooo” reaksi penonton

“Terlalu naïf!! Rasakan!!”  kata pemain nomor 12 itu dan siap melakukan dunk

“Hah? Apa kau tidak salah.. siapa yang harusnya bilang begitu??” kata Murasakibara

Murasakibara berhasil memblok pemain Jabberwock (botak, nomor 12) itu!!

“Apa!!”

Midorima mengambil bola itu dan mengambil posisi shooting

“Sial” kata pemain Jabberwock (nomor 6)

“Apa yang mau dia lakukan dari sana…” kata pemain Jabberwock (kulit hitam, rambut dikit, nomor 7)yang ada disamping nomor 6

“Dasar, idiot” kata Midorima

“Menurut horoskop Oha-asa hari ini… Cancer nomor 1” lanjut Midorima dan ia melakukan shooting

“Ditambah lagi, aku juga membawa benda keberuntunganku (remote TV)…” tampak bola itu masuk “… mana mugkin aku akan meleset?”

“Apa-” 2 pemain Jabberwock tadi terkejut

“Tembakannya masuk!! Tembakan andalan Midorima!! Three pointer!!” seru penonton

“Piiip” bel berbunyi

“Kuarter pertama telah berakhir!! Vorpal Swords memimpin” seru penonton, skor sementara Vorpal Swords 20-16 Jabberwock

“Kerja yag bagus!!! Kalian hebat!!” seru pemain cadangan Vorpal Swords

“Tch..” keluh pemain Jabberwock

“Bagus!!” tampak pemain Seirin dan Kaijo senang

“Tapi…” kata Riko kepaga Kagetora

“Hmmm”
“Meskipun mereka memimpin… selisih poinnya tidaklah jauh.” Batin Kagetora
“Meskipun tidak memimpin, mereka masih terus mencetak skor… mereka lebih kuat dari yang kita bayangkan. Kau bisa lihat sekuat apa mereka dari gerakan dasar mereka” lanjut batin Kagetora

“Dan… semua orang di tim ini sudah mandi keringat. Baru kali ini aku melihat merka harus bekerja keras di kuarter pertama. Perbedaan kemampuan dan kekuatan mereka pasti besar” batin Momoi

“Dengan tim ini, aku kaget kita tidak jauh memimpin…” kata Aomine

“ tapi ini pertandingan pertama kita. Jujur, aku juga kaget” kata Kise

“Bagus. Lawan yang seperti inilah yang kuinginkan!” kata Aomine

Semua pemain Vorpal Swords tersenyum

“Karena itulah aku bilang-” kata Murasakibara, ia seperti jengkel

“…” Kuroko melihat Murasakibara

Di lain sisi…

“Aku kaget. Mereka lebih unggul dari yang kukira” kata Nash

“Bahkan di Amerika pun, belum pernah ada yang memimpin lebih dulu dari kita. Tak kusangka Jepang punya pemain seperti mereka …tapi kalau mereka dibilang bagus… menurutku masih cuma level monyet. Benar, kan? Silver” Lanjut Nash

“Ya” jawab Jason sambil minum

“Saatnya memberi mereka pelajaran tentang perbedaan kekuatan kita” kata Jason

Salah 1 pemain Jabberwock mengoper kepada Nash

“Kuarter kedua, dimulai!! Maju, Vorpal Swords!!” seru penonton

Skor masih sama Vorpal Swords 20-16 Jabberwock

Murasakibara discreen, Jason lari, dan bola dioper kepada Jason

“Ini… Aomine melawan Jason Silver?!”

“….?”

“Satu lawan satu? Yang benar saja?” batin Aomine

“Aku tidak sengaja memilihmu… siapa saja terserah maju sini…” batin Jason

Jason mulai mendribble

“Karena siapapun mustahil bisa mengalahkanku!” lanjut batin Jason, Aomine pun dilewatinya

“Sial!”
“Dia cepat!” batin Aomine

Jason mendribble dan Murasakibara mengejarnya

“Mustahil… dia bisa melewati Aomine?!” pemain cadangan Vorpal Swords terkejut

“Sialan…” keluh Muraskibara

“Masih bisa kususul!!” kata Murasakibara yang siap memblok Jason yang mau melakukan dunk

“Murasakibara!!”

Mereka beradu kekuatan…

“Sial… kekuatan apa ini!!” batin Murasakibara

Jason berhasil memasukan bolanya!!

“Apa!?” semua anggota Vorpal Swords terkejut

“Apa-apaan ini?! Bagaimana bisa- tim terkuat dengan Generasi Ajaib dikalahkan. Dia berhasil melewati Aomine yang tercepat dan mengalahkan Murasakibara yang terkuat!? Ini pasti bercanda…” kata para penonton

“Huh”

“Aku masih belum serius… cuma segini saja? KEMAMPUAN KALIAN PARA MONYET LEMAH SEKALI!! KENAPA TIDAK MATI SAJA? HAHAHAHA” kata Jason mengejek Vorpal Swords

“Meskipun aku tidak mengerti apa yang dia katakana, aku bisa merasakan kalau dia sedang meremehkan kita!!” kata Murasakibata

“Keparat ini…” kata Aomine

“Aaaapppaaaa!!!” tampak shoot Akashi diblok Jason

“Apa-” pemain cadangan Vorpal Swords terkejut

“Bahkan Akashi juga?” pemain Rakuzan juga terkejut

“Meskipun dari jarak sejauh itu, mereka masih bisa menyusul! Kekuatan mereka sangat mengejutkan!!” batin Akashi

Nash mendapatkan bolanya dan mengoper kedepan dan Jason sedang berlari didepan (istilah basketnya fastbreak)

“Jabberwock menyerang balik!! Cepatnya!!” kata para penonton

“Dia sudah mendahului kita(Kise, Midorima)?!”

“Sial!”

“Apa-apaan orang ini”batin Kise

“Aku tidak bisa menyusulnya!!” batin Midorima

“Apa, cuma segitu kecepatan kalian? Aku sudah berada di bawah keranjang!” kata Jason kepada Midorima dan Kise

“Kalau begitu… LIHAT INI BAIK-BAIK TOLOL!” lanjut Jason

“Sebuah lane-up!?” Jason melompat

“Ini… tidak mungkin” Kagetora terkejut

“Dua tangan!?” Jason melakukan dunk dengan 2 tangan

“Windmilk dunk!!”

“Wow! Apa yang barusan terjadi?! Orang ini jelas bukan manusia!” kata penonton

“Kagami-kun” kata Kuroko

“Iya” jawab Kagami
“Dunk 2 tangan memang lebih baik daripada 1 tangan meskipun lompatan kita lebih rendah… tapi dia melakukan lane-up dan bahkan menambahkan gerakan berputar… aku bahkan belum mencobanya” lanjut Kagami

“Jadi seperti inilah orang dengan tubuh pilihan dewa… Jason Silver!!” batin Hyuga

“HAHAHAHAHA!! KALIAN LIHAT, MONYET TOLOL? KALIAN TAKKAN PERNAH BISA MELAKUKAN ITU! INI BUKAN SELISIH KEKUATAN YANG BISA KALIAN TUTUPI CUMA DENGAN USAHA KERAS!” kata Jason mengejek pemain basket Jepang

Tampak Murasibara kesulitan menahan Jason dan Kise diblok oleh Jason sehingga Jason dapat mencetak angka

Skor menjadi Vorpal Swords 24-33 Jabberwock

“Vorpal Swords time out” kata wasit

“Ya, ini buruk… sekarang mereka sudah mulai serius…” kata Kagetora

“Murasakibara-kun kau tidak apa-apa?” Tanya Kuroko

“Aaah, aku baik-baik saja.” Jawab Murasakibara sambil makan sesuatu sepertinya

“Tapi orang itu membuat aku jengkel. Aku ingin melumatnya” lanjut Muraskaibara

“Meskipun Silver berlarian keliling lapangan… Murasakibara-kun selalu mengawalinya setiap saat… tubuhnya pasti sangat lelah” batin Riko

“Yang jelas, kita harus cari cara untuk menghentikan Silver. Dengan 5 orang yang kita mainkan saat ini, meskipun seimbang, kita membutuhkan lebih banyak tenaga.” Kata Kagetora

“Pergantian pemain, Akashi dan Midorima keluar. Kuroko dan Kagami masuk” lanjut Kageora

“…..”

“Tunggu… itu artinya…” Murasakibara berdiri

“Ah, kau pintar juga” kata Kagetora

“Kalau begitu aku tdak perlu menjelaskannya lagi. Kita membutuhkan Kagami untuk memperkuat sisi dalam. Kise akan menggantikan Akashi sebagai point guard, karena kau fleksibel, pasti itu hal yang mudah” lanjut Kagetora

“Bukan, maksudku… untuk orang seperti dia, aku bisa lakukan sendiri…” kata Murasakibara

“Murasakibara” Akashi berdiri

“Ini perintah dari pelatih. Kalau kau sendiri, kau takkan menang. Untuk saat ini, kalau kau tidak setuju, kau boleh membantah. Tapi saat ini, keputusan pelatih kepala adalah yang terbaik. Lagipula kemenangan satu orang atau kemenangan satu tim, mana yang lebih penting? Bukankah kau sudah pernah mengalami ini sebelumnya” jelas Akashi

“Dan Aomine ada masalah?” Tanya Akashi kepada Aomine

“Ahhh, aku mengerti” kata Akashi

Momoi tersenyum

“Kalau begitu, mari kita mulai” kata Kagami

“Yeah!!”

Penonton bersorak, bola dibawa Nash

“Huh, anak yang semalam benar-benar bermain” kata salah satu pemain Jabberwock (botak, nomor 12)

“Apa… apa mereka sudah menyerah? Pertandinganny sudah berlangsung cukup lama sampai aku tak ingat tentang dia… selemah apa dia kira-kira?!” kata pemain Jabberwock satu lagi (kulit hitam, rambut dikit , nomor 7)

“Pasti mereka ketakutan dengan permainan Silver. Mereka sudah mati akal”

Kuroko menatap mereka

“Gawat! Dia mulai!! Jason Silver!” kata penonton

Murasakibara menjaga Jason

“Apa!?” keluh Jason

“Orang ini… aku tak bisa mendorongnya!? Apa dia bertambah kuat!?”

Jason tersenyum

“Bagus. Pasti dia memakai seluruh tubuhnya.” Batinnya

“Kalau memang begitu… pasti dia takkan bisa mengimbangi kecepatanku!” Jason mulai bereaksi

“Celaka!” Jason siap melakukan dunk

“Masih belum selesai!!” Kagami datang dan berusaha membloknya

“Kagami!!”

“Siapa orang ini? Dia bisa melompat sama tinggi dengaku!?” batin Jason

“KAU PIKIR KAU BISA MENGHENTIKANKU SENDIRIAN, MONYET IDIOT!? MATI KAU!” teriak Jason

“Siapa bilang dia sendirian? Kalau cuma si idiot ini, tentu saja dia takkan bisa!!” kata Aomine kepada Jason

“Aku cuma datang membantu karena terpaksa” kata Aomine kepada Kagami

“Apa maksud ucapanmu!? Aku tak butuh bantuanmu!!” batin Kagami, ia tersinggung

“Apa..”

“Double team?!”

“WWWOOOAAHHH” Aomine dan Kagami berhasil memblok Jason

“Wow mereka berhasil membloknya!! Kagami dan Aomine double team” seru penonton

“Bagus!!” seru pemain cadangan Vorpal Swords

“Apa!?” pemain Jabberwock yang lainnya terkejut

“Murasakibara bolanya” kata Aomine dan Kagami

Muraskibara mengambil bola nya dan mengoper kesamping, Kise berlari kedepan

“Hahaha! Dasar monyet. Tak ada siapapun di sebelah sana…” kata salah satu pemain Jabberwock (kulilt putih)

“!?” Nash terkejut

“Orang ini… sejak kapan dia ada disini?!” batin Nash

“Tidak…” kata Kuroko

Kuroko telah memulai serangan balik

“Maju!!! Kita mulai serangan baliknya” kata Kuroko sambil melakukan operan ajaibnya (Ignite Pass Kai kayanya)

Lanjut chapter 4