Sabtu, 03 Januari 2015

Versi Teks Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 1


Kuroko no Basuke Extra Game Chapter  1 – “Buatlah Menyolok”

Thanks to: Mangafire.net


Waktu telah berlalu sejak pertarungan dahsyat dalam Winter Cup. Kini, sekali lagi, mereka dipersatukan takdir!!! Ini adalah permulaan dari babak baru dari “Kuroko no Basket”!!

Lima jenius yang tak ada tandingannya, “Generasi Ajaib”. Begitu pula dengan satu lagi sosok yang mereka akui keberadaannya, “sang bayangan”. Mereka adalah pemain basket SMP Teiko, yang telah menguasai dunia basket SMP.

Tapi, hasil dari kekuatan yang hebat itu. Para anak muda ini menjadi kehilangan arah. Ketika sudah saatnya masuk SMA, karena mereka berkeinginan untuk berhadapan satu sama lain, mereka masing-masing memilih masuk ke sekolah yang berbeda. Itulah saat dimana sang bayangan menemukan cahaya untuk bayangannya.

Dengan kolaborasi cahaya dan bayangan sebagai jantung tim mereka, satu persatu, mereka menundukkan “Generasi Ajaib” dalam Winter Cup dan kemudian meraih kemenangan. Disaat yang bersamaan, kemenangan mereka  berpengaruh dalam jiwa “Generasi Ajaib” dan masing-masing dari mereka mulai mengikuti jalan yang benar.

Namun, setelah itu, meskipun hanya sekali, takdir cahaya dan bayangan dan “Generasi Ajaib” telah dipersatukan.

 Kedua kalinya datangnya keajaiban

Chapter  1 – “Buatlah Menyolok”

Siapa yang baru saja tiba di Jepang?

Di Narita Terminal, tampak banyak kameramen dari berbagai stasiun TV.

“Uwah.!?
Apa yang terjadi?
Ada penyanyi kesini atau yang lainnya?”

“Ah… mereka tiba!
Mereka keluar!”  kata seseorang pembawa berita (cewek)

“Tim basket jalanan yang saat ini sangat terkenal di USA… tidak, di seluruh dunia!! Dengan penampilan yang menyolok, mereka memukau kerumunan… ditambah lagi dengan  kemampuan mereka  yang mungkin sebanding dengan pemain NBA! Mereka semua masih berumur  sekitar 18 tahun. Bahkan juga kaptennya, sebuah tim muda!!
Inilah Jabberwock!”  banyak kameramen memotret mereka

Tim Jabberwock berjalan keluar stasiun

“Bung, mereka  terlihat menakutkan… mereka terlihat seperti berperangai buruk atau semacamnya… di atas semua itu, karena mereka bermain basket, jadi mereka sangat besar…” bisik pembawa berita kepada pembawa berita yang lainnya (cowok)

“Sepertinya pertandingan akhir kalian dalam seri ini  adalah pertandingan persahabatan melawan sebuah tim dari universitas. Apakah kau bergairah dengan pertandingan ini?” Tanya pembawa acara (cewek) kepada salah satu pemain Jabberwock

“Huuhhhh?” jawab pemain itu dengan tatapan seram(Jason Silver, Tinggi 210 cm, Berat 115 kg, Posisi Center)

“Eek…!” pembawa acara (cewek) itu pun agak ketakutan

“Bergairah?” ia mengeluarkan lidah nya seperti tertarik akan sesuatu
“Ya, aku sangat bergairah untuk sesuatu tapi bukan itu. Bagaimana kalau kuberitahu malam ini… dikamar hotelku. Nomornya adalah….”

“Uh… berapa nomor kamar hotelku?” tanya Jason kepada teman-temannya

“Mana kutahu? Kita bahkan belum check-in” kata salah satu temannya

“Hentikan, Silver” perintah seorang temannya lagi

“Tentu saja kami sangat menantikan ini. Kami ingin menampilkan permainan yang bagus. Kudengar  ini akan disediakan tiket juga. Jadi, silahkan datang bersama dengan anak dan keluargamu.”  Jawabnya kepada pembawa acara (cewek) itu

“Baik. Terima kasih atas komentar anda” kata pembawa acara (cewek)

“Dia mengendalikan tim hanya dengan begitu… dilihat seksama, dia benar-benar sesuatu ya… pemimpin dari  Jabberwock” bisik pembawa berita kepada pembawa berita yang lainnya (cowok) tadi

“Sang pesulap, Nash Gold Jr (Tinggi 190 cm, Berat 82 kg, Posisi PG/ Point Guard)”

“Itu dia penerjemah dan  pemandu kita” kata Nash kepada teman-temannya

“Senang bertemu dengan anda” kata Nash kepada penerjemah dan  pemandu mereka

“Ya. Sama-sama” penerjemah membuka kacamatanya
“Selamat datang di Jepang, anak-anak” Ternyata itu adalah Kagetora, ayah Riko

Di Seirin…

“Eh? Kagetora-san bersama Jabberwock hari ini?”
“Sungguh?”
“Tapi kenapa?” pemain Seirin bertanya-tanya

“Aku tidak tahu detilnya, tapi…
kelihatannya dia berteman dengan seorang dari usaha tur Jepangnya. Aku juga terkejut mengetahuinya” kata Riko

“Ngomong-ngomong, aku punya 2 tiket untuk pertandingan besok pagi… ada yang ingin lihat bersamaku?” Tanya Riko

“Sungguh? Aku mau!” jawab Koga dengan cepat

(Karna hari itu kita libur latihan)

“Ah”
“Koga… jangan… kita tahu… ini tentang dia…” kata Izuki kepada Koga

“Eeh!? Tapi… ah…” Jawab Koga

“ Kau tak ingin melihat dia merajuk lagi, kan?”

“Hyuga, sebaiknya kau ikut pelatih” kata Izuki kepada Hyuga

“Hah!? Kenapa aku pergi dengannya!” jawab Hyuga

“Bukankah ini disukai Kagami?!” Tanya Hyuga

“Tak masalah. Kita juga bisa lihat lewat TV” jawab Izuki

“Tapi dia belum menjawab!!!” ucap Hyuga

“Ah”

(Jangan sembrono tentang hal ini)

“Kagami-kun, Kuroko-kun, kita sekarang istirahat, jangan main terus” perintah Riko

“Baik.” Jawab Kagami

“Baik.” Jawab Kuroko

“….”
“Kurasa hasil dari Inter-high cukup membuat frustasi mereka” kata Furihata
(Dan kurasa bagi kita juga)

“Tak mungkin… bukankah itu sudah cukup bila berhasil masuk sampai situ?” kata salah satu pemain kelas 1 (Kagami, Kuroko, Furihata, dll sudah kelas 2)

“Kau anak kelas 1 bodoh… Jika hatimu selemah itu… kau akan berakhir menembak cewek sambil telanjang” kata Furihata kepada anak kelas 1 itu
(Jangan remehkan pelatih)

“Furihata-senpai, kau gemetaran” kata pemain kelas 1 itu
(Dia mirip cihuahua!)

“Furi” Kawahara memberi tanda 1
(Ayo lagi)

“Ya” jawab Furihata

“Ehh?”  pemain kelas 1 terkejut

“Mereka masih latihan juga di waktu istirahat…  anak kelas 2 dan kelas 3 punya stamina yang hebat
Mereka seperti bukan manusia saja” kata anak kelas 1

“Itu tidak benar. Anak kelas 2 dan kami anak kelas 3, awalnya juga seperti kalian.” kata Tsuchida

“Tsuchida-senpai” kata pemain kelas 1

“ Jika terus bertahan kau pasti akan mwlihat hasil kerja keras kalian” lanjut Tsuchida

Mitobe dan Izuki tersenyum

“Jadi, Hyuga-kun dan aku akan pergi, mengerti?”  Tanya Riko, ia memegang tiket itu

“Eh? Ah… y…ya!” jawab Hyuga

“Hyuga!” seru Koganei
“Tembaklah! Tembak hatinya dengan tembakan hebatmu!” ia memegang pundak Hyuga
(Jangan sia-siakan)

“Apa yang kau bicarakan?” ucap Hyuga

Di rumah Riko…

“Nngh”

“Ugh.. aku pulang” kata Kagetora

“Papa! Jangan bilang kamu sudah pulang!” seru Riko

“Yep” ucap Kagetora

“ Bukankah kamu jadi pemandu Jabberwock!?” Tanya Riko

“Tidak, aku hanya menghabiskan waktu di klub kaberet di roppongi-” kata Kagetora

“Apa-apaan yang kau lakukan, ayah bodoh dan mesum?!” Riko marah dan menendang muka Kagetora

“Bukan begitu, dengarkan aku dulu, Riko-tan!” kata Kagetora sambil memegang pipinya yg kena tending Riko

“Aku kesana karena Jabberwock ingin kesana” lanjutnya

“Eh?”
“Bukannya mereka seumuranku?” Tanya Riko

“Mereka tidak ngapa-ngapain selain ngobrol dengan gadis manis. Tapi selama itu aku juga mengumpulkan data dan hal-hal kepariwisataan,ngerti kan?” jelas Kagetora

“Yah, karena kau tahu tempat semacam itu benar-benar rendahan” kata Riko dengan tatapan kosong
(Tatapan kosong)

(Dia bicara formal padaku!?)
“Ini kesalahpahaman, Riko-tan!” kata Kagetora

“Tapi apa yang sebenarnya terjadi disana sebenarnya terlalu banyak untuk dijelaskan dengan kata-kata…” lanjut Kagetora

“Eh?”

“Itu benar-benar sebuah kesalahan” ia memegang kepalanya

Kagetora terbayang situasi pada saat itu yang berantakan

“Mereka bukan sebatas anak nakal. Aku tidak bisa bliang padamu apa yang akan terjadi di pertandingan besok…”
“Ah. Perutku sakit” ucap Kagetora

Keesokan harinya, terlihat banyak orang yang datang dan banyak stand-stand jualan.

Di lapangan basket…

“Sekarang.
Terima kasih telah menunggu!
Segera tim basket jalanan yang luar biasa yang tidak perlu diperkenalkan kembali, Jabberwock! Pertunjukan pertandingan mereka akan dimulai!!” kata MC

“Tapi pertama-tama perkenalkan tim spesial Jepang!!” lanjut MC

“Oh, hey. Itu mereka” kata Hyuga

“Tim Strky!!” kata MC

Di Kaijo…

“Oh, itu Kasamatsu-senpai!!”

“Ya”  (mereka menonton lewat TV)

Di Shuutoku…

“Wahahahaha, dia benar-benar ada disana!” seru Takao (mereka menonton di gadget )

(Hei, lihatlah! Kakakmu akan bermain!)

Di Touou…

“Whoa! Dia memotong rambutnya!” (Wakamatsu dan Sakurai melihatnya lewat TV)

Di Yosen…

(Perutku sakit karena tertawa…)
“Potongan si gorilla itu… apa-apaan itu?!” tampak Himuro, Murasakibara, Liu tertawa (mereka nonton di TV)

Di Rakuzan…
“Hei, Sei-chan, sudah dimulai” kata Mibuchi kepada Akashi
(Oh, Higu-san ada juga…)

Kembali ke lapangan

“Bung, dengan para pemain ini, benar-benar terasa nostalgia” kata Riko
“Sepertinya pertandingan spesial ini naik tingkat sebagai turnamen  basket jalanan. Aku dengan disana juga ada pemain basket jalanan terkenal juga, bahkan beberapa pemain pro. Luar biasa, ya?” kata Hyuga

“Dan sekarang, disisi lapangan!!” para penonton bergembira

“Tim Jabberwock!!” ucap MC

“Jadi mereka seumuran kita… kau bercanda, kan?” kata Imayoshi

Di Yosen…

“Hei, Muro-chin
Apa mereka luar biasa?” Tanya Murasakibara

“Ya, aku sendiri tak punya pengalaman dengan mereka, tapi kesan yang kudapat dari melihat mereka di video adalah mereka setaraf dengan “Generasi Ajaib” mungkin lebih tinggi. Namun, saat aku tinggal di USA, sebuah rumor tak menyenangkan tentang mereka sempat kudengar.” Jawab Himuro

Tampak Kagetora juga menyaksikan pertandingan tersebut

“Dan sekarang saatnya,
permainan dimulai!!” bola di lempar ke atas

Bola dibawa oleh Nash

“Langsing mendribble setelah menerima operan… itu memang bagus… tapi disisi lain, itu sembrono.
Tempo basket jalanan  cukup berbeda dari yang biasa kulakukan.
Sekarang… bagaimana caraku menghadapi ini!?” batin Kasamatsu

“!?” Nash menggunakan trik-trik streetballnya

“Ohh. Sial. Itu benar-benar cepat!! Seperti bukan manusia saja!!” batin Imayoshi

“Yah, sekarang. Dimana bolanya?” Tanya Nash

“Eh?”

Nash memutar tangannya kebelakang (ternyata bolanya di belakang) dan mengoper kepada Silver

“Ah!!” keluh Kasamatsu

Silver pun melakukan dunk

“Uwahhh! Dribble macam apa itu!? Dan belum lagi operan siku yang dia lakukan itu!? Ini keren!!” seru penonton

“Kuh” keluh pemain strky

“Luar biasa…” kata RIko

Tampak bola memantul-mantul

“Uoh”
“Guh” keluh Higu

“Hey…” kata salah 1 pemain Jabberwock, dan ia melempar bola basket ke kepalanya

Tampak penonton kegirangan

Di suatu scane, tampak bola memutari baju salah satu pemain Jabberwack dan membuat Imyoshi terjatuh

Hyuga dan Riko tampak merasakan apa yang terjadi di lapangan. Pemain Jabberwack tadi pun mengeluarkan lidahnya tanda mengejek pemain Strky

“Tidak. Ini…” kata Kagami

“Keterlaluan” lanjut Aomine

“Eh?”

“Dalam basket jalanan, tidak asing akan provokasi dan mengejek lawanmu. Faktanya, dengan teknik tinggi, kau terlihat lebih keren saat kau mencetak angka. Namun, mereka tidak hanya melakukan itu saja. Mereka benar-benar meremehkan lawannya” jelas Aomine

“Bahkan penonton pun bisa merasakannya, dan mereka melihat hanya Jabberwack yang bermain. Sampai sekarang, mereka membuat tim Strky tampak tak berdaya yang sampai kita tidak bisa menikmati pertandingan itu, meskipun jika kita ingin menikmatinya.”

Salah satu pemain Jabberwack pun melakukan dunk

Skor pun berakhir dengan Jabberwack 86-6 Strky

“Wak… waktu habis!! Seperti… seperti yang diduga, mereka benar-benar hebat!!” kata MC

Penonton pun tampak terkejut dan pemain strky pun tampak di hancurkan oleh Jabberwack  

“Terima kasih atas…” kata Kasamatsu, ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman

“Umm… bukankah itu pertandingan yang luar biasa! Jika tidak keberatan, bisakah kau memberikan beberapa patah kata untuk penggemar kalian…” pinta pewawancara (cewek) kepada Nash

“Aku pikir bisa… jika  aku boleh mengatakan pendapatku tentang pertandingan ini, sejujurnya ini ingin membuatku muntah.”
“Semua yang ada disini… tidak, seharusnya kubilang, semua orang di negara ini yang sedang  bermain basket… sebaiknya kalian menyerah dan melupakannya saja…” kata Nash

“….” Pewawancara serta pemain Strky itu pun terkejut

“Agak lebih jelas, ada sebuah anekdot. Sebuah contoh, ada monyet-monyet  yang memiliki kecerdasan sebanding dengan manusia, dan mereka menyukai gulat sumo. Mereka memiliki pernah-pernik gulat yang sama, punya aturan yang sama dan kurang lebih melakukan hal yang sama. Tapi kemudian, suatu hari,  mereka datang ke negeri dan menantangku bertanding sumo, dan mereka sebanding dengan kalian… “Ayo bertanding gulat!” Jadi apa yang kau pikirkan jka kau ditantang bergulat melwan monyet? Kau pasti ingin membantai mereka tentunya.”

“Pertandingan persahabatan… jangan buat aku tertawa! Untuk kalian yang mengajak anak-anak, aku ingin menghancurkan harapan dan mimpi kalian seperti anak-anak monyet tadi. Untuk kalian yang membawa seluruh keluarga, aku ingin memberikan sebuah hadiah  kenangan yang mengerikan. Beberapa patah kata? Kita katakan saja faktanya  bahwa seharusnya kalian menyadari  bahwa kalian tidak lebih baik daripada monyet. Monyet tak punya hak main basket! HAHAHAHAHAHA!!” jelas Nash

Para penonton pun terkejut

Para pemain-pemain basket (termasuk “Generasi Ajaib”) merasa kesal

“Cukup, anak berangsek!!”
“Karena kalian sudah jauh-jauh kesini, bagaimana jika kalian menetap sebentar  dan bermain lebih lama? Karena sekarang kalian sudah membuatku jengkel.” Kata Kagetora sambil berjalan ke lapangan

“Huh?
Apa maksudmu?” kata salah satu pemain Jabberwack

“Papa?” kata Riko

“Dia ngomong inggris?” kata Hyuga
(Dia bisa bahasa inggris toh)

“Bagaimana jika kita melakukan pertandingan balas dendam seminggu lagi? Jika kami kalah, kami akan bersimpuh dan melakukan harakiri! Tapi jika kalian si berengsek kalah, setelah kalian meminta maaf dengan baik, kalian harus pulang naik rakit!!” Kagetora menantang Jabberwack

“Huh? Apa yang kau bicarakan orang tua? Kenapa kami harus bertanding lagi dengan kalian, bodoh?!” kata salah satu pemain Jabberwack

“Tunggu” kata Nash

“Huh?”

“Kita tidak boleh membiarkan monyet lain mengumbar mulutnya seperti itu. Monyet yang meremehkan tuannya benar-benar tidak dapat dimaafkan.
Tak masalah jika orang tua ini ingin pertunjukan bunuh diri. Tapi jika  dia jadi pecundang, aku pastikan dia harus membayar kita dengan cara lain” kata Nash

“Hei, kamu serius?” tanya salah satu pemain Jabberwack tadi

“Seminggu lagi… kami akan menyumpal mulut kotormu itu” kata Nash

“Tunggu… papa… apa dia bilang pertandingan balas dendam? Tapi dengan siapa!? Untuk mengalahkan orang seperti mereka…” kata Riko

“…. Pastinya… harus mereka!!” kata Hyuga

Di suatu tempat gym…

“Oh, kalian sudah datang. Senang bertemu dengan kalian” kata Kagetora

“Tiba-tiba saja aku dapat e-mail dari Kuroko-cchi. Pasti ada sesuatu.”  Kata Kise

“Bung, kau benar-benar memicu pertandingan neraka” kata Aomine

“Kami tak bisa diam saja” kata Midorima

“Haaah… ini pasti bakal menyebalkan” kata Murasakibara

“Heh… aku malah menantikan ini. Aku sulih percaya” kata Akashi

“Sekali lagi, kami, “Kiseki no Sedai” akan bertarung berama dalam satu tim.”

“Aomine!!” kata Midorima

“Hey.” Kata Aomine

“Ini mulai lebih cepat dari yang kupikir, eh, Murasakibara-cchi?” kata Kise

“……..”

“Kita lupakan persaingan Inter-high” kata Akashi

“Tunggu, apa hanya kami saja? Bagaimana dengan mereka berdua?” Tanya Kise kepada Kagetora

“Ahh.. aku  memanggil mereka juga tentunya” jawab Kagetora

“ ‘sup
Maaf membuat kalian menunggu”

“Senang bertemu  dengan kalian lagi”  Kagami dan Kuroko pun datang

“Kuroko-cchi !
Sudah lama ya!” kata Kise

“Ada Kagami juga, toh” kata Aomine

“Ngajak berantem, ya?!” kata Kagami kepada Aomine

“Sekarang kita semua sudah hadir…” kata Kagetora
“Aku senang kalian menyempatkan diri. Aku sangat berterima kasih pada kalian.
Aku yakin kalian tahu permasalahannya. Tak ada yang mampu melawan orang-orang brengsek itu, kecuali kalian. Meskipun aku berencana memanggil beberapa pemain cadangan… tim ini akan melawan mereka seminggu dari sekarang.”

“Buatlah ini menyolok!!”

Tim terkuat dalam sejarah bersinar lagi dalam sebuah pertandingan!!

Lanjut chapter 2


Jumat, 02 Januari 2015