Jumat, 16 Oktober 2015

Versi Teks Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 6


Thanks to:mangakita.net

Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 6

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa demi menghadapi Jason Silver, Kise dan Aomine bekerja sama dan melakukan double team pada Jason, tapi jarak poin tidak melebar karena ketika mereka melakukan doube team, pasti ada salah satu pemain Jabberwock kosong dan dapat mencetak angka dan kemampuan mereka (Jabberwock nomor 8 dan 7) diatas perkiraan Kagetora. Kise membuat keputusan untuk mengorbankan dirinya untuk menyimpan tenaga Aomine dan menghadapi Jason sendiri. Kise berhasil memasuki zone dan walaupun dia sendiri yang menghadapi Jason, ia masih bisa seimbang dengan Jason. Pada saat kuarter ketiga habis, Akashi meminta dengan dirinya yang satu lagi untuk meminjamkan kekuatan Emperor Eyenya. Kuarter keempat pun dimulai, Kise tidak seprima yang sebelumnya, ia sangat kelelahan dan ia diganti. Melihat Kise diganti, Jabberwock menghina bahwa hasilnya tetap sama. Akashi yang tidak menerima itu berkata bahwa mereka seharusnya mengkhawatirkan mereka sendiri dan Akashi berhasil memblok operan cepat Nash. Akankah Nash kesulitan menghadapi Akashi?

Chapter 6

“Apa yang ingin kau bicarakan, Akashi?” pemain ‘Generasi Keajaiban’ (Kuroko  sama Kagami juga) bertanya-tanya

“....”

“....?”

“Masih ingat apa yang kukatakan saat kita sedang mendiskusikan taktik serangan balik?” tanya Akashi

“?”

“Ah, tentang duel antara Akashicchi dengan Nash,kan?” tanya Kise

“Ya, kalau tidak salah... untuk mengalahkan Nash, aku harus... menggunakan Emperor Eye milikku” kata Akashi

“...!”

“Tapi aku bukanlah pemilik kemampuan Emperor Eye  yang asli, mungkin saja lebih baik jika menyerahkan Emperor Eye ke pemilik yang sebenarnya...karena itulah, mungkin kita akan mengubah rencana saat pertandingan dimulai. Tolong jangan panik dan teruslah bermain” lanjut Akashi

“Eh?”

“Apa itu berarti kita tidak bisa menggunakan Emperor Eye sekarang?” tanya Kise

“Mungkin, tidak... kekuatan ini bukan sepenuhnya milikku. Ya, aku masih bisa menggunakan Emperor Eye, tapi mungkin tidak sebaik dia yang merupakan pemilik aslinya” jawab Akashi

“Eh?”

“Kukira ada sesuatu yang menyeramkan, jadi cuma itu saja? Apa boleh aku pergi sekarang?” kata Muraskibara

“Aku lapar...”

“Kita sudah selesai di sini” kata Aomine yang mengantuk

“Kau...” ucap Akashi

“Kami baik-baik saja. Kau tidak perlu mengatakannya pada kami. Kami sudah mengetahuinya” kata Midorima

“Akashi-kun tetaplah Akashi-kun. Tidak ada yang berubah darimu” kata Kuroko

“....”

“Ya, kau benar” ucap Akashi

Kembali ke pertandingan...

“Wow, lihat steal yang dilakukannya itu!! Cepat sekali... tidak, ini... reaksi pertahanan mereka lebih cepat daripada saat menyerang? Apakah ini...?” seru penonton

“O-out of bounds!!! Bola putih” kata wasit

“Ti-tidak mungkin... dia bisa menghentikan Nash?” kata 2 pemain Jabberwock

“Tiba-tiba orang ini berubah total...” batin Nash

“Tapi perubahannya jauh berbeda dengan mereka berdua (Aomine dan Kise). Seakan-akan dia sudah menjadi orang lain!”lanjut batin Nash

“Oh, out of bounds, huh... sepertinya tanganku sedikit licin... oh baiklah hal itu tidak akan terjadi lagi” kata Akashi (yang punya Emperor Eye)

“Hah?!” Nash kesal

“Akashi yang lain... dia memang berkata ada kemungkinan dia akan berubah... aku seperti melihat orang lain saja... tekanannya kuat sekali!” kata pemain cadangan Vorpal Swords

“Tapi...” kata Kise

“Saat ini Akashicchi adalah orang yang paling bisa diandalkan dalam tim Vorpal Swords!” kata Kise

Murasakibara, Midorima, Kagami, Aomine,Kuroko  yang ikut pada saat itu (flashback) tersenyum menandakan mereka percaya kepada Akashi

Bola di bawa oleh Nash

“Selain sikapnya yang berubah, dia juga bisa membaca operanku... apa dia bisa melihat gerakanku?” batin Nash
“Tidak, itu mustahil, teknik yang kugunakan tidak akan bisa dikalahkan. Kalau begitu jangan-jangan...” lanjut batin Nash

“Baiklah, akan kucoba sekali lagi” Nash mencoba melakukan sesuatu

Nash melakukan crossover

“Apa? Dia bisa melakukan crossover lewat belakang penggunanya!?” pemain Rakuzan yang menonton lewat TV terkejut

“Cepat sekali! Jika dia menyembunyikan gerakan awalnya, akan sangat sulit untuk bertahan!” batin Mibuchi

“Tapi...”

“Bagi Seo-chan ini tidak ada apa-apanya!” Akashi berhasil agar Nash tidak melewatinya

“Apa-? Dia bisa mengimbangi gerakannya?” kata 2 pemain Jabberwock

“Tch!” keluh Nash

Nash melakukan between the leg dan

“Tiba-tiba melakukan lompatan fade-away? Tinggi sekali” tanggap penonton

Tapi berhasil di blok oleh Akashi dengan menggunakan Emperor Eyenya

“Tch!” keluh Nash

“Sudah kuduga... dia memiliki... mata itu! Dia bisa melihat masa depan!” batin Nash

“ Wah, dia dihentikan lagi! Apa ini? Inikah Emperor Eye milik Akashi?” seru penoton

Akashi mengejar bola yang berhasil ia blok

“Luar biasa! Dia benar-benar... Akashi yang satunya!” seru penonton

“Jangan harap kau bisa lolos!” seru pemain Jabberwock nomor 12 (botak)

“Minggirlah” kata Akashi

“Apa?”

“Itu perintah. Ingatlah ini baik-baik.” Kata Akashi

Akashi menggunakan Emperor Eyenya untuk Angkle Break pemain Jabberwock nomor 12 (botak)
 itu

“Perintahku ini mutlak” kata Akashi

“Apa-apaan dia? Dia menggunakan Angkle-Break dengan mudah!” batin pemoan Jabberwock nomor 7

“Ohh!!”

Akashi mengoper

“Kagami!!”

“Maju!!!”

“HAAAAH!!” Kagami melompat untuk melakukan dunk

“Hah” Jason berhasil memblok Kagami

“!!?”

“Ngh” keluh Kagami

“!”

“Wah! Silver menahannya! Sayang sekali. Serangan Vopal Swords tidak berhasil mencetak angka!”

Bola di Akashi

“Tenanglah! Atur formasi dan coba lagi!” teriak Hyuga

Jason memegang lehernya dan mengeluarkan aura yang mengerikan

“Orang ini...” batin Kagetora

“!” Akashi terkejut

“Eh?!”

“Merka melakukan double-team pada Midorima?!”

“Mereka mencegah Midorima mencetak three point!”

“Ini diluar dugaan. Mereka tidak melakukan time-out maupun berunding terlebih dahulu. Tapi, mereka bisa membuat keputusan yang tepat secepat itu. Tingkah mereka mungkin buru, tapi mereka itu pintar. Kalau mereka melakukan itu, berarti salah satu pemain kami ada yang tidak dijaga!” batin Riko

“Hei!!” seru Kagami

Bola dioper ke Kagami

“Kagami!!”

“!!”

“ Tapi, reaksi Silver benar-benar cepat!” seru penonton

“Berikan bolanya padaku!” kata Akashi

“Dia memberikan bolanya lagi pada Akashi!” seru penonton

“Silver! Reaksinya cepat...”

“Eh? Sebuah operan?”

Murasakibara berhasil melakukan dunk

“Wow!”

“Pertahanannya dan serangannya... cepat sekali!! Dan tidak mungkin untuk bisa mengimbanginya!!” seru penonton

Skor sementara Vorpal Swords 62-70 Jabberwock

“Cih!” keluh Jason

“Sial”keluh 2 pemain Jabberwock

“Bagus!!” seru pemain cadangan Seirin

“Fiuh” Kagetora merasa lega

“Kita mendapatkan poin, tapi itu sangat mendebarkan. Semenjak Kise keluar dari lapangan, Silver tidak terhentikan lagi. Kita bisa mencetak angka karena mereka sibuk men-double-team Midorima... dia kembali saat tekanannya hilang. Tak bisa dipercaya. Dia patut diberi pujian” batin Kagetora

Akashi membawa bola dan Akashi melihat Kagetora mengangkat tangannya (untuk time out atau tanda ke Akashi kayanya)

Giliran Jaberwock offense, bola di Nash

Nash menggerakan kakinya dan mengoper lewat punggungnya ke pemain Jabberwock nomor 7

“Hebat! Dia mengumpan di luar jangkauan penglihatan Emperor Eye!! Jangan-jangan... dia bisa menebaknya?” batin Izuki

“Tsh..” keluh Nash

“Aku terpaksa mengoper ke sana, menyusahkan sekali.” Batin Nash

“ Sejujurnya aku terkejut... aku tak mengira ada peman di sini yang memiliki mata itu... kalau seperti ini... aku harus menggunakan ‘itu. Bukan trik kecil seperti sebelumnya... tapi trik sesungguhnya” lanjut batin Nash

“Oohh!!” pemain Jabberwock nomor 7 ingin memasukan bolanya, tapi dijaga oleh Aomine dan ia mengoper kepada pemain Jabberwock nomor 6 dan pemain Jabberwock nomor 6 itu berhasil memasukan bolanya

“Ugh..”

“Wah... luar biasa!! Jabberwock masih sangat kuat!!” seru penonton

“Sialan..” keluh Aomine

“Vorpal Sword time out” kata wasit

Skor sementara Vorpal Swords 62-72 Jabberwock, kuarter 4 waktu masih 8 menit 37 detik

“Pertama, situasinya...” Kagetora mulai berbicara

“ untuk serangan kita... ada banyak tekanan pada Midorima, jadi untuk saat ini mungkin kita membiarkannya dulu, yang lebih penting sekarang, bagaimana cara menghadapi Silver di area Free Throw... barusan kita bisa mencetak angka, tapi... kita tidak tahu kedepannya masih bisa lagi atau tidak. Untuk pertahanan kita... kita harus menghentikan Silver untuk mencetak angka, tapi, empat pemain lainnya juga sama kuatnya dengan ‘Kiseki no Sedai’ jadi akan sulit untuk menghentikan mereka.” Kata Kagetora

“Selanjutnya, kita pasti bisa menghentikan mereka! Ah... kalau” kata Aomine

“Kau tidak bisa pun itu tidak mengejutkanku. Karena itulah kedua tim, sama-sama tidak diuntungkan”

“Pertama, kita tidak bisa seperti ini terus. Jika kita menyia-nyiakan keunggulan dari Kise, kita tidak akan bisa menyusul.” Lanjut Kagetora

“Masih ada hal yang bisa kita lakukan” kata Akashi kepada Kagetora

“Aku ingin memperbaiki... pendapatmu tentang sisi luar kita yang tidak berguna. Kita masih punya lemparan jauh. Kita akan menyusul dengan tembakan tiga angka” lanjut Akashi

“Tapi ini menjadi pertaruhan. Apa kau percaya padaku, Shintarou?” tanya Akashi kepada Midorima

Takao seperti terkejut

“Jadi seperti itu, ya. Kalian selalu meragukanku. Aku selalu bermain semaksimal mungkin. Begitu pula dengan hari ini” kata Midorima

“Tembakanku tidak akan meleset” lanjut Midorima

“Permainan dimulai kembali...”

Akashi membawa bola, Midorima masih dijaga 2 orang

“Kita butuh lemparan tiga angka, tapi... kalau seperti ini... bagaimana caranya?” tanya Hyuga

“Aku mengeti sekarang.... ouch” kata Wakamatsu

“Ya... aku tak tahu harus merasa seperti apa.” Kata Takao

“Demu meraih kemenangan, tentu saja itu akan berhasil... walaupun ini benar-benar berhasil, aku merasa kesal...” lanjut Takao

“Eh?”

“..!”

“Aku memiliki Emperor Eye. Tapi, kau masih merasa gelisah, Shintarou?” Tanya Akashi

“Hmph.”

“Jangan menanyakan hal bodoh seperti itu, Akashi. Setelah bermain di tim yang sama denganmu selama beberapa tahun...”  kata Midorima

“Sejak pertama kali aku mencobanya. Aku sama sekali tak pernah meragukan umpannya (Takao). Begitu pula denganmu, Akashi” lanjut Midorima

Midorima melakukan shooting (tanpa bola)

“Huh?”

“Apa yang dia lakukan?” dua orang (nomor 12, botak12 dan 6)  yang menjaganya bingung

Akashi mengoper

“Apa?” kata Nash

“Jangan-jangan...”batin Nash

“Ya ampun... yang benar saja” kata Takao

“Sempurna”

Bola di tangan Midorima dan Midorima melakukan shooting. Bola itu pun masuk

“Ap...”

“Apa?!” pemain Jabberwock terkejut

“Masuk!! Mengoper bola di udara lalu menembakkannya! Itu adalah kerjasama Midorima dan Takao... tembakan sky direct three point!” seru penonton

“Yes!” pemain cadangan Vorpal Swords gembira

“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” teriak penonton

Pemain Jabberwock nomor 12 (botak) melakukan drive dan shooting, Kagami menjagnya

“Ugh...”

“Tembakannya terlalu dipaksakan...” batin Kagami

“Yosh!” serunya

“Tidak akan masuk!”

Dan ternyata... bola itu masuk

“Eh?!”

“Kenapa bolanya bisa masuk... sialan...” keluh Kagami

“Sudah tak usah dipikirkan. Lain kali kau pasti akan mengerti” kata Midorima kepada Kagami dan Midorima berlari kedepan Kagami

“............”

“Barusan dia berbicara denganku?” batin Kagami

“Sepertinya dia mulai bersemangat. Hari ini tembakannya benar-benar tidak akan meleset...” lanjut bantin Kagami

“Jika... kita bisa terus memasukkan 3 point... bearti kita bisa mengejar ketertinggalan kita” Kata Midorima, bola yang ia shoot masuk

“Dua three point berturut-turut!! Akashi dan  Midorima memang luar biasa!!” seru penonton

“Bagus!” kata pemain Seirin yang menonton

“Tch!” keluh Jabberwock

“Mencetak angka seperti itu dua kali berturut-turut pasti hanya sebuah kebetulan... kenapa mereka bisa sangat yakin bahwa tembakannya tidak meleset” kata pemain Jabberwock nomor 6

“Ini mustahil... kemampuan operan dan tembakan itu memang luar biasa!” kata pemain Jabberwock nomor 12 (botak)

“Ah...” kata Takao

“Walaupun sehaeusnya aku merasa kesal... kenapa aku malah kegirangan begini ya... aku malah ingin tertawa. Walaupun sangat menyebalkan untuk mengakuinya... orang yang sangat cocok untuk melakukan kerja sama tim adalah....” batin Takao

“Mereka berdua!!”

Bola dibawa oleh Nash

Nomor 12 (botak) Jabberwock mengoper dan berhasil disteal oleh Aomine

“......”

“Steal! Serangan balik Vorpal Swords” seru penonton

“Oi, mundur...”

Bola di bawa oleh Akashi dan tiba-tiba ia mengoper keluar (ke Midorima)

“Sial!!”

Midorima melakukan shooting dan bola itu masuk

“Ini dia!! Serangan tiga kali berturut-turut!! Akhirnya... kita hanya tertinggal 3 poin!!” seru penonton, Skor sementara Vorpal Swords 71-74 Jabberwock

“Bagus!!” semua pemain Vorpal Swords gembira

Akashi dan Midorima melakukan tos, Vorpal Swords siap melakukan defense

Nash menerima bola dari temannya

“Fuih...” Nash mengeluarkan nafas

Kagami dan yang lainnya terkejut seperti ada yang berbeda dari Nash

“Jujur saja aku sangat terkejut... aku tidak percaya kalian bisa menyudutkan kami sampai seperti ini.” Kata Nash yang sedang membawa bola

“Aku akui aku memang salah perhitungan. Dan kesalahan terbesar kami adalah kau.” Ia berkata menunjukan kepada Akashi, Akashi terkejut

“Ini pertama kalinya aku bertemu seseorang dengan mata seperti itu”

“MATA YANG SAMA DENGAN MILIKKU” lanjutnya

Lanjut chapter 7