Minggu, 03 Januari 2016

Versi Teks Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 7


Thanks to: www.mangakita.net

Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 7

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Akashi menggunakan kepribadiannya yang satu lagi  untuk menghadapi Nash, Nash agak kesulitan menghadapi Akashi dan menyadari bahwa Akashi memiliki mata untuk melihat masa depan. Setelah itu, Jabberwock tetap dapat mencetak angka, Nash tetap bisa mengoper dengan mengoper di luar jangkauan Emperor Eye Akashi. Vorpal Swords melakukan time out, memutuskan untuk melakukan gerakan kombinasi Midorima dan Takao (sky direct three point) dan itu berhasil mendapatkan angka dari Jabberwock. Nash tidak percaya Vorpal Sword bisa menyudutkan Jabberwock sampai seperti itu dan berkata kesalahan terbesar Jabberwock adalah Akashi, karena Akashi memiliki mata yang sama dengan Nash.

Chapter 7

Nash, wujud ‘mata’ sebenarnya laki-laki itu

“Apa dia bilang!?” Midorima terkejut

“Dia... barusan bilang apa!?” Aomine terkejut juga

“...........”

“Apa katanya barusan?! Mata yang sama!? Jangan-jangan... dia juga punya Emperor Eye!?” batin Kagami, ia terkejut

“Ah, tapi jangan salah paham, ya. Aku memang bilang ‘sama’, tapi yang kumaksud itu cara kerjanya yang sama. Bukan berarti sama persis, lo” kata Nash

“Belial Eye-ku (mata sang iblis Belial) beda dengan level matamu itu. Lo” lanjut Nash dengan tatapan sinis ke Akashi

“!!”

“Eh!?” penonton ketakutan

“Dia bisa setenang itu... saat menghadapi Emperor Eye Akashi!?” kata penonton

“Akashicchi!”  batin Kise

“Huh? Beda level katamu!? Jangan meremehkan aku!!!” batin Akashi

“Dia akan memindahkan bola ke tangan kirinya lewat belakang!!” hasil dari Emperor Eye Akashi

Nash mendrrible, dan Akashi bereaksi untuk merebut bola dari Nash, tapi...

ternyata, Nash melakukan between the leg dari belakang ke depan

“Apa?!” batin Akashi

Nash melewati Akashi

“Akashi bisa dilewati begitu saja?!” pemain Rakuzan yang menonton terkejut

“Itu artinya... tidak salah lagi. Ternyata Nash memang setipe dengan Akashi. Dia bisa melihat masa depan!” batin Kagami

“Meskipun begitu, keadaan ini... bisa kuhentikan!” batin Murasakibara

“Aku tidak akan melepaskan penjagaanku pada Silver dan bersiap untuk menahan Nash apabila dia menembak. Walau dia bisa melihat masa depan sekali pun jika aku bisa menahan tembakannya, maka ini semua akan berakhir” lanjut batin Murasakibara

Nash menggunakan Belial Eyenya untuk melihat masa depan

“Eh?” Midroma terkejut

Tiba-tiba saja bola yang tadi di Nash berada di tangan Jabberwock nomor 6, dan melakukan shoot

Murasakibara pun terkejut

“Apa?”

“Tidak. Kapan dia memberikan... operannya?” Murasakibara bertanya-tanya

Semua yang menonton terkejut

“Apa?! Akashi yang mempunyai Emperor Eye bahkan bisa dilewati olehnya!? Lebih parahnya lagi, operan macam apa... yang barusan itu!? Operannya itu tidak menghilang, lebih tepatnya saat pemain  mau menerima operannya di posisi bebas, bola  sudah langsung ada di tangan pemain itu!” seru penonton

“Tidak mungkin!!” pemain cadangan Vorpal Swords terkejut

“Jujur saja keadaan ini benar-benar bahaya. Tidak kusangka kalau Nash juga sama sepertimu. Dia bisa melihat masa depan” kata Aomine saat mengoper bola kepada Akashi

“Tidak. Bahkan lebih dari itu” kata Akashi

“.........?!” Aomine tampak terkejut

“Dia bukannya menyesuaikan dirinya pada pemain yang berada dalam posisi bebas. Seandainya  pemain yang ingin dia beri umpan tidak dalam posisi bebas, tidak salah lagi, dia sudah bersiap untuk melakukan tembakan langsung. Tapi begitu targetnya bisa lolos dari penjagaan lawan, dia sudah memberikan operan langsung kepadanya. Itu hal yang tidak bisa dilakukan dengan Emperor Eye. Kemungkinan besar mata orang itu...” jelas Akashi

“Wah,kau hebat juga, ya. Bisa menyadarinya dalam waktu sesingkat itu” Kata Nash

“Yang bisa kau lihat dengan matamu itu hanya satu orang saja. Tetapi  mataku bisa melihat seluruh pemain, baik itu lawan maupun kawan di saat yang bersamaan.” Lanjut Nash

“ITU ARTINYA, AKU BISA MELIHAT KESELURUHAN MASA DEPAN PERMAINAN INI. KALIAN TIDAK BISA MELEWATIKU BAHKAN DEWA SEKALI PUN TIDAK BISA MELAKUKANNYA” kata Nash dengan tatapan sinis

“Dia bilang dia bisa melihat masa depan seluruh pemain... dan tetap menjaga pertahanannya. Lalu bagaimana kita bisa menyerang mereka?” kata Koganei

“Kalau Point Guard biasa, mustahil bisa mengatasinya. Tapi... kalau Akashi pasti bisa!” kata Izuki

Akashi mendribble

“Apa?”

“Sama seperti Nash tadi, Akashi bisa setenang itu saat melawannya!” pemain Seiein yang menonton lewat TV terkejut

“Apa!?” pemain Jabberwock lainnya terkejut

“Tidak peduli walau kau bisa melihat masa depan semua orang. Tapi dalam permainan satu lawan satu, hal itu tidak ada gunanya. Tadi aku hanya sedikit terlambat melihat gerakanmu saja. Tapi itu tidak akan terulang untuk kedua kalinya” batin Akashi

Akashi melakukan dribble streetball

“Uwaaa! Luar biasa duel satu lawan satu yang sangat sengit!! Dan lagi gerakan mereka seperti pemain ‘street basketball’ alami!! Akashi ternyata bsa melakukan dribble seperti itu!?” seru penonton

“Yang benar saja!” batin Kagami

“Mereka berdua sama-sama memiliki mata yang bisa melihat masa depan dan waktu kita hanya tersisa tinggal 5 menit!” batin Akashi

Akashi masih melakukan dribble dan tiba-tiba ia mengoper kepada Aomine dari belakang

Aomine mendribble dan

“OOOOOO!!” ia ingin melakukan formless shot sepertinya

“Bagus sekali!

Ternyata diblok oleh Nash

“Apa!?” Aomine terkejut

“Tidak mungkin...” Momoi dan Riko terkejut

“Bukankah sudah kubilang aku ini bisa melihat keseluruhan masa depan, selama semua ini bisa terlihat olehku, kau tidak akan bisa mencetak angka lagi” kata Nash

“Uwah, gawat! Serangan balasan” seru penonton

“Huh”

“Kalah menang dalam sebuat pertandingan ditentukan saat kita bisa melakukan operan tanpa menghindari pertandingan satu lawan satu, lo. Sebagai sesama pemilik mata yang bisa melihat masa depan, kenapa aku bisa melewatimu, dan kau tidak bisa melewatiku? Jawabannya mudah” kata Nash

“Itu karena perbedaan kekuatan diantara kita” Nash melakukan ankle break ke Akashi, Akashi terjatuh

“Yang benar saja? Akashi terkena ankle break!?” seru penonton

“Uwaaaa!?” Nash berusaha memasukan bolanya (pakai tangan kanan)

“Tidak masih belum!!”

“OOOOOOOO!!”

“Kagami!!!”

Nash memegang bolanya dan berusaha memasukan bolanya dengan tangan kiri, sehingga Kagami susah menjangkaunya

“Urgh...” keluh Kagami

“Pritt” bola itu pun masuk

“..........!”

“Basket count!! One throw!!” kata wasit

“Uwaaa! Nash tidak bisa dihentikan!! Apa yang harus kita lakukan!?” seru penonton

“Dia terlalu kuat!!” batin Riko

“Belial Eye... serangan operan dan juga tembakan dia tidak bisa dihentikan. Kerja sama defense dalam bentuk apapun tidak akan bisa menghentikannya. Mungkin sky direct three point juga sudah tidak bisa digunakan lagi. Kalau begini, apa yang harus kita lakukan!?”lanjut  batin Riko

“....!?”

“Kita harus segera meminta time out, tapi kita baru saja menggunakannya...” batin Kagetora

“Ayo, cepat bangun, dong~~ Aka-chin. Kau tidak cocok seperti itu, lo~~” kata Murasakibara kepada Akashi dan mengulurkan tanggannya kepada Akashi

“Anu, setelah ini, apa kau bisa menyerahkannya padaku?” tanya Murasakibara

“Eh?”  pemain cadangan Vorpal Swords kebingungan

“Menyerahkannya padamu... apa kau mau menghadapi Nash!?” tanya Kagami kepada Murasakibara

“AAA — bukan begitu... yang bisa melakukan itu sampai akhir cuma Aka-chin, kan? Lagipula Aka-chin tidak akan kalah melawan orang seperti dia~~ dan juga yang barusan tadi, pasti sangat berat bahkan untuk orang seperti Aka-chin sekalipun, iya’kan~~~? Karena itu, untuk sementara ini baik offense maupun defense, serahkan saja padaku” kata Murasakibara

“Apa itu artinya kau mau berhadapan satu lawan satu dengan Silver? Kalau memang begitu... menurutku itu adalah peluang terbesar kita untuk menang” kata Midorima

“Baiklah kalau begitu~~” Murasakibara berjalan menuju bench

“Meskipun mereka tahu aku akan memancingnya, tapi mereka pasti akan terpancing, iya kan? Jika itu bisa mencegah Nash melakukan apapun yang ia inginkan, bahkan taktik terbodoh pun akan kulakukan”

“Riko-chan atau Sa-chan , aku pinjam ikat rambut satu, dong”  kata Murasakibara kepada Riko dan Momoi

“Eh?”

“Lagipula apa maksud perkataanmu tentang ‘peluang terbesar kita untuk menang’? Apapun yang terjadi kita harus menang, walau harus matipun kita harus menang, kan?” kata Murasakibara

“Mereka mencetak one-throw. Gawat selisihnya jadi 8 angka... selisih poin yang dikejar dengan serangan three point beruntun dari Midorima, mulai melebar lagi!!” seru penonton

“Sial... kumohon... berjuanglah semuanya!!” batin pemain cadangan Vorpal Swords

Bola di oper kepada Midorima, lalu dioper kepada Murasakibara

“...!!”

“Hah, mau apa kau!? Jangan-jangan kau mau bertarung satu lawan satu denganku...” kata Jason

Murasakibara mendribble

“Urgh!?”

“AAAARGH!?”

“Orang ini...” batin Jason

“Uwaaa, benturan yang hebat!! Adu kekuatan antar center” seru penonton

“Tapi... gawat... memang tidak bisa!!”

Murasakibara pivot dan melakukan dunk

“OOOOOOOOOOOOOOO”

“ORAAAA” berhasil diblok oleh Jason

“Uwaaa, tidak berhasil!! Ternyata Silver memang kuat!!” seru penonton

“Sial” keluh Murasakibara

“Bukan... bukan seperti ini. Lebih... harus lebih dari ini” batin Murasakibara

“Hap..” kata Nash

“Tekanan yang diberikan, berbeda dari yang sebelumnya. Jika mereka tidak memperbolehkanku mundur, itu artinya yang diutamakan adalah defense. Tetapi hanya Silver saja yang tidak dijaga ketat. Apa itu sengaja dilakukan? Sepertinya apapun yang terjadi dia ingin bertarung satu lawan satu dengan Silver, ya” batin Nash

“Apa mereka bodoh?”

“Kalian terlalu gegabah tahu” Nash mengoper kepada Jason, Murasaibara menjaganya

Flashback...

“Bukan bukan seperti itu. Rendahkan pingulmu!” kata Okamura

“Angkat bagian atas tubuhmu!” Okamura membetulkan posisi Murasakibara

“Ah... sudahlah, kau berisik!!” kata Murasakibara

“Jika kau ingin melepaskan kekuatanmu 100%, posisimu juga harus sempurna. Murasakibara, kau sering  melakukan gerakan yang sia-sia” kata Okamura

“Aku lebih baik daripada Nebuyae, lo” kata Murasakibara

“Lagipula, kau itu terlalu banyak bergantung pada inderamu, tahu. Kalau memang begitu, bukannya Kagami lebih bisa melakukannya?” kata Fukui

“Menyebalkan!” kata Murasakibara

“Kalau kau terus seperti itu, kau tidak akan bisa melakukan apapun saat melawan orang yang lebih besar dan kuat darimu, lo” lanjut Fukui

“Orang seperti itu kan nggak bakal ada”

“Lagipula, Winter Cup kan sudah selesai. Kenapa kau tidak pensiun saja sih~~~?” kata Murasakibara

“Kalau kau terus begitu, aku bisa-bisa membunuhmu,lo. Yah, jangan begitu dong. Kami  ingin memberi hadiah perpisahan sebelum pensiun”

“Ayo lakukan sekali lagi” kata Okamura

“Haah... sudah cukup. Dasar dagu pantat” kata Murasakibara

“Dagu pantat?!”

Flashback selesai...

Tampak duel antara Murasakibara dan Jason. Dalam satu scene, Murasakibara gagal memaskukan bola dan Aomine berhasil mereboundnya dan memasukkannya

Waktu tinggan 4 menit 59 detik

“Percuma saja! Meskipun Vorpal Swords berusaha bertahan dengan Murasakibara. Jarak poinnya masih terus bertambah” seru penonton

Bola di Jason, Murasakibara menjaganya

“Ini benar-benar...  gawat! Baru kali ini aku melihat ada orang yang tidak takut saat melawanku walaupun aku sudah mengeluarkan seluruh kemampuanku. Waktu itu, aku tidak pernah berpikir akan ada orang yang lebih kuat dariku. Tetapi, ternyata orang seperti itu benar-benar ada” batin Murasakibara

Jason sepertinya terkejut melihat Murasakibara...

Ternyata Murasakibara tersenyum

“Barusan dia tersenyum? Jangan-jangan dia sudah menyerah, ya?” kata Wei Liu (kayanya)

“Tidak. Mungkin justru malah sebaliknya” kata Himuro

“Ryuu, ekspresi tadi, sepertinya aku pernah melihatnya” kata Kise

“Aku sering melihta ekspresi seperti itu” kata Kuroko

“Eh?”

“Ekspresi yang sama dengan ekspresi Kagami. Saat dia menikmati permainan melawan musuh yang kuat” lanjut Kuroko

“Apa!?”

“Apa yang dia lakukan!?” batin Jason

“Eh?!”

“Dia tidak bergerak!?”

“Cih!” keluh Jason

“Lagipula di babak awal dia berusaha mengimbangiku dengan sekuat tenaga. Dan mulai dari sini, dia sudah tidak kekuatan lagi untuk mengimbangi perubahanku!!” batin Jason

Jason melakukan pivot dan fade away

“Cepat sekali!! Kalau samapai silver melakukan ‘back step fade away’.  Eh?” Seru penonton

“Apa?!” Jason terkejut

“UOOOOO” Murasakibara memblok Jason

“Uwaaa!!”

“Block!! Murasakibara berhasil menghentikan Silver!! ” seru penonton

“Apa!?” pemain Jabberwock terkejut

“Serangan balik Vorpal Swords!!”

Bola di Murasakibara

“Jangan meremehkanku, monyet!!!” kata Jason

Murasakibara melakukan dunk, berusaha di blok oleh Jason

“UOOOOOAAA!!

Bola itu pun masuk

“URG!?”

“Dia berhasil memasukkannya!! Apa yang sebenarnya terjadi!? Murasakibara mengerikan!!” seru penonton

“Keren sekali!! Aku kita dia tidak akan bisa mengalahkannya, tapi tetap saja...” batin pemain cadangan Vorpal Swords

“...........”

“Kalau diingat-ingat Murasakibaracchi pernah berkata begini ‘Apa boleh buat, kalau aku sedang bersemangat. Mungkin aku juga bisa membuat kawanku terluka’” kata Kise

“Dalam hal ukuran tubuh dan kekuatan dia memang tidak tertandingi... tentu saja saat dia mengeluarkan seluruh kemampuannya, dia pasti akan bermain seperti ini. Di dalam hatinya pasti dia akan berpikir ‘Jangan sampai aku menyakiti lawanku’, iya kan? Tetapi dihadapan musuh seperti Silver yang memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan dirinya, untuk pertama kalinya dia bisa berpikir untuk tidak bermain dengan cara aman seperti itu. Mungkin ekspresi yang ditunjukkannya tadi, bukan hanya memiliki arti dari apa yang Kurokocchi katakan. Namun, itu juga bisa berarti dia dapat mengeluarkan seluruh kekuatan yang ada dalam dirinya sebagai pemain basket. Itu adalah ekspresi senang karena bisa mengeluarkan seluruh kemampuan tanpa rasa khawatir sedikit pun” jelas Kise

Jason berusaha memasukan bola, tetapi...

“Urgh??” diblok oleh Muraskibara

“Uwaaa, lagi-lagi dia menghentikannya!! Yang benar saja dua blok berturut-turut!!” seru penonton

“Yosh!!”

“Brengsek!!” kata pemain Jabberwock

“!!” Akashi mengoper bola

“Murasakibara!! Dia sudah sampai sini!?” seru penonton

“Maju!!” seru pemain cadangan Vorpal Swords

“Mereka bilang orang ini bisa memblok aku yang hebat ini!? Tidak mungkin, tidak mungkin, tidak mungkin... mana mungkin aku yang hebat ini... takut dengan orang seperti dia!? Ini tidak mungkin! Aku tidak akan membarkan hal itu terjadi! Tidak mungkin ada orang yang lebih kuat dariku!! Orang seperti itu tidak boleh ada!!” batin Jason

Murasakibara berhasil melakukan dunk

“Berha...”

“!?” Murasakibara menghindar dari pukulan tangan Jason

“GRRRRH!!”

“URRRGGH!! UUURRRRGGGH!!” Murasakibara kesakitan

“Wasit, berhenti” kata wasit

“MURASAKIBARA!!!” semua orang khawatir

“Murasakibara-kun!!” Riko, Kagetora, Momoi berlari mendekati Murasakibara

“ Bagaimana?” tanya Riko

“Ini gawat... saat dia terjatuh, lengannya menopang seluruh tubuhnya. Tidak salah lagi, tulangnya patah!!” batin Kagetora

“JANGAN BERCANDA KAU TADI SENGAJA MELAKUKANNYA, KAN?!!” teriak Kagami

“AAHN?”

“Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan. Ini kecelakaan, tahu. Kecelakaan. BENTURAN SEPERTI INI SERING TERJADI DI BAWAH RING, KAN? MUNGKIN DIA SEDANG SIAL SAJA! TAPI ORANG YANG AKAN MEMENANGKAN PERTANDINGAN INI ADALAH ORANG YANG BISA BERDIRI HINGGA AKHIR” kata Jason

“Brengsek!! Dasar sampah...” Midorima dan Aomine kesal

“Menyingkirlah” kata Murasakibara

“O-Oi, jangan memaksakan dirimu” kata Kagetora

“AKU TIDAK PEDULI! ORANG ITU... PASTI AKAN KUHANCURKAN” kata Murasakibara

“Kau tidak boleh nekat, Murasakibara-kun. Biarkan aku menggatikanmu” kata Kuroko

“SUDAH KUBILANG AKU YANG AKAN MELAKUKANNYA, KAN?”  kata Murasakibara kepada Kuroko

“Tenang saja” kata Kuroko

“Aku juga merasa kesal sepertimu. Kita pasti akan menang” lanjutnya dengan memegang pundak Murasakibara

Kemarahan bagai api yang membara


Lanjut chapter 8