Rabu, 30 Maret 2016

Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 8


Thanks to: mangakita.net

Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 8

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Nash ternyata memiliki mata yang sama dengan Akashi punya. Hanya saja, Nash berkata mata Belial Eye (sebutan mata yang dimiliki Nash) nya berbeda level dengan matanya Akashi dan itu membuat Akashi kesal. Tetapi, perkataan Nash benar, matanya membuat Vorpal Swords dalam kesusahan dan ternyata, mata Nash dapat melihat seluruh masa depan pemain yang bermain pada saat itu sedangkan mata Akashi hanya dapat melihat masa depan satu orang saja. Akhirnya, Murasakibara memutuskan untuk berhadapan satu lawan satu dengan Silver agar dapat peluang mecetak angka dan ia pun menikmatinya, ia tersenyum, itu pun menjadi titik balik dari pemasalahan yang dihadapi Vorpal Swords tadi. Tetapi, Silver merasa kesal karena tidak bisa mencetak angka dan membuat Murasakibara cedera, tulangnya patah. Murasakibara kesal ngotot untuk tetap bermain, tapi Kuroko berkata Murasakibara tidak boleh nekat dan ia mengerti perasaannya dan ia pun menggantikan Murasakibara

Chapter 8

Pengganti Murasakibara yang cedera, Kuroko masuk ke lapangan

“Oi Silver,akhirnya si kecil itu masuk juga” kata salah satu anggota Jabberwock

“Ah?” kata Silver

“Ho” kata Nash

“............”

“Hah” Murasakibara menghembuskan nafas

“Iya, iya aku mengerti. Sebagai gantinya, seriuslah bermain dan kalahkan mereka semua” kata Murasakibara

“Baik” kata Kuroko

Skor sementara Vorpal Swords 79-87 Jabberwock, waktu sekitar 2 menit 51 detik

“Oh?”

Bola di Nash

“Bukan man-to-man, tapi zone 3-2, ya... pasti karena centernya sudah tidak ada. Tapi...” batin Nash

“Usaha kalian itu sia-sia saja!!” Nash mendribble

“.......”

“Aku tidak bisa menghentikannya... memang percuma saja... dengan aku yang sekarang ini...” batain Akashi

“!!” Kuroko terkejut

Dan ternyata bola ada di Jabberwock nomor 6

“Gawat. Zone defense berhasil  di tembus dan sekarang mereka mengincar Kuroko karena pertahanannya yang paling lemah!” seru penonton

“Terima ini!!” kata pemain Jabberwock nomor 6, ia melakukan shoot

“Apa?!!” ternyata ada Aomine yang mengejar di belakang Kuroko

“Bersiaplah! Mereka telah menerobos sampai sejauh ini. 2 setengah menit terakhir... mulai sekarang, aku tidak akan menahan diri. Akan kukerahkan semua kemampuanku!!” batin Aomine, ia berada di zone

“Gawat... kalau aku  melempar sekarang...” batin  pemain Jabberwock nomor 6, ia mengoper kepada Jason

“Silver!”

“Tamatlah kalian para kera! HAHAHA” kata Jason

“Kenapa kau tertawa, apa ada yang lucu, sialan?” kata Kagami

“Murasakibara sudah bermain dengan sangat baik, Kise juga, dan kalian malah seenaknya menertawakan mereka. Aku sudah mulai panas semenjak pertandingan kalian melawan Strky, tapi sekarang aku benar-benar sudah kesal!” kata Kagami


“KAMI TIDAK AKAN KALAH DARI SAMPAH SEPERTI KALIAN, BAHKAN HINGGA KAMI MATI SEKALI PUN KAMI TIDAK AKAN MENYERAH!!!” lanjutnya

Kagami berhasil memblok Jason, ia berada di zone

“Apa?!”

“Wah, dia menahannya!! Dengan perbedaan fisik seperti itu, dia berhasil menahannya!” seru penonton

“Mereka berhasil menghentikannya! Mereka berdua hebat sekali!!” pemain cadangan Vorpal Swords tampak gembira

“Kagami dan Aomine masuk zone!! Double ace telah bangkit!!”

Bola di oper kepada Akashi

“Baiklah. Untuk offense kita akan menggunakan misdirection Kuroko dan melawan mereka berdua. Tetapi jika ada kesempatan, kita akan mengoper bola keluar. Jangan sampai gagal, Shintarou” kata Akashi kepada Midorima

“Tentu saja! Aku tidak akan meleset!” kata Midorima

“Ayo kita akhiri permainan ini!!! Majulah Jabberwock!!”

“Majulah kera sialan!!” seru pemain Jabberwock

“Percuma saja! Kau tidak mungkin bisa melewati Nash!!” kata salah satu pemain Jabberwock

“Tidak. Aku tidak perlu melewatinya” kata Akashi

Akashi mengoper, tapi terlihat tidak ada yang akan menerimanya

Tiba-tiba, Kuroko mengoper kepada Aomine

“Kami memiliki pemain bayangan ke enam” lanjut Akashi

“Maju!!!” teriak pemian cadangan Vorpal Swords

“Hei, kenapa Silver... sudah ada di sana!!?”

“GGRR!!” Silver berusaha memblok Aomine

Tapi, Aomine melempar bola dari belakang ring

“Ap- apa!?” kata Silver

Bola itu masuk

“Masuuukkk!! Dia melemparkannya dari balik ring!? Dan operannya benar-benar kerja sama tim yang luar biasa!!” seru penonton

“Operan tadi tiba-tiba masuk ke dalam pertahanan kami. Terlebih lagi ada 2 orang yang masuk zone” batin Nash

“Sialan”

Pemain Jabberwock nomor  12 mengoper kepada pemain nomor 7

“Dasar bodoh!! Jangan oper kesitu!!” seru Nash

Bola itu berhasil di steal oleh Kuroko

“Ah?”

“Ehh?!”

“Sialan, sejak kapan dia ada di situ?” kata pemain Jabberwock nomor 10, dia melompat, berusaha memblok Kuroko yang dalam posisi shootnya

“Apa...”

“Pose menembak macam apa itu?” batin pemain Jabberwock nomor 10 tersebut

Kuroko melakukan tembakan

“Apa... huh!? Kenapa... bolanya menghilang!?”pemain Jabberwock nomor 10 itu terkejut

Bola itu pun masuk

“Wuah!! Masuuukkk!!!

 Apa yang sebenarnya terjadi?! Terlebih lagi... selisihnya tinggal 4 poin!!” seru penonton

“Wuaahhh phantom shoot!!! Yosha!!” seru pemain cadangan Vorpal Swords

“GHH!”

“Dasar bodoh...” batin Nash

“Cih!” keluhnya

“Memang benar kalau tembakan tadi bukanlah ilusi, melainkan hanya sebuah trik. Masalahnya adalah sejak itu... mereka selalu saja melakukan kesalahan bodoh. Tapi aku berbeda. Menurutmu sudah berapa lama aku bertahan hidup di neraka sampai saat ini. Aku tidak mungkin bisa disudutkan hanya dengan keadaan yang seperti ini!” lanjut batinnya

Bola di bawa Nash

Nash mendribble melewati Akashi dan Akashi terkejut

“Crossover?! Ini berbahaya” pemain cadangan Vorpal Swords terkejut, Midorima menjaganya

“Keh” keluh Midorima

Nash menggunakan matanya dan melewati Midorima

“Locker motion!! (merupakan trik tipuan dalam olahraga basket)” batin Midorima

“Geh...” keluhnya

“Ini...” batin Kagami

“hebat!!” lanjut batinnya

Kagami berusaha memblok Nash

“GAAAH!” Nash berhasil melakukan dunk

“Apa...”

“Orang ini benar-benar hebat!! Dia bisa menembus double team dan Kagami! Apa dia masih belum mengeluarkan kemampuannya yang sebenarnya?” seru penonton, mereka heran

“HOOOO!!” pemain Jabberwock yang lain terlihat gembira

“Majulah, kera! Akan ku hancurkan kalian sampai berkeping-keping!!” kata Nash  dengan tatapan mata sinis

“Guh!”

“Tidak mungkin...” Kagetora dan Riko tidak percaya dengan apa yang telah terjadi

“Pergerakannya jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Dia berubah dari gerakan streetball yang cepat dan lincah menjadi gerakan ortodok yang bisa memanfaatkan semua gerakan secara efesien” kata Midorima

“Bukan berarti aku meremehkan perubahannya, tapi ini adalah bentuk permainan Nash yang sesungguhnya. Kekuatan, kecepatan, teknik, ini adalah kekuatan sesungguhnya dari Nash Gold Jr” Lanjut Midorima

“Tapi bukan berarti kita harus takut saat menghadapinya.” Kata Aomine sambil mengambil bola

“Tak peduli sekuat apa pun dia, kita tidak boleh kalah dari berandalan seperti mereka” lanjut Aomine

Tampak Kuroko mengoper kepada Kagami dan Kagami melakukan shoot, bola itu pun masuk

Waktu tinggal 1 menit 15 detik lagi dan tanpak kedua tim tidak ingin mengalah

“Mereka berhasil!! Selisih menjadi 4 poin lagi!! Keduanya saling membalas! Kedua tim masih belum menyerah!” seru penonton, skor sementara Vorpal Swords 87-91 Jabberwock, waktu tinggal 32 detik lagi

“Tapi sudah tidak ada waktu lagi!! Tinggal 30 detik lagi!!”

“Uwah! Ayolah! Lakukan sesuatu!” pemain Seirin yang menonton lewat TV cemas
“Sial!!! Selisih poinnya... tidak mau berubah!!” pemain Vorpal Swords kesal

“Jiks selisih poin menjadi 6 poin, mereka tidak mungkin bisa mengejar lagi” kata Himuro

“Jika mereka tidak bisa menghentikan offense Jabberwock, maka permainan akan berakhir” kata Wei Liu

“Itulah yang kau pikirkan. Percuma saja.” Kata Nash

“Kau tidak mungkin bisa menghentikanku. Akan kuhancurkan kalian semua” lanjut Nash kepada Akashi

“Akashi?” Midorima merasa ada sesuatu yang aneh

Percakapan dalam batin Akashi...

“Sepertinya hanya ini satu-satunya cara” kata Akashi (yang memiliki Emperor Eye)

“.......!?”

“Apa katamu” kata Akashi yang satu lagi

“Kau sudah mengerti, kan. Nash itu kuat. Kalau terus begini kita pasti akan kalah. Emperor Eye tidak berdaya melawannya. Tapi dari awal, Emperor Eye memang belum sempurna. Iya, kan? Alasannya mudah. Itu karena kita terpisah. Karena itu aku akan menghilang. Aku akan mengembalikan semuanya padamu, jadi kau bisa kembali menjadi satu wujud” kata Akashi (yang memiliki Emperor Eye)

“.........!” Akashi yang satu lagi terkeut

“Aku yakin. Jika court vision yang kau gunakan untuk membuat umpan yang sempurna digabungkan dengan Emperor Eye yang bisa melihat masa depan, kau pasti bisa mendapatkan kekuatan yang seimbang atau bahkan lebih kuat dari kekuatan Nash” lanjut Akashi (yang memiliki Emperor Eye)

“...........”

“Apa itu hanya satu-satunya cara?” tanya Akashi yang satu lagi

“Jangan khawatir. Karena memang sejak awal, keberadaanku tidak pernah ada. Terma kasih telah memberiku kesempatan untuk bermain... dengan semuanya” kata Akashi (yang memiliki Emperor Eye)

Akashi membuka matanya dan terasa menjadi lebih kuat

“Gawat. Dia akan melewatinya”

“Nash, kau memang bisa melihat masa depan kawan dan lawanmu. Tetapi, asal kau tahu saja, hanya itu yang bisa kau lakukan” batin Akashi

“Aku bisa menggunakan mataku lebih baik darimu. Jika lawanku bisa melihat masa maka aku akan melihat pola terbaik dari seluruh pergerakannya dan melihat jauh ke masa depan!” lanjut batin Akashi

Nash melakukan  sesuatu dan Akashi berhasil merebut bolanya

“Ap-” Nash terkejut

“Apa itu!?” pemain Jabberwock yang lain terkejut

“Berhasil!!” seru pemain Seirin yang menonton lewat TV

“Ugh...” Akashi membawa bola, dijaga oleh pemain Jabberwock nomor 7

“!?” Akashi mengoper dan diterima oleh Midorima

“Eh?”

“Gawat!” kata pemain Jabberwock nomor 7

“Aku sudah menunggu momen ini” kata Midorima

“Dengan ini... skakmat” Midorima melakukan shoot dan bola itu masuk

“WUOOOOHHHH” seu penonton

“Mustahil... itu tidak mungkin! Jangan-jangan dia mempunyai mata yang sama denganku?” batin Nash, ia terkejut

“Akashi-kun... yang kau lakukan tadi, jangan-jangan” kata Kuroko kepada Akashi

“Ya.” Jawab Akashi

“Nanti  saja bicaranya. Ada hal yang harus kita lakukan terlebih dahulu” lanjut Akashi

“Selisihnya tinggal satu poin!!”
“ Wah, tinggal satu angka lagi!! Berjuanglah Vorpal Sword!” seru penonton, skor sementara Vorpal Swords 90-91 Jabberwock, waktu tinggal 11 detik


“Kita pasti menang!! Ini adalah pertarungan terakhir” seru Akashi

“Osu!” seru pemain Vorpal Swords yang lainnya

“DEFENSE! DEFENSE!” seru pemain cadangan Vorpal Swords

“Sial...!! kenapa malah jadi seperti ini! Aku tidak menyangka akan direpotkan oleh segerombolan kera seperti ini. Aku tidak pernah merasakan hal semacam ini seumur hidupku!! Tapi... kemenangan dan kekalahan adalah 2 hal yang berbeda” batin Nash, ia kesal

“!?”

“Ugh!”

“Apa kalian berpikir kami akan langsung menyerang dalam sisa waktu 10 detik ini? Kami hanya akan saling mengoper bola dan menunggu kemenangan kami” kata Nash

“DEFENSE! DEFENSE!” seru penonton

Seperti yang mereka katakan, pemain Jabberwock hanya mengoper satu sama lain, waktu tinggal 7 detik

“Bertahanlah... kumohon... bertahanlah!” Koganei dan Mitobe berharap

Disisi lain pemain cadangan Jabberwock bergembira

“Sudah banyak waktu yang terbuang... percuma saja... aku tidak bisa merebutnya!” batin Akashi, waktu tinggal 5 detik

Dan tiba-tiba saja, Kuroko berhasil steal bola yang ada di tangan Nash, pemain Jabberwock terkejut

“Tetsu-kun” kata Momoi

“Berhasil direbut!! Maju Kuroko” teriak pemain cadangan Vorpal Swords

Waktu tinggal 4 detik...

“Tidak akan kubiarkan!!” kata Nash, ia menjaga Kuroko

“Kami tidak akan kalah. Kami pasti akan menang!” seru Kuroko

“JANGAN MACAM-MACAM DENGANKU, DASAR MONYET! MASIH TERLALU AWAL BAGI KALIAN UNTUK MENANG DARI KAMI!! AKU AKAN MENGHANCURKAN ORANG-ORANG LEMAH SEPERTI KALIA-“ teriak Nash

“Jangan salah, dia tidak sendirian.” Kata Aomine

 “Kamilah yang akan menang” kata Kagami, mereka berada di belakang Kuroko

“Ini sudah berakhir, Nash!” seru mereka berdua

Kuroko melakukan phantom shootnya

“OOOOO!!!” teriak Nash, ia berusaha memblok tembakan itu

Kagami dan Aomine melompat untuk meraih bola itu

“MASUKLAAAHH!!” seru semua pemain Vorpal Swords yang lain

“HANCURLAH KALIAN JABBERWOCK!!” Aomine dan Kagami berhasil memasukkan bolanya

Skor menjadi Vorpal Swords 92-91 Jabberwock

“Pertandingan berakhir!! Akhirnya!! Vorpal Sword menang!!” seru penonton

Semua pemain Vorpal Swords, manager gembira

“JANGAN BERCANDA! MEREKA PASTI CUMA SEDANG BERUNTUNG SAJA!!” teriak Jason

“KALAU KITA BERTANDING ULANG, PASTI HASILNYA JELAS KAMI YANG MENANG...OI...”  lanjut teriak Jason

“Hentikan Silver, jangan membuat malu diri kita. Hasil pertandingan adalah segalanya. Kenyataannya mereka lebih kuat dari kita” kata Nash kepada Jason

“Ugh...SIALAN!!” Jason kesal

Tampak foto pemain Kiseki no Sedai +Kagami+Kuroko di HP seseorang


“Wah, sepertinya pertandingannya hebat sekali ya.” Kata seseorang yang menelepon

“Ya... sekarang, aku sedang melihat fotonya. Melihat foto ini, membuatku ingin segera bermain basket lagi” kata Kiyoshi

“Iya aku mengerti, aku tetap harus sabar untuk tidak bermain basket dulu” lanjutnya

“Semuanya berjalan dengan baik, ya. Baiklah, sampai jumpa”

“Wah, kebetulan sekali. Lama tidak bertemu” kata seseorang kepada Kiyoshi

“Oi, Nishimura. Apa kau kesini untuk menjeguk ayahmu?” tanya Kiyoshi

“Oh iya, apa kau sudah lihat foto ini? Foto pertandingan yang waktu itu...” lanjut Kiyoshi

“Ahhh aku sudah mendengarnya sedikit dari Akashi.” Kata Nijimura

“Huh. Wajah mereka terlihat senang sekali” Nijimura melihat foto yang diberikan Kiyoshi


SELESAI