Rabu, 30 April 2014
Minggu, 20 April 2014
Versi Teks Chapter 258
Chapter 258- “Kami tak bisa menghentikanmu lagi!”
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Seirin berusaha sekuat
tenaga untuk melawan Rakuzan, namun skornya masih ketinggalan jauh. Pada saat istirahat,
Akashi hanya berkata supaya jangan lengah terhadap pemain Seirin. Disisi
Seirin, Hyuga akan bermain. Bagaimana kelanjutannya??
Flashback
Malam sebelum final.. percakapan antar kedua orang yang
membangun klub basket Seirin
“Besok yah..” kata Kiyoshi
“Ya” jawab Hyuga
Lalu, Kiyoshi menatap ke atas dan ia teringat pada saat
dirumah sakit bersama Hyuga (yang janji mereka akan menjadi no 1 di Jepang
tahun depan)
“Hyuga… terima kasih” Kiyoshi mengucapkan terima kasi kepada
Hyuga
“Guh! Aku tak percaya kau dan Kuroko mengatakan hal seperti
itu!” Hyuga merasa terganggu dengan kata-kata itu
Kiyoshi melihat kakinya dan mulai berjalan
“…….” Hyuga melihatnya
“Kiyoshi… mungkin kau berpikir “karna ini yang terakhir, aku
bisa mengurus hal lainnya belakangan.. dan aku akan bermain sampai kakiku hancur!” kau?” kata
Hyuga
“Hebat Hyuga! Tepat sekali! (bahkan kata-katanya pun sama
persisi!)” jawab Kiyoshi
“Aku tahu! Sekarang pun, dulu pun sama. Ampun deh..” keluh
Hyuga
“Jangan bercanda bodah. Walau besok itu terakhir kalinya kita
main di SMA bersama,itu bukan bearti akhir dari segalaya. Begitu selesai apa
kau akan berhenti main basket? Apa kau tak akan bertemu dengan yang lain sampai
lulus? Enak saja! Bagiaman kalau lama dari sekarang,kau masih cedera parah, kau
mau apa?”jelas Hyuga
“Hyuga…” Kiyoshi tercengang dengan kata-kata Hyuga
“ Kau tak boleh seenaknya sampai kau tak bisa sembuh. Kita akan
menang dan tertawa dan dari sekarang, sampai seterusnya, kita akan bermain
basket bersama” lanjut Hyuga
Kiyoshi merenung sejenak dan berkata
“Ya kau benar”
Chapter 258
Secara keseluruhan, Kagami benar-benar tenggelam dalam zone!!
Apa dia akan mencapai “lebih” dari zone sebelum staminanya habis?
Tim Seirin melakukan tos kepada pemain lain
“Tepat setelah quarter ke-4 dimulai Seirin mencetak 3
point!! Dampaknya sangat besar!!” seru penonton. Skor menunjukkan skor
sementara, Seirin 71-88 Rakuzan
“Tch” keluh pemain Rakuzan
“Dan dengan kukira dengan 4 foul, dia akan gugup dan
kesulitan bermain… jangan bilang dialah yang akan berevolusi paling besar di pertandingan ini!” batin Mibuchi
Bola di bawa oleh Akashi
“BAIKLAH DENFENSE!! HENTIKAN TEMBAKAN MEREKA!!” Seru Hyuga
“Ya” jawab pemain Seirin lainnya
Seirin menjaga dengan ketat, bola masih di bawa Akashi
“Uh” keluh pemain Rakuzan
“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” Seru pemain cadangan Seirin
“Defense nya bagus juga! Sudah kuduga, dengan kembalinya
Hyuga, tim ini makin kuat” tanggap Kimura
“Ditambah lagi, walau aku sudah duga dia akan berevolusi…
dia sekarang punya suara yang bagus” kata Otsubo
“Suara?” Miyaji bingung
“Maksudku adalah kualitas suaranya. Yah, ada banyak tipe
kapten, tapi bukan masalah besar soal mana yang terbaik. Contohnya, suara
Kiyoshi itu berhati besar, membuatmu tenang dan nyaman. Suara Izuki adalah tipe suara yang
membuatmu tenang dan tak gegabah. Suara Hyuga itu kuat dan jelas, tipe suara
yang membuat tim semangat dan membuat mereka terus maju. Itu tipe ideal untuk
dimiliki kapten” jelas Otsubo
“Tapi. walau dia bisa membuat defense tim jadi lebih
baik,masalahnya ada di kepercayaan dirinya.” Kata Kasamatsu
“4 foul… dia tak bisa mendapat 1 foul pun selama 10 menit. Dia
tak bisa melakukan ini setengah-setengah” lanjut Kasamatsu
Bola dioper kepada Mibuchi dan tiba-tiba ia terkejut
“Apa!? Kenapa matanya Hyuga begitu….” Batin Kotaro
“Dia seperti memperhatikan Reo-nee , tapi juga tak
memperhatikannya juga… Tidak. Rasanya seperti dia memperhatikan orang lain!? Jangan
bilang…” lanjut batinnya
Riko melihat tangannya dengan sekejap sambil berkata dalam
hatinya
“ Apa aku memukulnya
terlalu keras?”
“ Berjuanglah! Junpei!” lanjut batinnya
Mibuchi melakukan tembakannya, tapi…
“Dia bergerak kebelakang… ini pasti… “ten”!!” “Tapi tunggu…”
batin salah 1 pemain Touou (kayanya)
“Hyuga sudah melihatnya!!”
Kagami dan yang lainnya pun kaget
Mibuchi lalu menurunkan bolanya
“Fake!? Kalau bukan “ten” jadi… itu pasti…” batin Sakurai
“Chi!!” “Hyuga bakal mendapat 5 foul!!” Mibuchi melakukan
posisi untuk melakukan tembakan “chi” nya
“Kapten!!” pemain Seirin member peringatan
“Tidak…” batin Kotaro
“Reo-nee!!” serunya
Mibuchi kaget
“Dia tidak melompat!? Dia tak mungkin… dia tahu ini adalah “chi”?!”
batin Mibuchi
“Mibuchi… cara melompatmu untuk ke 3 tembakanmu itu nyaris
tak ada bedanya di posenya. Tetapi… pusat gravitasimu agak berbeda di setiap
tembakan.” Batin Hyuga ““Ten” “Chi” “Kokuu” dan setiap tembakan akan mengubah posisi
grevitasimu dalam sekejab. Bahkan dalam fake, walau kau mau pura-pura melaukan “ten”. Pusat gravitasimu sudah berubah ke “chi”
sebelumnya” lanjut batin Hyuga
“Dari sisi itu seharusnya dia tak bisa mengetahuinya. Tapi…
kunci pada barrier jumpernya juga ada pada pusat gravitasi, apa karna ini dia
bisa mengamati pusat gravitasi orang lain!?” batin Kotaro, ia kaget
“Uuuuuuooooooooohhhhh!” seru Hyuga
“Maju Hyuga!!” seru Koganei
Hyuga melopat dan berusaha memblok Mibuchi yang sedang
melakukan tembakan
Mibuchi pun terkejut
“Apa…” batin pemain cadangan Rakuzan
“Rebound!” seru Izuki
Bola yang di tembakan Mibuchi meleset
“Meleset!! Temabakan Mibuchi akhirnya meleset!!” tanggap
penonton
“Apa!?” Mayuzumi kaget
“Ohhh!!”
“Uoh!?”
“Orang ini… dia belum menggunakan seluruh tenaganya sampai
sekarang!? Bukan… bukan itu… ini…” batin Nebuya
“Teppei!?” batin Riko, ia pun berdiri dan berekspersi kaget
“Tentu saja, mungkin kau pernah mendengarnya,tapi… kalau
Kiyoshi tidak cedera, mungkin dia akan jauh lebih kuat dari dia yang sekarang. Bukannya
dia lemah karena dia lama tak bisa main, malah dia secara tak sadar menahan
diri akan tidak memperburuk cederanya. Jadi kalau dia tak menahan diri lagi,
tiba-tiba dia akan jadi tambah kuat. Tapi…
aku tak tahu bagaimana nasib cedera kakinya kalau dia melakukan ini” kata
Imayoshi
“Si… bodoh!” batin Hyuga, ia kaget
“Maaf Hyuga, bagaimanapun juga, pada akhirnya, aku… melihat
semua rekan setimku nerjuang sebisa mungkin, walau tahu akan cedera dan masa
depanku… aku tak bisa diam saja” batin
Kiyoshi
“NGGGHHHH!” Nebuya berusaha melawan Kiyoshi
“AAAHHHHHH!” Kiyoshi berusaha melawan Nebuya
“Mustahil, walau dengan itu… dia tak bisa mencapainya di
posisi itu!!” batin pemain cadangan Seirin
“Dasar, apa itu yang kau pikirkan? Kenapa kau harus
seenaknya, walau apapun yang ku katakan. Walau kami memaksa mencadangkanmu,
pada akhirnya Riko tetap akan menangis. Kalau pada akhirnya juga begitu, bearti
kami tak bisa menghentikanmu. Jadi sampai akhir, mainlah seenaknya sesukamu!”
batin Hyuga
“KIYOSHI, SIALAN!! SUDAH BERAPA LAMA KAU JADI CENTER? KAU
TAK BOLEH KALAH DARI SI OTOT SINTING ITU!!” Teriak Hyuga
Kiyoshi memutar badannya
“Apa? Dia bahkan.. berputar. Dia cepat!!” batin Nebuya
“UOHHHH!!” Kiyoshi berhasil mengambil bola
Izuki dan yang lainnya langsung maju dan Kiyoshi langsung
mengoper jauh kepada Kagami, Kagami mencetak angka
Pemain cadangan Seirin bersorak gembira, Riko menghapus air
matanya
“Ayo maju!! Seirin!! Sekarang selisinya 15 angka!”
Papan skor menunjukkan Seirin 73-88 Rakuzan
Dia tak tahu apa arti kata “batas”
Lanjut chapter 259
Sabtu, 12 April 2014
Versi Teks Chapter 257
Chapter 257- “Ayo maju Rakuzan”
Chapter sebelumnya diceritakan tentang masa lalu Koganei
pada saat baru bergabung dengan tim basket Seirin, yang dimana awalnya ia
berjanji pada kakaknya untuk tidak berhenti lagi. Tapi, pada suatu waktu ia
berniat untuk berhenti dari basket dan Mitobe bertindak sehingga Koganei
mengambil keputusan untuk bertahan lebih lama lagi. Setelah ia mengalami
peningkatan, ia tidak ada niat untuk berhenti bermain basket. Dan saat ini, ia
bertekad untuk menang melawan Rakuzan dengan menang melawan Mibuchi, tapi ia tidak bisa. Dan itu ternyata
membuka celah bagi Hyuga untuk menang melawan Mibuchi. Apa yang terjadi
selanjutnya?? Akankah Hyuga menang??
Chapter 257
Kami tak akan berhenti berkeringat. Sampai akhir
pertandingan. Sampai semangat di tubuh kami ini akhirnya reda
“Quarter ketiga selesai! Memasuki 2 menit waktu istirahat ”
kata wasit, skor menunjukkan skor sementara Seirin 68-88 Rakuzan
“Quarter ke-4 cuma 10 menit… bisakah Seirin mengejar selisih
20 angka??” tanggap penonton
“Hmm? Selisih 20 angka!?” kata Hayakawa
“Iya kan? Aku juga merasa sama” jawab Kobori (kayanya)
“Seirin benar-benar berjuang keras di tengah quarter ketiga.
Kebangkitan Kuroko menghembuskan semangat baru kepada tim. Kagami memasuki zone
sekali lagi untuk mengehentikan Akashi dan Izuki mampu tumbuh untuk
mengehentika Hayama. Terakhir, bahkan secara tak terduga Koganei mampu
menantang Mibuchi. Tapi walau begitu selisihnya masih belum berkurang. Walau
mereka berjuang dengan baik,sedikit demi sedikit selisihnya melebar. Bahkan
dengan usaha mereka, selisihnya belum berkurang. Sudah kuduga ini cuma perbedaan dalam kekuatan. Apapun
yang Seirin lakukan…” jelasnya
“Tapi mereka masih belum
menyerah” Kasamatsu memotong
perkataan Kobori
“Hal yang penting dalam mengalahkan tim raksasa itu bukan
taktik tpai perasaan” lanjut Kasamatsu
Di arena…
“Hyuga, kau main!?”
Izuki terkejut
“Ya” jawab Hyuga
“Punya 4 foul dalam 10 menit itu sesuatu… aku sangat sadar
akan resikonya, tapi, walau begitu, kali ini aku akan mengalahkan Mibuchi!!”
jelas Hyuga
“Maaf, Hyuga, aku tak cukup kuat” Koganei meminta maaf
kepada Hyuga
“Bicara apa kau?” tanggap Hyuga “Kebalikannya berkat kau,
Koga, aku berjuang juga. Pasti aku akan kubuat dia menjerit untukmu juga!”
lanjutnya
Koganei terkejut, lalu tersenyum
“Oke, kalau begitu, kuserahkan padamu! Terima kasih Hyuga! “
kata Koganei
“Kawahara, ada pocari?” tanay Koganei kepada Kawahara
“Ah iya, ada di kotak. Sebentar akan ku ambil” jawab
Kawahara
“Tak apa, biar kuambil sendiri” kata Koganei
Koganei lalu berjalan kekotak dan mengambil botol pocari,
dan meminumnya
“Aku berhasil!!” Koganei bangga “Walau pada akhirnya, memang
mustahil menjatuhkan salah satu anggota dari Crownless General. Aku menolong
tim! Di panggung final turnamen nasional… aku bisa melakukan sesuatu! Kalau
saja aku lebih tinggi sedikit, apa aku bisa melakukan sesuatu yang lebih? Kalau
saja aku main basket lebih awal, apa aku bisa lebih berguna?” Koganei merasa
puas “Aku senang aku bisa berjuang untuk tim. Ini tidak bohong. Tapi walau
begitu, lebih dari ini… jauh lebih dari ini… aku ingin… berdiri di arena lebih
lama lagi” batin Koganei
Mitobe memberikan ke kepalanya handuk dan ia tersenyum
melihat Koganei sedang menangis (keingat pas dulu kali ye), lalu memegang
pundak Koganei
“Cuma tinggal 10 menit lagi, sekarang bukan waktunya untuk
tergesa-gesa”kata Eiji
“Intinya, apapun serangan tak terduga yang terjadi itu tak
akan melukai kita lebih dari yang kita duga. Tetaplah fokus. Jangan lengah
sampai akhir. Kita akan terus menyerang seperti biasa. Itulah yang kusampaikan.
Kita tidak cuma menjaga selisih ini dengan Seirin sebagai lawan, itu adalah
pilihan yang terburuk. Sampai akhir, maju dan terus serang sampai kalian
menghancurkan Seirin!!” perintah Eiji
“Yeah!” seru pemain Rakuzan
“Reo, kelihatannya Hyuga menyiapakn sesuatu di bench sana.
Akan tetapi, walau dia punya 4 foul jangan lengah. Eikichi, api di mata Kiyoshi masih membara. Jadi, sama dengan Reo,
fokus terus. Kotarou, sampai kapan kau mau jinak terus? Masih ada poin yang
harus dicetak” perintah Akashi kepada rekan setimmnya
Mayuzumi memandang Akashi
“Jadi aku terus begini saja yah? Dia akan terus
menggunakanku sampai waktuku habis. Kurasa bocah manja ini cukup pelit juga”
batin Mayuzumi
“Ayo”
“Pemenangnya adalah Rakuzan. Aku ini mutlak” kata Akashi
“Apa itu?? Aku tak begitu yakin tapi… sekarang ini, Akashi..
agak.. membuatku gemetar” batin Mayuzumi, ia gemetar
“Istirahat selesai” kata wasit
“Baiklah! Ayo!” seru Hyuga
“Yeah!” kata pemain Seirin lainnya
“Wah… tegang yah kalau ada kapten. Aku juga akan menyerahkan
padamu soal teriak-teriakan!” ledek Koganei
“Stop bacodmu Koga” Hyuga jengkel
“Kita mau tertawa atau menangis di akhir. Inilah 10 menit
terakhir. Aku mengandalkan kalian” kata Kuroko
“Jangan bicara sesopan itu! Aku makin susah nih!” kata Hyuga
“Kita pasti akan menang!! SEIRIN!! FIGHT!!” teriak Hyuga
“OOOOOOHHHHH!!” seru pemain Seirin lainnya
“Pouf!” Nigou menggonggong
“Shh!!” Alex menyuruh Nigou agar tidak berisik
Kedua tim saling bertatapan
“Hu” Kagami membuang nafas
“Kagami-kun” kata Kuroko
“Serahkan padaku! Itu
yang ingin aku katakan. Tapi ini cukup sulit. Seperti yang Akashi bilang, ini
cuma masalah waktu. Aku tak punya stamina untuk bertahan sampai akhir. Karna
itulah aku tak punya waktu santai saat punya Akashi sebagai lawan. Bagaimanapun
juga, aku akan melawannya selama mungkin sebisaku!” muncul listrik di mata Kagami uang menandakan ia berada di zone
“Akhirnya mulai!! Quarter terakhir!! Juara winter cup akan
ditentukan dalam 10 menit!!” seru penonton
Seirin membawa bola
“Hah? Whoa!? Ini dia…” pemain Shuutoku terkejut
“Mereka langsung maju dengan teknik andalam mereka!” pemain
Kaijo juga terkejut
“Ignite pass!”
Kuroko mengoper kepada Hyuga
“Itu Hyuga!! Dia akan menembak 3 point!!” seru penonton
Hyuga menerima bola itu
“Mibuchi!! Dia cepat memarknya!!”
Hyuga teringat sesuatu
“Omong-omong pelatih , aku punya 1 permintaan, tanganku
gemetar, bia tolong aku tidak??” Tanya Hyuga kepada Riko
“Tunggu… apa? Bukannya tadi kau bilang” jawab Riko
“Itu beda urusan! Aku punya 4 foul! Tekanannya besar banget
tahu!!” kata Hyuga
“Kenapa sih kamu?”
“Kami benar-benar membutuhkanmu! Jadi kalau kau kena foul
out, kami tak akan bisa menang tahu!” tanggap Riko
“Jangan bilang begitu dong!” Hyuga merasa tidak dibantu (ini
ceritanya bertengkar ye -_-)
“Ah… dasar kamu” keluh Riko
“Hah?” Hyuga bingung
Riko mendorong Hyuga
“Ow” Hyuga merasa sakit
“Tuh kan?” kata Riko,Hyuga melihat tangannya tidak gemetar
lagi
“Sekarang maju sana!” perintah Riko
Hyuga melakukan tembakan
“Apa…?” kata Mibuchi
“cepatnya” batinnya
Bola itu pun masuk, Hyuga dapat mencetak angka
“Uahh, kapten!” seru pemain cadangan Seirin
10 menit adalah segalanya
“Yeah! Ayo maju Rakuzan!” seru Hyuga
Lanjut chapter 268
Jumat, 11 April 2014
Senin, 07 April 2014
Versi Teks Chapter 256
Chapter 256 - Aku melakukan semuanya seperti ini
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Kotaro sementara tidak
ingin melawan Izuki . Sehingga, pemain yang lain selain Kotaro yg harus
menyerang. Pada saat Mibuchi yang membawa bola, ia berkata bahwa Koganei
mempunyai insting hewan liar,tapi levelnya setara dengan kucing dan
insting itu menyebabkan tembakannya tidak masuk, dan Nebuya berhasil memasukan
bola itu sehingga Rakuzan mencetak skor. Akankah Seirin membalasnya??
Koganei menyerang shooter cantik Mibuchi dengan insting
hewannya!! Pertarungan antara crownless general vs anak kelas 2, siapakah yang akan menang??
Chapter 256
“Rakuzan mencetak angka!!” seru penonton “tapi sebelum itu…
3 pointnya Mibuchi kelihatannya nyaris di blok!?” lanjut penonton
“Sial, aku tak bisa mencapainya!!” keluh Koganei
“Tidak, itu nyaris sekali, Koga! Lanjutkan!” puji Izuki
“Aku tidak meremehkannya… tapi tak kusangka dia bisa
bereaksi terhadap perubahan tembakan “bumi” ke “langit”” batin Mibuchi
“Tidak” Hyuga merasa ada yang aneh “apa itu cuma kebetulan?
Kalau Mibuchi menembakkan salah satu dari 3 tembakannya yang tanpa mencoba
menipu dan Koga melompat karna itu, berarti mungkin benar. Tapi, tadi saat Mibuchi mau menembak dan melihat
Koga bereaksi kepadanya. Apa itu kebetulan?? Koga sendiri mungkin tidak mengerti, tapi mungkin tembakan
Mibuchi berubah karena instingnya!?” batin Hyuga
Kuroko melakukan operan ajaibnya kepada Kiyoshi dan Kiyoshi
mencoba mencetak angka
“Enak saja kami akan membiarkanmu mencetak angka dengan pola
yang sama terus!!” seru Nebuya ia berusaha memblok Kiyoshi
“Maju!!!” seru pemain cadangan Seirin
“Ugh” Kiyoshi kesusahan menghadapi Nebuya
“Kiyoshi!!” seru pemain Seirin
“Senpai!!” tiba-tiba datanglah Kagami
“!”
“Kagami!!”
Kiyoshi pun melakukan alley-opp dan Kagami menerima itu lalu
mencetak angka
“Bagus, nice!” seru pemain cadangan Seirin
“Terima kasih, Kagami!” Kiyoshi berterima kasih kepada
Kagami karena telah menyelamatkannya dari blok Nebuya
“Ya” jawab Kagami
“Ini gawat” batin Riko “ Mereka mulai bisa mengejar operan Kuroko-kun. Kami tak bisa melebarkan
area bertahan mereka kami tak punya shooter!!” lanjut dibatinnya
“Kenapa? Kau tak terlihat begini” “Kau benar-benar jadi
jinak” kata Nebuya kepada Kiyoshi, Kiyoshi yang mendengar itu berekspresi marah
“Wajahmu seram,bro! Ayolah! Ayo kita bersenang-senang!” kata
Koganei untuk menghibur Kiyoshi
“Aku merasa kau seperti menghiburku atau semacamnya” jawab
Kiyoshi “Tak apa-apa kau memakai kata-kataku, tapi caramu mengatakannya…”
batinnya dan Kiyoshi menjadi lebih tenang karena kata-kata Koganei
“Kelihatannya kau bersenang-senang, Koga” kata Kiyoshi
kepada Koganei
“Hah? Yah… aku tidak
seenaknya kok dan aku melakukan semuanya
seperti ini, tapi bermain di pertandingan harus menyenangkan bukan??” jelas
Koganei
“Artinya berubah kalau Koga yang mengatakannya” kata Izuki
“Iya, benar” jawab Kiyoshi
“Kukira dia pemain yang biasa-biasa saja” tanggap Susa “Tapi
fakta bahwa dia sampai sejauh ini
setelah memulai basket sejak SMA itu hebat juga” lanjutnya
“Perbedaan antara pemain bepengalaman dengan yang tak
berpengalaman di level SMA itu besar juga loh. Dia pasti punya bakat dan berkerja keras juga” tanggap
Wakamatsu
“Aku tahu kita memujinya tapi pertanyaan yang sebenarnya
adalah… apa dia mampu melawan salah sati crownless general?” kata Imayoshi
“Itu Mibuchi!!” seru penonton, Mibuchi memegang bola
“Tapi pemain Seirin itu cadangannya bukan?? Kali ini tak
akan seberuntung tadi, tak mungkin dia bisa mengehantikannya” kata penonton
yang didekat tempat duduk kakak Koganei
Kakak Koganei
teringat akan kata-kata Koganei
“Sekarang aku cuma mau menang dengan yang lainnya”
“Jangan biarkan orang-orang yang tak tahu apa-apa berbicara
seenaknya! Pemain cadangan itu sebagus pemain lain!” batin kakak Koganei
“Ini…” Koganei merasakan sesuatu
“Kali ini kau tak akan bisa melakukan apapun walau kau mau”
Mibuchi mulai serius menghadapi Koganei
Mibuchi melakukan sesuatu
“3 Point biasa tanpa fake?” pemain Yosen terkejut (kecuali
Himuro)
“ Tidak…” kata Himuro “Ini tembakan yang tembakan di quarter
ke-2,yang membuat lawan tak bisa bergerak” batinnya
“Kokuu”
“Argh!”
Pemain Yosen terkejut, Koganei tak bisa bergerak
Flashback dimulai
“Hah? Kau mau gabung klub basket?”
“Basket… tennismu gimana dong?” Tanya Kakak Koganei
“Aku akan berhenti main tennis. Itu tak cocok buatku!” jawab
Koganei
“Kamu…” kakak Koganei memegang jidatnya “Kamu berhenti baseball,bola,renang. Apa ada yang
terus kau jalani sampai lama?” katanya
“Sudah ku bilang itu tak cocok buatku” Koganei membantah
“Begini ya Shinji, memang benar ada hal yang cocok dan tak
cocok dengan orang. Tapi tak ada olahraga yang menyenangkan dari awal, kadang
kau harus bertahan dan melihatnya” kakak Koganei memberi nasehat
“Kalau begitu kali ini aku akan bertahan terus deh! Aku
pergi yah!” Koganei berpamitan (bandel)
“Aa, hei tunggu dulu!” kata Kakak Koganei
“Aku tak bisa terus bertahan. Aku memilih basket untuk klub
di SMA. Alasannya tak begitu spesial, sih. Aku cuma melihat temanku, Mibote
bermain dan kupikir keliatannya menyenangkan”
“KAMI BERSUMPAH!! AKAN BERMAIN DI KEJUARAAN NASIONAL DAN JADI NO 1 DI
JEPANG!!” teriak Kiyoshi pada saat di atap sekolah
“Terlanjur deh…” kata Izuki
“Tapi rasanya lega, deh!”tanggap Koganei
Disaat lain
“Hei, latihan ini akan membunuh kita”
“Serius, nih?”
“Hah, serius?”
“Kau akan mengerti
begitu kita mulai” tanggap beberapa pemain terhadap menu latihan dari
Riko
“Bagus! Beristirahatlah begitu kalian selesai!” kata Riko
“Tapi…”
“Ini… ini olahraga yang sulit!!”
“Kurasa ini bakal jadi yang tersingkat”
“Sejak itu…” “aku berlari di latihan setiap hari”
“Kami tak punya banyak orang jadi aku bisa bermain di
pertandingan. Tapi apa yang aku lakukan cuma menyusahkan yang lainnya”
“Jadi kupikir: “Mungkin ini bukan untukku.” Ini semakin
tidak menyenangkan, dan setelah sebentar, keputusannya: Pasti ada yang lebih
menyenangkan di luar sana. “Kurasa aku bakan berhenti”. Aku akan minta maaf
soal yang berteriak di atap itu… ya”
Dan Koganei menghadap Mitobe
Mitobe geleng-geleng tanda tidak setuju
“Tapi, kau tahu kan, aku cuma menyusahkan yang lainnya dan
aku juga tak puny kemampuan khusus yang bisa kulakukan” kata Koganei
Mitobe mencoba mengatakan sesuatu hingga Koganei berkata
“Ba-Baiklah, aku mengerti, aku akan mencoba lebih lama
lagi!”
“Dan setelah itu, aku punya beberapa percakapan yang sama
dengan Mitobe, Hyuga dan yang lainnya. Aku di panggil “Jack of all trades” dan
aku mulai berhenti menyusahkan yang
lainnya”
“Dan setelah itu, saat Kiyoshi cedera kami disingkirkan di
liga final. Aku sangat sedih karenanya sampai dadaku tersa sakit”
“Hal yang sama terjadi lagi, setelah berusaha keras, berpkir
kalau tahun ini bisa. Aku menangis” (saat kalah ama Touou)
“Dan saat itu pikiran untuk berhenti… telah hiilang dalam
benakku”
“Aku masih tak mengerti apa yang dimaksud kakakku soat tetap
bertahan pada satu hal, tapi aku mulai berpiir banyak sejak, aku meneruskan
main basket, seperti bersyukur pada Mitobe saat itu, dan bagaimana aku senang
saat semuanya ada pada saat itu seperti basket mungkin menyenangkan. Karena
banyak yang terjadi… jadi…”
Flashback selesai
“ Kau mau menang dengan yang lainnya kan?? Aku tahu sekuat
apa lawanmu tapi buatlah mereka kesal, Shinji” teriak kakak Koganei
“Pokoknya aku mau menang, apapun yang terjadi” “Fungiiii!!””
batin Koganei
Koganei pun bergerak, Hyuga, Mibuchi dan yang lainnya
terkejut
“Apa?” batin Mibuchi
Koganei berusaha membloknya, tapi Mibuchi berhasil
melepaskan bolanya
“Apa…” kata Kotaro “Dia melompat di “kokuu”nya reo-nee!?”
batinnya, ia terkejut
“Dia tidak mencapainya… tapi...” batin Nebuya
Bola menuju ring
“Ayo!” seru pemain cadangan Rakuzan
Bola memutar-mutar di ring
“Jangan masuk!” harapan pemain cadangan Seirin
Dan ternyata bola itu masuk
“Masuk!!” seru penonton “Tapi nyaris saja buat Mibuchi!!
Mungkin setelah ini tak akan mudah lagi buatnya!?” tanggap penonton terhadap
Koganei
“Tidak…” kata Riko
“Tidak… ini gawat.. aku… melepaskan kesempatan yang cuma
sekali seumur hidup. Seteah ini, aku mungkin tak bisa mengehentikan “kokuu”!!”
batin Koganei
Mibuchi berubah menjadi mukanya seram
“Apa… dia tak bisa mengehentikannya? Kenapa!?” Tanya pemain
cadangan Seirin
“Dengan tembakan tadi, Mibuchi mengerti 2 hal. 1. Entah
bagaimana caranya Koganei bisa melepaskan diri dari efek “kokuu” yang bisa
membuatmu tak bergerak dan 2. Walau begitu dia tak bisa mencapainya. “Orang ini
bisa bereaksi pada “kokuu” tapi tak bisa mencapainya” karna dia tahu itu, mulai
sekarang, dia akan menembak dengan
tenang, mau Koganei melompat atau tidak. Tadi itu kesempatan pertama dan
terakhirnya saat dia masih punya elemen kejutan.” Jelas Riko
“Perbedaan tingginya juga tidak bagus.. kalau saja
Koganei-kun itu 10… tidak 5 cm lebih tinggi saja” batin Riko
“Ini bukan kesempatan terakhir” Hyuga angkat bicara
“Hah?” Riko bingung
“Berkat Koga, aku punya strategi untuk melawan 3 tembakan…
dan… aku sudah mengerti “kokuu”!!” jelas Hyuga
Skor menunjukan skor sementara, Seirin 68-88 Rakuzan
“Mainkan aku pelatih. Ini quarter terakhir!!” pinta Hyuga
Celah yang dibukakan Koga!! Inilah pertarungan terakhir Hyuga,sekarang dia
menunju ke medan pertempuran!!
Lanjut chapter 257
Langganan:
Postingan (Atom)