Chapter 258- “Kami tak bisa menghentikanmu lagi!”
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Seirin berusaha sekuat
tenaga untuk melawan Rakuzan, namun skornya masih ketinggalan jauh. Pada saat istirahat,
Akashi hanya berkata supaya jangan lengah terhadap pemain Seirin. Disisi
Seirin, Hyuga akan bermain. Bagaimana kelanjutannya??
Flashback
Malam sebelum final.. percakapan antar kedua orang yang
membangun klub basket Seirin
“Besok yah..” kata Kiyoshi
“Ya” jawab Hyuga
Lalu, Kiyoshi menatap ke atas dan ia teringat pada saat
dirumah sakit bersama Hyuga (yang janji mereka akan menjadi no 1 di Jepang
tahun depan)
“Hyuga… terima kasih” Kiyoshi mengucapkan terima kasi kepada
Hyuga
“Guh! Aku tak percaya kau dan Kuroko mengatakan hal seperti
itu!” Hyuga merasa terganggu dengan kata-kata itu
Kiyoshi melihat kakinya dan mulai berjalan
“…….” Hyuga melihatnya
“Kiyoshi… mungkin kau berpikir “karna ini yang terakhir, aku
bisa mengurus hal lainnya belakangan.. dan aku akan bermain sampai kakiku hancur!” kau?” kata
Hyuga
“Hebat Hyuga! Tepat sekali! (bahkan kata-katanya pun sama
persisi!)” jawab Kiyoshi
“Aku tahu! Sekarang pun, dulu pun sama. Ampun deh..” keluh
Hyuga
“Jangan bercanda bodah. Walau besok itu terakhir kalinya kita
main di SMA bersama,itu bukan bearti akhir dari segalaya. Begitu selesai apa
kau akan berhenti main basket? Apa kau tak akan bertemu dengan yang lain sampai
lulus? Enak saja! Bagiaman kalau lama dari sekarang,kau masih cedera parah, kau
mau apa?”jelas Hyuga
“Hyuga…” Kiyoshi tercengang dengan kata-kata Hyuga
“ Kau tak boleh seenaknya sampai kau tak bisa sembuh. Kita akan
menang dan tertawa dan dari sekarang, sampai seterusnya, kita akan bermain
basket bersama” lanjut Hyuga
Kiyoshi merenung sejenak dan berkata
“Ya kau benar”
Chapter 258
Secara keseluruhan, Kagami benar-benar tenggelam dalam zone!!
Apa dia akan mencapai “lebih” dari zone sebelum staminanya habis?
Tim Seirin melakukan tos kepada pemain lain
“Tepat setelah quarter ke-4 dimulai Seirin mencetak 3
point!! Dampaknya sangat besar!!” seru penonton. Skor menunjukkan skor
sementara, Seirin 71-88 Rakuzan
“Tch” keluh pemain Rakuzan
“Dan dengan kukira dengan 4 foul, dia akan gugup dan
kesulitan bermain… jangan bilang dialah yang akan berevolusi paling besar di pertandingan ini!” batin Mibuchi
Bola di bawa oleh Akashi
“BAIKLAH DENFENSE!! HENTIKAN TEMBAKAN MEREKA!!” Seru Hyuga
“Ya” jawab pemain Seirin lainnya
Seirin menjaga dengan ketat, bola masih di bawa Akashi
“Uh” keluh pemain Rakuzan
“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” Seru pemain cadangan Seirin
“Defense nya bagus juga! Sudah kuduga, dengan kembalinya
Hyuga, tim ini makin kuat” tanggap Kimura
“Ditambah lagi, walau aku sudah duga dia akan berevolusi…
dia sekarang punya suara yang bagus” kata Otsubo
“Suara?” Miyaji bingung
“Maksudku adalah kualitas suaranya. Yah, ada banyak tipe
kapten, tapi bukan masalah besar soal mana yang terbaik. Contohnya, suara
Kiyoshi itu berhati besar, membuatmu tenang dan nyaman. Suara Izuki adalah tipe suara yang
membuatmu tenang dan tak gegabah. Suara Hyuga itu kuat dan jelas, tipe suara
yang membuat tim semangat dan membuat mereka terus maju. Itu tipe ideal untuk
dimiliki kapten” jelas Otsubo
“Tapi. walau dia bisa membuat defense tim jadi lebih
baik,masalahnya ada di kepercayaan dirinya.” Kata Kasamatsu
“4 foul… dia tak bisa mendapat 1 foul pun selama 10 menit. Dia
tak bisa melakukan ini setengah-setengah” lanjut Kasamatsu
Bola dioper kepada Mibuchi dan tiba-tiba ia terkejut
“Apa!? Kenapa matanya Hyuga begitu….” Batin Kotaro
“Dia seperti memperhatikan Reo-nee , tapi juga tak
memperhatikannya juga… Tidak. Rasanya seperti dia memperhatikan orang lain!? Jangan
bilang…” lanjut batinnya
Riko melihat tangannya dengan sekejap sambil berkata dalam
hatinya
“ Apa aku memukulnya
terlalu keras?”
“ Berjuanglah! Junpei!” lanjut batinnya
Mibuchi melakukan tembakannya, tapi…
“Dia bergerak kebelakang… ini pasti… “ten”!!” “Tapi tunggu…”
batin salah 1 pemain Touou (kayanya)
“Hyuga sudah melihatnya!!”
Kagami dan yang lainnya pun kaget
Mibuchi lalu menurunkan bolanya
“Fake!? Kalau bukan “ten” jadi… itu pasti…” batin Sakurai
“Chi!!” “Hyuga bakal mendapat 5 foul!!” Mibuchi melakukan
posisi untuk melakukan tembakan “chi” nya
“Kapten!!” pemain Seirin member peringatan
“Tidak…” batin Kotaro
“Reo-nee!!” serunya
Mibuchi kaget
“Dia tidak melompat!? Dia tak mungkin… dia tahu ini adalah “chi”?!”
batin Mibuchi
“Mibuchi… cara melompatmu untuk ke 3 tembakanmu itu nyaris
tak ada bedanya di posenya. Tetapi… pusat gravitasimu agak berbeda di setiap
tembakan.” Batin Hyuga ““Ten” “Chi” “Kokuu” dan setiap tembakan akan mengubah posisi
grevitasimu dalam sekejab. Bahkan dalam fake, walau kau mau pura-pura melaukan “ten”. Pusat gravitasimu sudah berubah ke “chi”
sebelumnya” lanjut batin Hyuga
“Dari sisi itu seharusnya dia tak bisa mengetahuinya. Tapi…
kunci pada barrier jumpernya juga ada pada pusat gravitasi, apa karna ini dia
bisa mengamati pusat gravitasi orang lain!?” batin Kotaro, ia kaget
“Uuuuuuooooooooohhhhh!” seru Hyuga
“Maju Hyuga!!” seru Koganei
Hyuga melopat dan berusaha memblok Mibuchi yang sedang
melakukan tembakan
Mibuchi pun terkejut
“Apa…” batin pemain cadangan Rakuzan
“Rebound!” seru Izuki
Bola yang di tembakan Mibuchi meleset
“Meleset!! Temabakan Mibuchi akhirnya meleset!!” tanggap
penonton
“Apa!?” Mayuzumi kaget
“Ohhh!!”
“Uoh!?”
“Orang ini… dia belum menggunakan seluruh tenaganya sampai
sekarang!? Bukan… bukan itu… ini…” batin Nebuya
“Teppei!?” batin Riko, ia pun berdiri dan berekspersi kaget
“Tentu saja, mungkin kau pernah mendengarnya,tapi… kalau
Kiyoshi tidak cedera, mungkin dia akan jauh lebih kuat dari dia yang sekarang. Bukannya
dia lemah karena dia lama tak bisa main, malah dia secara tak sadar menahan
diri akan tidak memperburuk cederanya. Jadi kalau dia tak menahan diri lagi,
tiba-tiba dia akan jadi tambah kuat. Tapi…
aku tak tahu bagaimana nasib cedera kakinya kalau dia melakukan ini” kata
Imayoshi
“Si… bodoh!” batin Hyuga, ia kaget
“Maaf Hyuga, bagaimanapun juga, pada akhirnya, aku… melihat
semua rekan setimku nerjuang sebisa mungkin, walau tahu akan cedera dan masa
depanku… aku tak bisa diam saja” batin
Kiyoshi
“NGGGHHHH!” Nebuya berusaha melawan Kiyoshi
“AAAHHHHHH!” Kiyoshi berusaha melawan Nebuya
“Mustahil, walau dengan itu… dia tak bisa mencapainya di
posisi itu!!” batin pemain cadangan Seirin
“Dasar, apa itu yang kau pikirkan? Kenapa kau harus
seenaknya, walau apapun yang ku katakan. Walau kami memaksa mencadangkanmu,
pada akhirnya Riko tetap akan menangis. Kalau pada akhirnya juga begitu, bearti
kami tak bisa menghentikanmu. Jadi sampai akhir, mainlah seenaknya sesukamu!”
batin Hyuga
“KIYOSHI, SIALAN!! SUDAH BERAPA LAMA KAU JADI CENTER? KAU
TAK BOLEH KALAH DARI SI OTOT SINTING ITU!!” Teriak Hyuga
Kiyoshi memutar badannya
“Apa? Dia bahkan.. berputar. Dia cepat!!” batin Nebuya
“UOHHHH!!” Kiyoshi berhasil mengambil bola
Izuki dan yang lainnya langsung maju dan Kiyoshi langsung
mengoper jauh kepada Kagami, Kagami mencetak angka
Pemain cadangan Seirin bersorak gembira, Riko menghapus air
matanya
“Ayo maju!! Seirin!! Sekarang selisinya 15 angka!”
Papan skor menunjukkan Seirin 73-88 Rakuzan
Dia tak tahu apa arti kata “batas”
Lanjut chapter 259
Tidak ada komentar:
Posting Komentar