Thanks to:kurobasina18.blogspot.com
Chapter 273 – “Pertarungan Akhir!!”
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa setelah poin kembali
melebar, Seirin berusaha untuk mencetak angka agar dapat menyamakan kedudukan.
Dan pada saat waktu yang tersisa kurang dari 30 detik lagi, Kagami berhasil mencetak
3 angka dan selisih menjadi 4 poin. Dalam kepanikan kedua tim tersebut, hanya
ada 1 orang yang tenang, yaitu Izuki.
Izuki berpikir untuk tenang dan berusaha merebut bola dari Rakuzan dengan
menggunakan eagle eyenya. Singkat cerita, Izuki berhasil merebut bola dari
operan Nebuya. Waktu pun tinggal 8 detik
lagi . Apakah Seirin bisa mencetak angka lagi? Atau apakah Rakuzan yang
mencetak angka?
Chapter 273
Izuki berhasil mendapatkan bola
“Dia mendapatkannya!!” seru penonton
Papan skor menunjukkan waktu yang tersisa tinggal 8,1
detik lagi…
“Hanya 8 detik yang terisisa..
Apakah ini serangan akhir Seirin??” tanggap penonton
“Kagami!” pikir Izuki
Izuki terkejut, ternyata Kagami di jaga 2 orang, yaitu
Akashi dan Mayuzumi
“Tidak!!” tanggap pemain cadangan Seirin
Waktu berjalan menjadi 6 detik…
“Sial…an…”
“Itu tidak mungkin untuk mengoper ke Kagami!!” batin Izuki
“Izuki!!” Hyuga meminta bola
Izuki pun mengoper kepada Hyuga
Pada waktu itu, Mibuchi merasakan tekanan meningkat. Tetapi,
dia pikir “tak ada salahnya jika membiarkan mereka memasukan bola”. Itu karena…
jarak pointnya adalah 4.
Bahkan jika tembakannya masuk, itu pasti hanya 3 point.
Masih ada 1 poin ketika Rakuzan mendapatkannya lagi. Menunggu itu akan lebih
baik daripada melakukan defense sekarang. Ini cara terbaik untuk memastikan
kemenangan
Tetapi kemudian, sesuatu terjadi,
Operan yang diberikan Izuki itu, sama dengan pass sempurna
milik Akashi
Itu karena operan itu dari Izuki, orang yang paling lama
Hyuga kenali dalam tim. Ia melemparnya dalam posisi terbaik Hyuga
Semua pemain shooting guard
terkejut
Semua shooting guard tahu temabakan itu akan masuk
Perasaan yang sama ini… membuat Mibuchi melompat dan mencoba
untuk menghalanginya
Hyuga tiba-tiba mengingat sesuatu
Dipikiran Hyuga, ia terbayang pada saat ia dipukul Riko
karena ia gemetaran, ia juga mengingat ia memblok Mibuchi
“Mengerti.
Ini tidak cukup mudah untuk menang. Aku harus
menggunakannya. Aku tidak pernah melatihnya sebelumnya,tetapi aku telah
melihatnya berkali-kali dan aku telah muak dengan itu. Asal aku ingat, aku
pasti bisa melakukannya!” batin Hyuga
Ia melakukan sesuatu
seperti fake
“itu tidak mungkin…” batin Mibuchi
Dan Hyuga pun menembak, tapi…
“Prittt” tanda peluit wasit terdengar. Semua pemain terkejut
Bola yang di tembak Hyuga pun perlahan-lahan memutari ring
dan…
“Poinnya dihitung!! Satu tembakan bebas!!
Masuk.. 3 pointernya masuk!! Dan mereka juga mendapat
lemaparan bebas!!
Seirin sudah hidup kembali!!” seru penonton
“Yess!!” pemain Seirin gembira
“BAGUS, KAPTEN!!” begitu pula dengan pemain cadangan Seirin
“Junpei!!” batin Riko
“Aku tidak… percaya…” batin Eiji
“Ini… adalah yang
terburuk!
Berekasi berdasarkan naluri dan tidak berpikir dan blok ku
tidak mendapatkan hasil!” batin Mibuchi
“Aku sangat…” kata Mibuchi
“Jangan meminta maaf” Akashi memotong perkataan Mibuchi
“Ini bukan saatnya untuk menyalahkan dirimu sendiri.
Mendapat rebound adalah kuncinya” lanjut Akashi
Mibuchi terkejut dan seperti berkomitmen untuk mendapatkan
rebund
“Itu sama saat kita melawannya. Seirin tidak memiliki
pilihan untuk memperpanjang permainan.
Tembakan mereka harus meleset dan mendapatkan rebound
kemudian mendapatkan skor lagi” kata salah 1 pemain Touou
“Serahkan padaku
Aku pasti akan medapatkan reboundnya” kata Kiyoshi
“Aku juga akan medapatkannya, jangan memaksakan dirimu
sendiri” kata Kagami kepada Kiyoshi
“Itu akan bagus jika Kagami bisa
mendapatkan reboundnya
Kau juga tidak akan memaksakan dirimu. Mendapat reboundlah adalah tugasku.
Jadi…”
“Jangan sembarangan menembak” Kiyoshi melihat ke Hyuga
“Aku mau tidak mendengar itu dari orang sepertimu!” kata Hyuga
“Ayo bersenang-senang. Ini adalah permainan akhir!!” kata Kiyoshi
“1 tembakan” kata wasit
“Ah…” Hyuga mengelap keringatnya dengan bajunya
“ini buruk.
Aku merasa.. aku akan menangis” batin Hyuga sambil mengambil bola dari
wasit
“Ah, sial
Ini salah orang bodoh itu, mengatakan ini adalah yang terakhir”batin Hyuga
(maksudnya Kiyoshi tuh)
Kiyoshi melihat kakinya
“Walaupun ketika aku mengatakannya, buka itu yang aku artikan. Tetapi,
melihat itu sekarang, itu benar-benar yang terakhir
Ini adalah terakhir kalinya aku bermain dengan semuanya. Bagaimanapun, aku
tidak menyesal. Sekarang aku hanya harus
melakukan apapun yang aku bisa lakukan” batin Kiyoshi
Hyuga mendribble
“Apakah kau serius? Ayo kita buat klub basket bersama-sama! Namaku Kiyoshi
Teppei, senang bertemu dengamu!” kata Kiyoshi pada saat mereka mau membuat klub
basket
“Kalau aku boleh saja” kata Izuki
“Bernarkah! Hore! Sekarang kita cuma membutuhkan 2
anggota lagi” ucap Kiyoshi
“Aku tidak mengatakan aku ingin ikut!” ucap Hyuga
“Apakah tidak apa-apa jika kami bergabung?” kata Koganei
Semua pemain cadangan Seirin serta Riko penuh harap kepada
mereka
Flashback
“Tidak mungkin!” kata Riko
Tampak ada foto mereka
Hyuga memegang bola untuk melakukan tembakan
“Arggghhh!!” teriak Kiyoshi pada saat Seirin vs Kirisaki Dai
Ichi (belum ada kelas 1)
Tampak pula pada saat Hyuga dan Kiyoshi di rumah sakit
Izuki, Akashi, Kuroko, Mayuzumi tampak siap untuk merebound
juga
“Dia hanya payah.
Apakah itu sudah semuanya?” tanggap pemain yang lainnya di masa lampai terhadap
Kuroko
Mereka terkejut pada saat Kuroko menghilang
Kiyoshi,Nebuya dan yang lainnya pun siap
“Aku akan melindungi semuanya. Itulah alasan aku kembali!!”
kata Kiyoshi pada saat Seirin vs Kirisaki Dai Ichi (ada pemain kelas 1)
“Seirin
Berpatisipasi dalam
winter cup!” seru penonton pada saat Seirin menang melawan Kirisaki Dai Ichi
Hyuga melakukan tembakan dan para pemain sudah ada di bawah
ring
“Run & gun!!?” flashback pada saat lawan Kaijo kayanya
“Seirin! Fight!”
“Uuoooohhh!”
“Ini adalah akhirnya”
“Kiyoshi pasti akan mendapatkan reboundnya!”batin Hyuga
“REBOUND!!” teriak Hyuga
“Inilah waktunya aku mempertaruhkan segalanya sebagai
seorang pemain!!” batin Kiyoshi
“RAWRRRRRRRR!!”
Bola pun meleset
Tampak Nebuya, Kiyoshi, Mibuchi sedang berusaha mendapatkan bola itu
Lanjut chapter 274
Tidak ada komentar:
Posting Komentar