Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 3
Chapter sebelumnya diceritakan semua anggota Vorpal Sword
berlatih keras untuk menang melawan Jabberwock. Sehari sebelum mereka
bertanding, Kuroko diam-diam mengikuti Kagetora ke Rappongi dan bertanya kenapa
mereka mengatakan sebaiknya orang-orang yang ada di Jepang berhenti bermain
basket. Hal itu membuat Nash kesal san menendang Kuroko. Kuroko diselamatkan
oleh ‘Generasi Keajaiban’ yang datang
pada tepat waktu. Mereka (tim Vorpal Swords) berkata akan membuat mereka
menjilat tanah saat merayap pergi. Keesokan harinya, Aomine berhasil mencetak
angka pertama dari dunknya. Itupun membuat Jabberwock kesal. Apakah
selanjutnya? Apakah Jabberwock akan membalas angka itu? Atau Vorpal Swords bisa
mempertahankan keunggulan mereka?
Chapter 3
“Oh! Akhirnya! Koganei, cepat!” seru Tsuchida
“Ah, sorry!! Tadi keretanya bermasalah, makanya aku jadi
telat!” kata Koganei sambil berlari
“Pertandingannya sudah dimulai!” kata Izuki
“Wow, ramai sekali! Padahal pertandingan ulangnya mendadak,
tapi banyak sekali yang menonton!” kata Koganei
“Itu karena Jabberwock meremehkan semua pemain basket
Jepang! Sepertinya ini akan disiarkan langsung seperti pertandingan yang lalu..
aku yakin semua pasti akan menonton” kata Izuki
Di tempat lain terlihat pemain-pemain dari Kaijo, Yosen,
Rakuzan, Kirisaki Daichi menonton melalui TV
“Mereka benar-benar harus memenangkan ini” lanjut Izuki
“Tunggu…”
“Apa?” Koganei terkejut
“Huh” tampak Kise berhasil memblok tembakan salah satu
pemain Jabberwock (kulit putih, nomor 6)
“Apa?” pemain yang diblok itu tidak percaya Kise berhasil
membloknya
“Yes!”
Akashi mengambil bola itu dan mengoper kedepan
Tampak Aomine lari dengan cepat kedepan
“Huh”
“Cepat sekali! Kecepatan ini bukan kecepatan pemain timur..
kekuatan yang mencengangkan!!” batin salah 1 pemain Jabberwock (kulit hitam,
rambut dikit, nomor 7)
“Cih” pemain Jabberwock (botak, nomor 12) siap menjaga
Aomine
“Oi, kau kira cuma kalian saja yang besar dengan
streetball?” kata Aomine
Aomine melakukan gerakan streetball dan tiba-tiba bola ada
di belakang pemain Jabberwock (botak, nomor 12) yang menjaga Aomine
“Apa”
Aomine lari mengambil bola itu dan melakukan dunk
“Wow, Aomine mencetak dunk!! Keren!! Skornya… Vorpal Swords
mengagumkan!! Mereka benar-benar membuat Jabberwock tidak berkutik!!” kata para
penonton
Skor sementara Vorpal Swords 15-9 Jabberwock
“Yes!” pemain cadangan Vorpal Swords senang
“Hebat!!” batin Tsuchida
“Papa” kata Riko kepada Kagetora
“Ya, ini awal yang sempurna!!” jawab Kagetora
“Cihh” keluh pemain Jabberwock
“Oi, mana bolanya? Cepat mulai” kata Nash kepada salah satu
rekan timnya (kulilt putih)
“Oh, baik” jawab salah satu rekan timnya (kulilt putih)
“Ayo!” kata Akashi
Nash membawa bola
“Monyet-monyet brengsek…” keluh Nash
Nash melakukan trik streetball untuk mengelabui Akashi, tapi
Akashi menggunakan matanya dan dapat mengikuti gerakan Nash
“Egh..”
“Cih”
“Dia masih bisa mengikuti kecepatanku?!” batin Nash
Nash mengoper kepada temanya (botak, nomor 12)
“Hooo” reaksi penonton
“Terlalu naïf!! Rasakan!!”
kata pemain nomor 12 itu dan siap melakukan dunk
“Hah? Apa kau tidak salah.. siapa yang harusnya bilang
begitu??” kata Murasakibara
Murasakibara berhasil memblok pemain Jabberwock (botak,
nomor 12) itu!!
“Apa!!”
Midorima mengambil bola itu dan mengambil posisi shooting
“Sial” kata pemain Jabberwock (nomor 6)
“Apa yang mau dia lakukan dari sana…” kata pemain Jabberwock
(kulit hitam, rambut dikit, nomor 7)yang ada disamping nomor 6
“Dasar, idiot” kata Midorima
“Menurut horoskop Oha-asa hari ini… Cancer nomor 1” lanjut
Midorima dan ia melakukan shooting
“Ditambah lagi, aku juga membawa benda keberuntunganku
(remote TV)…” tampak bola itu masuk “… mana mugkin aku akan meleset?”
“Apa-” 2 pemain Jabberwock tadi terkejut
“Tembakannya masuk!! Tembakan andalan Midorima!! Three
pointer!!” seru penonton
“Piiip” bel berbunyi
“Kuarter pertama telah berakhir!! Vorpal Swords memimpin”
seru penonton, skor sementara Vorpal Swords 20-16 Jabberwock
“Kerja yag bagus!!! Kalian hebat!!” seru pemain cadangan
Vorpal Swords
“Tch..” keluh pemain Jabberwock
“Bagus!!” tampak pemain Seirin dan Kaijo senang
“Tapi…” kata Riko kepaga Kagetora
“Hmmm”
“Meskipun mereka memimpin… selisih poinnya tidaklah jauh.”
Batin Kagetora
“Meskipun tidak memimpin, mereka masih terus mencetak skor…
mereka lebih kuat dari yang kita bayangkan. Kau bisa lihat sekuat apa mereka
dari gerakan dasar mereka” lanjut batin Kagetora
“Dan… semua orang di tim ini sudah mandi keringat. Baru kali
ini aku melihat merka harus bekerja keras di kuarter pertama. Perbedaan
kemampuan dan kekuatan mereka pasti besar” batin Momoi
“Dengan tim ini, aku kaget kita tidak jauh memimpin…” kata
Aomine
“ tapi ini pertandingan pertama kita. Jujur, aku juga kaget”
kata Kise
“Bagus. Lawan yang seperti inilah yang kuinginkan!” kata
Aomine
Semua pemain Vorpal Swords tersenyum
“Karena itulah aku bilang-” kata Murasakibara, ia seperti
jengkel
“…” Kuroko melihat Murasakibara
Di lain sisi…
“Aku kaget. Mereka lebih unggul dari yang kukira” kata Nash
“Bahkan di Amerika pun, belum pernah ada yang memimpin lebih
dulu dari kita. Tak kusangka Jepang punya pemain seperti mereka …tapi kalau
mereka dibilang bagus… menurutku masih cuma level monyet. Benar, kan? Silver”
Lanjut Nash
“Ya” jawab Jason sambil minum
“Saatnya memberi mereka pelajaran tentang perbedaan kekuatan
kita” kata Jason
Salah 1 pemain Jabberwock mengoper kepada Nash
“Kuarter kedua, dimulai!! Maju, Vorpal Swords!!” seru
penonton
Skor masih sama Vorpal Swords 20-16 Jabberwock
Murasakibara discreen, Jason lari, dan bola dioper kepada
Jason
“Ini… Aomine melawan Jason Silver?!”
“….?”
“Satu lawan satu? Yang benar saja?” batin Aomine
“Aku tidak sengaja memilihmu… siapa saja terserah maju
sini…” batin Jason
Jason mulai mendribble
“Karena siapapun mustahil bisa mengalahkanku!” lanjut batin
Jason, Aomine pun dilewatinya
“Sial!”
“Dia cepat!” batin Aomine
Jason mendribble dan Murasakibara mengejarnya
“Mustahil… dia bisa melewati Aomine?!” pemain cadangan
Vorpal Swords terkejut
“Sialan…” keluh Muraskibara
“Masih bisa kususul!!” kata Murasakibara yang siap memblok
Jason yang mau melakukan dunk
“Murasakibara!!”
Mereka beradu kekuatan…
“Sial… kekuatan apa ini!!” batin Murasakibara
Jason berhasil memasukan bolanya!!
“Apa!?” semua anggota Vorpal Swords terkejut
“Apa-apaan ini?! Bagaimana bisa- tim terkuat dengan Generasi
Ajaib dikalahkan. Dia berhasil melewati Aomine yang tercepat dan mengalahkan
Murasakibara yang terkuat!? Ini pasti bercanda…” kata para penonton
“Huh”
“Aku masih belum serius… cuma segini saja? KEMAMPUAN KALIAN
PARA MONYET LEMAH SEKALI!! KENAPA TIDAK MATI SAJA? HAHAHAHA” kata Jason
mengejek Vorpal Swords
“Meskipun aku tidak mengerti apa yang dia katakana, aku bisa
merasakan kalau dia sedang meremehkan kita!!” kata Murasakibata
“Keparat ini…” kata Aomine
“Aaaapppaaaa!!!” tampak shoot Akashi diblok Jason
“Apa-” pemain cadangan Vorpal Swords terkejut
“Bahkan Akashi juga?” pemain Rakuzan juga terkejut
“Meskipun dari jarak sejauh itu, mereka masih bisa menyusul!
Kekuatan mereka sangat mengejutkan!!” batin Akashi
Nash mendapatkan bolanya dan mengoper kedepan dan Jason
sedang berlari didepan (istilah basketnya fastbreak)
“Jabberwock menyerang balik!! Cepatnya!!” kata para penonton
“Dia sudah mendahului kita(Kise, Midorima)?!”
“Sial!”
“Apa-apaan orang ini”batin Kise
“Aku tidak bisa menyusulnya!!” batin Midorima
“Apa, cuma segitu kecepatan kalian? Aku sudah berada di
bawah keranjang!” kata Jason kepada Midorima dan Kise
“Kalau begitu… LIHAT INI BAIK-BAIK TOLOL!” lanjut Jason
“Sebuah lane-up!?” Jason melompat
“Ini… tidak mungkin” Kagetora terkejut
“Dua tangan!?” Jason melakukan dunk dengan 2 tangan
“Windmilk dunk!!”
“Wow! Apa yang barusan terjadi?! Orang ini jelas bukan
manusia!” kata penonton
“Kagami-kun” kata Kuroko
“Iya” jawab Kagami
“Dunk 2 tangan memang lebih baik daripada 1 tangan meskipun
lompatan kita lebih rendah… tapi dia melakukan lane-up dan bahkan menambahkan
gerakan berputar… aku bahkan belum mencobanya” lanjut Kagami
“Jadi seperti inilah orang dengan tubuh pilihan dewa… Jason
Silver!!” batin Hyuga
“HAHAHAHAHA!! KALIAN LIHAT, MONYET TOLOL? KALIAN TAKKAN
PERNAH BISA MELAKUKAN ITU! INI BUKAN SELISIH KEKUATAN YANG BISA KALIAN TUTUPI
CUMA DENGAN USAHA KERAS!” kata Jason mengejek pemain basket Jepang
Tampak Murasibara kesulitan menahan Jason dan Kise diblok
oleh Jason sehingga Jason dapat mencetak angka
Skor menjadi Vorpal Swords 24-33 Jabberwock
“Vorpal Swords time out” kata wasit
“Ya, ini buruk… sekarang mereka sudah mulai serius…” kata
Kagetora
“Murasakibara-kun kau tidak apa-apa?” Tanya Kuroko
“Aaah, aku baik-baik saja.” Jawab Murasakibara sambil makan
sesuatu sepertinya
“Tapi orang itu membuat aku jengkel. Aku ingin melumatnya”
lanjut Muraskaibara
“Meskipun Silver berlarian keliling lapangan…
Murasakibara-kun selalu mengawalinya setiap saat… tubuhnya pasti sangat lelah”
batin Riko
“Yang jelas, kita harus cari cara untuk menghentikan Silver.
Dengan 5 orang yang kita mainkan saat ini, meskipun seimbang, kita membutuhkan
lebih banyak tenaga.” Kata Kagetora
“Pergantian pemain, Akashi dan Midorima keluar. Kuroko dan
Kagami masuk” lanjut Kageora
“…..”
“Tunggu… itu artinya…” Murasakibara berdiri
“Ah, kau pintar juga” kata Kagetora
“Kalau begitu aku tdak perlu menjelaskannya lagi. Kita membutuhkan
Kagami untuk memperkuat sisi dalam. Kise akan menggantikan Akashi sebagai point
guard, karena kau fleksibel, pasti itu hal yang mudah” lanjut Kagetora
“Bukan, maksudku… untuk orang seperti dia, aku bisa lakukan
sendiri…” kata Murasakibara
“Murasakibara” Akashi berdiri
“Ini perintah dari pelatih. Kalau kau sendiri, kau takkan
menang. Untuk saat ini, kalau kau tidak setuju, kau boleh membantah. Tapi saat
ini, keputusan pelatih kepala adalah yang terbaik. Lagipula kemenangan satu
orang atau kemenangan satu tim, mana yang lebih penting? Bukankah kau sudah
pernah mengalami ini sebelumnya” jelas Akashi
“Dan Aomine ada masalah?” Tanya Akashi kepada Aomine
“Ahhh, aku mengerti” kata Akashi
Momoi tersenyum
“Kalau begitu, mari kita mulai” kata Kagami
“Yeah!!”
Penonton bersorak, bola dibawa Nash
“Huh, anak yang semalam benar-benar bermain” kata salah satu
pemain Jabberwock (botak, nomor 12)
“Apa… apa mereka sudah menyerah? Pertandinganny sudah
berlangsung cukup lama sampai aku tak ingat tentang dia… selemah apa dia
kira-kira?!” kata pemain Jabberwock satu lagi (kulit hitam, rambut dikit ,
nomor 7)
“Pasti mereka ketakutan dengan permainan Silver. Mereka
sudah mati akal”
Kuroko menatap mereka
“Gawat! Dia mulai!! Jason Silver!” kata penonton
Murasakibara menjaga Jason
“Apa!?” keluh Jason
“Orang ini… aku tak bisa mendorongnya!? Apa dia bertambah
kuat!?”
Jason tersenyum
“Bagus. Pasti dia memakai seluruh tubuhnya.” Batinnya
“Kalau memang begitu… pasti dia takkan bisa mengimbangi
kecepatanku!” Jason mulai bereaksi
“Celaka!” Jason siap melakukan dunk
“Masih belum selesai!!” Kagami datang dan berusaha
membloknya
“Kagami!!”
“Siapa orang ini? Dia bisa melompat sama tinggi dengaku!?”
batin Jason
“KAU PIKIR KAU BISA MENGHENTIKANKU SENDIRIAN, MONYET IDIOT!?
MATI KAU!” teriak Jason
“Siapa bilang dia sendirian? Kalau cuma si idiot ini, tentu
saja dia takkan bisa!!” kata Aomine kepada Jason
“Aku cuma datang membantu karena terpaksa” kata Aomine
kepada Kagami
“Apa maksud ucapanmu!? Aku tak butuh bantuanmu!!” batin
Kagami, ia tersinggung
“Apa..”
“Double team?!”
“WWWOOOAAHHH” Aomine dan Kagami berhasil memblok Jason
“Wow mereka berhasil membloknya!! Kagami dan Aomine double
team” seru penonton
“Bagus!!” seru pemain cadangan Vorpal Swords
“Apa!?” pemain Jabberwock yang lainnya terkejut
“Murasakibara bolanya” kata Aomine dan Kagami
Muraskibara mengambil bola nya dan mengoper kesamping, Kise
berlari kedepan
“Hahaha! Dasar monyet. Tak ada siapapun di sebelah sana…”
kata salah satu pemain Jabberwock (kulilt putih)
“!?” Nash terkejut
“Orang ini… sejak kapan dia ada disini?!” batin Nash
“Tidak…” kata Kuroko
Kuroko telah memulai serangan balik
“Maju!!! Kita mulai serangan baliknya” kata Kuroko sambil
melakukan operan ajaibnya (Ignite Pass Kai kayanya)
Lanjut chapter 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar