Thanks to: mangaku.web.id dan mangakita.net
Img: ichigovizard96.deviantart.com
Img: ichigovizard96.deviantart.com
Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 4
Chapter sebelumnya diceritakan di kuater pertama Vorpal
Swords berhasil melawan Jabberwock dengan baik dan ternyata Jabberwock masih
belum serius melawan mereka, pada kuater ke-2, Jabberwock berhasil melawan
mereka dengan baik, dan Vorpal Sword melakukan time out. Akashi dan Midorima
dikeluarkan, Kagami dan Kuroko masuk, sehingga mereka dapat menghentikan dunk
Jason dengan double team Aomine dan Kagami. Vorpal Sword pun bersiap melakukan
serangan balik. Apa yang akan terjadi? Apakah Jabberwock akan dihancurkan?
Chapter 4
“Serangan baik dimulai sekarang!!” Kuroko mengoper kepada
Kise yang sudah ada didepannya
“Operan yang bagus,Kurokocchi!!” seru Kise
“Bagus!” kata pemain cadangan Vorpal Swords
“Ah,
Huh!?”
“Itu Nash!! Dia segera bertahan!!” tampak Nash berada di
depan Kise
Kise menoleh kebelakang, disana ada Aomine dan pemain
Jabberworck nomor 7
“Kali ini aku takkan membiarkanmu lolos” pikir pemain
Jabberwock nomor 7
“Ngomong-ngomong mana Silver…”pemain nomor 7 itu pun melihat
kebelakang
“Oi, apa!?” batinnya “Kenapa dia cuma berdiri disana…”
“Tch” keluh Nash
“Sekarang pun, si idiot itu tak bisa pindah bertahan dengan
cepat…” batin Nash
“2 lawan 2!!” Kise menoleh
“Operan?!” batin pemain Jabberwock nomor 7
Kise mengoper ke sebelah kanannya (di sebelah kiri ada
Aomine)
“Apa?”
“Kau salah…” ternyata di kanannya Kise ada Kagami
“Kami ada 3!! Operanyang bagus!!” seru Kagami
“HAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!” Kagami melompat
“Hah!!” ia pun melakukan dunk
“Woah, masuk!! Dunk orang ini benar-benar layak untuk
dinantikan!! Kagami!!” seru penonotn
Skor sementara Vorpal Sword 24-33 Jabberwock
“Bagus!!”
“Kise juga bagus sebagai Point Guard!! Gerakan semua orang
juga selaras!!” Wakamatsu dan Takao tampak gembira
“Oi, Kise!! Kenapa kau perkan kepada si idiot itu!?” tanya
Aomine kepada Kise
“Tadi Aominecchi dijaga ketat!!”jawab Kise
“Kau keberatan aku mencetak angka!?” tanya Kagami kepada
Aomine
“…Ugh… terlalu selaras menurutku…” kata Wakamatsu dan Takao
Kuroko tersenyum
“Oi, Silver.. aku tahu kau masih terkejut, tapi kembalilah
ke posisimu… kalau tadi kau, pasti kau bisa memblok lemparan itu, kan?” kata
pemain Jabberwock nomor 7 kepada Jason
“Ya” jawab Jason dengan tatapan yang tajam
“… …” pemain nomor 7 pun tampak takut
“Sudah cukup main operan. Aku ingin menghancurkan mereka!!”
lanjut Jason
Bola dioper kepada Jason
“Hah?” Jason terkejut
Murasakibara dan Kagami menjaga Jason
“Ini menjengkelkan sekali… aku tidak mau main dengan orang
ini. Aku cuma melakukan ini agar kita bisa menang” kata Muraskibara
“Oi,oi,oi, Kagami dan Murasakibara bekerja sama!!”
“Kurang ajar!” kata Jason
“Silver, operkan kemari! Aku bebas!” kata pemain Jabberwock
nomor12
“Hah?”
“Pertahanan seremeh ini takkan bisa menghentikanku, aku tak
butuh bantuan!!” Jason pivot dan dribble bola sehingga ia lepas dari penjagaan
Murasakibara dan Kagami
“Sudah kuduga, kaubukan tipe pengoper” kata Aomine
“Mahluk bersel satu sangat mudah dimengerti!!” (iyalah
dulunya sejenis) Aomine berhasil me-steal bola Jason
“Sial!”
“Monyet sialan ini!” batin Jason
Bola di Aomine, Aomine dijaga oleh pemain Jabberwock nomor 7
dan 12
“Aomine-kun!” seru Kuroko
“Ah…”
“Aku ingin melawan mereka sendiri…” batin Aomine
“Ah sudahlah, lupakan saja”
“Sebaiknay kau menangkapnya” kata Aomine kepada Kuroko
“Ya, tentu saja” kata Kuroko, ia menangkap bolanya
“Sejak kapan dia?!”
“Orang ini muncul begitu saja… apa yang…” batin pemain
Jabberwock nomor 12
Kuroko melakukan operan ajaibnya kepada Kise yang ada
didepannya
“Operan bagus Kurokocchi!! Memang hebat! Karena itulah…
sekarang giliranku unjuk gigi!!” kata Kise
“Kalian lihat saja!” Kise melakukan dunk
“Masuk!! Lagi-lagi Vorpal Swords mencetak angka!!” seru para
penonton
“Aomine-kun, operan tadi jelek…” kata Kuroko kepada Aomine
“Apa? Tadi aku sempat cemas…”
“Eh? Tapi berhasil, kan? Tidak masalah!” kata Aomine kepada
Kuroko
“Tidak, aku yakin itu karena Kuroko” kata Kagami
“Mine-chin jelek…” kata Muraskibara
“Oi!! Tak ada yang membahas dunk istimewaku?! Padahal keren sekali”
kata Kise
Pemain Jabberwock tampak kesal
“kuarter ke-2 berakhir!! Hanya selisih 4 angka!! Kedua tim
seimbang!!” kata para penonton, skor sementara Vorpal Sword 36-40 Jabberwock
Para pemain yang menonton tampak gembira
Silver menendang kursi karena kesal, dan pemain Vorpal
Swords melihatnya
“O-oi, Silver…” kata pemain Jabberwock nomor 12
“DIAM!”
“Monyet-monyet keparat… mereka pikir mereka bisa
mempermainkanku? Takkan kubiarkan ini berlanjut…” kata Jason dengan kesal
“Silver…” kata Nash
“Apa?”
“DIAM” kata Nash dengan tatapan tajam, Jason pun sedikit
terkejut
“Gunakan otakmu, bodoh… apapun kompetisinya, sebuah tim
takkan berjalan jika lebih dari 3 pemiannya tidak bisa bermain, kan?” lanjut
Nash
“Karena itulah kita tak boleh membiarkan mereka terus
mencetak angka! Aku takkan membiarkannya!” jawab Jason
“Tenang saja!”
“Kubiarkan mereka santai di kuarter 1 dan 2… kuncinya adalah
memecah pertahanan mereka… lalu kita takkan punya masalah lagi. Aku bahkan akan
memberimu lebih banyak peluang untuk mencetak angka” ucap Nash
Di sisi lain…
“Kelihatannya mereka bertengkar… jujur, permainan dan
pertahanan mereka lebih baik daripada kita”
“Mereka seperti berkelahi…” kata Aomine
“Ya” jawab Murasakibara
“Oke semuanya.
Permainan kalian di kuarter 2 bagus pertahankan! Jangan sampai lengah,
mungkin mereka masih belum menunjukkan kemampuan yang sebenarnya… pertarungan
yang sesungguhnya akan dimulai sekarang. Mengerti?” kata Kagetora
“Ya” jawab semua pemain Vorpal Swords
“Tak kusangka orang sepreti Nash Gold Jr bisa dengan mudah
menenangkan orang seagresig Jason Silver. Dia benar-benar lawan yang tangguh”
batin Midorima
“…….”
“Kuarter ke-3 dimulai!!” skor masih Vorpal Sword 36-40
Jabberwock
“Maju, Vorpal Swords!!” bola di Nash
Para pemain Vorpal Swords sepertinya terkejut karena
merasakan sesuatu
“Dia datang… dia terlihat berbeda dari sebelumnya!” batin
Kagami
“Kise juga bisa merasakannya… dia sudah memasang mode
pertahanan penuh!!” batin Aomine
Bahkan pemain cadangan Vorpal Swords merasakannya
Nash mendribble dan tiba-tiba bolanya melesat ke pemain
Jabberwock nomor 7, Kise tidak bereaksi apa-apa
“Apa!?” Kise terkejut
“Kise-chin sudah waspada penuh!!” batin Muraskibara
“Dia tidak bisa bereaksi?!” batin Kagami
“Tidak!” Pemain Jabberwock nomor 7 itu pun melakukan shoot
dan Aomine tidak bisa mebloknya
Bola itu pun masuk
“Wow!! Apa itu tadi?! Bola melesat dari Nash menuju Jason
dalam sekejap mata!” seru penonton
“Apa…”
“Apa yang terjadi…” para pemain yang menonton terkejut
“Operan tadi bukan cuma sangat cepat.. ah... aku bahkan
sampai tidak bisa melihat bolanya!!” batin Kise
“Operan tadi… tidak menggunakan gerakan awal?!” para pemain
Vorpal Swords terkejut
“Saat seseorang melakukan gerakan cepat atau kuat,
persiapannya akan membuat kita tahu gerakan apa itu. Itulah yang disebut
gerakan awal. Dalam permainan cepat, bereaksi setelah gerakan dilakukan akan
sudah terlambat. Bereaksi saat gerakan awal adalah tindakan yang tepat” jelas
Akashi
“Tapi Nash sama sekali tidak melakukan gerakan awal. Kita memang
cuma melihat dari samping… tapi jelas Kise, yang sedang menjaganya bahkan
keempat orang lainnya tak bisa melihatnya” lanjut Akashi
“Apa…”
“Bearti… tak ada cara untuk menghentikan operan Nash?” batin
Hyuga
“Ada yang aneh… mereka tidak bermain layaknya pemain
streetball… untuk bisa menutupi gerakan awal sepenuhnya adalah pekerjaan sulit
yang membutuhkan latihan rumit yang berulang-ulang… dan itu tidak ada dalam
streetball... kemampuan semacam ini hanya bisa didapat melalui latihan keras
sejak usia dini” batin Kagetora
“Jangan takut!! Tunjukkan pada mereka kemampuan kita!” teriak Hyuga
“Kalau kita bicara soal operan dewa… disini kami juga punya
ahlinya!! Kuroko!!” Kuroko melakukan operan alley-oop kepada Kagami
“WHOAAAAAAAAAAAAAAAAA” Kagami bersiap melakukan dunk
Kagami dan Kuroko terkejut
“Hah!!” Jason berhasil meblok Kagami
“Apa… mereka menghentikan alley-oop Kuroko dan Kagami!?”
pemain Seirin yang menonton terkejut
“Tidak mungkin…” Riko dan Momoi terkejut
“Pengecohnya masih bekerja… tapi kalau itu benar… operan
yang barusan harusnya tak bisa diblok… tapi Silver cukup cepat untuk bereaksi
terhadapnya!?” batin Riko
“Serangan balik!! 3 lawan 3!!”
Bola di Nash, dan Nash melakukan operan ajaibnya kepada
Jason
“Sial!!” keluh Kise
“Aku teralihkan oleh operannya!! Aku tak bisa
menghadangnya!” batin Aomine
Jason siap melakukan dunk dan Murasakibara berusaha
mebloknya
“Ngh”
“Tunggu… ini serius?! Bagaimana bisa… apa tadi dia belum
menggunakan kekuatan penuh?!” batin Muraskibara
Jason berhasil memasukan bolanya
“Dia mencetak lagi! Ini gila!! Silver terus bertambah kuat!”
seru penonton
Tampak darah jatuh
“Ugh”
“Time out!” kata wasit
“Murasakibara!” seru Midorima
“Perasaan gelisah ini… jangan-jangan..?” batin Kagami
“Heh… dengan bantuan Nash ini jauh lebih mudah… aku bisa
bebas menghancurkan kalian. Bersiaplah monyet…”kata Jason
“Liar… tapi dia berada di level yang jauh berbeda!” tampak
gambar ular yang merupakan penggambaran dari aura Jason
“Akan kuhancurkan kalian berkeping-keping!” lanjut Jason
“Monyet pun harusnya bisa mengerti sekarang… sekeras apapun
kalian mencoba, kalian takkan bisa menghentikan serangan kami. Jika kalian
menghentikan Silver, kalian tak bisa mengawal pemain lainnya. Mengawal pemain
lain sama seperti memberi Silver kebebasan. TAK USAH CAPEK-CAPEK BERPIKIR,
PERBEDAAN LEVEL KITA TERLALU JAUH” kata Nash
“Ini hebat… apa kalian sudah salah berharap di kuarter ke-2.
Kalian masih bisa melawan kalian pikir kalian bisa menang? Aku senang di kuater
ke-2 tadi aku tidak bersungguh-sungguh. SEKARANG AKU JADI BISA MEMBERI KALIAN
RASA PUTUS ASA YANG SESUNGGUHNYA MONYET KURANG AJAR” lanjut Nash
Nash melakuakn operan ajainya lagi dan Jason berhasil
mencetak angka lagi
“Dalam sekejap… perbedaan poinnya…!” skor sementara Vorpal
Swords 36-46 Jabberwock
“Apa mereka tak bisa dikalahkan… bahkan oleh ‘Generasi Ajaib’…
apa tak ada cara untuk mengalahkan mereka? Tolong… hentikan mereka… jangan
biarkan poinnya (poin dalam sekejap Vorpal Swords 42-59 Jabberwock) adakah yang
bisa membalikan keadaan ini?” batin para penonton
Jabberwock terus berusaha menghancurkan pemain Vorpal Swords
dengan terus-terusan mencetak angka
“Tim Vorpal Swords pergantian pemain” kata wasit, Vorpal
Swords 42-61 Jabberwock
Tampak Akashi akan menggantikan Kuroko
“Ugh… pergantian pemain… apa tak ada lagi yang bisa kita
lakukan?” protes Wakamatsu
“…..”
“Aku setuju,, kita hanya bisa mengembalikan Akashi ke
lapangan” kata Takao
“Akashi bisa membawa yang lain masuk zone. Bukankah lebih
baik kalau semuanya masuk zone sekarang?” lanjut Takao
“Itu mustahil” jawab Kagetora
“Kenapa?”
“Dua alasan. Pertama, kita tidak punya banyak waktu. masuk
dalam zone sekarang akan melelahkan pemain kita dan kita takkan bisa bertahan
hingga pertandingan usai. Masalah kedua, masalah pokoknya, karena suatu alasan,
kemampuan Akashi untuk membawa yang lain memasuki zone telah dihambat oleh Nash”
jelas Kagetora
“Apa?”
“Aku juga tidak tahu bagaimana atau kenapa… selama babak
pertama tadi, Akashi sudah mencoba berkali-kali menggunakannya namun hasilnya
nihil” lanjut Kagetora
“Tapi… apa ini bearti kita tak punya peluang menang?” batin
Hyuga
“Tidak. Masih ada cara…” kata Akashi
“Malah, pelatih sudah menunggu kesempatan ini… meskipun aku
tak bisa membawa kalian memasuki zone… kita bisa menang jika kita bisa
mengendalikan Nash dan Jason. Akan ku kawal Nash. Sedangkan Jason… Murasakibara
jangan fokus kepadanya, tapi kawa nomor 6 dan 7 dengan pertahananmu pasti itu
tidak masalah” jelas Akashi
“!”
“Akashi, maksudmu…” kata Kagami
“Ya” jawab Akashi
“Sekarang tergantung pada kalian berdua. Saat ini hanya
kalian yang memiliki kemampuan menghentikan Jason Silver” lanjut Akashi
“Pertandingan dilanjutkan!!”
“Hah?”
“Eh?” Mitobe dan Tsuchida terkejut
“Tak kusangka kita akan bekerja sama begini…” kata Aomine
kepada Kise
“Ya… tapi dalam hidup memang tak ada yang sesuai rencana”
kata Kise
“Mereka berdua… mereka terlihat jauh berbeda dari
sebelumnya!” batin Jason
“Asal jangan mengganggu saja, oke?” tanya Aomine
“Oke,oke” jawab Kise
“Zone: diaktifkan”
“Perfect copy”
Jason terkejut
“Kau pikir kalian sudah menang? Kami baru saja mulai!”
Lanjut chapter 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar