Thanks to:mangakita.net
Kuroko no Basuke Extra Game Chapter 6
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa demi menghadapi Jason
Silver, Kise dan Aomine bekerja sama dan melakukan double team pada Jason, tapi
jarak poin tidak melebar karena ketika mereka melakukan doube team, pasti ada
salah satu pemain Jabberwock kosong dan dapat mencetak angka dan kemampuan
mereka (Jabberwock nomor 8 dan 7) diatas perkiraan Kagetora. Kise membuat
keputusan untuk mengorbankan dirinya untuk menyimpan tenaga Aomine dan
menghadapi Jason sendiri. Kise berhasil memasuki zone dan walaupun dia sendiri
yang menghadapi Jason, ia masih bisa seimbang dengan Jason. Pada saat kuarter
ketiga habis, Akashi meminta dengan dirinya yang satu lagi untuk meminjamkan
kekuatan Emperor Eyenya. Kuarter keempat pun dimulai, Kise tidak seprima yang
sebelumnya, ia sangat kelelahan dan ia diganti. Melihat Kise diganti,
Jabberwock menghina bahwa hasilnya tetap sama. Akashi yang tidak menerima itu
berkata bahwa mereka seharusnya mengkhawatirkan mereka sendiri dan Akashi
berhasil memblok operan cepat Nash. Akankah Nash kesulitan menghadapi Akashi?
Chapter 6
“Apa yang ingin kau bicarakan, Akashi?” pemain ‘Generasi
Keajaiban’ (Kuroko sama Kagami juga)
bertanya-tanya
“....”
“....?”
“Masih ingat apa yang kukatakan saat kita sedang mendiskusikan
taktik serangan balik?” tanya Akashi
“?”
“Ah, tentang duel antara Akashicchi dengan Nash,kan?” tanya
Kise
“Ya, kalau tidak salah... untuk mengalahkan Nash, aku
harus... menggunakan Emperor Eye milikku” kata Akashi
“...!”
“Tapi aku bukanlah pemilik kemampuan Emperor Eye yang asli, mungkin saja lebih baik jika
menyerahkan Emperor Eye ke pemilik yang sebenarnya...karena itulah, mungkin
kita akan mengubah rencana saat pertandingan dimulai. Tolong jangan panik dan
teruslah bermain” lanjut Akashi
“Eh?”
“Apa
itu berarti kita tidak bisa menggunakan Emperor Eye sekarang?” tanya Kise
“Mungkin,
tidak... kekuatan ini bukan sepenuhnya milikku. Ya, aku masih bisa menggunakan
Emperor Eye, tapi mungkin tidak sebaik dia yang merupakan pemilik aslinya”
jawab Akashi
“Eh?”
“Kukira
ada sesuatu yang menyeramkan, jadi cuma itu saja? Apa boleh aku pergi
sekarang?” kata Muraskibara
“Aku
lapar...”
“Kita
sudah selesai di sini” kata Aomine yang mengantuk
“Kau...”
ucap Akashi
“Kami
baik-baik saja. Kau tidak perlu mengatakannya pada kami. Kami sudah
mengetahuinya” kata Midorima
“Akashi-kun
tetaplah Akashi-kun. Tidak ada yang berubah darimu” kata Kuroko
“....”
“Ya,
kau benar” ucap Akashi
Kembali
ke pertandingan...
“Wow,
lihat steal yang dilakukannya itu!! Cepat sekali... tidak, ini... reaksi
pertahanan mereka lebih cepat daripada saat menyerang? Apakah ini...?” seru
penonton
“O-out
of bounds!!! Bola putih” kata wasit
“Ti-tidak
mungkin... dia bisa menghentikan Nash?” kata 2 pemain Jabberwock
“Tiba-tiba
orang ini berubah total...” batin Nash
“Tapi
perubahannya jauh berbeda dengan mereka berdua (Aomine dan Kise). Seakan-akan
dia sudah menjadi orang lain!”lanjut batin Nash
“Oh,
out of bounds, huh... sepertinya tanganku sedikit licin... oh baiklah hal itu
tidak akan terjadi lagi” kata Akashi (yang punya Emperor Eye)
“Hah?!”
Nash kesal
“Akashi
yang lain... dia memang berkata ada kemungkinan dia akan berubah... aku seperti
melihat orang lain saja... tekanannya kuat sekali!” kata pemain cadangan Vorpal
Swords
“Tapi...”
kata Kise
“Saat ini Akashicchi adalah orang yang paling bisa
diandalkan dalam tim Vorpal Swords!” kata Kise
Murasakibara, Midorima, Kagami, Aomine,Kuroko yang ikut pada saat itu (flashback) tersenyum
menandakan mereka percaya kepada Akashi
Bola di bawa oleh Nash
“Selain sikapnya yang berubah, dia juga bisa membaca
operanku... apa dia bisa melihat gerakanku?” batin Nash
“Tidak, itu mustahil, teknik yang kugunakan tidak akan
bisa dikalahkan. Kalau begitu jangan-jangan...” lanjut batin Nash
“Baiklah, akan kucoba sekali lagi” Nash mencoba melakukan
sesuatu
Nash melakukan crossover
“Apa? Dia bisa melakukan crossover lewat belakang
penggunanya!?” pemain Rakuzan yang menonton lewat TV terkejut
“Cepat sekali! Jika dia menyembunyikan gerakan awalnya,
akan sangat sulit untuk bertahan!” batin Mibuchi
“Tapi...”
“Bagi Seo-chan ini tidak ada apa-apanya!” Akashi berhasil
agar Nash tidak melewatinya
“Apa-? Dia bisa mengimbangi gerakannya?” kata 2 pemain
Jabberwock
“Tch!” keluh Nash
Nash melakukan between the leg dan
“Tiba-tiba melakukan lompatan fade-away? Tinggi sekali”
tanggap penonton
Tapi berhasil di blok oleh Akashi dengan menggunakan
Emperor Eyenya
“Tch!” keluh Nash
“Sudah kuduga... dia memiliki... mata itu! Dia bisa
melihat masa depan!” batin Nash
“ Wah, dia dihentikan lagi! Apa ini? Inikah Emperor Eye
milik Akashi?” seru penoton
Akashi mengejar bola yang berhasil ia blok
“Luar biasa! Dia benar-benar... Akashi yang satunya!” seru
penonton
“Jangan harap kau bisa lolos!” seru pemain Jabberwock
nomor 12 (botak)
“Minggirlah” kata Akashi
“Apa?”
“Itu perintah. Ingatlah ini baik-baik.” Kata Akashi
Akashi menggunakan Emperor Eyenya untuk Angkle Break
pemain Jabberwock nomor 12 (botak)
itu
“Perintahku ini mutlak” kata Akashi
“Apa-apaan dia? Dia menggunakan Angkle-Break dengan
mudah!” batin pemoan Jabberwock nomor 7
“Ohh!!”
Akashi mengoper
“Kagami!!”
“Maju!!!”
“HAAAAH!!” Kagami melompat untuk melakukan dunk
“Hah” Jason berhasil memblok Kagami
“!!?”
“Ngh” keluh Kagami
“!”
“Wah! Silver menahannya! Sayang sekali. Serangan Vopal
Swords tidak berhasil mencetak angka!”
Bola di Akashi
“Tenanglah! Atur formasi dan coba lagi!” teriak Hyuga
Jason memegang lehernya dan mengeluarkan aura yang
mengerikan
“Orang ini...” batin Kagetora
“!” Akashi terkejut
“Eh?!”
“Merka melakukan double-team pada Midorima?!”
“Mereka mencegah Midorima mencetak three point!”
“Ini diluar dugaan. Mereka tidak melakukan time-out maupun
berunding terlebih dahulu. Tapi, mereka bisa membuat keputusan yang tepat
secepat itu. Tingkah mereka mungkin buru, tapi mereka itu pintar. Kalau mereka
melakukan itu, berarti salah satu pemain kami ada yang tidak dijaga!” batin
Riko
“Hei!!” seru Kagami
Bola dioper ke Kagami
“Kagami!!”
“!!”
“ Tapi, reaksi Silver benar-benar cepat!” seru penonton
“Berikan bolanya padaku!” kata Akashi
“Dia memberikan bolanya lagi pada Akashi!” seru penonton
“Silver! Reaksinya cepat...”
“Eh? Sebuah operan?”
Murasakibara berhasil melakukan dunk
“Wow!”
“Pertahanannya dan serangannya... cepat sekali!! Dan tidak
mungkin untuk bisa mengimbanginya!!” seru penonton
Skor sementara Vorpal Swords 62-70 Jabberwock
“Cih!” keluh Jason
“Sial”keluh 2 pemain Jabberwock
“Bagus!!” seru pemain cadangan Seirin
“Fiuh” Kagetora merasa lega
“Kita mendapatkan poin, tapi itu sangat mendebarkan.
Semenjak Kise keluar dari lapangan, Silver tidak terhentikan lagi. Kita bisa
mencetak angka karena mereka sibuk men-double-team Midorima... dia kembali saat
tekanannya hilang. Tak bisa dipercaya. Dia patut diberi pujian” batin Kagetora
Akashi membawa bola dan Akashi melihat Kagetora mengangkat
tangannya (untuk time out atau tanda ke Akashi kayanya)
Giliran Jaberwock offense, bola di Nash
Nash menggerakan kakinya dan mengoper lewat punggungnya ke
pemain Jabberwock nomor 7
“Hebat! Dia mengumpan di luar jangkauan penglihatan
Emperor Eye!! Jangan-jangan... dia bisa menebaknya?” batin Izuki
“Tsh..” keluh Nash
“Aku terpaksa mengoper ke sana, menyusahkan sekali.” Batin
Nash
“ Sejujurnya aku terkejut... aku tak mengira ada peman di
sini yang memiliki mata itu... kalau seperti ini... aku harus menggunakan ‘itu.
Bukan trik kecil seperti sebelumnya... tapi trik sesungguhnya” lanjut batin
Nash
“Oohh!!” pemain Jabberwock nomor 7 ingin memasukan
bolanya, tapi dijaga oleh Aomine dan ia mengoper kepada pemain Jabberwock nomor
6 dan pemain Jabberwock nomor 6 itu berhasil memasukan bolanya
“Ugh..”
“Wah... luar biasa!! Jabberwock masih sangat kuat!!” seru
penonton
“Sialan..” keluh Aomine
“Vorpal Sword time out” kata wasit
Skor sementara Vorpal Swords 62-72 Jabberwock, kuarter 4
waktu masih 8 menit 37 detik
“Pertama, situasinya...” Kagetora mulai berbicara
“ untuk serangan kita... ada banyak tekanan pada Midorima,
jadi untuk saat ini mungkin kita membiarkannya dulu, yang lebih penting
sekarang, bagaimana cara menghadapi Silver di area Free Throw... barusan kita
bisa mencetak angka, tapi... kita tidak tahu kedepannya masih bisa lagi atau
tidak. Untuk pertahanan kita... kita harus menghentikan Silver untuk mencetak
angka, tapi, empat pemain lainnya juga sama kuatnya dengan ‘Kiseki no Sedai’
jadi akan sulit untuk menghentikan mereka.” Kata Kagetora
“Selanjutnya, kita pasti bisa menghentikan mereka! Ah...
kalau” kata Aomine
“Kau tidak bisa pun itu tidak mengejutkanku. Karena itulah
kedua tim, sama-sama tidak diuntungkan”
“Pertama, kita tidak bisa seperti ini terus. Jika kita
menyia-nyiakan keunggulan dari Kise, kita tidak akan bisa menyusul.” Lanjut
Kagetora
“Masih ada hal yang bisa kita lakukan” kata Akashi kepada
Kagetora
“Aku ingin memperbaiki... pendapatmu tentang sisi luar
kita yang tidak berguna. Kita masih punya lemparan jauh. Kita akan menyusul
dengan tembakan tiga angka” lanjut Akashi
“Tapi ini menjadi pertaruhan. Apa kau percaya padaku,
Shintarou?” tanya Akashi kepada Midorima
Takao seperti terkejut
“Jadi seperti itu, ya. Kalian selalu meragukanku. Aku
selalu bermain semaksimal mungkin. Begitu pula dengan hari ini” kata Midorima
“Tembakanku tidak akan meleset” lanjut Midorima
“Permainan dimulai kembali...”
Akashi membawa bola, Midorima masih dijaga 2 orang
“Kita butuh lemparan tiga angka, tapi... kalau seperti
ini... bagaimana caranya?” tanya Hyuga
“Aku mengeti sekarang.... ouch” kata Wakamatsu
“Ya... aku tak tahu harus merasa seperti apa.” Kata Takao
“Demu meraih kemenangan, tentu saja itu akan berhasil...
walaupun ini benar-benar berhasil, aku merasa kesal...” lanjut Takao
“Eh?”
“..!”
“Aku memiliki Emperor Eye. Tapi, kau masih merasa gelisah,
Shintarou?” Tanya Akashi
“Hmph.”
“Jangan menanyakan hal bodoh seperti itu, Akashi. Setelah
bermain di tim yang sama denganmu selama beberapa tahun...” kata Midorima
“Sejak pertama kali aku mencobanya. Aku sama sekali tak
pernah meragukan umpannya (Takao). Begitu pula denganmu, Akashi” lanjut
Midorima
Midorima melakukan shooting (tanpa bola)
“Huh?”
“Apa yang dia lakukan?” dua orang (nomor 12, botak12 dan
6) yang menjaganya bingung
Akashi mengoper
“Apa?” kata Nash
“Jangan-jangan...”batin Nash
“Ya ampun... yang benar saja” kata Takao
“Sempurna”
Bola di tangan Midorima dan Midorima melakukan shooting.
Bola itu pun masuk
“Ap...”
“Apa?!” pemain Jabberwock terkejut
“Masuk!! Mengoper bola di udara lalu menembakkannya! Itu
adalah kerjasama Midorima dan Takao... tembakan sky direct three point!” seru
penonton
“Yes!” pemain cadangan Vorpal Swords gembira
“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” teriak penonton
Pemain Jabberwock nomor 12 (botak) melakukan drive dan
shooting, Kagami menjagnya
“Ugh...”
“Tembakannya terlalu dipaksakan...” batin Kagami
“Yosh!” serunya
“Tidak akan masuk!”
Dan ternyata... bola itu masuk
“Eh?!”
“Kenapa bolanya bisa masuk... sialan...” keluh Kagami
“Sudah tak usah dipikirkan. Lain kali kau pasti akan
mengerti” kata Midorima kepada Kagami dan Midorima berlari kedepan Kagami
“............”
“Barusan dia berbicara denganku?” batin Kagami
“Sepertinya dia mulai bersemangat. Hari ini tembakannya
benar-benar tidak akan meleset...” lanjut bantin Kagami
“Jika... kita bisa terus memasukkan 3 point... bearti kita
bisa mengejar ketertinggalan kita” Kata Midorima, bola yang ia shoot masuk
“Dua three point berturut-turut!! Akashi dan Midorima memang luar biasa!!” seru penonton
“Bagus!” kata pemain Seirin yang menonton
“Tch!” keluh Jabberwock
“Mencetak angka seperti itu dua kali berturut-turut pasti
hanya sebuah kebetulan... kenapa mereka bisa sangat yakin bahwa tembakannya
tidak meleset” kata pemain Jabberwock nomor 6
“Ini mustahil... kemampuan operan dan tembakan itu memang
luar biasa!” kata pemain Jabberwock nomor 12 (botak)
“Ah...” kata Takao
“Walaupun sehaeusnya aku merasa kesal... kenapa aku malah
kegirangan begini ya... aku malah ingin tertawa. Walaupun sangat menyebalkan
untuk mengakuinya... orang yang sangat cocok untuk melakukan kerja sama tim
adalah....” batin Takao
“Mereka berdua!!”
Bola dibawa oleh Nash
Nomor 12 (botak) Jabberwock mengoper dan berhasil disteal
oleh Aomine
“......”
“Steal! Serangan balik Vorpal Swords” seru penonton
“Oi, mundur...”
Bola di bawa oleh Akashi dan tiba-tiba ia mengoper keluar
(ke Midorima)
“Sial!!”
Midorima melakukan shooting dan bola itu masuk
“Ini dia!! Serangan tiga kali berturut-turut!! Akhirnya...
kita hanya tertinggal 3 poin!!” seru penonton, Skor sementara Vorpal Swords
71-74 Jabberwock
“Bagus!!” semua pemain Vorpal Swords gembira
Akashi dan Midorima melakukan tos, Vorpal Swords siap
melakukan defense
Nash menerima bola dari temannya
“Fuih...” Nash mengeluarkan nafas
Kagami dan yang lainnya terkejut seperti ada yang berbeda
dari Nash
“Jujur saja aku sangat terkejut... aku tidak percaya
kalian bisa menyudutkan kami sampai seperti ini.” Kata Nash yang sedang membawa
bola
“Aku akui aku memang salah perhitungan. Dan kesalahan
terbesar kami adalah kau.” Ia berkata menunjukan kepada Akashi, Akashi terkejut
“Ini pertama kalinya aku bertemu seseorang dengan mata
seperti itu”
“MATA YANG SAMA DENGAN MILIKKU” lanjutnya
Lanjut chapter 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar