Minggu, 10 Agustus 2014

Versi Teks Chapter 273


Thanks to:kurobasina18.blogspot.com

Chapter 273 – “Pertarungan Akhir!!”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa setelah poin kembali melebar, Seirin berusaha untuk mencetak angka agar dapat menyamakan kedudukan. Dan pada saat waktu yang tersisa kurang dari 30 detik lagi, Kagami berhasil mencetak 3 angka dan selisih menjadi 4 poin. Dalam kepanikan kedua tim tersebut, hanya ada 1 orang yang  tenang, yaitu Izuki. Izuki berpikir untuk tenang dan berusaha merebut bola dari Rakuzan dengan menggunakan eagle eyenya. Singkat cerita, Izuki berhasil merebut bola dari operan Nebuya. Waktu pun  tinggal 8 detik lagi . Apakah Seirin bisa mencetak angka lagi? Atau apakah Rakuzan yang mencetak angka?

Chapter 273

Izuki berhasil mendapatkan bola

“Dia mendapatkannya!!” seru penonton

Papan skor menunjukkan waktu yang tersisa tinggal 8,1 detik  lagi…

“Hanya 8 detik yang terisisa..
Apakah ini serangan akhir Seirin??” tanggap penonton

“Kagami!” pikir Izuki

Izuki terkejut, ternyata Kagami di jaga 2 orang, yaitu Akashi dan Mayuzumi

“Tidak!!” tanggap pemain cadangan Seirin

Waktu berjalan menjadi 6 detik…

“Sial…an…”

“Itu tidak mungkin untuk mengoper ke Kagami!!” batin Izuki

“Izuki!!” Hyuga meminta bola

Izuki pun mengoper kepada Hyuga

Pada waktu itu, Mibuchi merasakan tekanan meningkat. Tetapi, dia pikir “tak ada salahnya jika membiarkan mereka memasukan bola”. Itu karena… jarak pointnya adalah 4.

Bahkan jika tembakannya masuk, itu pasti hanya 3 point. Masih ada 1 poin ketika Rakuzan mendapatkannya lagi. Menunggu itu akan lebih baik daripada melakukan defense sekarang. Ini cara terbaik untuk memastikan kemenangan

Tetapi kemudian, sesuatu terjadi,

Operan yang diberikan Izuki itu, sama dengan pass sempurna milik Akashi

Itu karena operan itu dari Izuki, orang yang paling lama Hyuga kenali dalam tim. Ia melemparnya dalam posisi terbaik Hyuga

Semua pemain shooting guard  terkejut

Semua shooting guard tahu temabakan itu akan masuk

Perasaan yang sama ini… membuat Mibuchi melompat dan mencoba untuk menghalanginya

Hyuga tiba-tiba mengingat sesuatu

Dipikiran Hyuga, ia terbayang pada saat ia dipukul Riko karena ia gemetaran, ia juga mengingat ia memblok Mibuchi

“Mengerti.
Ini tidak cukup mudah untuk menang. Aku harus menggunakannya. Aku tidak pernah melatihnya sebelumnya,tetapi aku telah melihatnya berkali-kali dan aku telah muak dengan itu. Asal aku ingat, aku pasti bisa melakukannya!” batin Hyuga

Ia melakukan  sesuatu seperti fake

“itu tidak mungkin…” batin Mibuchi

Dan Hyuga pun menembak, tapi…

“Prittt” tanda peluit wasit terdengar. Semua pemain terkejut

Bola yang di tembak Hyuga pun perlahan-lahan memutari ring dan…

“Poinnya dihitung!! Satu tembakan bebas!!
Masuk.. 3 pointernya masuk!! Dan mereka juga mendapat lemaparan bebas!!
Seirin sudah hidup kembali!!” seru penonton

“Yess!!” pemain Seirin gembira

“BAGUS, KAPTEN!!” begitu pula dengan pemain cadangan Seirin

“Junpei!!” batin Riko

“Aku tidak… percaya…” batin Eiji

“Ini… adalah  yang terburuk!
Berekasi berdasarkan naluri dan tidak berpikir dan blok ku tidak mendapatkan hasil!” batin Mibuchi

“Aku sangat…” kata Mibuchi

“Jangan meminta maaf” Akashi memotong perkataan Mibuchi
“Ini bukan saatnya untuk menyalahkan dirimu sendiri. Mendapat rebound adalah kuncinya” lanjut Akashi

Mibuchi terkejut dan seperti berkomitmen untuk mendapatkan rebund

“Itu sama saat kita melawannya. Seirin tidak memiliki pilihan untuk memperpanjang permainan.
Tembakan mereka harus meleset dan mendapatkan rebound kemudian mendapatkan skor lagi” kata salah 1 pemain Touou

“Serahkan padaku
Aku pasti akan medapatkan reboundnya” kata Kiyoshi

“Aku juga akan medapatkannya, jangan memaksakan dirimu sendiri” kata Kagami kepada Kiyoshi

“Itu  akan bagus jika Kagami bisa mendapatkan reboundnya
Kau juga tidak akan memaksakan dirimu. Mendapat reboundlah adalah tugasku.
Jadi…”

“Jangan sembarangan menembak” Kiyoshi melihat ke Hyuga

“Aku mau tidak mendengar itu dari orang sepertimu!” kata Hyuga

“Ayo bersenang-senang. Ini adalah permainan akhir!!” kata Kiyoshi

“1 tembakan” kata wasit

“Ah…” Hyuga mengelap keringatnya dengan bajunya
“ini buruk.
Aku merasa.. aku akan menangis” batin Hyuga sambil mengambil bola dari wasit

“Ah, sial
Ini salah orang bodoh itu, mengatakan ini adalah yang terakhir”batin Hyuga (maksudnya Kiyoshi tuh)

Kiyoshi melihat kakinya

“Walaupun ketika aku mengatakannya, buka itu yang aku artikan. Tetapi, melihat itu sekarang, itu benar-benar yang terakhir
Ini adalah terakhir kalinya aku bermain dengan semuanya. Bagaimanapun, aku tidak menyesal. Sekarang  aku hanya harus melakukan apapun yang aku bisa lakukan” batin Kiyoshi

Hyuga mendribble

“Apakah kau serius? Ayo kita buat klub basket bersama-sama! Namaku Kiyoshi Teppei, senang bertemu dengamu!” kata Kiyoshi pada saat mereka mau membuat klub basket
“Kalau aku boleh saja” kata Izuki
“Bernarkah! Hore! Sekarang kita cuma membutuhkan 2 anggota lagi” ucap Kiyoshi
“Aku tidak mengatakan aku ingin ikut!” ucap Hyuga

“Apakah tidak apa-apa jika kami bergabung?” kata Koganei

Semua pemain cadangan Seirin serta Riko penuh harap kepada mereka

Flashback

“Tidak mungkin!” kata Riko

Tampak ada foto mereka

Hyuga memegang bola untuk melakukan tembakan

“Arggghhh!!” teriak Kiyoshi pada saat Seirin vs Kirisaki Dai Ichi (belum ada kelas 1)

Tampak pula pada saat Hyuga dan Kiyoshi di rumah sakit

Izuki, Akashi, Kuroko, Mayuzumi tampak siap untuk merebound juga

 “Dia hanya payah. Apakah itu sudah semuanya?” tanggap pemain yang lainnya di masa lampai terhadap Kuroko

Mereka terkejut pada saat Kuroko menghilang

Kiyoshi,Nebuya dan yang lainnya pun siap

“Aku akan melindungi semuanya. Itulah alasan aku kembali!!” kata Kiyoshi pada saat Seirin vs Kirisaki Dai Ichi (ada pemain kelas 1)
“Seirin
Berpatisipasi  dalam winter cup!” seru penonton pada saat Seirin menang melawan Kirisaki Dai Ichi

Hyuga melakukan tembakan dan para pemain sudah ada di bawah ring

“Run & gun!!?” flashback pada saat lawan Kaijo kayanya

“Seirin! Fight!”
“Uuoooohhh!”

“Ini adalah akhirnya”

“Kiyoshi pasti akan mendapatkan reboundnya!”batin Hyuga

“REBOUND!!” teriak Hyuga

“Inilah waktunya aku mempertaruhkan segalanya sebagai seorang pemain!!” batin Kiyoshi

“RAWRRRRRRRR!!”

Bola pun meleset

Tampak Nebuya, Kiyoshi, Mibuchi sedang berusaha mendapatkan bola itu


Lanjut chapter 274

Tidak ada komentar:

Posting Komentar