Chapter 265-“Kehabisan waktu!”
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Akashi mengalami suatu
kekalahan pertama kalinya di SMA. Hal ini diakibatkan ia kalah melawan Kuroko,
Kagami. Ia pun tertekan dan meleset dalam menembak 3 poin, sehingga Seirin
dapat mengejar Rakuzan dengan selisih 10 angka. Akankah Seirin semakin
memperkecil selisih?? Apakah Akashi bisa bangkit lagi??
Chapter 265
Sekarang, “orang yang diremukan” (man dish) Rakuzan sudah
mati, Seirin mengambil alih permainan dan…!!
Pada saat time-out…
“Aku telah pada batasku..” keluh Akashi di batinnya
“Ini belum berakhir!!Apa kau bercanda!?”
“Tidak ada cara untuk menang! Menyerahlah!”
“Tutup mulutmu! Aku yang akan menang, seperti biasa! Dan
kemenangan akan menjadi milikku!!” seperti ada 2 bentrokan di batin Akashi
“Sei-chan, Sei-chan, kau tidak dengar!?” kata Mibuchi
Akashi membuat tatapan yang seram seperti ia serius akan
menghancurkan Seirin
“Keadaan Akashi semakin memburuk… ini membuat tim sangat
kacau, menyebabkan banyak kesalahan dan bahkan direbut. Meski begitu, Rakuzan
tetap tidak mau meminta time-out, malah Seirin yang meminta time-out. Seirin
yang mendapat momentum, mereka tidak perlu meminta time-out jika tidak karena
cedera Kagami” jelas Kasamatsu
Disisi Seirin…
Tampak Kagami sedang kelelahan
“Bawa kompres es nya, lemon juga. Apapun yang bisa
meringankan cederanya!” Perintah Riko, tampak pemain cadangan Seirin melakukan
yang disuruh Riko
“Bahkan jika kita melakukan semuanya itu, dia terlalu lama
memaksakan dirinya. Pada keadaan ini, dia tak akan bisa bertahan sampai akhir”
batin Riko
“Kagami-kun..”panggil Riko
“Jangan gantikan aku”
sahut Kagami
“Kau mungkin merasakannya juga, tapi..”
“Aku tahu aku mencapai batasku, tapi… kita tidak boleh
kehilangan momentum kita!!!” kata Kagami
“Jika kita kehilangan kesempatan kita, kita tidak bisa
melakukannya! Kita tidak bisa menang tanpa mencapai 100% menuju batas kita. Aku
tidak bisa bertahan lebih lama lagi, tapi.. kumohon biarkan aku bermain” jelas
Kagami
“Jika kita memberikan kesampatan kepada Rakuzan, kita pasti akan
ketinggalan. Kita tidak akan menang jika kita tidak gunakan Kagami” batin Riko
“Aku mengerti” kata RIko
Tampak Kuroko siap untuk bermain
“Time-out selesai” kata wasit
“Ayo!” seru Hyuga
“Pertandingan dilanjutkan!!”
Akashi membawa bola
“Aku berpikir, Akashi berada dalam kelemahannya, “cahaya”
dan “bayangan” mengambil alih dia” kata salah 1 pemain Shuutoku
“…………”
“Akashi kacau” batin Midorima
Akashi mengoper kepada Mibuchi
“Apa?! Akashi mengoper?!” Kiyoshi Izuki terkejut
“Dia menyerah bermain sendirian!” pemain cadangan Seirin
terkejut juga
Mibuchi menerimanya
“Apa? Ini adalah operan yang buruk (secara teknik)..
Ini seperti operan dari orang lain..
rasanya agak "lain"” batin Mibuchi
“Tembakan 3 poin!!” seru enonton, Mibuchi menembak dan Hyuga
menjaganya
“Tembakan itu… aku harus mengehantikannya..” batin Hyuga
“Tapi.. tembakan ini..” lanjut batin Hyuga
“Itu tak akan masuk, polanya “lain”” kata Sakurai
Ternyata bola itu benar-benar tidak masuk
“Tembakannya meleset!!”
“ Rakuzan dalam kekacauan.. sang raja gagal juga!” seru
penonton
Kiyoshi mendapatkan rebound dan mengoper kepada Izuki
“Seirin menyerang dengan kekuatan penuh!!” tanggap penonton
“Ayoooooo!!” seru pemain cadangan Seirin
“Huh!?” Kotaro bingung
Kotaro melewati Akashi
“Ini saatnya kembali defense,Akashi! Apa kau siput?” batin
Kotaro
Bola dioper kepada Hyuga
“HAAAAAAAA!” Teriak Hyuga, ia melakukan lay-up
“Berhasil!!” seru pemain cadangan Seirin
Kotaro melihat ke arah Akashi dengan tampang marah, lalu
lari melewati Mayuzumi dan Kuroko melihat Akashi
“Kuroko” panggil Kiyoshi
“Berhenti terlalu khawatir. Di lapngan, Akashi adalah musuh
kita, kau mengerti,kan?” kata Kiyoshi
“Ya.” jawab Kuroko
“Kita tak punya waktu untuk mengkhawatirkan hal semacam
itu!!” lanjut Kuroko
Akashi mengoper kepada Nebuya, tetapi bola itu di steal oleh
Kagami dan Kagami mengoper kepada Kuroko
Kuroko langsung menggunakan operan ajaibnya kepada Kagami
dan Kagami melakukan dunk (alley-opp passnya)
“Masuk! Ini mimpi! Seirin telah menyusul Rakuzan” seru
penonton
Skor sementara Seirin 90-92 Rakuzan
“ Permainan sepihak!”
Sebuah pertempuran batin…
“Apa kau bercanda?!” Nebuya marah, dan mengangkat baju
Akashi
“Anak kecil saja bisa menghadan operan itu.. kau piker kita
bisa menang dengan keadaa seperti ini?! Akashi, kau bodoh!” kata Nebuya dengan
nada marah
“Rakuzan, time-out” kata wasit
“Fuh” Mayuzumi membuang nafas
“…………”
Lanjut chapter 266
Tidak ada komentar:
Posting Komentar