Chapter 266 – “Kamu ini Siapa”
Chapter sebelumnya dijelaskan bahwa keadaan Akashi semakin
memburuk dikarenakan ia dikalahkan oleh Kagami dan Kuroko. Disisi Seirin,
Kagami mengalami cedera dan Riko ingin menggantikannya, tapi Kagami meminta
Riko untuk tidak menggantikannya karena ia tidak mau kehilangan momentum
timnya. Akibatnya, Seirin bisa menyusul Rakuzan dengan selisih 2 angka, Rakuzan
mengambil time-out. Apakah Akashi bisa terus galau??
Chapter 266
Akashi yang putus asa memimpin hancurnya Rakuzan
“Bagus!! Tinggal 1 bola lagi!!” semua pemain Seirin senang
“Dan sekarang, Seirin mengembalikan keadaan!! Rakuzan mengambil
time-out darurat!!” seru penonton
Para pemain Rakuzan berjalan ke bench
“Kuroko?” Kagami memanggil Kuroko
Kuroko melihat ke arah Akashi
“Walau terjadi di depan mataku, aku masih tak percaya… Tak
ku sangka kalau Akashi adalah atlit yang bermental rapuh seperti ini? ..Tidak…
aku tahu kenapa ini terjadi. Kalau cuma selisih yang mengecil, itu tak akan
mengganggunya sama sekali. Determinasi mereka untuk menang dan bagaimana mereka
mengehentikan zone, itulah yang membuat Akashi hancur… ini pasti karena No 10
dan No 11 nya Seirin. Kerusakan mental yang luar biasa ini… kalau begini terus…
dan kekacauan dalam tim…” batin pelatih Rakuzan
“….” Eiji menutup matanya seperti membuat keputusan
“Pergantian permain, Aka…” kata Eiji
“Mohon tunggu sebentar…” Mayuzumi memotong perkataan Eiji
Mayuzumi berjalan menuju tempat Akashi duduk
“Menyedihkan sekali” Kata Mayuzumi
Para pemain Rakuzan lainnya terkejut
“Kenapa? Kau mau kami menghiburmu? Mendukungmu? Aku tak akan
melakukan hal-hal itu, aku bukan orang super baik. Hanya saja, aku tak suka,
jadi aku menyeurakan komplainku. Padalah kau tadi sudah berbicara besar dan
sekarang kau jadi begini? Walau kurasa bukan itu masalahnya, kau benar-benar berbeda dari orang yang
kutemui di atap. Jadi, kau ini siapa?” Tanya Mayuzumi
Di saat itu, Mayuzumi hanya
mengucapkan kata-kata yang ada dikepalanya. Bukan bearti dia sangat
mengerti perasaan Akashi. Walau begitu, dia membuat sesuatu terjadi dan pemicunya
adalah kata-kata tersebut
Dirumah besar keluarga Akashi, Seijuurou adalah anak pertama
keluarga ini. Karna dia adalah turunan bangsawan yang terhomat, dia dibesarkan
cukup tegas. Dia berdiri diatas yang lainnya dan diwajibkan untuk sukses. Dan tak
ada lagi yang lebis tegas dari ayahnya.
Begitu dia sudah cukup besar untuk mengerti posisinya, dia
mulai pendidikan spesial untuknya. Ini sangat sulit bahkan orang dewasa tak
semua bisa menyanggupinya. Dan tak ada satu pun yang berasal dari keinginannya
sendiri.
Lalu yang mendukung dan menolongnya di kehidupan ketat ini
adalah… ibunya yang baik
Karena dia berhasil membujuk ayahnya, dia bisa memberikan
sedikit waktu bebas dan memilih untuk menggunakannya dengan bermain basket. Untuknya,
saat itu tak ada yang lebih menyenangkan dari bermain basket. Dia diberkati
dengan kemampuan dalam olahraga ini dan walau waktunya terbatas, dia berkembang
dengan cepat
Akan tetepi, suatu hari, saat dia kelas 5 SD, ibu yang merupakan
sumber dukungan terbesar dalam hidupnya, tiba-tiba meninggal karena penyakit. Setelah itu, ayahnya terus
melanjutkan semuanya seperti biasa, seakan-akan istrinya tak pernah ada dan
menjadi lebih tegas lagi, pelajaran kursus-kursusnya menjadi lebih ketat
Karna kematian ibunya, ada efek lain yang bertambah selain berkembangnya
ketidakbahagiaannya, yaitu kemampuan
untuk menguasai segalanya dan terus-terusan menambah kemampuannya.
Semakin banyak kemampuan
yang dia kuasai, semakin banyak juga dia diberikan kemampuan yang harus ia
kuasai. Pace pendidikannya berlangsung dengan cepat. Dan saat itu, dia mulai
merasakan sensasi misterius. Antara dia yang disekoah dan dia yang berada
dirumah, ada yang berbeda. Ada perasaan yang membuatnya seakan-akan punya
kepribadian lain dalam dirinya
Setelah lulus SD, dia masuk SMP Teiko dan memasuki klub
basket kuat dan legendaris. Walau latihan di klub kuat itu sangat keras, itu
tak begitu sulit baginya. Slogan tim
adalah 1 idealismu yaitu “menang”. Karena ini adalah olahraga, dia kira
ini memang wajar.
Tapi diluar itu, bagi Akashi kenyataan bahwa dia bisa
bermain basket dengan sepebuh hatinya… dan hari-hari yang dia lewati bersama
rekan setimnya… itu sangat dinikmati.
Walau begitu, di kelas 2… saat mereka berhasil memenangi
Inter-high 2 kali berturut-turut, situasi mulai berubah. Karena penyakit,pelatih
utama mereka yang berubah, disaat itu, tim termotivasi dengan ajaran mutlak
akan kemanangan. Dan lagi di saat yang sama… satu demi satu, bakat rekan
setimnya mulai berkembang. Ini jadi
semakin sulit untuknya sebagai kapten untuk
mengontrol mereka.
Kemenngan menjadi kewajiban dan bebanya. Dia semakin tak
sabarankarena takut kalau perkembangan tak terkontrol rekan setimnya akan
meninggalkannya, dan saat itu dia menyadari kalau…
Basket sudah tidak menyenangkan lagi. Itulah saat dimana
sumber dukungan terakhirnya hilang. Dengan kata lain,dia sudah tidak punya lagi
tempat dimana dia bisa melarikan dari stressnya. Lalu…
Akashi mencoba memasukan bola, tapi di blok oleh
Murasakibara
“Hah cuma begitu?” tanggap Murasakibara
“Akashi akan… kalah?”
Kemampuan sesungguhnya dari Akashi bangkit
“Kamu ini… siapa?” Tanya Kuroko
“Tentu saja aku ini Akashi Seijuurou. Tet…su…ya” jawab
Akashi
Akashi yang lain telah lahir
Sejak saat itu, Akashi yang satu lagi mengontrol
kesadarannya dan dengan mendorong semua dengan ajaran mutlak tentang kemenangan,mereka
berhasil mendapatkan kemenangan. Setelah itu, dirimya yang sebenarnya tenggelan
didalam dasar dirinya dan tak pernah naik sejak saat itu
Atau kelihatannya begitu. Walau begitu, dengan kekuatannya
sendiri, dia akhirnya bangun. Dan dia pikir…
“Kalau diriku sedang kacau… aku bisa tiba kembali. Tapi itu
hanyalah pergantian. Diriku yang lain masih tinggal didalamku. Kalau dipikir-pikir,
beban pikiranku ini sudah ada sejak aku kecil… situasi ini lahir karena
kelemahanku. Ini benar-benar tak enak.”
“Diriku yang lain adalah perwujudan dari keinginanku akan
kemenangan. Jadi,kalau dia kalah, dia tak bisa memenuhi peranannya untuk
menang, keberadaannya tak akan ada lagi artinya lagi dan dia akan hilang. Kalau
begitu membuatnya melawan yang lainnya di SMA bagus untukku. Aku akan menunggu.
Karena ini mereka, mereka pasti bisa mengalahkannya” Akashi terbayang para “Generasi
Keajaiban”
“Kita tak bisa jadi rekan setim dan apapun yang terjadi, dosa yang telah kulakukan
tak bisa dihapus lagi. Kalau begitu, lebih baik aku menanggung dosaku dna terus
maju sebagai musuh mereka.”
Akashi membuka matanya
“Hmpg… ini sia-sia. Sampai dia kalah, aku berencana untuk
membiarkannya lanjut sesukanya, tapi… aku sedang mood untuk mengurus adikku
yang bersalah ini. Dia sudah menghilang
sih, tapi butuh waktu lama untuknya agar bisa benar-benar lenyap tanpa jejak. Karna
itu lebih dari apapun…” batin Akashi
“Pelatih, Maafkan aku, tapi… aku akan sangat berterima kasih
jika kau membiarkanku terus bermain” kata Akashi kepada Eiji
Pemain Rakuzan dan Eiji
pun kaget
“Kira-kira apa karna lawanku adalah Kuroko? Aku jadi punya
semangat untuk bermain. Hasrat untuk menang ini tak bisa ku kontrol” batin
Akashi, ia mengatakan itu sambil berdiri
“Menyebalkan juga harus bertanya siapa aku” Mayuzumi kaget
“Tentu saja aku ini Akashi Seijuurou” lanjut Akashi, ia
tersenyum
Apa senyum ini senyum balas dendam atau balas kasih? Akashi
yang sebenarnya telah bangun
Lanjut chapter 267
Tidak ada komentar:
Posting Komentar