Sabtu, 12 April 2014

Versi Teks Chapter 257




Chapter 257- “Ayo maju Rakuzan”

Chapter sebelumnya diceritakan tentang masa lalu Koganei pada saat baru bergabung dengan tim basket Seirin, yang dimana awalnya ia berjanji pada kakaknya untuk tidak berhenti lagi. Tapi, pada suatu waktu ia berniat untuk berhenti dari basket dan Mitobe bertindak sehingga Koganei mengambil keputusan untuk bertahan lebih lama lagi. Setelah ia mengalami peningkatan, ia tidak ada niat untuk berhenti bermain basket. Dan saat ini, ia bertekad untuk menang melawan Rakuzan dengan menang melawan  Mibuchi, tapi ia tidak bisa. Dan itu ternyata membuka celah bagi Hyuga untuk menang melawan Mibuchi. Apa yang terjadi selanjutnya?? Akankah Hyuga menang??

Chapter 257

Kami tak akan berhenti berkeringat. Sampai akhir pertandingan. Sampai semangat di tubuh kami ini akhirnya reda 

“Quarter ketiga selesai! Memasuki 2 menit waktu istirahat ” kata wasit, skor menunjukkan skor sementara Seirin 68-88 Rakuzan

“Quarter ke-4 cuma 10 menit… bisakah Seirin mengejar selisih 20 angka??” tanggap penonton

“Hmm? Selisih 20 angka!?” kata Hayakawa
“Iya kan? Aku juga merasa sama” jawab Kobori (kayanya)
“Seirin benar-benar berjuang keras di tengah quarter ketiga. Kebangkitan Kuroko menghembuskan semangat baru kepada tim. Kagami memasuki zone sekali lagi untuk mengehentikan Akashi dan Izuki mampu tumbuh untuk mengehentika Hayama. Terakhir, bahkan secara tak terduga Koganei mampu menantang Mibuchi. Tapi walau begitu selisihnya masih belum berkurang. Walau mereka berjuang dengan baik,sedikit demi sedikit selisihnya melebar. Bahkan dengan usaha mereka, selisihnya belum berkurang. Sudah kuduga  ini cuma perbedaan dalam kekuatan. Apapun yang Seirin lakukan…” jelasnya
“Tapi mereka masih belum  menyerah”  Kasamatsu memotong perkataan Kobori
“Hal yang penting dalam mengalahkan tim raksasa itu bukan taktik tpai perasaan” lanjut Kasamatsu

Di arena…

“Hyuga, kau  main!?” Izuki terkejut
“Ya” jawab Hyuga
“Punya 4 foul dalam 10 menit itu sesuatu… aku sangat sadar akan resikonya, tapi, walau begitu, kali ini aku akan mengalahkan Mibuchi!!” jelas Hyuga

“Maaf, Hyuga, aku tak cukup kuat” Koganei meminta maaf kepada Hyuga
“Bicara apa kau?” tanggap Hyuga “Kebalikannya berkat kau, Koga, aku berjuang juga. Pasti aku akan kubuat dia menjerit untukmu juga!” lanjutnya

Koganei terkejut, lalu tersenyum

“Oke, kalau begitu, kuserahkan padamu! Terima kasih Hyuga! “ kata Koganei

“Kawahara, ada pocari?” tanay Koganei kepada Kawahara
“Ah iya, ada di kotak. Sebentar akan ku ambil” jawab Kawahara
“Tak apa, biar kuambil sendiri” kata Koganei

Koganei lalu berjalan kekotak dan mengambil botol pocari, dan meminumnya

“Aku berhasil!!” Koganei bangga “Walau pada akhirnya, memang mustahil menjatuhkan salah satu anggota dari Crownless General. Aku menolong tim! Di panggung final turnamen nasional… aku bisa melakukan sesuatu! Kalau saja aku lebih tinggi sedikit, apa aku bisa melakukan sesuatu yang lebih? Kalau saja aku main basket lebih awal, apa aku bisa lebih berguna?” Koganei merasa puas “Aku senang aku bisa berjuang untuk tim. Ini tidak bohong. Tapi walau begitu, lebih dari ini… jauh lebih dari ini… aku ingin… berdiri di arena lebih lama lagi” batin Koganei

Mitobe memberikan ke kepalanya handuk dan ia tersenyum melihat Koganei sedang menangis (keingat pas dulu kali ye), lalu memegang pundak Koganei

“Cuma tinggal 10 menit lagi, sekarang bukan waktunya untuk tergesa-gesa”kata Eiji
“Intinya, apapun serangan tak terduga yang terjadi itu tak akan melukai kita lebih dari yang kita duga. Tetaplah fokus. Jangan lengah sampai akhir. Kita akan terus menyerang seperti biasa. Itulah yang kusampaikan. Kita tidak cuma menjaga selisih ini dengan Seirin sebagai lawan, itu adalah pilihan yang terburuk. Sampai akhir, maju dan terus serang sampai kalian menghancurkan Seirin!!” perintah Eiji
“Yeah!” seru pemain Rakuzan

“Reo, kelihatannya Hyuga menyiapakn sesuatu di bench sana. Akan tetapi, walau dia punya 4 foul jangan lengah. Eikichi, api di mata  Kiyoshi masih membara. Jadi, sama dengan Reo, fokus terus. Kotarou, sampai kapan kau mau jinak terus? Masih ada poin yang harus dicetak” perintah Akashi kepada rekan setimmnya

Mayuzumi memandang Akashi

“Jadi aku terus begini saja yah? Dia akan terus menggunakanku sampai waktuku habis. Kurasa bocah manja ini cukup pelit juga” batin Mayuzumi

“Ayo”
“Pemenangnya adalah Rakuzan. Aku ini mutlak” kata Akashi

“Apa itu?? Aku tak begitu yakin tapi… sekarang ini, Akashi.. agak.. membuatku gemetar” batin Mayuzumi, ia gemetar

“Istirahat selesai” kata wasit

“Baiklah! Ayo!” seru Hyuga
“Yeah!” kata pemain Seirin lainnya

“Wah… tegang yah kalau ada kapten. Aku juga akan menyerahkan padamu soal teriak-teriakan!” ledek Koganei
“Stop bacodmu Koga” Hyuga jengkel

“Kita mau tertawa atau menangis di akhir. Inilah 10 menit terakhir. Aku mengandalkan kalian” kata Kuroko
“Jangan bicara sesopan itu! Aku makin susah nih!” kata Hyuga

“Kita pasti akan menang!! SEIRIN!! FIGHT!!” teriak Hyuga
“OOOOOOHHHHH!!” seru pemain Seirin lainnya
“Pouf!” Nigou menggonggong
“Shh!!” Alex menyuruh Nigou agar tidak berisik

Kedua tim saling bertatapan

“Hu” Kagami membuang nafas

“Kagami-kun” kata Kuroko
“Serahkan  padaku! Itu yang ingin aku katakan. Tapi ini cukup sulit. Seperti yang Akashi bilang, ini cuma masalah waktu. Aku tak punya stamina untuk bertahan sampai akhir. Karna itulah aku tak punya waktu santai saat punya Akashi sebagai lawan. Bagaimanapun juga, aku akan melawannya selama mungkin sebisaku!” muncul listrik di mata  Kagami uang menandakan ia berada di zone

“Akhirnya mulai!! Quarter terakhir!! Juara winter cup akan ditentukan dalam 10 menit!!” seru penonton

Seirin membawa bola

“Hah? Whoa!? Ini dia…” pemain Shuutoku terkejut

“Mereka langsung maju dengan teknik andalam mereka!” pemain Kaijo juga terkejut

“Ignite pass!”

Kuroko mengoper kepada Hyuga

“Itu Hyuga!! Dia akan menembak 3 point!!” seru penonton

Hyuga menerima bola itu

“Mibuchi!! Dia cepat memarknya!!”

Hyuga teringat sesuatu

“Omong-omong pelatih , aku punya 1 permintaan, tanganku gemetar, bia tolong aku tidak??” Tanya Hyuga kepada Riko
“Tunggu… apa? Bukannya tadi kau bilang” jawab Riko
“Itu beda urusan! Aku punya 4 foul! Tekanannya besar banget tahu!!” kata Hyuga
“Kenapa sih kamu?”
“Kami benar-benar membutuhkanmu! Jadi kalau kau kena foul out, kami tak akan bisa menang tahu!” tanggap Riko
“Jangan bilang begitu dong!” Hyuga merasa tidak dibantu (ini ceritanya bertengkar ye -_-)
“Ah… dasar kamu” keluh Riko
“Hah?” Hyuga bingung

Riko mendorong Hyuga
“Ow” Hyuga merasa sakit
“Tuh kan?” kata Riko,Hyuga melihat tangannya tidak gemetar lagi
“Sekarang maju sana!” perintah Riko

Hyuga melakukan tembakan

“Apa…?” kata Mibuchi  “cepatnya” batinnya

Bola itu pun masuk, Hyuga dapat mencetak angka

“Uahh, kapten!” seru pemain cadangan Seirin

10 menit adalah segalanya

“Yeah! Ayo maju Rakuzan!” seru Hyuga

Lanjut chapter 268

Tidak ada komentar:

Posting Komentar