Minggu, 20 April 2014

Versi Teks Chapter 258



 

Chapter 258- “Kami tak bisa menghentikanmu lagi!” 

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Seirin berusaha sekuat tenaga untuk melawan Rakuzan, namun skornya  masih ketinggalan  jauh. Pada saat istirahat, Akashi hanya berkata supaya jangan lengah terhadap pemain Seirin. Disisi Seirin, Hyuga akan bermain. Bagaimana kelanjutannya??


Flashback

Malam sebelum final.. percakapan antar kedua orang yang membangun klub basket Seirin

“Besok yah..” kata Kiyoshi
“Ya” jawab Hyuga

Lalu, Kiyoshi menatap ke atas dan ia teringat pada saat dirumah sakit bersama Hyuga (yang janji mereka akan menjadi no 1 di Jepang tahun depan)

“Hyuga… terima kasih” Kiyoshi mengucapkan terima kasi kepada Hyuga
“Guh! Aku tak percaya kau dan Kuroko mengatakan hal seperti itu!” Hyuga merasa terganggu dengan kata-kata itu

Kiyoshi melihat kakinya dan mulai berjalan

“…….” Hyuga melihatnya
“Kiyoshi… mungkin kau berpikir “karna ini yang terakhir, aku bisa mengurus hal lainnya belakangan.. dan aku akan  bermain sampai kakiku hancur!” kau?” kata Hyuga
“Hebat Hyuga! Tepat sekali! (bahkan kata-katanya pun sama persisi!)” jawab Kiyoshi
“Aku tahu! Sekarang pun, dulu pun sama. Ampun deh..” keluh Hyuga
“Jangan bercanda bodah. Walau besok itu terakhir kalinya kita main di SMA bersama,itu bukan bearti akhir dari segalaya. Begitu selesai apa kau akan berhenti main basket? Apa kau tak akan bertemu dengan yang lain sampai lulus? Enak saja! Bagiaman kalau lama dari sekarang,kau masih cedera parah, kau mau apa?”jelas Hyuga
“Hyuga…” Kiyoshi tercengang dengan kata-kata Hyuga
“ Kau tak boleh seenaknya sampai kau tak bisa sembuh. Kita akan menang dan tertawa dan dari sekarang, sampai seterusnya, kita akan bermain basket bersama” lanjut Hyuga

Kiyoshi merenung sejenak dan berkata
“Ya kau benar”

Chapter 258

Secara keseluruhan, Kagami benar-benar tenggelam dalam zone!! Apa dia akan mencapai “lebih” dari zone sebelum staminanya habis?

Tim Seirin melakukan tos kepada pemain lain

“Tepat setelah quarter ke-4 dimulai Seirin mencetak 3 point!! Dampaknya sangat besar!!” seru penonton. Skor menunjukkan skor sementara, Seirin 71-88 Rakuzan

“Tch” keluh pemain Rakuzan

“Dan dengan kukira dengan 4 foul, dia akan gugup dan kesulitan bermain… jangan bilang dialah yang akan berevolusi paling besar  di pertandingan ini!” batin Mibuchi

Bola di bawa oleh Akashi

“BAIKLAH DENFENSE!! HENTIKAN TEMBAKAN MEREKA!!” Seru Hyuga
“Ya” jawab pemain Seirin lainnya

Seirin menjaga dengan ketat, bola masih di bawa Akashi

“Uh” keluh pemain Rakuzan

“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” Seru pemain cadangan Seirin

“Defense nya bagus juga! Sudah kuduga, dengan kembalinya Hyuga, tim ini makin kuat” tanggap Kimura
“Ditambah lagi, walau aku sudah duga dia akan berevolusi… dia sekarang punya suara yang bagus” kata Otsubo
“Suara?” Miyaji bingung
“Maksudku adalah kualitas suaranya. Yah, ada banyak tipe kapten, tapi bukan masalah besar soal mana yang terbaik. Contohnya, suara Kiyoshi itu berhati besar, membuatmu tenang dan  nyaman. Suara Izuki adalah tipe suara yang membuatmu tenang dan tak gegabah. Suara Hyuga itu kuat dan jelas, tipe suara yang membuat tim semangat dan membuat mereka terus maju. Itu tipe ideal untuk dimiliki kapten” jelas Otsubo

“Tapi. walau dia bisa membuat defense tim jadi lebih baik,masalahnya ada di kepercayaan dirinya.” Kata Kasamatsu
“4 foul… dia tak bisa mendapat 1 foul pun selama 10 menit. Dia tak bisa melakukan ini setengah-setengah” lanjut Kasamatsu

Bola dioper kepada Mibuchi dan tiba-tiba ia terkejut

“Apa!? Kenapa matanya Hyuga begitu….” Batin Kotaro
“Dia seperti memperhatikan Reo-nee , tapi juga tak memperhatikannya juga… Tidak. Rasanya seperti dia memperhatikan orang lain!? Jangan bilang…” lanjut batinnya

Riko melihat tangannya dengan sekejap sambil berkata dalam hatinya
“ Apa aku  memukulnya terlalu keras?”
“ Berjuanglah! Junpei!” lanjut batinnya

Mibuchi melakukan tembakannya, tapi…

“Dia bergerak kebelakang… ini pasti… “ten”!!” “Tapi tunggu…” batin salah 1 pemain Touou (kayanya)
“Hyuga sudah melihatnya!!”

Kagami dan yang lainnya pun kaget

Mibuchi lalu menurunkan bolanya

“Fake!? Kalau bukan “ten” jadi… itu pasti…” batin Sakurai
“Chi!!” “Hyuga bakal mendapat 5 foul!!” Mibuchi melakukan posisi untuk melakukan tembakan “chi” nya

“Kapten!!” pemain Seirin member peringatan

“Tidak…” batin Kotaro
“Reo-nee!!” serunya

Mibuchi kaget
“Dia tidak melompat!? Dia tak mungkin… dia tahu ini adalah “chi”?!” batin Mibuchi

“Mibuchi… cara melompatmu untuk ke 3 tembakanmu itu nyaris tak ada bedanya di posenya. Tetapi… pusat gravitasimu agak berbeda di setiap tembakan.” Batin Hyuga ““Ten” “Chi” “Kokuu” dan setiap tembakan akan mengubah posisi grevitasimu dalam sekejab. Bahkan dalam fake, walau kau mau pura-pura melaukan “ten”.  Pusat gravitasimu sudah berubah ke “chi” sebelumnya” lanjut batin Hyuga

“Dari sisi itu seharusnya dia tak bisa mengetahuinya. Tapi… kunci pada barrier jumpernya juga ada pada pusat gravitasi, apa karna ini dia bisa mengamati pusat gravitasi orang lain!?” batin Kotaro, ia kaget

“Uuuuuuooooooooohhhhh!” seru Hyuga

“Maju Hyuga!!” seru Koganei

Hyuga melopat dan berusaha memblok Mibuchi yang sedang melakukan tembakan
Mibuchi pun terkejut

“Apa…” batin pemain cadangan Rakuzan

“Rebound!” seru Izuki  

Bola yang di tembakan Mibuchi meleset

“Meleset!! Temabakan Mibuchi akhirnya meleset!!” tanggap penonton

“Apa!?” Mayuzumi kaget

“Ohhh!!”
“Uoh!?”

“Orang ini… dia belum menggunakan seluruh tenaganya sampai sekarang!? Bukan… bukan itu… ini…” batin Nebuya

“Teppei!?” batin Riko, ia pun berdiri dan berekspersi kaget

“Tentu saja, mungkin kau pernah mendengarnya,tapi… kalau Kiyoshi tidak cedera, mungkin dia akan jauh lebih kuat dari dia yang sekarang. Bukannya dia lemah karena dia lama tak bisa main, malah dia secara tak sadar menahan diri akan tidak memperburuk cederanya. Jadi kalau dia tak menahan diri lagi, tiba-tiba  dia akan jadi tambah kuat. Tapi… aku tak tahu bagaimana nasib cedera kakinya kalau dia melakukan ini” kata Imayoshi

“Si… bodoh!” batin Hyuga, ia kaget

“Maaf Hyuga, bagaimanapun juga, pada akhirnya, aku… melihat semua rekan setimku nerjuang sebisa mungkin, walau tahu akan cedera dan masa depanku…  aku tak bisa diam saja” batin Kiyoshi

“NGGGHHHH!” Nebuya berusaha melawan Kiyoshi
“AAAHHHHHH!” Kiyoshi berusaha melawan Nebuya

“Mustahil, walau dengan itu… dia tak bisa mencapainya di posisi itu!!” batin pemain cadangan Seirin

“Dasar, apa itu yang kau pikirkan? Kenapa kau harus seenaknya, walau apapun yang ku katakan. Walau kami memaksa mencadangkanmu, pada akhirnya Riko tetap akan menangis. Kalau pada akhirnya juga begitu, bearti kami tak bisa menghentikanmu. Jadi sampai akhir, mainlah seenaknya sesukamu!” batin Hyuga
“KIYOSHI, SIALAN!! SUDAH BERAPA LAMA KAU JADI CENTER? KAU TAK BOLEH KALAH DARI SI OTOT SINTING ITU!!” Teriak Hyuga

Kiyoshi memutar badannya

“Apa? Dia bahkan.. berputar. Dia cepat!!”  batin Nebuya

“UOHHHH!!” Kiyoshi berhasil mengambil bola

Izuki dan yang lainnya langsung maju dan Kiyoshi langsung mengoper jauh kepada Kagami, Kagami mencetak angka

Pemain cadangan Seirin bersorak gembira, Riko menghapus air matanya

“Ayo maju!! Seirin!! Sekarang selisinya 15 angka!”

Papan skor menunjukkan Seirin 73-88 Rakuzan

Dia tak tahu apa arti kata “batas”

Lanjut chapter 259

Tidak ada komentar:

Posting Komentar