Chapter 255 – “ Kami akan berjuang sebaik mungkin”
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Izuki berhasil menepati
janjinya untuk menemukan cara melawan Kotaro, Kotaro pun dalam kesulitan dan
Rakuzan kebobolan 2 bola, akankah Rakuzan memperbesar selisih?? Atau sebaliknya,
akankah Seirin mengejar skor Rakuzan??
Chapter 255
Aku akan menghidupkan tim!! Akulah mood-maker no 1 Seirin!!!
Dengan rencana Izuki, akhirnya mereka bisa melewati salah
satu Crownless General, Hayama!! Selisihnya “masih” 16 angka.. walau begitu
selisihnya “tinggal” 16 angka!!
“Seirin mencetak angka berturut-turut!! Selisihnya 16
angka!!” seru penonton
Pemain-pemain Seirin melakukan tos
“Hei! Jangan cuma berdiri saja..” kata Mibuchi kepada Kotaro
Seketika Mibuchi terkejut melihat Kotaro
Ternyata, Kotaro teringan scene waktu ia di kalahkan oleh
Seirin dan ia berekspresi marah
“Kami kecolongan angka 2x karena aku.. kenapa.. kenapa bisa
begini?? Mereka mencuri bola .. karena aku terlalu panas dan alasan aku terlalu panas karna.. Izuki mengehentikanku
dah memancingku. Kenapa mereka bisa mengehentikanku!? Kenapa aku bisa
terpancing oleh mereka seperti itu!? Kukira dia tak bisa mengehentikanku.. pada akhirnya aku
masih meremehkannya” keluh Kotaro di batinnya
“Ha… fiuuuhhh” Kotaro mengambil nafas panjang dan emosinya
pun berubah
Mibuchi mengoper bola ke Akashi, Akashi pun membawa bola,
Kotaro mendekatinya
“Akashi…” panggil Kotaro
“Maaf yah, sementara aku akan menahan dulu soal one-on-one”
lanjutnya
“Sebenarnya aku mau langsung membalasnya, tapi ini match-up
yang buruk dan bisa dibilang ini lebih
sulit dari kagami apalagi, Izuki itu pemain kelas 1. Datang kepadanya tanpa
rencana itu buakn ide yang bagus” jelasnya
“Begitu…” jawab Akashi
“Kelihatannya kau sudah tenang. Kalau begitu bagus. Akan kulupakan
sampai kita unggul telak lagi” lanjutnya
“Kelihatannya kau berhasil kabur” kata Mibuchi kepada Kotaro
“Hah?” Kotaro bingung
“Kalau kau tadi marah
dan mencoba membalas Izuki, entah apa yang akan dia lakukan padamu” jelas Mibuchi
“Ah!” tanggap Kotaro “benar juga ya” batinnya secara
serempak
“Siiiaaalll, aku benar-benar lupa” kata Kotaro
“Dasar” kata Mibuchi
“Rakuzan menyerang balik!! Seirin menghadapi mereka
langsung!! Yang melawan pemain kuncinya
Akashi…” tanggap penonton
“ Adalah defense area ultra lebarnya Kagami!!” seru penonton
sementara Akashi masih membawa bola dan Kagami bersiap-siap
“Tidak…” batin Kise
“Bodoh kau Kagami!!” kata Aomine
“Ini…” batinnya
Akashi pun melompat
“Sial!!” keluh Kagami
“Lemah” tanggap Akashi
Akashi pun melakukan shoot dan Kagami berusaha membloknya,
tapi bola itu masuk
“Ouch itu pasti sakit!! 3 point dari Akashi!!” tanggap
penonton
“Ugh” keluh pemain
cadangan Seirin
Skor pun Seirin 64-83 Rakuzan
“Kau terlalu fokus ke operan kami dan penjagaanmu terhadap 3
point melemah. Perhatikan dengan teliti setidaknya jangan mengundurkan defense.
Itu kalau kau mau mengehentikan gerakanku yah” kata Akashi kepada Kagami
“Tapi walau begitu…” “ini cuma masalah waktu, mau sedalam
apapun kau di dalam zone, cepat atau lambat kau akan kehabisan tenaga”
lanjutnya
“Guh” keluh Kagami
“Taka pa-apa Kagami!! Kita balas point tadi” kata Izuki
“Ya” jawab Kagami
“Sial, lebih” batin Kagami “Aku harus lebih berkonsentrasi! Aomine
bilang soal pemicu zone dan 1 hal lagi… saat di dalam zone, kau merasa seperti
menyelam dalam air, semakin dalam kau
menyelam, maka kau akan semakin tajam” lanjut di batinnya “Selain ini ada yang
lebih dari zone!!”
“GO,GO, SEIRIN!! MAJU TERUS SEIRIN!!” seru pemain cadangan Seirin
“Hmph” bola kearah Kotaro berdiri
Dan tiba-tiba Kurokomengoper bola kepada Kiyoshi, Kiyoshi
pun memasukan bola
“Masuk!! Seirin terus mencetak 2 angka dengan pasti” seru
penonton
“Tidak “dengan pasti” itu tak begitu…”
“Kami tak punya shooter sekarang!!” batin Izuki “3 point
Akashi mebuatku ingat … kalau cuma
menembak, Kagammi, Koga atau aku juga bisa, tapi… kemungkinan berhasil terbesar
kami ada pada Hyuga, kami butuh dia
untuk menembak!!” lanjut di batinnya
“Rakuzan punya shooter yang lebih mengerikan dari Akashi,
kalau mereka memutuskan untuk sering-sering mencoba 3 point!” batin Kiyoshi
“!” Kuroko, Kagami pun kaget
“Mibuchi!!” bola pun diterima Mibuchi
“Motivasiku tak akan gonta-ganti seperti Kotaro loh” kata
Mibuchi
“Hei” panggilnya
“Kenapa kau terlihat puas?” Tanya Mibuchi kepada Koganei
“Hah?”
“Ya gimana yah? Izukinya kami hebat kan? Iya gak?” Tanya Koganei
(ditanya malah tanya balik -_-)
“Apa?”
“Apa maksudmu dari “apa?” jadi maksudnya, kami juga harus
maju kan? Jadi aku akan berjuang sebaik mungkin!! Atau semacam itulah” jawab
Koganei
“Aku harus bilang apa ini!? Guh” batin Mibuchi
Tiba-tiba Mibuchi kaget
“!!”
“Tiba-tiba dia berubah! Dia agak bodoh… malah dia agak mirip
seperti Kotaro” batin Mibuchi
Di sisi lain
“Pelatih…” kata pemain cadangan Seirin kepada Riko
“Jujur saja, match-up ini mungkin yang perbedaan skillnya
paling besar, dan perbedaan terbesar adalah karir mereka. Koganei yang baru mulai
main basket sma, tak bisa melakukan seperti Izuki yang membaca langkah lawan. Tapi
refleknya yang tumbuh saat bermain
tennis itu bukan main-main!!” kata Riko “Saat kita bilang dia itu bisa semua
hal tapi tak punya keahlian khusus, itu cuma dalam skillnya. Dia punya bakat
yang membawanya kesini walau minimnya pengalamannya” lanjut Riko
“Aku tak bisa memprediksi dari pengalaman seperti yang
lainnya…” batin Mibuchi
“Jadi yang bisa ku
lakukan sekarang.. adalah fokuskan semua ke reflekku untuk melawan gerakan
lawan!” batin Koganei (kayanya)
“Tapi… bukannya ini…” batin Nebuya
“Insting hewan liar!?”
“Tapi soal levelnya…” batin Mibuchi
Kagami = harimau
Aomine= panther
Kotaro= cheetah
Koganei= menong!?
“itulah bedanya… lemah!!!” batin Mibuchi
“Aku bisa mencetak 3 point biasa sih, tapi, aku tak bisa
lengah melawan Seirin, selisihnya sudah berkurang juga,jadi… tembakan “bumi”’
Mibuchi pun melakukan tembakan
Koganei pun melakukan sesuatu
“Eh?!”
“Dia mundur!? Apa dia sadar kalau aku akan memakai “bumi”!?”
“kalau dia kebetulan mundur , berarti ini akan memudahkanku untuk melakukan
tembakan “langit”!” batin Mibuchi yang masih di udara
Tibia-tiba, Koganei berusaha membloknya
“Hah!?” Mibuchi melakukan shooting
“Oh tidak terlalu kuat” keluh Mibuchi di batinnya
“Hei!?” Nebuya merasa aneh, melihat arah bola
Bola itu pun meleset, Nebuya tidak diam saja,
“Tch” Nebuya pun memasukan bola itu
“Ahh, nyaris saja!! Kita nyaris saja mengehentikan serangan
Rakuzan!!” keluh pemain cadangan Seirin
Jangan remehkan aku Meong!!
“Ugh… sial!!” keluh Koganei
“Dia mungkin cuma kucing,tapi kucing liar” batin Mibuchi
“Aku tak bisa lengah yah? Menghadapi anak-anak Seirin” kata
Mibuchi
Lanjut chapter 256
Tidak ada komentar:
Posting Komentar