Sub English: MC | RD
Sub indo: MC | RD
Sub indo (MP4 Hp): MC
Thanks to: https://grimmfeather.wordpress.com/
Warna sub Akashi pake punya AWSub
Kamis, 29 Mei 2014
Selasa, 27 Mei 2014
Versi Teks Chapter 262
Chapter 262 – “Menyerah Sajalah”
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Kagami yang didalam
zone tidak bisa mengejar Akashi yg baru saja memasuki zone. Akashi pun bisa
melakukan angkle break untuk melawan Seirin, dengan gampangnya Akashi mencetak
skor. Aomine berpendapat, jika Kagami bisa membuka pintu ke-2 zone, Kagami
masih mempunyai kemungkinan untuk menang melawan Akashi. Apakah Kagami
mempunyai cara untuk melawan Akashi? Atau sebaiknya, Akashi akan membungkam
Kagami??
Chapter 262
Bola dibawa oleh Seirin
“Pintu lain itu, dibalik pintu yang dibuka saat memasuki
zone. Kalau Kagami mau punya kesempatan untuk mengalahkan Akashi, dia perlu
membuka pintu kedua itu” kata Aomine
Dunia di balik “zone”… apa muangkin manusia bisa
memasukinya!?
Kagami dan Kuroko berlari untuk offense
“Selisih 12 angka!! Bagaimana Rakuzan akan bertahan!? Apa
Seirin bisa menyusul!?” tanggap penonton. Skor sementara Seirin 78-90 Rakuzan
“Dia bertahan di posisi yang lebih dalam dari biasanya. Mungkin Akashi sekarnag sudah punya area defense super lebar seperti Kagami. Apa
4 orang akan bergabung dengannya…” tanggap Okamura (kayanya)
“Tidak.” Tanggap Murasakibara
“Karena mereka salah terus, kurasa Akachin sudah tak
membutuhkan mereka” lanjutnya
“Hah.. kukira saat offense tapi jangan-jangan… dia akan
mengurus defense sendirian juga!?” batin Himuro
Akashi membuka matanya lebar-lebar, karena itu seperti ada
area kekuasaan emperor eye dan itu membuat semua pemain Seirin kaget serta
mejadi…
“Apa ini!? Kenapa aku menggigil? Tak mungkin… bahkan dari
sini pun aku sudah memasuki area defense Akashi!?” batin Kagami
Izuki mengoper kepada Hyuga tapi dengan cepat Akashi
merebutnya dan maju.
“Uwah” keluh pemain cadangan Seirin
“Lewat stealnya.. Akashi menyerang!!” seru penonton
Kagami cepat kembali dan menjaga Akashi
“Ini tergantung padamu!! Kagami!!” seru pemain Seirin
lainnya
“Konsentrasi!! Hentikan dia!! Aku harus menempelnya!!” batin
Kagami
Akashi mulai melakukan dribllenya yang Kagami terjatuh, tapi
Kagami berusaha agar tidak jatuh dengan menhentak kakinya
“Kau.. dasar sialan!!” Kagami berlari mengejar Akashi
“UUUUUUUOOOOOOOOOOOOOHHHH!!” tanggap penonton
Akashi berhenti dan Kagami terjatuh
“Gah” keluh Kagami
Akashi memegang bola dan melakukan tembakan
“Usaha yg yg menggelikan. Harusnya kau tetap saja dibawah,
menggeliat di kakiku” kata Akashi
Bola itu pun masuk
“Dia mencetaak angka!! Kagami benar-benar dipecundangi..
Akadhi terus berkuasa!!” seru penonton
Skor menjadi Seirin 78-92 Rakuzan dengan waktu tersisa 8:09
“Guh” keluh pemain Seirin
“Luar biasa..” batin pemain cadangan Rakuzan
“Sei-chan,” panggil Mibuchi
“Saat defense, awasi baik-baik kemungkinan 3 point” kata
Mibuchi
“Bahkan kalian juga bisa kalau cuma begitu” tanggap Akashi
sambil berlari melewati mereka
“Jahat banget”
Akashi berhenti berlari dan meoleh kebelakang “Aku sudah tak
punya ekspektasi dengan kalian. Kalau kalian juga tak bisa, bisa kuurus sendiri
juga” kata Akahi kepada mereka
“Bermain offense dan defense… kalau begini, ancaman tebesar
di pertandingan ini adalah… “emperor eye”” tanggap Imayoshi
“Kalau Akashi tak berencana untuk mengandalkan rekan
setimnya lagi ini situasi yang sama saat kita melawan Seirin. Ini pertandingan
one-on-one antar yang meamsuki
zone. Saat itu mereka nyaris seimbang dan
keduanya tak ada yang benar- benar mendominasi. Sekarng keadaannya beda jauh.
Akashi benar-benar mendominasi. Kalau kita lihat dari kemampuan fisik, dalam
zone, Aomine lebih baik dalam mencetak
angka dan Murasaibara mungkin lebih baik dalam kemampua bertahan. Tapi walau
begitu Akashi punya “emperor eye”, kemampuan unik dan pasti yang bisa
membuatnya melihat masa depan. Tak peduli, secepat apapun, setinggi apapun.
Begitu dia melihat gerakan lawannya, tak mungki lawan menggunakan reflek untuk
melampaui prediksinya” jelas Imayoshi
“Hei Aomine… sepertinya kau terlalu mendukung Kagami,yah?”
kata Wakamatsu
“Hah?” jawab Aomine
“Zone yang bahkan bisa melampaui zone itu bukan bearti
kemampuan untuk memprediksi masa depan bukan??” Tanya Wakamatsu
“Intinya… untuk melawan “emperor eye” kau perlu sesuatu yang
sama seperti “emperor eye” kalau tidak percuma” lanjutnya
Kagami mencoba melakukan sesuatu tapi di blok oleh Akashi
“Guh” keuh Kagami
“Out of bounds, bola hitam” kata wasit
Kagami menunduk kepalanya dan mengejamkan matanya serta ia
meremas bajunya, ia seperti geram akan sesuatu
“Sial… ini tak bisa!! Apapun yang kucoba sekarang, aku tetap
tak bisa… aku tak bisa bermain lebih dari ini!!” keluh Kagami dalam batinnya
“Didalam zone, aku telah mencapai dasar dari airnya. Aku
bisa melihat pintu baru disana, tapi apapun ygna kulakukan, aku tak bisa
membukanya!! Perasaan bilang… kalau aku harus membuka pintu itu untuk bisa
mengalahkan Akashi. Tapi pintu ini… walau perasaanku sudah mencoba untuk
membukanya.. kalau aku tak menyingkirkan orang yang berdiri didepannya, aku tak
akan bisa membukanya! Apa yg harus kulakukan!? Apa yang harus ku…” lanjut di
batin Kagami
“Kagami-kun” panggil Kuroko saat Kagami merenung
“Kenapa kau tak menyerah saja sekali-kali?” Tanya Kuroko
“Hah?” Kagami bingung
“Kuroko!?” anak kelas 2 bingung
“Apa maksudmu,Kuroko?! Setelah kita sudah susah payah sampai
disini…” tanggap Kagami
“Bukan menyerah di pertandingan. Maksudku adalah menyerah
bertarung sendirian. Walau kami bilang kami percaya kepadamu, kurasa beban itu
terlalu berat untuk kau bawa sendirian.”
Jelas Kuroko
“ Jadi kalau begitu,
bagaimana kalau kubantu kau mengangkut beban itu?” lanjut Kuroko
“Aku tak bisa begitu.. aku bisa sendiri kok! Entah bagaiman
akan kuurus sendiri! Sedikit lagi…” kata Kagami, ia terdiam dan Kuroko, Kagami
saling bertatapan
“Tidak, ini tidak benar. Bukankah aku sudah belajar tentang
ini dari dulu? Aku tak boleh terjebak dalam diri sendiri.” Terbayang di pikiran
Kagami kata-kata Kise pada saat melawan Aomine “ Ini bukan pertama kalinya aku
berkeluh-kesah karna aku tak bisa membuka pintu. Jadi kalau aku ada di situasi
dimana aku tak bisa membukanya,bearti aku harus melakukan apa yang ku bisa”
batin Kagami
“Aku mengerti sekarang. Kurasa aku menerima bantuanmu sekarang.
Ayo lakukan ini sekarang. Ayo kita kalahkan Akashi!” kata Kagami
Bola di tangan Izuki
“Sekarang tergantung pada kalian berdua, Kuroko!, Kagami!”
batin Izuki
Hyuga ingat sesuatu
Flashback
“Jadi memangnya bagaimana rencana kalian berdua untuk melawan
Akashi?” tnya Hyuga kepada Kuroko
“Di babak pertama, saat aku di bench dan menonton video, aku
menyadari sesuatu. Perbedaan antara
Kagami-kun dan Akashi-kun adalah salah satunya memiliki “Emperor eye”. Kalau begitu…” Kuroko dan Kagami berlari
“Aku akan menjadi “mata” yang akan menutup kekurangan itu”
batin Kuroko
“Mata” itu penuh dengan determinasi!! Apa rencana pasti dari
Kuroko!?
Lanjut chapter 263
Senin, 26 Mei 2014
Download Knb Drama Theater 3rd Games
Sabtu, 17 Mei 2014
Versi Teks Chapter 261
Chapter 261-“Sudah Cukup”
Chapter sebelumnya diceritakan pada saat Seirin bangkit dan
4 pemain Rakuzan kalah melawan lawannya
secara one-on-one, ternyata Akashi memasuki zone. Hal itu pasti mengejutkan
bagi pemain Seirin. Diceritakan juga zone Akashi adalah kartu truf mereka.
Dengan kata lain, Rakuzan mengeluarkan kartu truf mereka untuk melawan Seirin. Akankah
Kagami bisa memasuki zone yang lebih dalam lagi agar mempunyai kesempatam untuk
menang melawan Akashi??
Chapter 261
Bahkan para orang yang dijuluki “keajaiban” hanya bisa
terpukau oleh kejadian ini!!
“Semudah itu
mengehentikan Kagami yang sedang dalam zone. Tepat sebelum dia melompat untuk
meteor jam…” para Generasi Keajaiban pun
terkejut (Sesuai pernyataan diatas)
“Ini Akashi dalam zone!!”
Akashi pun dribble melewati Kagami
“Tunggu dulu Akashi!!” teriak Kagami, ia berlari mengejar
Akashi (Kagami masih dalam zone)
“Whoa,Kagami juga cepat!! Tapi…” tanggap penonton
“Eh?” Kuroko terkejut
“Apa…” Kagami juga terkejut
“Tapi Akashi… masih jauh lebih cepat!!” seru penonton
“Apa ini… aku tak bisa mengejar… atau malah, dia
meninggalkanku dengan mudah!?” batin Kagami
“Hentikan dia! Apapun yang kau lakukan , hentikan dia!!”
seru Hyuga (kayanya)
Izuki dan Hyuga menjaga Akashi
“Mereka harus hati-hati. Ankle break dari emperor eye akan
datang” kata salah 1 orang dari Shutoku (Otsubo kayanya)
“Hyuga! Izuki!” batin pemain cadangan Seirin
“Kau berani menentangku, artinya cuma memaksamu untuk menunduk itu tidak cukup” kata Akashi, ia pun memulai
dribble dengan menggunakan emperor eye nya
“Ugh!”
“Pace ini!!” batin Izuki
“Terlalu cepat!!” batin Hyuga
Hyuga dan Izuki pun terjatuh
“Berlututlah” kata Akashi setelah melakukan ankle break
“Ohh!!!” Kuroko dan Kiyoshi melompat untuk memblok tembakan
Akashi, tapi…
Akashi mendribble melewati mereka
“Sial! Fake!” batin Kiyoshi
“Jadi, dnegan menyaksikan wujudku yang agung ini, kalian
harusnya sadar sekarang…” Akashi memasukan bola
“Kalau kekalahan
kalian itu mutlak” lanjut Akashi
“Uwahhh! Dia mencetak angka!! Semuanya dia sendiri dri ujung
ke ujung. Dia memang luar biasa… Akashi Seijurou” seru penonton
“Timeout untuk Seirin” kata wasit
“Akashi yang memasuki zone… bahkan sudah berhenti
menggunakan rekan setimnya… Tidak! Kata berhenti tidak tepat. Dia yang seperti
monster, kepercayaannya pada kami mulai menghilang” batin Mayuzumi
“Tidak.. ini bukan mulai.. apa dia sudah tak memerlukan kami…
lagi!?” lanjut batin Mayuzumi
3 pemain Rakuzan (Kotaro,Mibuchi,Nebuya) teringat perkataan
Akashi (kayanya)
“Saat sudah kalian mengecewakanku, dan aku akan meninggalkan
kalian semua” dan mereka pun kecewa (kayanya)
“Time out yah… Seirin cepat juga bereaksi, tapi dengan Akashi
yang sekarang. Sia-sia saja mencoba-coba melawannya” kata Wei Liu (kayanya)
“Jadi mereka mengambil time out disini…” kata Okamura
“Apa mereka punya cara untuk melawannya!?” batinnya
Di tempat Seirin…
“Biar aku yang maju” kata Kagami yang masih didalam zone
“Tunggu dulu… Kagami!? Kau tak mungkin mau maju sendiri!?” Tanya
2 atau 1 pemain cadangan Seirin
Hyuga minum dan mengambil nafas
“Okay, kalau begitu kuserahkan dia padamu” kata Hyuga
“Eh!!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)
“Kelihatannya kau terlalu santai kapten!?”
“Boleh juga. Ya kuserahkan dia terserah kamu” kata Izuki
“Izuki senpai juga!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)
“Kalau begitu Kiyoshi…” Koganei memberikan lemon kepada
Kiyoshi
“Aku mengerti” kata Kiyoshi
Kuroko mengangkat tangannya yang menandakan ia juga mau
lemon
“Kenapa semuanya sangat tenang!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)
“Malah kenapa yang terlalu serius!?” Tanya Hyuga
“Eh?” mereka bingung
“Bukannya sampai sekarang selalu begini?”
“Setiap kali melawan “Generasi
Keajaiban” pasti selalu begini. Ini saat dimana kita harus menyerahkannya
kepada ace kita… kalau kita tak punya ace yang bisa diandalkan, kami sudah
hancur sekarang. Kalau begitu keadaannya aku akan menyesal kalah dan berpikir “seandainya
kita ada punya ace”” jelas Hyuga
“Tapi kita punya Kagami dan itu cukup bukan?” Hyuga meninju
dadanya Kagami
Yang lainnya pun juga meninju dadanya Kagami, menandakan
mereka percaya kepada sang ace
“Kau mengerti Kagami-kun? Selama kau melawan Akashi-kun
sampai sekarang, ini tak cuma mengehentikan gerakannya. Mulai dari sini, antara
menang dan kalah. Inilah pertempuran yang sebenarnya.” Kata Riko
“MENANGKAN INI, KAGAMI”
perintah Riko
“Ya!!” jawab Kagami
“Aomine, aku penasaran deh” kata Imayoshi
“Ya?” jawab Aomine
“Apa yang kau bilang soal berada sangat dalam di zone. Apa maksudmu
dengan itu?” Tanya Imayoshi
“Iya juga…” batin Momoi, ia teringat saat Aomine berkata “Dasar
dia… dia benar-benar menyelam sangat dalam di zone sekarang”
“Kau harus menggunakan imajinasimu untuk mengerti apa yang
kukatakan sekarang . saat kau bermain, kau bukan cuma di dalam pertandingan,
tapi juga didalam kepalamu.”
“Saat kau memasuki zone, ada pintu besar disana. Saat dibuka,kau
seakan-akan tenggelam di dalam air, dan semakin kau berkonsentrasi,kau akan
semakin dalam dan semakin dalam kau akan sampai pada dasarnya. Itu adalah saat
kau benar-benar memasuki zone dan
mengeluarkan semua kemampuanmu” jelas Aomine
“Tapi…” kata Momoi
“Begitu kau sampai disana,kau akan menemukan pintu besar
lain dan yang berdiri di depan pintu adalah sesosok wajah, semacam penjaga
gerbang” kata Aomine
“Eh?” Momoi bingung
“Jadi kalau kau bisa membuka pintu itu!?” Tanya Sakurai
“Dan siapa yang berdiri disana?” Tanya Wakamatsu
“Mana aku tahu” jawab Aomine sambil mengorek telinga dengan
jari kelingking
“Jadi semuanya ada di
imajinasi Aomine. Kalau kita anggap penjaga gerbang itu Aomine sendiri dan kita
anggap kalau kau bisa melewati penjaga
gerbang itu, lalu pintu akan terbuka. Biasa ceritanya bakal begitu kan?” kata
Imayoshi
“Entahlah. Sejauh ini
aku cuma pernah menyelam dibawah permukaan air. Aku tak pernah membuka pintu
itu. Walau begitu, aku percaya, kalau dibalik pintu itu ada zone yang melampaui
zone” jawab Aomine
Zone yang tersembunyi dan tak terjamah!! Apa dia bisa
mencapainya!?
“Dan kalau Kagami ingin punya kemungkinan menang melawan
Akashi, dia harus membuka pintu kedua itu” lanjut Aomine
Lanjut chapter 262
Senin, 12 Mei 2014
Versi Teks Chapter 260
Chapter 260- “Saran”
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Hyuga berhasil menang melawan
Mibuchi dalam one-on-one. Seirin semakin menyusul selisihnya. Apa yang akan
terjadi selanjutnya??
Chapter 260
Pertandingan pertama Winter Cup, Seirin vs Touou. Apa yang
disadari oleh Akashi setela menonton pertandingan itu!?
Dimalam hari pertama Winter Cup, ruang latihan Rakuzan,
Akashi sedang mendribble bola dan ia terbayang Aomine memasuki zone.
“Menarik sekali. Sejujurnya aku tak pernah memikirkan cara
seperti itu. Aku juga punya pengalaman dengan zone. Walau begitu, apa yang
mengejutkan adalah bagaiman Daiki bisa sengaja memasukinya dengan kekuatannya
sendiri.” Batin Akashi
Akashi pun memejamkan matanya sejenak
“Ya.” Batinnya sambil ia membuka matanya
“Itu tak mustahil. Yang benar-benat diperlukan untuk membuka
pintunya adalah konsentrasi dan selama aku tahu “pemicu” untuk diriku, aku bisa
membuka pintu itu… bicara sih gampang,tapi dengan pintu raksasa ini didepanku…
Daiki benar-benar luar biasa. Walau aku rasa bisa membukanya,tapi instingku
merasa ini akan cukup sulit” lanjut batinnya
“Sei-chan, kamu masih disini?” Tanya Mibuchi, yang baru
masuk ruangan bersama Kotaro dan Nebuya
“Iya.. kenapa?” jawab Akashi
“Kami cuma mau latihan sedikit buat besok” kata Mibuchi
“Pas sekali. Aku butuh kalian untuk menjadi lawanku sebentar”
pinta Akashi
“Oh, oke! Mau apa one-on-one?” Tanya Kotaro
“Tidak.” Jawab Akashi
“3 lawan 1” lanjutnya
“Hah? Hey Akashi” Nebuya memperingatkan
“Gapapa sih, tapi… aku tak merasa aku akan kalah,lho” kata
Mibuchi
“Bukan urusanku hasilnya bakal seperti apa” tanggap Kotaro
Dan hasilnya… ternyata… Akashi memenangkan itu. Kotaro,Mibuchi,
Nebuya merasa kecapekan
“Baiklah, kalau begini, harusnya tak ada masalah di
pertandingan yang sebenarnya” kata Akashi
“Apa…” Mibuchi kelelahan
“Kau serius…” Nebuya terkejut, merasa tak percaya dirinya
dikalahkan
“Kau ini monster Akashi” Kotaro juga terkejut
“Walau begitu,kurasa kita
harus anggap ini kartu trump kita. Artinya aku cuma menggunakannya dalam situasi saat Rakuzan dalam bahaya” kata Akashi
“Dan 1 hal lagi, ini dari saranku…” lanjutnya
Skor sementara Seirin 76-88 Rakuzan
“Dia memasukkan 3 point! Dan ini pertama kalinya sejak babak
ke-2… tidak, di 1 pertandingan kan?! Dimana meraka berhasil memasukkan 3 bola
terus-terusan!! Seirin terus berjuang untuk menyusul!! ”seru penonton
“UUUWAAAHHH!!” Seru pemain cadangan Seirin.
“Ugh” keluh pemain Rakuzan
“Tch” keluh Nebuya
“Apa kita harus melakukannya sekarang!?” batin Izuki
“Kurasa tidak ada alasan untuk tidak. Baiklah!” batin Hyuga
“JANGAN PIKIR KAMI PUAS DENGAN 3 BOLA BERTURUT-TURUT!! ITU
TAK CUKUP UNTUK MEMBUAT KAMI MENANG!!” teriak Kiyoshi
“Ini…” Nebuya merasa tertekan
“Full court man-to-man. Tidak,ini… S.F.M.D!!” Batin Nebuya
“Guh” keluh Mayuzumi
“Sial, defense ini sangat berbahaya!! Aku bahkan tak bisa
membayangkan wajah Akashi. Kira-kira sama dengan luasnya area defense Kagami
saat dalam zone. Seakan-akan tak ada operan yang bisa diambil oleh Kuroko”
batin Mayuzumi
“Sial!” kata Mibuchi
Dan ternyata operan di ambil oleh Kuroko, Pelatih Rakuzan
terkejut
“Kuroko!!” kata Kiyoshi, ia meminta bola
Bola pun dioper ke Kiyoshi
“OOOOOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!” Kiyoshi mendribble
bola, berusaha melewati Nebuya
“Uoh!!” Nebuya dalam kesulitan
“Kekuatan ini!! Ditambah lagi putaran ini akan memberi beban
besar pada kakinya.. Kiyoshi, sialan. Kau tak peduli lagi pada kakimu yang
cedera!? Tapi tetap saja!“ batin Nebuya
“NGGGHH!” Nebuya
berusaha menjaga Kiyoshi agar tidak mencetak angka
“Dia menghentikannya!! Bahkan walau Kiyoshi mengeluarkan
seluruh tenaganya.. dia masih bukan tandingan kekuatan Nebuya!!” kata Wakamatsu
“Tak apa kalau dia
tak bisa menang melawannya. Walau kelihatannya kalah jauh,asalkan kau masih
punya kekuatan untuk bertanding, aku akan menemukan strategi untuk bertahan”
tanggap Imayoshi
Kiyoshi memutar badannya dan melakukan dunk
“Ohh!!”
Skor menjadi Seirin 78-88 Rakuzan
“Whoa”
“Wow,Serius nih!? 4 poin bola berturut-turut!? Dan akhirnya…
Cuma tinggal selisih 10 angka!!” seru penonton
“Yes. Kita berhasil! Yeah!” seru pemain cadangan Seirin
“Apa!?” pemain Rakuzan terkejut
“Mibuchi… serangan berikutnya kalian berempat menyerang” kata
Akashi
“Eh?” Mibuchi bingung
“Tunggu Sei-chan apa maksudmu dengan..” kata Mibuchi
Akashi memandang Mibuchi dengan seram, Mibuchi takut
melihatnya
Akashi mengoper ke Mayuzumi
“Ah!” keluh Izuki
“Uwah!! Akashi memang hebat!! Dengan operan yang sangat akurat,
ia menembus S.F.M.D. dengan 1 gerakan” seru penonton
“Ini gawat, kemba…” kata salah 1 pemain Seirin
“Eh?”
“Hah?” Kagami bingung
“Apa maksudnya ini!? Akashi belum bergerak dari posisinya!?”
tanggap penonton
“………!?” Kuroko seperti merasakan sesuatu, ia terkejut
“Pikirkan saja itu nanti! Defense konsentrasi!” kata Kiyoshi
Aomine merasakan sesuatu juga, ia terkejut
Akashi masih berdiri dan ia seperti menenangkan diri
“Sialan… jangan-jangan dia… ” batin Mibuchi
“Sei-chan… mata Sei-chan sama seperti waktu itu” lanjut
batinnya
“Dan 1 hal lagi, ini saran dariku, untuk bisa memasuki
kondisi ini, orang memerlukan suatu pemicu. Untukku pemicu itu bukan seperti
menggerakan yang lain demi kemenangan. Ini adalah keinginan untuk menggerakan
diriku sendiri,untuk melepaskan diri. Dengan kata lain, itu adalah saat aku memutuskan untuk bertarung sendirian dengan kekuatanku sendiri. Saat kalian telah
mengecewakanku dan aku meninggalkan kalian semua” jelas Akashi (lanjutan paling
awal)
“Ah!”
Kagami berhasil merebut bola
“Uwah, steal! Jangan-jangan mereka akan memasukkan 5 bola
berturut-turut!?” seru penonton, Kagami membawa bola (zone udah hilang kayanya)
“Maju!”
“Dengan situasi ini, dia tak
akan bisa merusak Mereor amk! Seperti di babak pertama” batin Kagami
“Makan ini Akashi!”
kata Kagami
Dan ternyata… bola di steal Akashi
“Hah…”
“Cepat sekali!! Sejak kapan dia!?... ini… tak mungkin” batin
Kagami
“Ini… bercanda… kan?” batin pemain Seirin selain Kagami,
Kuroko
“Akashi-kun…” kata Kuroko
“Untuk kalian semua yang telah berkumpul disini, di tempat
ini… akan ku tunjukkan perbedaan posisi diantara kita” kata Akashi
Akashi memasuki Zone!!
Bahkan pintu Zone telah didobrak dengan mudah!!
Lanjut Chapter 261
Kamis, 01 Mei 2014
Versi Teks Chapter 259
Chapter 259 - “Aku pasti akan menghentikan tembakan ini!!”
Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Hyuga berhasil membuat
tembakan Mibuchi meleset. Hyuga pun mengetahui perbedaan teknik Mibuchi dalam
menggunakan “ten” “chi” atau “kokuu”. Kiyoshi
pun menggunakan kemampuan yang sebenarnya, Nebuya pun juga kesulitan. Akankah Seirin tetap bisa
mengejar selisih angka??
Chapter 259
Sekarang,shooting guard dari kedua sisi bertempur lagi… dia
tak berencana untuk membiarkan Seirin menguasai alur dan menyusul!!
“…jadi begitu yah mainnya?? Junpei-chan” kata Mibuchi “Aku
benar-benar akan menghancurkanmu sekarang” lanjutnya dengan muka yang serius
“Ayo maju! Dan berhenti memanggil nama depanku dan jangan ditambah
“-chan”” jawab Hyuga
“Walau di blok,dia tak kehilangan ketenangannya, sudah
kuduga, aku tak perlu mengkhawatirkan pada Reo-nee. Tapi, sebagai flamboyan,
apa dia bakal marah kalau di blok?” batin Kotaro
“Sebenarnya, yang harus di khawatiran adalah…” lanjut batin
Kotaro, ia menatap ke Nebuya
“Tch, sialan!!” keluh Nebuya
“Tenanglah Ei-chan” Kotaro menendang Nebuya
“Gah. Sakit tahu, apa yang kau lakukan Kotaro…” Nebuya tambah
kesal
“Kalau kau tidak tenang,mereka akan menjatuhkanmu.” Kata Kotaro
“Aku juga gampang marah, jadi aku mengerti. Kiyoshi itu kuat. Lagipula, kalau
bukan karena cederanya dulu ia selevel dengan kita. Jangan pernah lupa akan hal
itu. Jadi maksudku adalah,saat dia melawanmu Ei-chan,sebenarnya tidak ada
perbedaan antara kemampuan kalian” lanjutnya
“Diam, aku sudah tahu” tanggap Nebuya
Akashi mengoper kepada Mayuzumi, lalu di oper kepada Akashi
lagi
“Bahkan…walau… Akashi tidak berkata apa-apa.” Batin Mayuzumi
“Aku khawatir kalau kami terlalu mengandalkan one-on-one dengan Mibuchi,
Kotaro,Nebuya sejak akhir quarter ke-3. Sehebat apapun Akashi sebagai pemimpin,dia
terlalu pasif dengan serangannya sendiri. Ataukah sebenarnya dia masih punya
rencana yang lain!?” lanjut batinnya, ia sadar akan sesuatu “Tidak, apa aku
salah?! Saat ini, dengan adanya orang itu (Kagami) didepannya, Akashi bahkan bahkan
tak bisa apa-apa!?”
Akashi mendribble berusaha melewati Kagami, Kagami
menjaganya, tapi…
“Off..” Penonton terkejut
“Bagaimana caranya dia bisa begitu… si Kagami… apa dia belum
menunjukkan semua kemampuannya!?” batin
Nebuya
“…………” Aomine sepertinya merasakan ketegangan yg dilakukan
Kagami kepada Akashi
“Tch” keluh Mayuzumi
Kagami terkejut, bolanya ternyata di oper ke Mibuchi
“Mibuchi!”
“Whoa, apa mereka akan melakukannya!? Duel antara shooting
guard!!
“Hyuga Junpei.. dia cukup berbahaya. Dia mampu membedakan
dan bereaksi terhadap ketiga tembakanku, tapi walau begitu, dari
tembakan-tembakan itu, ada 1 yang tidak bisa dia hentikan… akan kulawan dia
dengan “kokuu”… itu yang ingin kulakukan,tapi walau dia punya 4 foul dia tetap
akan keluar dia awal quarter ke-4,jadi dia mungkin punya rencana,apa aku harus
menghadapinya dengan 3 point atau aku oper bolanya…” batin Mibuchi “Tidak. Aku harus
berduel! Sebagai shooter aku punya kebanggan pada “ten” dan “chi”. Tapi secara
pribadi, lebih dari 2 itu,”kokuu”lah yang punya kebanggan spesial dariku!! Dan karena
aku pemai Rakuzan,aku tak bisa melarikan diri akan kubawa semua harga diri dan
seranganku dengan “kokku”” lanjut batinnya
“Duh… punggungku sakit… masih agak gatal. Apa Riko harus
memukulnya sekeras itu?? ..Tidak juga sih,aku yakin, dia mengoper semuanya
kepadaku. Bukan juga perasaannya tapi
juga perasaan seluruh tim. Berkat dia,punggungku terasa seperti terbakar. Akanku
ubah semua panas ini menjadi kekuatan dan kuhentikan “kokku”!!” batin Hyuga
Mibuchi melakukan shootingnya dan Hyuga bereaksi, Himuro
merasa ia mengerti sesuatu
“Kokuu!!”
“Itu dia! Aku mengerti sekarang!! Aku tahu rahasia kenapa
tembakannya mengehentikan lawannya untuk memblok… ini soal posisi tubuh yang
merendah sebelum melompat” kata Himuro
“Saat Mibuchi mau menembak “Kokku”, dia membungkukkan lututnya
lebih dalam dari biasanya. Lalu saat dia lompat dan disaat lutut lawan mulai
bergerak, dia sementara mengehentikan semua gerakan. Pada saat itu lawan sudah
terjebak, akan kehilangan tenaga yang seharusnya mereka gunakan. Saat itu terjadi
meraka tak bisa melompat. Walau begitu lutut Mibuchi yang ditekuk lebih dalam
masih mempunya kekuatan yang tesisa dan menggunakan sisa tenaga itu dia memakai
formnya dan menembak… itulah wujud sebenarnya dari “kokuu”” jelas Himuro
“Tapi walau Hyuga menyadarinya, walau dia tak mengehentikan
gerkannya dan melompat duluan, Mibuchi bisa menahan bolaya dan walau seperti Mibuchi, dia menekuk lututnya lebih
dalam dan masih punya tenaga untuk
melompat. Apa dia mencapai untuk membloknya?” Tanya Fukui (kayanya)
“Mungkin nyaris kena. Kalau lompatan mereka sama tinggi,
keunggulan akan ditentukan dalam tinggi badan. Tapi ini cuma dalam teori. Kalau
itu 0 bearti tak ada ygn bisa dilakukan tapi… walau itu Cuma tenaga kecil yang
tersisa, dengan perasaan itu bisa naik pesat” jawab Okamura
“Aku tak percaya! Apa dia akan mengalahkan crownless
general? Hyuga!”pemain Kaijo terkejut
“Yah, dia mungkin tak berpeikir seperti itu. Dia cuma
berpikir… untuk menang sengan seluruh
kekuarannya” kata Kasamatsu
“AKU TAK PEDULI KAU ITU CROWNLESS GENERAL ATAUPUN RAKUZAN!!
ATAU SOAL BETAPA JAUH LEBIH KUATNYA DARIKU. BAGAIMANAPUN JUGA, AKU PASTI AKAN
MENGHENTIKAN TEMBAKAN INI!!” Seru Hyuga
“UOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!” Hyuga berhasil memblok tembakan
Mibuchi, Mibuchi terkejut
“Dia berhasil! Hyuga!” kata pemain cadangan Seirin (Riko
juga)
“Mustahil!” pemain cadangan Rakuzan terkejut (pelatihnya
juga)
“Seirin langsung meng-counter!! Tapi Rakuzan juga cepat
kembali..” tanggap penonton
Bola dioper ke Kuroko, Kuroko melakukan operan ajaibnya ke
Kiyoshi
“Defense Rakuzan di obrak-abrik!! Dengan kembalinya shooter
mereka, area defense mereka menjadi makin lebar dan semakin mudah untuk membuat
ruang inside sekarang. Bahkan ketepatan Kuroko sudah kembali!!” kata pemain
Shuutoku (kayanya)
Kiyoshi mau melakukan dunk
“Tak akan ku biarkan kau!!” seru Nebuya
“Nebuya!?” penonton bingung “Whoa! Cepat sekali, apa dia bisa
melakukannya!?” tanggap penonton
“Tadi dia telat. Kiyoshi sudah skak” kata Imayoshi
Kiyoshi tersenyum, Nebuya kaget.
Tenyata, bola di oper ke Hyuga
“ Oh! Dari luar masuk kedalam lalu keluar lagi!” seru
penonton
Kiyoshi tersenyum
“Kiyoshi!!!” Batin Nebuya
Hyuga melakukan shooting
“3 point!?” pemain Rakuzan terkejut
“Itu tembakan yang bagus. Perputarannya juga tidak jelek”
kata Midorima
Bola itu pun masuk
Di bumi ini, di arena yang membara ini, sebuah tembakan yang lebih panas memasuki net dengan
tenang
Lanjut chapter 260
Langganan:
Postingan (Atom)