Chapter 261-“Sudah Cukup”
Chapter sebelumnya diceritakan pada saat Seirin bangkit dan
4 pemain Rakuzan kalah melawan lawannya
secara one-on-one, ternyata Akashi memasuki zone. Hal itu pasti mengejutkan
bagi pemain Seirin. Diceritakan juga zone Akashi adalah kartu truf mereka.
Dengan kata lain, Rakuzan mengeluarkan kartu truf mereka untuk melawan Seirin. Akankah
Kagami bisa memasuki zone yang lebih dalam lagi agar mempunyai kesempatam untuk
menang melawan Akashi??
Chapter 261
Bahkan para orang yang dijuluki “keajaiban” hanya bisa
terpukau oleh kejadian ini!!
“Semudah itu
mengehentikan Kagami yang sedang dalam zone. Tepat sebelum dia melompat untuk
meteor jam…” para Generasi Keajaiban pun
terkejut (Sesuai pernyataan diatas)
“Ini Akashi dalam zone!!”
Akashi pun dribble melewati Kagami
“Tunggu dulu Akashi!!” teriak Kagami, ia berlari mengejar
Akashi (Kagami masih dalam zone)
“Whoa,Kagami juga cepat!! Tapi…” tanggap penonton
“Eh?” Kuroko terkejut
“Apa…” Kagami juga terkejut
“Tapi Akashi… masih jauh lebih cepat!!” seru penonton
“Apa ini… aku tak bisa mengejar… atau malah, dia
meninggalkanku dengan mudah!?” batin Kagami
“Hentikan dia! Apapun yang kau lakukan , hentikan dia!!”
seru Hyuga (kayanya)
Izuki dan Hyuga menjaga Akashi
“Mereka harus hati-hati. Ankle break dari emperor eye akan
datang” kata salah 1 orang dari Shutoku (Otsubo kayanya)
“Hyuga! Izuki!” batin pemain cadangan Seirin
“Kau berani menentangku, artinya cuma memaksamu untuk menunduk itu tidak cukup” kata Akashi, ia pun memulai
dribble dengan menggunakan emperor eye nya
“Ugh!”
“Pace ini!!” batin Izuki
“Terlalu cepat!!” batin Hyuga
Hyuga dan Izuki pun terjatuh
“Berlututlah” kata Akashi setelah melakukan ankle break
“Ohh!!!” Kuroko dan Kiyoshi melompat untuk memblok tembakan
Akashi, tapi…
Akashi mendribble melewati mereka
“Sial! Fake!” batin Kiyoshi
“Jadi, dnegan menyaksikan wujudku yang agung ini, kalian
harusnya sadar sekarang…” Akashi memasukan bola
“Kalau kekalahan
kalian itu mutlak” lanjut Akashi
“Uwahhh! Dia mencetak angka!! Semuanya dia sendiri dri ujung
ke ujung. Dia memang luar biasa… Akashi Seijurou” seru penonton
“Timeout untuk Seirin” kata wasit
“Akashi yang memasuki zone… bahkan sudah berhenti
menggunakan rekan setimnya… Tidak! Kata berhenti tidak tepat. Dia yang seperti
monster, kepercayaannya pada kami mulai menghilang” batin Mayuzumi
“Tidak.. ini bukan mulai.. apa dia sudah tak memerlukan kami…
lagi!?” lanjut batin Mayuzumi
3 pemain Rakuzan (Kotaro,Mibuchi,Nebuya) teringat perkataan
Akashi (kayanya)
“Saat sudah kalian mengecewakanku, dan aku akan meninggalkan
kalian semua” dan mereka pun kecewa (kayanya)
“Time out yah… Seirin cepat juga bereaksi, tapi dengan Akashi
yang sekarang. Sia-sia saja mencoba-coba melawannya” kata Wei Liu (kayanya)
“Jadi mereka mengambil time out disini…” kata Okamura
“Apa mereka punya cara untuk melawannya!?” batinnya
Di tempat Seirin…
“Biar aku yang maju” kata Kagami yang masih didalam zone
“Tunggu dulu… Kagami!? Kau tak mungkin mau maju sendiri!?” Tanya
2 atau 1 pemain cadangan Seirin
Hyuga minum dan mengambil nafas
“Okay, kalau begitu kuserahkan dia padamu” kata Hyuga
“Eh!!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)
“Kelihatannya kau terlalu santai kapten!?”
“Boleh juga. Ya kuserahkan dia terserah kamu” kata Izuki
“Izuki senpai juga!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)
“Kalau begitu Kiyoshi…” Koganei memberikan lemon kepada
Kiyoshi
“Aku mengerti” kata Kiyoshi
Kuroko mengangkat tangannya yang menandakan ia juga mau
lemon
“Kenapa semuanya sangat tenang!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)
“Malah kenapa yang terlalu serius!?” Tanya Hyuga
“Eh?” mereka bingung
“Bukannya sampai sekarang selalu begini?”
“Setiap kali melawan “Generasi
Keajaiban” pasti selalu begini. Ini saat dimana kita harus menyerahkannya
kepada ace kita… kalau kita tak punya ace yang bisa diandalkan, kami sudah
hancur sekarang. Kalau begitu keadaannya aku akan menyesal kalah dan berpikir “seandainya
kita ada punya ace”” jelas Hyuga
“Tapi kita punya Kagami dan itu cukup bukan?” Hyuga meninju
dadanya Kagami
Yang lainnya pun juga meninju dadanya Kagami, menandakan
mereka percaya kepada sang ace
“Kau mengerti Kagami-kun? Selama kau melawan Akashi-kun
sampai sekarang, ini tak cuma mengehentikan gerakannya. Mulai dari sini, antara
menang dan kalah. Inilah pertempuran yang sebenarnya.” Kata Riko
“MENANGKAN INI, KAGAMI”
perintah Riko
“Ya!!” jawab Kagami
“Aomine, aku penasaran deh” kata Imayoshi
“Ya?” jawab Aomine
“Apa yang kau bilang soal berada sangat dalam di zone. Apa maksudmu
dengan itu?” Tanya Imayoshi
“Iya juga…” batin Momoi, ia teringat saat Aomine berkata “Dasar
dia… dia benar-benar menyelam sangat dalam di zone sekarang”
“Kau harus menggunakan imajinasimu untuk mengerti apa yang
kukatakan sekarang . saat kau bermain, kau bukan cuma di dalam pertandingan,
tapi juga didalam kepalamu.”
“Saat kau memasuki zone, ada pintu besar disana. Saat dibuka,kau
seakan-akan tenggelam di dalam air, dan semakin kau berkonsentrasi,kau akan
semakin dalam dan semakin dalam kau akan sampai pada dasarnya. Itu adalah saat
kau benar-benar memasuki zone dan
mengeluarkan semua kemampuanmu” jelas Aomine
“Tapi…” kata Momoi
“Begitu kau sampai disana,kau akan menemukan pintu besar
lain dan yang berdiri di depan pintu adalah sesosok wajah, semacam penjaga
gerbang” kata Aomine
“Eh?” Momoi bingung
“Jadi kalau kau bisa membuka pintu itu!?” Tanya Sakurai
“Dan siapa yang berdiri disana?” Tanya Wakamatsu
“Mana aku tahu” jawab Aomine sambil mengorek telinga dengan
jari kelingking
“Jadi semuanya ada di
imajinasi Aomine. Kalau kita anggap penjaga gerbang itu Aomine sendiri dan kita
anggap kalau kau bisa melewati penjaga
gerbang itu, lalu pintu akan terbuka. Biasa ceritanya bakal begitu kan?” kata
Imayoshi
“Entahlah. Sejauh ini
aku cuma pernah menyelam dibawah permukaan air. Aku tak pernah membuka pintu
itu. Walau begitu, aku percaya, kalau dibalik pintu itu ada zone yang melampaui
zone” jawab Aomine
Zone yang tersembunyi dan tak terjamah!! Apa dia bisa
mencapainya!?
“Dan kalau Kagami ingin punya kemungkinan menang melawan
Akashi, dia harus membuka pintu kedua itu” lanjut Aomine
Lanjut chapter 262
Tidak ada komentar:
Posting Komentar