Senin, 31 Maret 2014

Versi Teks Chapter 255




Chapter 255 – “ Kami akan berjuang sebaik mungkin”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Izuki berhasil menepati janjinya untuk menemukan cara melawan Kotaro, Kotaro pun dalam kesulitan dan Rakuzan kebobolan 2 bola, akankah Rakuzan memperbesar selisih?? Atau sebaliknya, akankah Seirin  mengejar skor Rakuzan??

Chapter 255

Aku akan menghidupkan tim!! Akulah mood-maker no 1 Seirin!!!

Dengan rencana Izuki, akhirnya mereka bisa melewati salah satu Crownless General, Hayama!! Selisihnya “masih” 16 angka.. walau begitu selisihnya “tinggal” 16 angka!!

“Seirin mencetak angka berturut-turut!! Selisihnya 16 angka!!” seru penonton

Pemain-pemain Seirin melakukan tos

“Hei! Jangan cuma berdiri saja..” kata Mibuchi kepada Kotaro

Seketika Mibuchi terkejut melihat Kotaro

Ternyata, Kotaro teringan scene waktu ia di kalahkan oleh Seirin dan ia berekspresi marah

“Kami kecolongan angka 2x karena aku.. kenapa.. kenapa bisa begini?? Mereka mencuri bola .. karena aku terlalu panas dan alasan aku  terlalu panas karna.. Izuki mengehentikanku dah memancingku. Kenapa mereka bisa mengehentikanku!? Kenapa aku bisa terpancing oleh mereka seperti itu!? Kukira dia tak  bisa mengehentikanku.. pada akhirnya aku masih meremehkannya” keluh Kotaro di batinnya

“Ha… fiuuuhhh” Kotaro mengambil nafas panjang dan emosinya pun berubah

Mibuchi mengoper bola ke Akashi, Akashi pun membawa bola, Kotaro mendekatinya

“Akashi…” panggil Kotaro
“Maaf yah, sementara aku akan menahan dulu soal one-on-one” lanjutnya

“Sebenarnya aku mau langsung membalasnya, tapi ini match-up yang buruk  dan bisa dibilang ini lebih sulit dari kagami apalagi, Izuki itu pemain kelas 1. Datang kepadanya tanpa rencana itu buakn ide yang bagus” jelasnya

“Begitu…” jawab Akashi
“Kelihatannya kau sudah tenang. Kalau begitu bagus. Akan kulupakan sampai kita unggul telak lagi” lanjutnya

“Kelihatannya kau berhasil kabur” kata Mibuchi kepada Kotaro
“Hah?” Kotaro bingung
“Kalau kau tadi marah  dan mencoba membalas Izuki, entah apa yang akan dia lakukan  padamu” jelas Mibuchi
“Ah!” tanggap Kotaro “benar juga ya” batinnya secara serempak
“Siiiaaalll, aku benar-benar lupa” kata Kotaro
“Dasar” kata Mibuchi

“Rakuzan menyerang balik!! Seirin menghadapi mereka langsung!! Yang  melawan pemain kuncinya Akashi…” tanggap penonton

“ Adalah defense area ultra lebarnya Kagami!!” seru penonton sementara Akashi masih membawa bola dan Kagami bersiap-siap

“Tidak…” batin Kise

“Bodoh kau Kagami!!” kata Aomine
“Ini…” batinnya

Akashi pun melompat

“Sial!!” keluh Kagami

“Lemah” tanggap Akashi

Akashi pun melakukan shoot dan Kagami berusaha membloknya, tapi bola itu masuk

“Ouch itu pasti sakit!! 3 point dari Akashi!!” tanggap penonton

“Ugh” keluh  pemain cadangan Seirin

Skor pun Seirin 64-83 Rakuzan

“Kau terlalu fokus ke operan kami dan penjagaanmu terhadap 3 point melemah. Perhatikan dengan teliti setidaknya jangan mengundurkan defense. Itu kalau kau mau mengehentikan gerakanku yah” kata Akashi kepada Kagami
“Tapi walau begitu…” “ini cuma masalah waktu, mau sedalam apapun kau di dalam zone, cepat atau lambat kau akan kehabisan tenaga” lanjutnya

“Guh” keluh Kagami
“Taka pa-apa Kagami!! Kita balas point tadi” kata Izuki
“Ya” jawab Kagami

“Sial, lebih” batin Kagami “Aku harus lebih berkonsentrasi! Aomine bilang soal pemicu zone dan 1 hal lagi… saat di dalam zone, kau merasa seperti menyelam dalam air, semakin dalam  kau menyelam, maka kau akan semakin tajam” lanjut di batinnya “Selain ini ada yang lebih dari zone!!”

“GO,GO, SEIRIN!! MAJU TERUS SEIRIN!!” seru pemain cadangan  Seirin

“Hmph” bola kearah Kotaro berdiri

Dan tiba-tiba Kurokomengoper bola kepada Kiyoshi, Kiyoshi pun memasukan bola

“Masuk!! Seirin terus mencetak 2 angka dengan pasti” seru penonton

“Tidak “dengan pasti” itu tak begitu…”
“Kami tak punya shooter sekarang!!” batin Izuki “3 point Akashi mebuatku ingat …  kalau cuma menembak, Kagammi, Koga atau aku juga bisa, tapi… kemungkinan berhasil terbesar kami  ada pada Hyuga, kami butuh dia untuk menembak!!” lanjut di batinnya
“Rakuzan punya shooter yang lebih mengerikan dari Akashi, kalau mereka memutuskan untuk sering-sering mencoba 3 point!” batin Kiyoshi

“!” Kuroko, Kagami pun kaget

“Mibuchi!!” bola pun diterima Mibuchi

“Motivasiku tak akan gonta-ganti seperti Kotaro loh” kata Mibuchi
“Hei” panggilnya
“Kenapa kau terlihat puas?” Tanya Mibuchi kepada Koganei
“Hah?”
“Ya gimana yah? Izukinya kami hebat kan? Iya gak?” Tanya Koganei (ditanya malah tanya balik -_-)
“Apa?”
“Apa maksudmu dari “apa?” jadi maksudnya, kami juga harus maju kan? Jadi aku akan berjuang sebaik mungkin!! Atau semacam itulah” jawab Koganei

“Aku harus bilang apa ini!? Guh” batin Mibuchi

Tiba-tiba Mibuchi kaget

“!!”
“Tiba-tiba dia berubah! Dia agak bodoh… malah dia agak mirip seperti Kotaro” batin Mibuchi

Di sisi lain

“Pelatih…” kata pemain cadangan Seirin kepada Riko
“Jujur saja, match-up ini mungkin yang perbedaan skillnya paling besar, dan perbedaan terbesar adalah karir mereka. Koganei yang baru mulai main basket sma, tak bisa melakukan seperti Izuki yang membaca langkah lawan. Tapi refleknya  yang tumbuh saat bermain tennis itu bukan main-main!!” kata Riko “Saat kita bilang dia itu bisa semua hal tapi tak punya keahlian khusus, itu cuma dalam skillnya. Dia punya bakat yang membawanya kesini walau minimnya pengalamannya” lanjut Riko

“Aku tak bisa memprediksi dari pengalaman seperti yang lainnya…” batin Mibuchi
 “Jadi yang bisa ku lakukan sekarang.. adalah fokuskan semua ke reflekku untuk melawan gerakan lawan!” batin Koganei (kayanya)

“Tapi… bukannya ini…” batin Nebuya

“Insting hewan liar!?”

“Tapi soal levelnya…” batin Mibuchi

Kagami = harimau
Aomine= panther
Kotaro= cheetah
Koganei= menong!?

“itulah bedanya… lemah!!!” batin Mibuchi

“Aku bisa mencetak 3 point biasa sih, tapi, aku tak bisa lengah melawan Seirin, selisihnya sudah berkurang juga,jadi… tembakan “bumi”’ Mibuchi pun melakukan tembakan

Koganei pun melakukan sesuatu

“Eh?!”
“Dia mundur!? Apa dia sadar kalau aku akan memakai “bumi”!?” “kalau dia kebetulan mundur , berarti ini akan memudahkanku untuk melakukan tembakan “langit”!” batin Mibuchi yang masih di udara

Tibia-tiba, Koganei berusaha membloknya

“Hah!?” Mibuchi melakukan shooting

“Oh tidak terlalu kuat” keluh Mibuchi di batinnya

“Hei!?” Nebuya merasa aneh, melihat arah bola

Bola itu pun meleset, Nebuya tidak diam saja,

“Tch” Nebuya pun memasukan bola itu

“Ahh, nyaris saja!! Kita nyaris saja mengehentikan serangan Rakuzan!!” keluh pemain cadangan Seirin

Jangan remehkan aku Meong!!

“Ugh… sial!!” keluh Koganei

“Dia mungkin cuma kucing,tapi kucing liar” batin Mibuchi

“Aku tak bisa lengah yah? Menghadapi anak-anak Seirin” kata Mibuchi

Lanjut chapter 256

Tidak ada komentar:

Posting Komentar