Sabtu, 17 Mei 2014

Versi Teks Chapter 261



Chapter 261-“Sudah Cukup”

Chapter sebelumnya diceritakan pada saat Seirin bangkit dan 4 pemain  Rakuzan kalah melawan lawannya secara one-on-one, ternyata Akashi memasuki zone. Hal itu pasti mengejutkan bagi pemain Seirin. Diceritakan juga zone Akashi adalah kartu truf mereka. Dengan kata lain, Rakuzan mengeluarkan kartu truf mereka untuk melawan Seirin. Akankah Kagami bisa memasuki zone yang lebih dalam lagi agar mempunyai kesempatam untuk menang melawan Akashi??

Chapter 261

Bahkan para orang yang dijuluki “keajaiban” hanya bisa terpukau oleh kejadian ini!!

 “Semudah itu mengehentikan Kagami yang sedang dalam zone. Tepat sebelum dia melompat untuk meteor jam…”  para Generasi Keajaiban pun terkejut (Sesuai pernyataan diatas)

“Ini Akashi dalam zone!!”

Akashi pun dribble melewati Kagami

“Tunggu dulu Akashi!!” teriak Kagami, ia berlari mengejar Akashi (Kagami masih dalam zone)

“Whoa,Kagami juga cepat!! Tapi…” tanggap penonton

“Eh?” Kuroko terkejut
“Apa…” Kagami juga terkejut

“Tapi Akashi… masih jauh lebih cepat!!” seru penonton

“Apa ini… aku tak bisa mengejar… atau malah, dia meninggalkanku dengan mudah!?” batin Kagami

“Hentikan dia! Apapun yang kau lakukan , hentikan dia!!” seru Hyuga (kayanya)

Izuki dan Hyuga menjaga Akashi

“Mereka harus hati-hati. Ankle break dari emperor eye akan datang” kata salah 1 orang dari Shutoku (Otsubo kayanya)

“Hyuga! Izuki!” batin pemain cadangan Seirin

“Kau berani menentangku, artinya  cuma memaksamu untuk menunduk  itu tidak cukup” kata Akashi, ia pun memulai dribble dengan menggunakan emperor eye nya

“Ugh!”
“Pace ini!!” batin Izuki
“Terlalu cepat!!” batin Hyuga

Hyuga dan Izuki pun terjatuh

“Berlututlah” kata Akashi setelah melakukan ankle break

“Ohh!!!” Kuroko dan Kiyoshi melompat untuk memblok tembakan Akashi, tapi…

Akashi mendribble melewati mereka

“Sial! Fake!” batin Kiyoshi

“Jadi, dnegan menyaksikan wujudku yang agung ini, kalian harusnya sadar sekarang…” Akashi memasukan bola
“Kalau  kekalahan kalian itu mutlak” lanjut Akashi

“Uwahhh! Dia mencetak angka!! Semuanya dia sendiri dri ujung ke ujung. Dia memang luar biasa… Akashi Seijurou” seru penonton

“Timeout untuk Seirin” kata wasit

“Akashi yang memasuki zone… bahkan sudah berhenti menggunakan rekan setimnya… Tidak! Kata berhenti tidak tepat. Dia yang seperti monster, kepercayaannya pada kami mulai menghilang” batin Mayuzumi
“Tidak.. ini bukan mulai.. apa dia sudah tak memerlukan kami… lagi!?” lanjut batin Mayuzumi

3 pemain Rakuzan (Kotaro,Mibuchi,Nebuya) teringat perkataan Akashi (kayanya)
“Saat sudah kalian mengecewakanku, dan aku akan meninggalkan kalian semua” dan mereka pun kecewa (kayanya)

“Time out yah… Seirin cepat juga bereaksi, tapi dengan Akashi yang sekarang. Sia-sia saja mencoba-coba melawannya” kata Wei Liu (kayanya)

“Jadi mereka mengambil time out disini…” kata Okamura
“Apa mereka punya cara untuk melawannya!?” batinnya

Di tempat Seirin…

“Biar aku yang maju” kata Kagami yang masih didalam zone
“Tunggu dulu… Kagami!? Kau tak mungkin mau maju sendiri!?” Tanya 2 atau 1 pemain cadangan Seirin

Hyuga minum dan mengambil nafas
“Okay, kalau begitu kuserahkan dia padamu” kata Hyuga

“Eh!!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)
“Kelihatannya kau terlalu santai kapten!?”

“Boleh juga. Ya kuserahkan dia terserah kamu” kata Izuki
“Izuki senpai juga!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)

“Kalau begitu Kiyoshi…” Koganei memberikan lemon kepada Kiyoshi
“Aku mengerti” kata Kiyoshi
Kuroko mengangkat tangannya yang menandakan ia juga mau lemon
“Kenapa semuanya sangat tenang!?” kata Kawahara dan Fukuda (kayanya)

“Malah kenapa yang terlalu serius!?” Tanya Hyuga
“Eh?” mereka bingung
“Bukannya sampai sekarang selalu begini?”
“Setiap kali  melawan “Generasi Keajaiban” pasti selalu begini. Ini saat dimana kita harus menyerahkannya kepada ace kita… kalau kita tak punya ace yang bisa diandalkan, kami sudah hancur sekarang. Kalau begitu keadaannya aku akan menyesal kalah dan berpikir “seandainya kita ada punya ace”” jelas Hyuga
“Tapi kita punya Kagami dan itu cukup bukan?” Hyuga meninju dadanya Kagami

Yang lainnya pun juga meninju dadanya Kagami, menandakan mereka percaya kepada sang ace

“Kau mengerti Kagami-kun? Selama kau melawan Akashi-kun sampai sekarang, ini tak cuma mengehentikan gerakannya. Mulai dari sini, antara menang dan kalah. Inilah pertempuran yang sebenarnya.” Kata Riko
“MENANGKAN INI, KAGAMI”  perintah Riko
“Ya!!” jawab Kagami

“Aomine, aku penasaran deh” kata Imayoshi
“Ya?” jawab Aomine
“Apa yang kau bilang soal berada sangat dalam di zone. Apa maksudmu dengan itu?” Tanya Imayoshi
“Iya juga…” batin Momoi, ia teringat saat Aomine berkata “Dasar dia… dia benar-benar menyelam sangat dalam di zone sekarang”
“Kau harus menggunakan imajinasimu untuk mengerti apa yang kukatakan sekarang . saat kau bermain, kau bukan cuma di dalam pertandingan, tapi juga didalam kepalamu.”
“Saat kau memasuki zone, ada pintu besar disana. Saat dibuka,kau seakan-akan tenggelam di dalam air, dan semakin kau berkonsentrasi,kau akan semakin dalam dan semakin dalam kau akan sampai pada dasarnya. Itu adalah saat kau benar-benar  memasuki zone dan mengeluarkan semua kemampuanmu” jelas Aomine
“Tapi…” kata Momoi
“Begitu kau sampai disana,kau akan menemukan pintu besar lain dan yang berdiri di depan pintu adalah sesosok wajah, semacam penjaga gerbang” kata Aomine
“Eh?” Momoi bingung
“Jadi kalau kau bisa membuka pintu itu!?” Tanya Sakurai
“Dan siapa yang berdiri disana?” Tanya Wakamatsu
“Mana aku tahu” jawab Aomine sambil mengorek telinga dengan jari kelingking

“Jadi  semuanya ada di imajinasi Aomine. Kalau kita anggap penjaga gerbang itu Aomine sendiri dan kita anggap kalau kau  bisa melewati penjaga gerbang itu, lalu pintu akan terbuka. Biasa ceritanya bakal begitu kan?” kata Imayoshi
“Entahlah.  Sejauh ini aku cuma pernah menyelam dibawah permukaan air. Aku tak pernah membuka pintu itu. Walau begitu, aku percaya, kalau dibalik pintu itu ada zone yang melampaui zone” jawab Aomine

Zone yang tersembunyi dan tak terjamah!! Apa dia bisa mencapainya!?

“Dan kalau Kagami ingin punya kemungkinan menang melawan Akashi, dia harus membuka pintu kedua itu” lanjut Aomine

Lanjut chapter 262

Tidak ada komentar:

Posting Komentar