Selasa, 27 Mei 2014

Versi Teks Chapter 262


Chapter 262 – “Menyerah Sajalah”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Kagami yang didalam zone tidak bisa mengejar Akashi yg baru saja memasuki zone. Akashi pun bisa melakukan angkle break untuk melawan Seirin, dengan gampangnya Akashi mencetak skor. Aomine berpendapat, jika Kagami bisa membuka pintu ke-2 zone, Kagami masih mempunyai kemungkinan untuk menang melawan Akashi. Apakah Kagami mempunyai cara untuk melawan Akashi? Atau sebaiknya, Akashi akan membungkam Kagami??

Chapter 262

Bola dibawa oleh Seirin

“Pintu lain itu, dibalik pintu yang dibuka saat memasuki zone. Kalau Kagami mau punya kesempatan untuk mengalahkan Akashi, dia perlu membuka pintu kedua itu” kata Aomine

Dunia di balik “zone”… apa muangkin manusia bisa memasukinya!?

Kagami dan Kuroko berlari untuk offense

“Selisih 12 angka!! Bagaimana Rakuzan akan bertahan!? Apa Seirin bisa menyusul!?” tanggap penonton. Skor sementara Seirin 78-90 Rakuzan

“Dia bertahan di posisi yang lebih dalam dari  biasanya. Mungkin  Akashi sekarnag sudah punya  area defense super lebar seperti Kagami. Apa 4 orang akan bergabung dengannya…” tanggap Okamura  (kayanya)
“Tidak.” Tanggap Murasakibara
“Karena mereka salah terus, kurasa Akachin sudah tak membutuhkan mereka” lanjutnya
“Hah.. kukira saat offense tapi jangan-jangan… dia akan mengurus defense sendirian juga!?” batin Himuro

Akashi membuka matanya lebar-lebar, karena itu seperti ada area kekuasaan emperor eye dan itu membuat semua pemain Seirin kaget serta mejadi…

“Apa ini!? Kenapa aku menggigil? Tak mungkin… bahkan dari sini pun aku sudah memasuki area defense Akashi!?” batin Kagami

Izuki mengoper kepada Hyuga tapi dengan cepat Akashi merebutnya dan maju.

“Uwah” keluh pemain cadangan Seirin

“Lewat stealnya.. Akashi menyerang!!” seru penonton

Kagami cepat kembali dan menjaga Akashi

“Ini tergantung padamu!! Kagami!!” seru pemain Seirin lainnya

“Konsentrasi!! Hentikan dia!! Aku harus menempelnya!!” batin Kagami

Akashi mulai melakukan dribllenya yang Kagami terjatuh, tapi Kagami berusaha agar tidak jatuh dengan menhentak kakinya

“Kau.. dasar sialan!!” Kagami berlari mengejar Akashi

“UUUUUUUOOOOOOOOOOOOOHHHH!!” tanggap penonton

Akashi berhenti dan Kagami terjatuh

“Gah” keluh Kagami

Akashi memegang bola dan melakukan tembakan

“Usaha yg yg menggelikan. Harusnya kau tetap saja dibawah, menggeliat di kakiku” kata Akashi

Bola itu pun masuk

“Dia mencetaak angka!! Kagami benar-benar dipecundangi.. Akadhi terus berkuasa!!” seru penonton

Skor menjadi Seirin 78-92 Rakuzan dengan waktu tersisa 8:09

“Guh” keluh pemain Seirin

“Luar biasa..” batin pemain cadangan Rakuzan

“Sei-chan,” panggil Mibuchi
“Saat defense, awasi baik-baik kemungkinan 3 point” kata Mibuchi
“Bahkan kalian juga bisa kalau cuma begitu” tanggap Akashi sambil berlari melewati mereka
“Jahat banget”
Akashi berhenti berlari dan meoleh kebelakang “Aku sudah tak punya ekspektasi dengan kalian. Kalau kalian juga tak bisa, bisa kuurus sendiri juga” kata Akahi kepada mereka

“Bermain offense dan defense… kalau begini, ancaman tebesar di pertandingan ini adalah… “emperor eye”” tanggap Imayoshi
“Kalau Akashi tak berencana untuk mengandalkan rekan setimnya lagi ini situasi yang sama saat kita melawan Seirin. Ini pertandingan one-on-one antar  yang meamsuki zone.  Saat itu mereka nyaris seimbang dan keduanya tak ada yang benar- benar mendominasi. Sekarng keadaannya beda jauh. Akashi benar-benar mendominasi. Kalau kita lihat dari kemampuan fisik, dalam zone, Aomine lebih baik  dalam mencetak angka dan Murasaibara mungkin lebih baik dalam kemampua bertahan. Tapi walau begitu Akashi punya “emperor eye”, kemampuan unik dan pasti yang bisa membuatnya melihat masa depan. Tak peduli, secepat apapun, setinggi apapun. Begitu dia melihat gerakan lawannya, tak mungki lawan menggunakan reflek untuk melampaui prediksinya” jelas Imayoshi

“Hei Aomine… sepertinya kau terlalu mendukung Kagami,yah?” kata Wakamatsu
“Hah?” jawab Aomine
“Zone yang bahkan bisa melampaui zone itu bukan bearti kemampuan untuk memprediksi masa depan bukan??” Tanya Wakamatsu
“Intinya… untuk melawan “emperor eye” kau perlu sesuatu yang sama seperti “emperor eye” kalau tidak percuma” lanjutnya

Kagami mencoba melakukan sesuatu tapi di blok oleh Akashi

“Guh” keuh Kagami

“Out of bounds, bola hitam” kata wasit

Kagami menunduk kepalanya dan mengejamkan matanya serta ia meremas bajunya, ia seperti geram akan sesuatu

“Sial… ini tak bisa!! Apapun yang kucoba sekarang, aku tetap tak bisa… aku tak bisa bermain lebih dari ini!!” keluh Kagami dalam batinnya
“Didalam zone, aku telah mencapai dasar dari airnya. Aku bisa melihat pintu baru disana, tapi apapun ygna kulakukan, aku tak bisa membukanya!! Perasaan bilang… kalau aku harus membuka pintu itu untuk bisa mengalahkan Akashi. Tapi pintu ini… walau perasaanku sudah mencoba untuk membukanya.. kalau aku tak menyingkirkan orang yang berdiri didepannya, aku tak akan bisa membukanya! Apa yg harus kulakukan!? Apa yang harus ku…” lanjut di batin Kagami
“Kagami-kun” panggil Kuroko saat Kagami merenung
“Kenapa kau tak menyerah saja sekali-kali?” Tanya Kuroko
“Hah?”  Kagami bingung

“Kuroko!?” anak kelas 2 bingung

“Apa maksudmu,Kuroko?! Setelah kita sudah susah payah sampai disini…” tanggap Kagami
“Bukan menyerah di pertandingan. Maksudku adalah menyerah bertarung sendirian. Walau kami bilang kami percaya kepadamu, kurasa beban itu terlalu berat untuk kau bawa sendirian.”  Jelas Kuroko
“ Jadi  kalau begitu, bagaimana kalau kubantu kau mengangkut beban itu?” lanjut Kuroko  
“Aku tak bisa begitu.. aku bisa sendiri kok! Entah bagaiman akan kuurus sendiri! Sedikit lagi…” kata Kagami, ia terdiam dan Kuroko, Kagami saling bertatapan

“Tidak, ini tidak benar. Bukankah aku sudah belajar tentang ini dari dulu? Aku tak boleh terjebak dalam diri sendiri.” Terbayang di pikiran Kagami kata-kata Kise pada saat melawan Aomine “ Ini bukan pertama kalinya aku berkeluh-kesah karna aku tak bisa membuka pintu. Jadi kalau aku ada di situasi dimana aku tak bisa membukanya,bearti aku harus melakukan apa yang ku bisa” batin Kagami

“Aku mengerti sekarang. Kurasa aku menerima bantuanmu sekarang. Ayo lakukan ini sekarang. Ayo kita kalahkan Akashi!” kata Kagami

Bola di tangan Izuki

“Sekarang tergantung pada kalian berdua, Kuroko!, Kagami!” batin Izuki

Hyuga ingat sesuatu

Flashback

“Jadi memangnya bagaimana rencana kalian berdua untuk melawan Akashi?” tnya Hyuga kepada Kuroko
“Di babak pertama, saat aku di bench dan menonton video, aku menyadari sesuatu.  Perbedaan antara Kagami-kun dan Akashi-kun adalah salah satunya memiliki “Emperor eye”.  Kalau begitu…” Kuroko dan Kagami berlari

“Aku akan menjadi “mata” yang akan menutup kekurangan itu” batin Kuroko

“Mata” itu penuh dengan determinasi!! Apa rencana pasti dari Kuroko!?


Lanjut chapter 263

Tidak ada komentar:

Posting Komentar