Kamis, 12 Juni 2014

Versi Teks Chapter 265


Chapter 265-“Kehabisan waktu!”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Akashi mengalami suatu kekalahan pertama kalinya di SMA. Hal ini diakibatkan ia kalah melawan Kuroko, Kagami. Ia pun tertekan dan meleset dalam menembak 3 poin, sehingga Seirin dapat mengejar Rakuzan dengan selisih 10 angka. Akankah Seirin semakin memperkecil selisih?? Apakah Akashi bisa bangkit lagi??

Chapter 265

Sekarang, “orang yang diremukan” (man dish) Rakuzan sudah mati, Seirin mengambil alih permainan dan…!!

Pada saat time-out…

“Aku telah pada batasku..” keluh Akashi di batinnya
“Ini belum berakhir!!Apa kau bercanda!?”
“Tidak ada cara untuk menang! Menyerahlah!”
“Tutup mulutmu! Aku yang akan menang, seperti biasa! Dan kemenangan akan menjadi milikku!!” seperti ada 2 bentrokan di batin Akashi

“Sei-chan, Sei-chan, kau tidak dengar!?” kata Mibuchi
Akashi membuat tatapan yang seram seperti ia serius akan menghancurkan Seirin

“Keadaan Akashi semakin memburuk… ini membuat tim sangat kacau, menyebabkan banyak kesalahan dan bahkan direbut. Meski begitu, Rakuzan tetap tidak mau meminta time-out, malah Seirin yang meminta time-out. Seirin yang mendapat momentum, mereka tidak perlu meminta time-out jika tidak karena cedera Kagami” jelas Kasamatsu

Disisi Seirin…

Tampak Kagami sedang kelelahan

“Bawa kompres es nya, lemon juga. Apapun yang bisa meringankan cederanya!” Perintah Riko, tampak pemain cadangan Seirin melakukan yang disuruh Riko
“Bahkan jika kita melakukan semuanya itu, dia terlalu lama memaksakan dirinya. Pada keadaan ini, dia tak akan bisa bertahan sampai akhir” batin Riko

“Kagami-kun..”panggil Riko
“Jangan  gantikan aku” sahut Kagami
“Kau mungkin merasakannya juga, tapi..”
“Aku tahu aku mencapai batasku, tapi… kita tidak boleh kehilangan momentum kita!!!” kata Kagami
“Jika kita kehilangan kesempatan kita, kita tidak bisa melakukannya! Kita tidak bisa menang tanpa mencapai 100% menuju batas kita. Aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi, tapi.. kumohon biarkan aku bermain” jelas Kagami

“Jika kita memberikan kesampatan kepada Rakuzan, kita pasti akan ketinggalan. Kita tidak akan menang jika kita tidak gunakan Kagami” batin Riko
“Aku mengerti” kata RIko

Tampak Kuroko siap untuk bermain

“Time-out selesai” kata wasit

“Ayo!” seru Hyuga

“Pertandingan dilanjutkan!!”

Akashi membawa bola

“Aku berpikir, Akashi berada dalam kelemahannya, “cahaya” dan “bayangan” mengambil alih dia” kata salah 1 pemain Shuutoku
“…………”
“Akashi kacau” batin Midorima

Akashi mengoper kepada Mibuchi

“Apa?! Akashi mengoper?!” Kiyoshi Izuki terkejut

“Dia menyerah bermain sendirian!” pemain cadangan Seirin terkejut juga

Mibuchi menerimanya

“Apa? Ini adalah operan yang buruk (secara teknik).. Ini  seperti operan dari orang lain.. rasanya agak "lain"” batin Mibuchi

“Tembakan 3 poin!!” seru enonton, Mibuchi menembak dan Hyuga menjaganya

“Tembakan itu… aku harus mengehantikannya..” batin Hyuga
“Tapi.. tembakan ini..” lanjut batin Hyuga

“Itu tak akan masuk, polanya “lain”” kata Sakurai

Ternyata bola itu benar-benar tidak masuk

“Tembakannya meleset!!”
“ Rakuzan dalam kekacauan.. sang raja gagal juga!” seru penonton

Kiyoshi mendapatkan rebound dan mengoper kepada Izuki

“Seirin menyerang dengan kekuatan penuh!!” tanggap penonton

“Ayoooooo!!” seru pemain cadangan Seirin

“Huh!?” Kotaro bingung

Kotaro melewati Akashi

“Ini saatnya kembali defense,Akashi! Apa kau siput?” batin Kotaro

Bola dioper kepada Hyuga

“HAAAAAAAA!” Teriak Hyuga, ia melakukan lay-up

“Berhasil!!” seru pemain cadangan Seirin

Kotaro melihat ke arah Akashi dengan tampang marah, lalu lari melewati Mayuzumi dan Kuroko melihat Akashi

“Kuroko” panggil Kiyoshi
“Berhenti terlalu khawatir. Di lapngan, Akashi adalah musuh kita, kau mengerti,kan?” kata Kiyoshi
“Ya.” jawab Kuroko
“Kita tak punya waktu untuk mengkhawatirkan hal semacam itu!!” lanjut Kuroko

Akashi mengoper kepada Nebuya, tetapi bola itu di steal oleh Kagami dan Kagami mengoper kepada Kuroko

Kuroko langsung menggunakan operan ajaibnya kepada Kagami dan Kagami melakukan dunk (alley-opp passnya)

“Masuk! Ini mimpi! Seirin telah menyusul Rakuzan” seru penonton

Skor sementara Seirin 90-92 Rakuzan

“ Permainan sepihak!”

Sebuah pertempuran batin…

“Apa kau bercanda?!” Nebuya marah, dan mengangkat baju Akashi
“Anak kecil saja bisa menghadan operan itu.. kau piker kita bisa menang dengan keadaa seperti ini?! Akashi, kau bodoh!” kata Nebuya dengan nada marah

“Rakuzan, time-out” kata wasit

“Fuh” Mayuzumi membuang nafas

“…………”


Lanjut chapter 266

Tidak ada komentar:

Posting Komentar