Minggu, 22 Juni 2014

Versi Teks Chapter 266


Chapter 266 – “Kamu ini Siapa”

Chapter sebelumnya dijelaskan bahwa keadaan Akashi semakin memburuk dikarenakan ia dikalahkan oleh Kagami dan Kuroko. Disisi Seirin, Kagami mengalami cedera dan Riko ingin menggantikannya, tapi Kagami meminta Riko untuk tidak menggantikannya karena ia tidak mau kehilangan momentum timnya. Akibatnya, Seirin bisa menyusul Rakuzan dengan selisih 2 angka, Rakuzan mengambil time-out. Apakah Akashi bisa terus galau??

Chapter 266

Akashi yang putus asa memimpin hancurnya Rakuzan

“Bagus!! Tinggal 1 bola lagi!!” semua pemain Seirin senang

“Dan sekarang, Seirin mengembalikan keadaan!! Rakuzan mengambil time-out darurat!!” seru penonton

Para pemain Rakuzan berjalan ke bench

“Kuroko?” Kagami memanggil Kuroko

Kuroko melihat ke arah Akashi

“Walau terjadi di depan mataku, aku masih tak percaya… Tak ku sangka kalau Akashi adalah atlit yang bermental rapuh seperti ini? ..Tidak… aku tahu kenapa ini terjadi. Kalau cuma selisih yang mengecil, itu tak akan mengganggunya sama sekali. Determinasi mereka untuk menang dan bagaimana mereka mengehentikan zone, itulah yang membuat Akashi hancur… ini pasti karena No 10 dan No 11 nya Seirin. Kerusakan mental yang luar biasa ini… kalau begini terus… dan kekacauan dalam tim…” batin pelatih Rakuzan

“….” Eiji menutup matanya seperti membuat keputusan

“Pergantian permain, Aka…” kata Eiji
“Mohon tunggu sebentar…” Mayuzumi memotong perkataan Eiji

Mayuzumi berjalan menuju tempat Akashi duduk

“Menyedihkan sekali” Kata Mayuzumi

Para pemain Rakuzan lainnya terkejut

“Kenapa? Kau mau kami menghiburmu? Mendukungmu? Aku tak akan melakukan hal-hal itu, aku bukan orang super baik. Hanya saja, aku tak suka, jadi aku menyeurakan komplainku. Padalah kau tadi sudah berbicara besar dan sekarang kau jadi begini? Walau kurasa bukan itu masalahnya,  kau benar-benar berbeda dari orang yang kutemui di atap. Jadi, kau ini siapa?” Tanya Mayuzumi

Di saat itu, Mayuzumi hanya  mengucapkan kata-kata yang ada dikepalanya. Bukan bearti dia sangat mengerti perasaan Akashi. Walau begitu, dia membuat sesuatu terjadi dan pemicunya adalah kata-kata tersebut

Dirumah besar keluarga Akashi, Seijuurou adalah anak pertama keluarga ini. Karna dia adalah turunan bangsawan yang terhomat, dia dibesarkan cukup tegas. Dia berdiri diatas yang lainnya dan diwajibkan untuk sukses. Dan tak ada lagi yang lebis tegas dari ayahnya.

Begitu dia sudah cukup besar untuk mengerti posisinya, dia mulai pendidikan spesial untuknya. Ini sangat sulit bahkan orang dewasa tak semua bisa menyanggupinya. Dan tak ada satu pun yang berasal dari keinginannya sendiri.

Lalu yang mendukung dan menolongnya di kehidupan ketat ini adalah… ibunya yang baik

Karena dia berhasil membujuk ayahnya, dia bisa memberikan sedikit waktu bebas dan memilih untuk menggunakannya dengan bermain basket. Untuknya, saat itu tak ada yang lebih menyenangkan dari bermain basket. Dia diberkati dengan kemampuan dalam olahraga ini dan walau waktunya terbatas, dia berkembang dengan cepat

Akan tetepi, suatu hari, saat dia kelas 5 SD, ibu yang merupakan sumber dukungan terbesar dalam hidupnya, tiba-tiba meninggal karena  penyakit. Setelah itu, ayahnya terus melanjutkan semuanya seperti biasa, seakan-akan istrinya tak pernah ada dan menjadi lebih tegas lagi, pelajaran kursus-kursusnya menjadi lebih ketat

Karna kematian ibunya, ada efek lain yang bertambah selain berkembangnya ketidakbahagiaannya, yaitu kemampuan  untuk menguasai segalanya dan terus-terusan menambah kemampuannya.

Semakin  banyak kemampuan yang dia kuasai, semakin banyak juga dia diberikan kemampuan yang harus ia kuasai. Pace pendidikannya berlangsung dengan cepat. Dan saat itu, dia mulai merasakan sensasi misterius. Antara dia yang disekoah dan dia yang berada dirumah, ada yang berbeda. Ada perasaan yang membuatnya seakan-akan punya kepribadian lain dalam dirinya

Setelah lulus SD, dia masuk SMP Teiko dan memasuki klub basket kuat dan legendaris. Walau latihan di klub kuat itu sangat keras, itu tak begitu sulit baginya. Slogan tim  adalah 1 idealismu yaitu “menang”. Karena ini adalah olahraga, dia kira ini memang wajar.

Tapi diluar itu, bagi Akashi kenyataan bahwa dia bisa bermain basket dengan sepebuh hatinya… dan hari-hari yang dia lewati bersama rekan setimnya… itu sangat dinikmati.

Walau begitu, di kelas 2… saat mereka berhasil memenangi Inter-high 2 kali berturut-turut, situasi mulai berubah. Karena penyakit,pelatih utama mereka yang berubah, disaat itu, tim termotivasi dengan ajaran mutlak akan kemanangan. Dan lagi di saat yang sama… satu demi satu, bakat rekan setimnya  mulai berkembang. Ini jadi semakin sulit untuknya sebagai kapten untuk  mengontrol mereka.

Kemenngan menjadi kewajiban dan bebanya. Dia semakin tak sabarankarena takut kalau perkembangan tak terkontrol rekan setimnya akan meninggalkannya, dan saat itu dia menyadari kalau…

Basket sudah tidak menyenangkan lagi. Itulah saat dimana sumber dukungan terakhirnya hilang. Dengan kata lain,dia sudah tidak punya lagi tempat dimana dia bisa melarikan dari stressnya. Lalu…

Akashi mencoba memasukan bola, tapi di blok oleh Murasakibara

“Hah cuma begitu?” tanggap  Murasakibara

“Akashi akan… kalah?”  

Kemampuan sesungguhnya dari Akashi bangkit

“Kamu ini… siapa?” Tanya Kuroko
“Tentu saja aku ini Akashi Seijuurou. Tet…su…ya” jawab Akashi

Akashi yang lain telah lahir

Sejak saat itu, Akashi yang satu lagi mengontrol kesadarannya dan dengan mendorong semua dengan ajaran mutlak tentang kemenangan,mereka berhasil mendapatkan kemenangan. Setelah itu, dirimya yang sebenarnya tenggelan didalam dasar dirinya dan tak pernah naik sejak saat itu

Atau kelihatannya begitu. Walau begitu, dengan kekuatannya sendiri, dia akhirnya bangun. Dan dia pikir…

“Kalau diriku sedang kacau… aku bisa tiba kembali. Tapi itu hanyalah pergantian. Diriku yang lain masih tinggal didalamku. Kalau dipikir-pikir, beban pikiranku ini sudah ada sejak aku kecil… situasi ini lahir karena kelemahanku. Ini benar-benar tak enak.”
“Diriku yang lain adalah perwujudan dari keinginanku akan kemenangan. Jadi,kalau dia kalah, dia tak bisa memenuhi peranannya untuk menang, keberadaannya tak akan ada lagi artinya lagi dan dia akan hilang. Kalau begitu membuatnya melawan yang lainnya di SMA bagus untukku. Aku akan menunggu. Karena ini mereka, mereka pasti bisa mengalahkannya” Akashi terbayang para “Generasi Keajaiban”
“Kita tak bisa jadi rekan setim  dan apapun yang terjadi, dosa yang telah kulakukan tak bisa dihapus lagi. Kalau begitu, lebih baik aku menanggung dosaku dna terus maju sebagai musuh mereka.”

Akashi membuka matanya

“Hmpg… ini sia-sia. Sampai dia kalah, aku berencana untuk membiarkannya lanjut sesukanya, tapi… aku sedang mood untuk mengurus adikku yang bersalah ini.  Dia sudah menghilang sih, tapi butuh waktu lama untuknya agar bisa benar-benar lenyap tanpa jejak. Karna itu lebih dari apapun…” batin Akashi

“Pelatih, Maafkan aku, tapi… aku akan sangat berterima kasih jika kau membiarkanku terus bermain” kata Akashi kepada Eiji

Pemain Rakuzan dan Eiji  pun kaget

“Kira-kira apa karna lawanku adalah Kuroko? Aku jadi punya semangat untuk bermain. Hasrat untuk menang ini tak bisa ku kontrol” batin Akashi, ia mengatakan itu sambil berdiri

“Menyebalkan juga harus bertanya siapa aku” Mayuzumi kaget
“Tentu saja aku ini Akashi Seijuurou” lanjut Akashi, ia tersenyum

Mata Akashi terlihat warna merah semua

Apa senyum ini senyum balas dendam atau balas kasih? Akashi yang sebenarnya telah bangun


Lanjut chapter 267

Tidak ada komentar:

Posting Komentar