Kamis, 31 Juli 2014

Versi Teks Chapter 272


Thanks to: kurobasina18.blogspot.com

Chapter 272- “Berikan Semuanya yang Terbaik”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Seirin semakin memperkecil selisih dan membuat Rakuzan semakin kesulitan. Tetapi, Akashi tidak diam begitu saja, ia berhasil mencetak angka dan membuat selisih menjadi 7 poin. Apakah karena itu Seirin kehilangan momentum mereka? Apakah karena itu semua menjadi gelisah, apalagi waktu tinggal sedikit?

Chapter 272

“Ini scenario paling parah! Pas ketika mereka bisa menyusul dengan 3 point…” para pemain Kaijo menjadi tegang

“Tetapi, karena Akashi memasukan bola lagi, perbedaan kembali melonggar.
7 poin!!” pemain Shuutoku juga menjadi tegang

“Walaupun mereka mau menggunakan 3 point,harus 3 kali memasukannya!
Tinggal 40 detik lagi…” begitu juga dengan pemain Yosen

“Cepat,Seirin!!
Sudah tidak ada waktu lagi!!” skor sementara: Seirin 98-105 Rakuzan dengan sisa waktu 40,5 detik lagi

“Defense!
Kerahkan  seluruh energi kalian!!
Jika kita dapat bertahan semuanya akan berakhir!!” teriak Akashi

“AAAAAARRGGGHHH” pemain Rakuzan melakukan defense dengan seluruh tenaga mereka

*Sound Effect

Tampak pemain Seirin kesulitan untuk menyerang

“Tekanannya berat sekali!!
Mereka dapat mempertahankan keadaan mereka meskipun mereka  sudah pada lelah
Tentu saja karena mereka Rakuzan!” seru penonton

“Sial…
Walaupun kita harus bergerak cepat sekarang” batin Izuki
“Hah?” kata Izuki

“Kena…” batin pemain cadangan Seirin

Ternyata Kagami dijaga oleh 2 orang, Mayuzumi dan Kotaro

“Guh!” keluh Kagami
“Double team!” batinnya

“Ini tidak baik” batin Alex
“Sekarang, ia hanya bisa memasuki zone ketika ia memegang bola. Dengan begitu, dia dapat menyimpan staminanya yang tersisa.
Tetapi, supaya ia bisa lolos dari double team tersebut, ia harus memasuki zone dan menggunakan sisa tenaga yang sudah ia usahakan untuk simpan
Taiga bisa bangkit karena tekadnya. Walau begitu, faktanya dia tetap kehabisan tenaga” lanjut batin Alex

Izuki membawa bola dan memikirkan
“Tidak…
Tidak mungkin aku memberi operak kepada Kagami” batinnya

Waktu berjalan menjadi 33 detik…

“KALIAN TETAP HARUS MEMASUKANNYA 3 KALI!!  APA KALIAN TIDAK MENGERTI?!
CEPAT DAN PIKIRKAN JALAN KELUAR!!” teriak Wakamatsu

“Izuki!” Kiyoshi meminta bola tenang

Bola pun diberikan kepada Kiyoshi dan Nebuya menjaganya

“RAAAAAAAAGHHHHHH” Kiyoshi mencoba mendribble dan Nebuya menjaganya

“…..” Kiyoshi merasakan sesuatu

“Tenagamu terlalu lemah!
Kau piker kau bisa mengalahkanku di bawah hoop, hah?!” batin Nebuya

“Sialan!” keluh Kiyoshi

Kiyoshi mengoper kepada Hyuga

*Sound Effect

“Walaupun kesempatan kalian menembak 3 kali, semuanya harus 3 point. Jadi sudah pasti, kau  adalah orang yang  paling kita waspadai!” batin Mibuchi

Waktu berjalan menjadi 29 detik

“Ini gawat!
Waktunya tinggal kurang dari 30 detik lagi!” batin pemain cadangan Seirin

“Kapten!” Kuroko meminta bola, ia kosong, tidak ada yang menjaganya

“Jangan bersantai saja di defense, Hayama, Mayuzumi!” seru Akashi

Bola dioper kepada Kuroko dan Kuroko melakukan operan ajaibnya kepada Kagami

“Tidak-” sepertinya Kotaro dan Mayuzumi lengah saat menjaga Kagami, sehingga Kagami dapat menerima bolanya

“Inikan yang digunakan ketika melawan Yosen!
Horizontal passing!” para pemain Yosen terkejut

Kagami melakukan shoot dan Kotaro dan Mayuzumi berusaha membloknya

Dan tenyata….

“Waaahh, masuk!! 3 point Kagami!! Beda 4 poin!!” seru penonton

“Tch” keluh pemain dan pelatih Rakuzan

“Waktunya…” batin peamin cadangan dan pelatih Seirin

“Tinggal 21 detik lagi!!”

“DEFENSE!!!
BERIKAN SEMUANYA YANG TERBAIK!!” teriak Hyuga

“AAAARRRGGG!!!”

“Defense!! Defense!! Defense!!” seu pemain cadangan Seirin

“Defense mereka  terlihat tidak ada celah.
Kali ini mereka benar-benar mengerahkan semuanya.
Seirin sudah dapat momentum mereka!” batin salah 1 pemain Touou

“Tapi…
Pemain Rakuzan menyeramkan…”

Akashi mengoper kepada Mayuzumi

“Mereka tidak terpengaruh!!
Darimanapun kau melihatnya, posisi mereka tidak dapat dihancurkan!!”

Waktu berjalan… 18 detik…

“……!?” Imayoshi merasakan sesuatu
“Hah?
Apa ini?”
“Walaupun semua tim gelisah,hanya ada 1 orang yang tenang.” Batinnya

“Izuki!!”

“Tenang,tenang.
Pikirkan baik-baik.
Ini adalah waktu yang paling tepat untuk mempertahankan emosiku!!” batin Izuki
“Posisi yang terakhir, pertahanan mereka terhadapku adalah yang paling lemah. Aku menyadari itu
Aku pemain yang biasa-biasa saja di arena.
Tetapi, walaupun jika ini tidak bekerja pada Akashi, harusnya  ada sesuatua yang bisa kumanfaatkan dari pemain lainnya. Selama aku menggunakan eagle eye dan akalku, aku dapat memperhitungkan gerakan mereka
Jika ingin menang aku harus tetap tenang. Aku adalah Point Guard. Satu-satunya jalan untuk menang adalah menggunakan akalku!!” lanjut batin Izuki

Izuki seperti sedang mengamati/melihat pergerakan pemain Rakuzan

Dan waktu 15 detik lagi…

“Ini tidak bagus. Mereka tidak perlu tergesa-gesa dalam menyerang. Mereka juga tidak perlu shoot. Mereka menggunakan 24 detik terakhir. Mereka tidak dapat menemukan celah” kata teman Ogiwara

“Tidak…
Mereka pasti akan melakukan shoot.
Ini tidak  ada  hubungannya dengan taktik. Mereka memiliki harga diri emperor mereka. Tidak mungkun mereka tidak melakukan shoot.
Dan dalam serangan sebelunya,seharusnya mereka sudah sadar…
Kiyoshi sudah mencapai batasnya!! Mereka pasti…” pikir Izuki

Bola dioper ke Kotaro

Waktu tinggal 10 detik lagi…  tampak pemain cadangan Seirin berteriak menyemangati pemain Seirin yang main

Tampak juga kaki Kiyoshi yang cedera makin cedera dan Mibuchi mengoper kepada Nebuya, tapi...

Tiba-tiba, pada saat bola belum sampai di tangan Nebuya, Izuki dapat memblok dan merebut bolanya

“Apa?!” pemain Rakuzan terkejut

“Ini…
Hancur…” kata penonton

“LARI!!” teriak Izuki

“MAJU!!” teriak Hyuga

“Seirin melawan balik!!
Tinggal 8 detik lagi!”

8 detik inilah yang  akan membuat sejarah!!

Waktu tinggal 8,3 detik lagi


Lanjut chapter 273

Jumat, 25 Juli 2014

Versi Teks Chapter 271


Thanks to: kurobasina18.blogspot.com

Chapter 271 - “Kalian 100 Tahun Lebih Cepat”

Chapter sebelumnya diceritakan akibat teriakan Ogiwara dan yang lainnya, Seirin berhasil bangkit dari ketepurukannya dan semua pemain Seirin berkoordinasi dengan gerakan Kagami yang menyulitkan pemain Rakuzan. Itulah zone gerbang kedua. Terungkap juga, bahwa orang yang selama ini didepan pintu zone kedua adalah Kuroko, Aomine yang akhirnya mengetahui itu menangis. Sekarang apakah Seirin bisa mengejar ketinggalan angka dengan Rakuzan? Ataukah Rakuzan berhasil menghentikan koordinasi itu?

Chapter 270

Akashi terkejut
“Tenggelam dalam zone…!!” batinnya

“Dia berhasil lolos melewatinya!!” seru pemain cadangan Seirin

Kagami membawa bola

“Ayooo Kagami!” teriak pemain cadangan Seirin

Kagami berhadapan dengan Nebuya dan disamping Nebuya ada Kotaro

“Tch.” Keluh Nebuya

“Jika aku hanya berpikir, aku tidak akan bisa menyusul kecepatan zone Kagami.
Jangan berpikir.
Percayalah kepada instingmu!
Percayalah kepada semuanya!
Percayalah pada ikatan yang telah kita bangun!” batin Kiyoshi

Kagami mengoper kepada Kiyoshi dan Kagami langsung melakukan posisi dunk (tanpa bola), lalu Kiyoshi mengoper bola ke tangan Kagami dan Kagami melakukan dunk

Semua pemain Rakuzan terkejut melihatnya. Skor menjadi Seirin 98-103 Rakuzan dengan waktu 1 menit 21 detik

Disisi sebaliknya, pemain cadangan Seirin gembira

“Cepat sekali!!
Bahkan mataku tidak bisa mengikuti gerakannya!!!
Apa yang barusan terjadi?!” tanggap penonton

“Tim basket yang mendapt kecepatannya dari zone
Tidak mungkin…
Bagaimana mungkin?” Mibuchi dan Kotaro terkejut

“Inilah apa yang ada dibalik pintu…
Pintu zone yang melebihi zone…

Tidak.
Akan lebih baik jika ini bentuk aslinya…
Zone yang asli!” batin Akashi

“Ah.
Sepertinya aku tidak bisa menang lagi jika hanya sendiri” keluh Aomine

“Ya.
Ungkapan yang bagus Dai-chan” tanggap Momoi, ia tersenyum

Kise, Midorima, MUrasibara tersenyum

“Mereka bagaikan tubuh yang utuh
Kerjasama tim yang luar biasa, Seirin” kata teman Ogiwara yang ikut dengan Ogiwara menonton pertandigan Seirin vs Rakuzan

“Dan juga, hanya dengan melihat mereka bertanding membuatmu menjadi semangat” tambah Ogiwara
“Kekuatan Teiko mampu melumpuhkan lawan. Kekuatan mereka kejam.
Ada orang yang berhenti basket. Bahakan aku pun membutuhkan waktu untuk pulih” kata Ogiwara
“Seirin pun juga kuat. Tetapi, biarpun lawan mereka menang atau kalah, mereka semua akan lebih menyukai basket.
Jika  ada kesempatan, aku juga ingin bertanding melawan mereka” lanjutnya

“Kita harus menghentikan bolanya!!” seru Hyuga
“Ya!” jawab pemain Seirin yang lain

Bola dioper kepada Mibuchi

“Fokus! Temukan titik  dari perubahan gravitasinya!
Jika dari sekarang kita berhenti fokus,kita pasti akan kalah!” batin Hyuga
Mibuchi menghadapi Hyuga dan Mibuchi melakukan sesuatu

“Ini kan…” batin pemain cadangan Seirin

“Heavwn shot?!”Mibuchi melakukan posisi shoot dan Hyuga melompat, ternyata…

“Itu hanya fake!” seru penonton, Mibuchi mendribble

Setelah Mibuchi mendribble, ia melakukan shoot. Hyuga dibelakang berusaha mengejar

“Serem banget!” kata penonton

“Pass bolanya! Itu…” teriak Akashi
“Jebakan!!” Kagami melompat untuk memblok Mibuchi

“Tch” Mibuchi dengan cepat menyadarinya, ia mengoper kepada Nebuya

“Reaksinya cepat sekali!
Itu semua karena Emperor Eye nya!” batin Mibuchi

Tenyata, sebelum ke tangan Nebuya, Kuroko merebut bola itu

“Mereka berhasil menghentikannya!!” seru penonton
“Mereka sukses!”

“Ayo!” seru pemain cadangan Seirin

Kagami mengoper kepada Izuki, Izuki mengoper kepada Kagami lagi yang ada di belakang Kotaro

“Dia akan memberikan pass kepada Hyuga, Mayuzumi!” seru Akashi

Tampak Hyuga meminta bola dan Mayuzumi langsung berlari kearah Hyuga

Hyuga menerima bola dan melakukan shooting

Ternyata bolaitu berhasil disentuh oleh Mayuzumi dan tidak masuk. Nebuya mendapatkan bola dari rebound

“Sayang sekali!! Mereka bahkan tidak ada waktu untuk santai!! Kedua tim terlibat pada pertandingan yang intens!!” seru penonton

“Tetapi, Seirin lah yang mendapatkan keuntungan.” Kata Midorima
“Walaupun Akashi memiliki Emperor Eye nya untuk menghalangi mereka, tapi, tempo play Seirin sedikit lebih cepat darinya” jelas Midorima

“Jika Seirin dapat menghentikan Rakuzan lagi, maka mereka mampu mempunyai kesempatan untuk meng-skor lagi!
Itu akan membuat perbedaan skor 3 angka…
Kesempatan mereka bisa itu besar!” kata Kasamatsu

Bola dibawa oleh Akashi

“Jika kita bisa bertahan, maka kita punya kesempatan untuk menang!
Kuras seluruh tenaga yang kalian punya!” teriak Hyuga

“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” teriak pemain cadangan Seirin

Akashi menggunakan emperor eyenya dan Kagami terjatuh, Akashi shoot

“Tidak.
Pemenang akhirnya adalah aku.
Kalian 100 tahun lebih cepat untuk berpikir menang melawan Rakuzan!”

Bola pun itu masuk

Pemain Seirin terkejut dan pemain Rakuzan gembira

“Wah, masuk!! Saying sekali mereka berhasil memasukannya!!
Dalam keadaan seperti ini, Akashi sangat kuat!!
Tinggal 41 detik lagi … beda 7 poin!” tanggap penonton, skor Seirin 98-105 Rakuzan

“Tembakan yang benar-benar menusuk Seirin!”

Akashi tidak akan membiarkan semua ini!!


Lanjut chapter 272

Minggu, 20 Juli 2014

Versi Teks Chapter 270


Thanks to: http://kurobasina18.blogspot.com/
Foto dari grup KNBI

Chapter 270 - “Selalu Kau”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Seirin makin dihancurkan oleh Rakuzan. Semua pemain pun kelelaha dan kalau Seirin bermain seperti ini terus, maka Seirin sudha dipastikan kalah. Melihat hal itu, Ogiwara, teman semasa kecil Kuroko, berteriak untuk menyemangati Kuroko dan pemain Seirin lainnya. Hal itu juga dilakukan oleh beberapa pemain basket yang ada di stadion itu. Karena dukungan itu, Kagami yakin dan akan memasuki zone gerbang kedua. Apakah Kagami bisa memasukinya?? Dan siapa penjaga gerbang itu?

Chapter 270

“Sekarang adalah waktunya dimana kau mengerahkan seluruh kekuatanmu untuk membuka gerbang kedua!
Dengan mendengar dukungan dari semuanya, energi tubuhku terasa terisi kembali. Dan diwaktu yang sama, seprtinya aku sudah tidak bingung lagi.
Ketika aku berhasil melepas Akashi dari dunk, hanya dalam sekejap itu, aku membuak pintu kedua. Pada waktu itu, aku belagu, jadi aku tidak menyadarinya. Tapi sekarang aku mengerti
Sebuah zone yang dapat melampaui zone. Aku tahu cara membukannya” batin Kagami

Pemain Seirin tampak terkejut dan sepertinya Kagami memberitahu sesuatu kepada pemain Seirin lainnya

Skor sementara Seirin 96-103 Rakuzan waktu tersisa 1 menit 59 detik

“Pertandingannya berlanjut!! Perbedaan poin mereka 7 poin dengan sisa 2 menit. Jika mereka bisa memasukan bola dengan menggunakan foul, Seirin tidak akan bisa mengubah keadaan” seru penonton

“Aku ingin tahu apa yang Seirin katakana dalam diskusi mereka sebelum pertandingan. Tapi benarkah mereka bisa mengalahkan Rakuzan” Wakamatsu dan Sakurai kaget

“Satu-satunya cara adalah membangunkan zone yang bisa mengalahkan zone. Namun…” baitn Momoi

“Bisakah dia membukanya? Pintunya saja besar sekali dan ada orang yang menjaganya…
Ketika aku mencoba membukanya, pintu tersebut tidak bergerak sama sekali” batin Aomine

“…!” Akashi merasakan sesuatu yang membuat perasaannya tidak enak

“…!?
Untuk menahan Kagami dalam one-on-one, kita menggunakan strategi sebelumnya.ditambah lagi Kagami tidak memiliki stamina untuk memasuki zone” batin Akashi

“Kempat anggota lainnya juga sama. Walaupun mereka masih bisa berlari, kondisi mereka sama seperti tadi, dan mereka juga tidak mengalami peningkatan. Tetapi…” batin Mibuchi, ia merasakannya juga

“Apa ini? Darimana datangnya ini? Tekanan ini…” batin Mayuzumi yang merasakan perasaan yang sama

“….”

Akashi mengoper kepada Mayuzumi, Mayuzumi mengoper kepada Kotaro

“Mereka mulai memberikan operan satu sama lain. Mereka jadi sedikit waspada” kata Otsubo

“…
Tapi… apa yang sebenarnya  terjadi?” batin Takao

Nebuya mengoper kepada Akashi

“Walaupun melawan operan yang cepat,pertahanan mereka tidak runtuh. Sebenarnya, ini seperti kelimanya menjadi lebih kebal dan tidka mungkin dipatahkan” batin Takao

“Sei-chan!” kata Mibuchi

Akashi mengoper kepada Kotaro dan Kotaro menerimanya
  
“Apa?” pemain cadangan Seirin terkejut

“Hayama!!”  pemain Kaijo terkejut

“Pass yang bagus” kata Kotaro

Setelah menerima operan itu, Kotaro mendribble

Kagami, Hyuga , Kiyoshi sepertinya mendapatkan insting untuk melakukan sesuatu

Kiyoshi menjaga Kotaro dan Kotaro berhasil melewatinya

“Yes! Masuk!” seru pemain cadangan Rakuzan

Kotaro melakukan lay-up tapi tiba-tiba muncul Kagami yang bermaksud untuk memblok Kotaro

“Apa…” pemain Yosen terkejut

“Kagami!? Dan dia juga masuk zone!?”

“Aku tidak kaget. Aku punya perasaan buruk. Aku sudah menduga hal ini akan terjadi” batin Kotaro

“Dia bereaksi lebih cepat?! Ini kan…” pemain Yosen makin terkejut

“Lay-up” Kotaro menghindari Kagami dan berusaha memasukan bola,tapi…

“Eh?” Kotaro terkejut

“RAAAAGHHHHH!” teriak Hyuga, ia memblok Kotaro

“Apa?” Kotaro dan pemain Rakuzan lainnya terkejut  

“YESSS!” seru pemain cadangan Seirin

“Mereka mengehentikan serangannya!! Serangan balik oleh Seirin!!” seru penonton

Seirin menyerang tapi, karena pemain Rakuzan berada di zone, mereka dengan cepat kembali untuk bertahan

“Tapi Rakuzan dengan cepat bertahan” seeru penonton

“Cih” keluh pemain Rakuzan

“Apa yang baru saja terjadi?
Passku menemukan titik lemah dalam pertahanan mereka. Tetapi, dalam sekejap,seluruh pemain Seirin merespon.
Bagaimana cara mereka mengkoordinasi gerakan Kagami dalam sekejap?” batin Akashi

Aomine sepertinya mengerti akan sesuatu

“Heh.. jadi begitu ya..” Aomine berdiri

“!?” Momoi bingung dengan perkataan Aomine

“Heh…Hah..Haha… Hahahahaaha” Aomine memegang keningnya dan matanya seperti bertanda ia bodoh
“Jadi ternyata begitu ya” batin Aomine

“Dai…? Eh?” Momoi bingung

Bola di tangan Kagami,Akashi menjaganya

“Mereka semua…
Mengkoordinasi gerakan mereka supaya menyocokannya dengan Kagami…” batin Akashi

“Jangan-jangan…” Akashi kaget, ia mengerti akan sesuatu
“Zone yang sebenarnya adalah…” batin Akashi

“ Benar juga.
Tidak hanya aku yang bertanding. Aku bertanding dengan teman-temanku” kata Kagami

Kagami dan Kuroko tampak bersiap untuk melakukan sesuatu

“Haah” kata Aomine
“Tentu saja aku tidak bisa membukanya. Setelah aku membuang semuanya ternyata…
Ternyata yang ada disitu bukanlah penjaga gerbang. Yang selama ini ada di pintu itu…” batin Aomine

“Selalu kau…” Aomine nangis
“Tetsu” Kuroko membuka pintunya dan mempersilahkan Kagmai masuk gerbang itu dan didalam pintu itu ada rekan setimnya

“Menyesuaikan gerakan temanmu hanya dengan tatap-tatapan mata…
Hanya dengan itu,semuanya dapat menyocokan gerakan mereka dengan Kagami”

“Direct drive zone!! Mereka meraih ke tempat yang tidak  dapat diraih bersama!!”


Lanjut chapter 271

Senin, 14 Juli 2014

Download KNB Drama Theater 2nd Sub Indo

Thanks to admin Syenie (Akashi) dari grup KNBI, AWSub (style font Kise, Akashi)
*Ingat ini aslinya foemat MP3. Ini mimin sub supaya lbh gampang

Rar: MC

Tracklist:
1. プロローグ~それがボクたちのバスケです~ (Purorōgu ~ sore ga bokutachi no basuke desu)[Prologue ~Itulah Basket Kita~] MC
2. 帝光祭 (Teikō sai) [Festival Teiko] MC
3. スタンプラリーに参加します (Sutanpurarī ni sankashimasu) [Stamp Rally, ayo ikut berpartisipasi] MC
4. スタンプラリー、開始です (Sutanpurarī, kaishidesu) [Stamp Rally, dimulai!] MC
5. スタンプラリー、決着です (Sutanpurarī, ketchakudesu) [Lomba Stamp Rally, Kesimpulan] MC
6. 帝光祭の思い出 (Teikō sai no omoide)[Ingatan Festival Teikou] MC
7. エピローグ~それがボクたちのバスケです~ (Epirōgu ~ sore ga bokutachi no basuke desu) 
[Epilogue ~Itulah Basket Kita~] MC
8. Cast Comment (ga di sub)

*Harap tidak reupload atau sebarkan link tanpa sumber

Kamis, 10 Juli 2014

Versi Teks Chapter 269

Thanks to: http://kurobasina18.blogspot.com/

Chapter 269- “Jangan Menyerah”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Rakuzan semakin gencar menyerang dan menceetak angka, Kagami yang hanya bisa melawan  mereka yang didalam zone pun kelelahan. Dan ada seseorang misterius yang berkata bahwa Seirin bisa menang melawan Rakuzan jika ada duet antara Kagami dan Kuroko. Siapakah orang misterius itu?? Akankah para penonton yang bisa membangkitkan semangat pemain mendukung Rakuzan?? Ataukah penonton mendukung Seirin?

Chapter 269

“ Sesak…
Lengan dan kakiku sangat berat.  Seakan-akan  ini bukan tubuhku lagi. Aku bhakan sudah tidak bisa berpikir lurus untuk pertandingan ini lagi
Sial… tidak bagus…
Aku benar benar sudah sangat lelah” keluh Kagami di batinnya

Kagami dijaga oleh Kotaro yang berada di dalam zone

“Ini gawat… bahkan dia sudah tidak masuk zone lagi. Kagami sudah benar-benar kehabisan stamina” keluh Koganei
“Ah.
Jika Kagami-kun sudah tidak masuk zone lagi, tidak mungkin bisa menang!
Jika aku memijatnya, dia dapat bermain 1-2 menit saja. Namun, lawannya Rakuzan. Percuma saja jika kita memijatnya, waktunya tidak akan cukup.
Kita tidak dapatmengambil time-out lagi.
Apa… apa sama sekali tidak ada yang bisa kita lakukan?” batin Riko

Bola di Hyuga

“Sialan.., Ini semua belum berakhir!” Hyuga berusaha melakukan barrier jumper

“Shooting sense mu sudah tumpul. Kau kira kau bisa mengalahkan dengan levet shoot seperti ini?” batin Mibuchi

“Barrier jumper!” Hyuga melakukan barrier jumper dan Mibuchi berusaha membloknya

Ternyata barrier jumper Hyuga disentuh Mibuchi

“Gawat” keluh Hyuga

“Tidaaaak!!” keluh pemain cadangan Seirin

Bola itu pun meleset

“Rebound!”

“!!”

“Guh” keluh Kiyoshi
“Dia cepat… apalagi kekuatannya meningkat lebih tinggi.
Ini tidak baik.. aku tidak bisa mendapatkan posisi yang bagus!” batin Kiyoshi

Ada sesuatu yang terjadi pada lutut Kiyoshi

“!!”

“Lututnya sudah ada pada batasnya.
Tetapi, aku tidak akan segan-segan kepadamu, karena kita masih dalam permainan” batin Nebuya

“RAAAAGHHH” teriak Nebuya, ia mendapatkan bola Hyuga yang meleset itu

“Seirin gagal menyerang!! Rakuzan  melakukan serangan balik!!” seru penonton

Nebuya mengoper kepada Kotaro

“Izuki!!” Izuki berusaha menghalangi Kotaro yang sedang dribble

“Nice timing!
Biar aku membalas apa yang kau lakukan tadi”  batinnya

“Perhatikan dengan seksama, perhatikan!!
Aku harus bisa mengkalkulasi geraka Hayama!” batin Izuki

Kotaro mendrrible melewati Izuki

“…”

“Dia melewatiku!!
Tidak apa. Jika kau tidak bisa menghentikannya maka!
Setidaknya aku bisa mengecoh Rakuzan dengan membuat merka foul. Jika itu berhasil,tim  akan menjadi lebih semangat dan Kagami dapat sedikit beristirahat”batin Izuki, ia berusaha membuat foul tapi Kotaro berhasil menghindar

“Apa…” keluh Izuki

“Tidak.
Ini kan…” batin Koatro

Tiba-tiba Kuroko muncul dn berusaha mensteal bola

“ Ini…
Quasi Emperor Eyenya Kuroko!” batin Kotaro

“Kuroko!!” Izuki senang

“….”

Ternyata tidak sengaja Kuroko mengenai tangan Kotaro

“Prittt”
“Pushing foul! Hitam no 11” kata Wasit

“Cih” keluh Kotaro

“Jangan khawatir” kata Mibuchi
“Masih memegang bola” lanjutnya

“Waaaaaaaahhhh
Ini terlalu gawat” tanggap penonton

“Tidak.
Ini menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi yang tidak baik” kata Fukuda

Tampak Kuroko yang kelelahan

“Ah..
Tidak hanya Kagami-kun, seluruh anggota tim Seirin sudah pada batasnya...
Maka dari itu, kemampuan mereka menurun.
Dilain pihak, lawannya, Rakuzan, masih memiliki tenaga. Perbedaannya terlalu besar! Lalu, karena kemampuan Akashi, kemampuan atletis mereka dan kondisi mereka malah menjadi tambah baik.
Sudah tidak ada harapan lagi…” batin Riko

“Semuanya sudah berakhir…” semua pemain Seirin terlihat kelelahan

“Sudah tak bisa lagi…”

Penonton pun terkejut melihatnya dan dibalik terkejutnya penonton ada 1 orang misterius yang tidak bisa menerima itu

“AYOOO, SEIRIN! JANGAN MENYERAH!!” Teriak orang misterius itu
“AYOO, KUROKO” teriaknya lagi

“Eh?” Kuroko mengenal suara itu dan melihat kearah asal teriakan itu
“Ah.”

Ternyata orang misterius itu adalah…

“Ogiwara-kun!!” seru Kuroko

“!!”
“Dia kan…” Kagami seperti mengetahui orang itu

Begitu juga dengan “Generasi Keajaiban”

“Aku tahu dia.” Batin Akashi

“Kalau tidak salah yang waktu itu…” Momoi seperti mengenalnya juga

“Ogiwara-kun…” Kuroko ingin menangis dan terbayang di kepalanya ekspresi Ogiwara pada saat melawan Teiko

“Hey, kau juga beri dia semangat” kata Ogiwara kepada temannya yang ikut menonton bersamanya
“Apa?” jawab teman Ogiwara
“Oh iyaya…” Ogiwara mengeluarkan sesuatu

Ternyata ia mengeluarkan bola basket dan tersenyum kepada Kuroko yang menandakan bahwa ia masih bermain basket

“Eh?”
“Ah” Kuroko menangis

“Ampun deh…
Aku sudah tidak tahan lagi” kata Aomine, ia berdiri
“Eh?” Momoi bingung

“OI,TETSU, KAGAMI!
KALIAN SUDAH MENANG DARI TOUOU!!
JADI,JIKA KALIAN TIDAK BISA MENGALAHKAN SAMPAH SEPERTI RAKUZAN, AKAN KUBUNUH KALIAN!!” teriak  Aomine

“Ao… mine” Kagami bingung/kaget/tercengang (yaa kaya gitu deh wkwk) melihat perkataan Aomine

“Dai-chan?” Momoi bingung

“BEGITU JUGA DENGAN KAIJO! “ teriak Koji Kobori (kayanya)
“KALIAN HARUS MENANG SEIRIN!!” teriak Kise

“!!”
“KALAHKAN AKASHI DAN RAKUZAN!!”teriak Midorima

“Kau tidak ikutan Atsushi?” Tanya Himuro
“Buat apa…” jawab Murasibara

“JANGAN MENYRAH, SEIRIN!!” Teriak pemain Seiho (kayanya)

Ternyata yang banyak menyemangati Seirin dan sepertinya teriakan-teriakan itu berasal dari pemain dari berbagai sekolah

“….”
Hanamiya sepertinya yaaa begitulah setelah perkataannya di chapter sebelumnya

Pemain Seirin yang melihat teriakan-teriakan itu sepertinya mulai terharu dan mulai bersemangat

“Kuroko…” panggil Kagami
“Dukungan itu… memang benar-benar dapat membuat semangat lagi, yah” kata Kagami
“Ya” jawab Kuroko

Ogiwara yang melihatnya semangat Seirin kembali lagi, senyum

“Hah…
Tidak ada gunanya jika seperti ini” kata Akashi

“Pertandingan  belum berakhir!!
Ayo, Rakuzan!!”  seru Hyuga

“Mashi ada harapan. Masih ada kesempatan untuk menang.
Aku percaya dengan diriku sendiri. Aku percaya bahwa aku bisa membuka gerbang zone yang didalam itu…
Akan kubuktikan aku bisa  masuk zone itu!!” batin Kagami


Lanjut chapter 270

Versi Teks Chapter 268


Chapter 268- “Apa yang bisa mereka lakukan untuk melawan ini?”

Thanks to: mangacanblog.com

Chapter sebelumya diceritakan bahwa EIji memberikan kesempatan kepada Akashi untuk bermain. Akashi juga meminta maaf kepada rekan setimnya dan meminta mereka untuk meminjamkan kekuatan mereka. Berkat Akashi pula, Rakuzan berhasil memperbesar selisih dan ia memberikan operan yang nyaman bagi rekan setimnya. Akhirnya, ia dan rekan setimnya memasuki zone. Apakah Seirin bisa lakukan sesuatu terhadap itu?? Ataukah sebaliknya? Apakah Rakuzan akan menghancurkan Seirin?

Chapter 268

Tidak ada yang mampu percaya kepada pandangan mengerikan ini terpampang dihadapan mereka. Semua pemain Rakuzan “Berada didalam zone”. Cerita ini dimulai dalam permainan sesaat sebelum peristiwa yang mengejutkan ini terjadi

Kiyoshi melompat dan berhasil mencetak angka

“Ok. Tembakan yang bagus” seru pemain cadangan Seirin

Skor sementara Seirin 92-95 Rakuzan

“Akashi berubah setelah kembali dari time-out… Rakuzan terlihat kembali normal, tapi kami masi bisa mencetak poin” batin Riko
“Tapi… aku merasa tak nyaman. Darimana sebenarnya tekanan ini berasal” lanjut batinnya

Mibuchi dijaga oleh Hyuga, tapi Hyuga merasa ada sesuatu yang aneh
“Guh” keluhnya
“Apa… apa  yang terjadi?
Orang ini… bukankah gerakannya belum membaik setelah mencetak 3 angka itu?” batinnya

Akashi mengoper

“Ah!?”
“Sial! Operannya…
Dan yang lebih penting, kecepatan ini…” batin Izuki

“Operandenagn timing yang sangat pas  untuk menyerahkan ini kepadaku” batin Kotaro, ia menerima operan itu
“Operan yang bagus!” kata Kotaro, ia mulai menddrible

“Tak ada keraguan sama sekali padanya saat dia dribbling.
Kecepatan itu, pada jarak ini…
Ini gawat
Ini adalah benuk terbaik Hayama!” batin Kiyoshi

Kiyoshi berusaha membloknya tapi Hayama berhasil melewatinya dan mencetak angka

“Tapi tidakkah kau berpikir bahwa Akashi terlihat… biasa-biasa saja?” kata Imayoshi
“Biasa saja?” kata salah 1 pemain Touou
“Tidak sama sekali…
Aku sebagai point guard melihatnya… aku tidak dapat melihat apapun selain monster” jelas Imayoshi
“Eh?”

“Sekilas, Akashi terlihat hanya melakukan assist*. Namun bukan itu saja…” kata Kasamatsu
*assist itu orang yang mengoper dan yang menerimanya itu melakukan dribble. Setau ane sih gitu

“Sudahkah, kau menyadarinya, Seirin?” batin Kasamatsu
“Penerimaan dari operan Akashi semuanya… bergerak lebih baik daripada sebelumnya.
Di pertandingan basket,operan biasa akan terbang di setiap cara dimana saja.  Tapi, operan yang sempurna… sangat jarang kau temui
Bahkan penerima operan itu akan membalasnya dengan menyebut “nice pass!” atau “ nice assist!”… operan itu biasanya… mempunyai celah dalam beberapa kecepatan, arah, atau timing yang harus diimbangi penerima untuk menyempurnakannya.  Sebagai contoh, saat diamana Mibuci menerima operan yang buruk dan irama permainannya  hancur. Dan bayangkan juga sebaliknya. Operan yang bagus menciptakan irama yang bagus. Begitulah yang terjadi [Rakuzan mencetak angka]
Operan yang sempurna… menciptakan irama yang sempurna. Irama yang sempurna adalah keadaan dimana pemain bisa membuat bentuk terbaik permainannya. Tak ada yang perlu diimbangi lagi untuk menutup cela operan itu dan  kau bisa fokus sepenuhnya untuk aksi berikutnya
Akashi mampu mennggunakan “emperor eye”nya untuk memahami situasi di sekitanya. Dan walau di waktu yang singkat, dia bisa membidik dan mengoper sebuah operan yang hampir tak terbayangkan dengan beragam cara untuk mendorong potensi penuh rekan setimnya” jelas Kasamtsu di dalam batinnya

Semua yang ada di stadion terkejut, penonton, pemain, bahkan pemain “Generasi Keajaiban” terkejut

“Ini…
Kekuatan Akashi yang sebenarnya!” batin Midorima

“Aku pikir zone hanya bisa diakses  oleh seorang yang jenius… seperti “Generasi Keajaiban” dan pemain di level yang sama dengan Kagami…” pemain cadangn Seirin merasa tertekan

“Itulah kenapa kupikir  setiap orang yang mamasuki zone agak berbeda…” kata Koganei
“Aku juga” jawab Riko
“Biasanya, manusia hanya bisa mengerah kan 80% kemampuannya dan  ketika mengerahka 100%, itulah zone. Namun, selain Akashi, mereka hanya bisa mengerahkan sekitar 90% kemampuannya.
Bisa dikatakan mereka 1 langkah di belakang zone” lanjut Riko

“Namun meski begitu, setiap orang baru saja bangkit,kan?”
“Apa yang bisa mereka lakukan untuk melawan ini…” kata pemain Kirisaki Dai Ichi
“Fuha.”
“Aku merasa kasihan  kepada Seirin. Ini terlalu menyedihkan” kata Hanamiya

Bola di Hyuga, Mibuchi menjaganya (Mibuchi di dalam zone)

“Tekanan ini!
Ini sia-sia! Aku bahkan tak  bisa melangkah untuk melakukan barrier jumper!” batin Hyuga
“Guh” keluhya

Karena tekanan itu, ia mengoper kepada Izuki
“Izuki!” ucapnya

Pada saat bola terbang ke arah Izuki, ternyata di steal oleh Kotaro

“Ah!” keluh pemain cadangan Seirin

“Sial!” keluh Hyuga

“Steal!!
Serangan balik Rakuzan!!” seru penonton

“Sial! Kembali!” pemain Seirin berusaha kembali

Izuki berusaha mengejar Kotaro

“Guh” keluh Izuki
“Gawat… pada kecepatan ini…” batinnya

“Ku takkan kemana-mana!” seru Kagami, ia mengejar Kotaro

“Kagami!!” seru penonton

“Tch!” keluh Kotaro
“Mari kita lihat bagaimana kau mau mencobanya” batinnya

“Lightning dribble level 5” Kotaro mula mendribble

Kotaro mendribble dengan lightning dribble nya, tapi Kagami bisa menjaganya

“Dia benar-benar gemetaran! Bagaimanapun…” kata salah 1 pemain Yosen

“Dia tak bisa melewati Kagami!!”

“Oh, ya ampun” kata Kotaro
“Orang ini benar-benar sesuatu yang lain!!” batinnya

Kotaro mengoper kepada Akashi, Akashi mengoper kepada Mayuzumi

“Huh? Kau yakin mengoper bolanya kesini,Akashi?
Bukankah itu berbahaya? Aku bahkan tak tahu apa  yang bisa kulakukan
Baiklah. Aku harap, aku bisa memberikan sebuah tembakan” batin Mayuzumi

“Karena kau terlihat seperti itu sekarang, aku yakin kau baik-baik saja. Maka akan kulakukan ini dengan seluruh tenagaku” kata Mayuzumi

Mayuzumi melakukan operan kepada Nebuya

“Apa…
Sebuah Alley-oop kepada Nebuya?” kata pemain cadangan Seirin

“Belum” seru Kagami, ia berusaha mengambil bola yang masih melayang kepada Nebuya

“Kagami!!” seru pemain Seirin

“Kau…
Cukup gigih juga” batin Nebuya

“Tidak.
Tak ada lagi tempat di udara buatmu, Kagami” kata Akashi

“Huh” keluh Kagami

“Aku tak bisa  menjangkaunya?!” batin Kagami

“OOOORAHHH” teriak Nebuya, ia melakukan dunk

“Whoa dia berhasil!! Rakuzan meluluhlantahkan Seirin sekali lagi!!!” seru penonton

“Selisih 7 poin!!” Skor sementara Seirin 96-103 Rakuzan dengan sisa waktu 2:31

“Aku tak percaya ini…” keluh pemain cadangan Seirin

“Apa yang harus kami lakukan… ini benar-benar gawat dan  dia akhirnya habis!” batin Hyuga

“Kagami-kun” seru Kuroko

“Kagami telah menggunakan semua staminanya” tampak Kagami yang sedang kelelahan             

“Rakuzan sudah pasti menang sekarang.
Tapi kupikir duet Kuroko dan Kagami  akan menemuka cara untuk mengehentikan Akashi…. Kuroko.” Kata seseorang


Lanjut chapter 269