Senin, 01 September 2014

Versi Teks Chapter 275


Chapter 275- “Selamanya”

Thanks to:kurobasina18.blogspot.com

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Kiyoshi berhasil mendapatkan rebound dan ia mengoper kepada Kuroko. Para pemain Rakuzan pun kaget. Kuroko lalu bersiap-siap untuk menembak (phamtom shoot). Para pemain Rakuzan putus asa karena mengira tidak ada yang menjaga Kuroko. Tapi ternyata, Akashi melompat untuk   memblok Kuroko, pemain Rakuzan lainnya menjadi tenang. Kemudian, Kuroko melakukan shoot, Akashi ternyata tidak bisa membloknya. Akashi langsung melihat kebelakang dan tiba-tiba Kagami menerima bola itu, medunknya. Seirin lah memenangkan pertandingan itu

Chap 275

“Pertandingan berakhir!! Akhir dari pertarungan sengit, para pemenang yang dapat mengalahkan  kaisar yang kuat,” semua pemain Seirin diliputi kebahagiaan

Untuk berdiri di puncak

“Bintang yang baru ada selama 2 tahun”

“SMA Seirin!! Pemenang dari winter cup!!” seru penonton

“YAAAAAAAAAAAAAA!!
KITA BERHASIL!!!” teriak pemain Seirin

Sebaliknya, pemain Rakuzan tampak syok atas kekalahannya

“Aku kalah… untuk yang pertama kalinya…
Jadi ini adalah.. bagaimana rasanya jika menderita kekealahan…
Ah…
Perasaanku… seperti nyeri yang tidak bisa dilukiskan. Ini akan sulit untukku supaya tenang saat berbaris nanti…
Namun  karena ini aku bisa menghargai… bermain basket..
Dan … aku bisa bertemu denganmu ” batin Akashi, ia mengulurkan tangannya

“Ini adalah kemenanganmu…
Tidak
Ini adalah kemenangan Seirin. Selamat” kata Akashi kepada Kuroko
“Kalian harus mempersiapkan diri kalian.
Karena, kami akan menjadi pemenang saat bertanding nanti” lanjut Akashi

Kuroko seperti terkejut mendengarnya dan Kagami tersenyum

“Ya..
Ayo bermain lagi” jawab Kuroko, ia seperti menangis dan mengulurkan tangannya

“Lain kali
dan kapanpun itu…
kita akan selalau bermain” kata Akashi (kayanya)

Pemain Rakuzan dan Seirin menunduk

“Ya itu benar…
Sekarang dan selamanya”

Tampak pemain Seirin  menerima piala

“Pertandingan berakhir bukan bearti semuanya berakhir

Mulai hari ini, tidak peduli berapa kalipun,
semuanya baru saja dimulai

Kami akan terus berjuang” tampak semua tim yang ada anggota “Generasi Keajaiban”, Seiho, Ogiwara

.. menggunakan basket kita” tampak para penonton berjalan pulang


“Selamat pagi” sapa Kagami, ia membuka pintu

“Eh? Dimana yang lain?” Tanya Kagami, karena ia hanya melihat Kawahara, Fukuda, Furihata

“Bakagami! Apa  yang kau katakan?” kata salah satu diantara mereka bertiga

“Mereka pergi untuk melihat Kiyoshi-san!
Bukankah kita sudah mengadakan pesta perpisahan?”

“Oh benar! Ternyata hari ini!” kata Kagami

“Kau benar-benar ceroboh.. walaupun dai mengatakan bahwa dia tidak ingin kita pergi
Namun kami mendengar bahwa operasi dan rehabilitas berjalan dengan baik, maka penyembuhan akan lebih cepat di Amerika.
Teknologi Amerika benar-benar maju”

“Ya, itu benar.
Jadi apa yang akan kita lakukan hari ini?” kata Fukuda (kayanya)

“Huh?
Tidak ada yang meninggalkan pesan?
Apa kita tidak akan berlatih hari ini?” jawab Kawahara (kayanya)

“Itu hanya keinginanmu, idiot” tiba-tiba Hyuga datang dang meninju kepala mereka
“Ow Ow Ow”

“Kapten!
Bukankah kalian sedang pergi?”

“Sudah jelas kita kembali” jawab Hyuga

“Sekarang, saat orang berada di luar negeri kita dapat bekomunikasi  dengan surat. Kau bisa dengan mudah mengunjunginya.
Ini tidak seperti kita tidak bisa melihatnya lagi, jadi kita tidak butuh waktu lama disana” lanjut Hyuga sambil meletakan tasnya

“Namun tadi Hyuga disana sama sekali tidak mengatakan apa-apa” kata Izuki
“Benarkah?” batin Koganei
“Izuki, tutup mulutmu” jawab Hyuga

“Jangan berbicara tentang hal-hal yang lain. Aku tidak dapat berpura-pura tidak mendengar apa yang kau katakan sebelumnya “tidak ada latihan hari ini?

Setelh turnamen rookie, kita akan mengikuti turnamaen kanto dan per-eliminasi Interhigh. Sejak kapan kalian menjadi belagu gini, bocah?!” kata Riko dengan tampang2 seremnya

“Jangan hanya karena  kalian berhasil menghindari menembak cewe sambil telanjang”

“Eh?
Bukankah kita sudah meraih tujuan kita?!”

“Ya. Benar, kita memang sudah meraih tujuan kita. Namun, kita harus membuat dan meraih tujuan baru!” kata Riko

“Eh?”
“Saaat anggota baru bergabung, mereka akan melakukan tes!
Jadi kita harus memebuat tujuan baru kita!!” kata Riko dengan muka tersenyum-senyum
“Tebak diatas atap”

“Eh!? Jadi kita harus melakukan itu?” Hyuga dan Koganei kaget (baru menyadari hal ini)

“Apakah itu bearti kita harus memenangkan kejuaraan itu?” Kagami dan Furihata kaget

“Tentu saja!!
Tim lain sudah memulai latihannya kembali!! Dan mereka juga mengajak pemain hebat lainnya untuk bergabung ke tim mereka!
Jika Seirin hanya berdiam diri, kita akan tertinggal jauh dari yang lain
Ayo  pergi! Waktunya untuk latihan!” kata Riko

“Apakah Kuroko menghilang?” kata Fukuda, ia melihat ke kanan dan kekiri

“….” Riko menunjukan ekspresi marah

“Tadi dia berada di ruang ganti. Munkin sebentar lagi dia datang” kata Furihata (kayanya)

“Ya ampun. Kagami! Cari Kuroko!” perintah Hyuga

“Baiklah. Aku pergi”

“Huuh
Kuroko, apa yang kau lakukan?” Kagami berjalan memasuki ruang ganti

“Huh?”
“Tidak ada disini” batinnya

“Dimana orang itu…”

“Apakah kau mencariku?” Tanya Kuroko

“AHHHHHHHHHHHHHHHHHH!” Kagami terkejut
“Kau!”

“Maaf, aku terlambat, aku pergi untuk mengambil foto dari Momoi-san”

“Oh, salah satu hadiah ulang tahunmu…”

“Mereka sudah kembali”

“Ayo kita latihan!!”
“Cepat!”

“Ah, oke”

Kuroko dan Kagami berlari meninggalkan ruang ganti

Tampak di loker Kuroko ada foto anggota “Generasi Keajaiban” beserta Momoi

Kuroko tersenyum

Kuroko dan Kagami memasuki gym

“Kuroko, kau begitu lambat!
Ayo kita mulai latihannya!” kata Hyuga

“SERIIIIIN FIGHT!!” seru Hyuga
 “YES!!”

Terima kasih bagi yang sudah mengikuti manga ini!! Nantikan pekerjaannya yang akan datang! Volume terakhir 29 dan 30 akan dijual pada bukan Oktober dan Desember. Silahkan tunggu “keajaiban” yang ada pada bulan Desember!!”


TAMAT

Minggu, 24 Agustus 2014

Versi Teks Chapter 274



Chapter 274 – “Pertandingan Selesai”

Thanks to: kurobasina18.blogspot.com

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Seirin dapat peluang untuk mencetak angka karena Izuki berhasil merebut bola. Sisa waktu tinggal 8 detik lagi. Izuki berpikir untuk mengoper kepada Kagami, tetapi ia dijaga 2 orang, dan tiba-tiba Hyuga meminta bola kepada Izuki, Izuki mengoper kepadanya. Mibuchi, yang menjaga Hyuga, merasakan tekanan meningkat, tapi ia berpikir tidak apa-apa jika mereka dapat mencetak poin, karena masih  selisih 1 poin. Ternyata, operan yang diberikan oleh Izuki sama dengan operan yang diberikan Akashi. Singkat cerita, Hyuga berhasil membuat Mibuchi foul. Terjadilah perang perebutan bola oleh para rebounder. Akankah Kiyoshi berhasil mendapat rebound dan mencetak angka sehingga Seirin menang?? Ataukah sebalinya, Rakuzan dapat rebound dan Rakuzan dapat mempertahankan juranya??

Chapter 274

“Rebound!”

Tampak Nebuya, Kiyoshi, Mibuchi , Kotaro, Kagami sedang melayang berusaha mengambil bola

Bola ini adalah penentuan! Siapa yang akan menjadia pemenangnya?

Bola berhasil diambil oleh…

Kiyoshi mendapat rebound yang terakhir

“Mereka melakukannya!!” seru pemain cadangan Seirin

“Ini tidak mungkin…” batin pemain cadangan Rakuzan beserta pelatih mereka (Eiji)

Waktu tinggal 2,8 detik lagi…

“HENTIKAN MEREKA!! JANGAN BIARKAN MEREKA MENEMBAK”  teriak Eiji

Pemain Rakuzan tampak menjaga  pemain Seirin

“Apakah mereka akan menembak??
Atau mereka akan mengoper? Siapa yang  akan mendapatkannya???” pertanyaan para pemain Rakuzan dalam batin mereka, tampak mereka seperti mengikuti gerakan pemain Seirin

“Sial… itu… keparat itu…
Ya, aku sudah tahu!! Walaupun ada telah memperhatikan dia
Namun!!
Saat aku berpikir bahwa seseorang akan menembak, ia tiba-tia menghilang

Orang keenam bayangan… yang menggunakan kekurangannya sebagai ancaman besar bagi lawannya…” baitn Kiyoshi, ia pun mengoper kepada…

“Kuroko!!” ia menerima operan dari Kiyoshi, tampak Mayuzumidi belakang Kuroko

“Apa?” Nebuya, Kotaro kaget

“Hari ni dia belum menembak. Tapi  agar dia bisa menggunakannya untuk saat ini?
Jangan-jangan... itu bukan hanya untuk  membuat dia tidak terlihat” batin Mibuchi

Pelatih Rakuzan (Eiji) tampak cemas  akan hal itu. Waktu pun berjalan menjadi 1.9 detik…

“MAJU, KUROKO!!” seru pemain cadangan Seirin, Kuroko sudah dalam posisi menembak (phantom shoot)

Tiba-tiba…

“!!” ternyata  Akashi melompat berusaha memblok Kuroko

“Akashi!!” Kotaro senang

“INI ADALAH AKHIR,
KUROKO!!!!”  teriak Akashi

Waktu berjalan menjadi 1.3 detik, Kuroko masih dalam posisi phantom shoot

Flashback…

“Kuroko… Aku akan mengajarimu misdirection”

Flashback selesai

“…tidak akan.
Ini bukan akhir” jawab Kuroko

“Aku…
adalah bayangan” kata Kuroko

Akashi  terkejut

Kuroko melakukan phantom shootnya, Akashi gagal membloknya

Akashi terkejut dan melihat kebelakang

Ternyata, ada Kagami yang siap menerima bolanya, waktu tersisa 0,4 detik

Para pemain Seirin penuh harap untuk memasukan bolanya, sebaliknya, pemain Rakuzan tidak ingin Seirin memasukan bolanya

“WHOAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” Teriak Kagami

Kagami berhasil memasukan bolanya dengan melakukan dunk

Semua pemain seakan-akan tidak percaya Kagami memasukan bolanya

Waktu habis…

“PRITTT!!” wasit memberi tanda, tangan diluruskan kan kebawah, tanda bahwa bola itu masuk dan mendapatkan angka

Skor menjadi Seirin 106-105 Rakuzan

“Pertandingan berakhir!!
Seirin memenagkan winter cup” seru penonton, Seirin tampak bahagia sekali


Kebahagiaan menerjang mereka semua

Minggu, 10 Agustus 2014

Versi Teks Chapter 273


Thanks to:kurobasina18.blogspot.com

Chapter 273 – “Pertarungan Akhir!!”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa setelah poin kembali melebar, Seirin berusaha untuk mencetak angka agar dapat menyamakan kedudukan. Dan pada saat waktu yang tersisa kurang dari 30 detik lagi, Kagami berhasil mencetak 3 angka dan selisih menjadi 4 poin. Dalam kepanikan kedua tim tersebut, hanya ada 1 orang yang  tenang, yaitu Izuki. Izuki berpikir untuk tenang dan berusaha merebut bola dari Rakuzan dengan menggunakan eagle eyenya. Singkat cerita, Izuki berhasil merebut bola dari operan Nebuya. Waktu pun  tinggal 8 detik lagi . Apakah Seirin bisa mencetak angka lagi? Atau apakah Rakuzan yang mencetak angka?

Chapter 273

Izuki berhasil mendapatkan bola

“Dia mendapatkannya!!” seru penonton

Papan skor menunjukkan waktu yang tersisa tinggal 8,1 detik  lagi…

“Hanya 8 detik yang terisisa..
Apakah ini serangan akhir Seirin??” tanggap penonton

“Kagami!” pikir Izuki

Izuki terkejut, ternyata Kagami di jaga 2 orang, yaitu Akashi dan Mayuzumi

“Tidak!!” tanggap pemain cadangan Seirin

Waktu berjalan menjadi 6 detik…

“Sial…an…”

“Itu tidak mungkin untuk mengoper ke Kagami!!” batin Izuki

“Izuki!!” Hyuga meminta bola

Izuki pun mengoper kepada Hyuga

Pada waktu itu, Mibuchi merasakan tekanan meningkat. Tetapi, dia pikir “tak ada salahnya jika membiarkan mereka memasukan bola”. Itu karena… jarak pointnya adalah 4.

Bahkan jika tembakannya masuk, itu pasti hanya 3 point. Masih ada 1 poin ketika Rakuzan mendapatkannya lagi. Menunggu itu akan lebih baik daripada melakukan defense sekarang. Ini cara terbaik untuk memastikan kemenangan

Tetapi kemudian, sesuatu terjadi,

Operan yang diberikan Izuki itu, sama dengan pass sempurna milik Akashi

Itu karena operan itu dari Izuki, orang yang paling lama Hyuga kenali dalam tim. Ia melemparnya dalam posisi terbaik Hyuga

Semua pemain shooting guard  terkejut

Semua shooting guard tahu temabakan itu akan masuk

Perasaan yang sama ini… membuat Mibuchi melompat dan mencoba untuk menghalanginya

Hyuga tiba-tiba mengingat sesuatu

Dipikiran Hyuga, ia terbayang pada saat ia dipukul Riko karena ia gemetaran, ia juga mengingat ia memblok Mibuchi

“Mengerti.
Ini tidak cukup mudah untuk menang. Aku harus menggunakannya. Aku tidak pernah melatihnya sebelumnya,tetapi aku telah melihatnya berkali-kali dan aku telah muak dengan itu. Asal aku ingat, aku pasti bisa melakukannya!” batin Hyuga

Ia melakukan  sesuatu seperti fake

“itu tidak mungkin…” batin Mibuchi

Dan Hyuga pun menembak, tapi…

“Prittt” tanda peluit wasit terdengar. Semua pemain terkejut

Bola yang di tembak Hyuga pun perlahan-lahan memutari ring dan…

“Poinnya dihitung!! Satu tembakan bebas!!
Masuk.. 3 pointernya masuk!! Dan mereka juga mendapat lemaparan bebas!!
Seirin sudah hidup kembali!!” seru penonton

“Yess!!” pemain Seirin gembira

“BAGUS, KAPTEN!!” begitu pula dengan pemain cadangan Seirin

“Junpei!!” batin Riko

“Aku tidak… percaya…” batin Eiji

“Ini… adalah  yang terburuk!
Berekasi berdasarkan naluri dan tidak berpikir dan blok ku tidak mendapatkan hasil!” batin Mibuchi

“Aku sangat…” kata Mibuchi

“Jangan meminta maaf” Akashi memotong perkataan Mibuchi
“Ini bukan saatnya untuk menyalahkan dirimu sendiri. Mendapat rebound adalah kuncinya” lanjut Akashi

Mibuchi terkejut dan seperti berkomitmen untuk mendapatkan rebund

“Itu sama saat kita melawannya. Seirin tidak memiliki pilihan untuk memperpanjang permainan.
Tembakan mereka harus meleset dan mendapatkan rebound kemudian mendapatkan skor lagi” kata salah 1 pemain Touou

“Serahkan padaku
Aku pasti akan medapatkan reboundnya” kata Kiyoshi

“Aku juga akan medapatkannya, jangan memaksakan dirimu sendiri” kata Kagami kepada Kiyoshi

“Itu  akan bagus jika Kagami bisa mendapatkan reboundnya
Kau juga tidak akan memaksakan dirimu. Mendapat reboundlah adalah tugasku.
Jadi…”

“Jangan sembarangan menembak” Kiyoshi melihat ke Hyuga

“Aku mau tidak mendengar itu dari orang sepertimu!” kata Hyuga

“Ayo bersenang-senang. Ini adalah permainan akhir!!” kata Kiyoshi

“1 tembakan” kata wasit

“Ah…” Hyuga mengelap keringatnya dengan bajunya
“ini buruk.
Aku merasa.. aku akan menangis” batin Hyuga sambil mengambil bola dari wasit

“Ah, sial
Ini salah orang bodoh itu, mengatakan ini adalah yang terakhir”batin Hyuga (maksudnya Kiyoshi tuh)

Kiyoshi melihat kakinya

“Walaupun ketika aku mengatakannya, buka itu yang aku artikan. Tetapi, melihat itu sekarang, itu benar-benar yang terakhir
Ini adalah terakhir kalinya aku bermain dengan semuanya. Bagaimanapun, aku tidak menyesal. Sekarang  aku hanya harus melakukan apapun yang aku bisa lakukan” batin Kiyoshi

Hyuga mendribble

“Apakah kau serius? Ayo kita buat klub basket bersama-sama! Namaku Kiyoshi Teppei, senang bertemu dengamu!” kata Kiyoshi pada saat mereka mau membuat klub basket
“Kalau aku boleh saja” kata Izuki
“Bernarkah! Hore! Sekarang kita cuma membutuhkan 2 anggota lagi” ucap Kiyoshi
“Aku tidak mengatakan aku ingin ikut!” ucap Hyuga

“Apakah tidak apa-apa jika kami bergabung?” kata Koganei

Semua pemain cadangan Seirin serta Riko penuh harap kepada mereka

Flashback

“Tidak mungkin!” kata Riko

Tampak ada foto mereka

Hyuga memegang bola untuk melakukan tembakan

“Arggghhh!!” teriak Kiyoshi pada saat Seirin vs Kirisaki Dai Ichi (belum ada kelas 1)

Tampak pula pada saat Hyuga dan Kiyoshi di rumah sakit

Izuki, Akashi, Kuroko, Mayuzumi tampak siap untuk merebound juga

 “Dia hanya payah. Apakah itu sudah semuanya?” tanggap pemain yang lainnya di masa lampai terhadap Kuroko

Mereka terkejut pada saat Kuroko menghilang

Kiyoshi,Nebuya dan yang lainnya pun siap

“Aku akan melindungi semuanya. Itulah alasan aku kembali!!” kata Kiyoshi pada saat Seirin vs Kirisaki Dai Ichi (ada pemain kelas 1)
“Seirin
Berpatisipasi  dalam winter cup!” seru penonton pada saat Seirin menang melawan Kirisaki Dai Ichi

Hyuga melakukan tembakan dan para pemain sudah ada di bawah ring

“Run & gun!!?” flashback pada saat lawan Kaijo kayanya

“Seirin! Fight!”
“Uuoooohhh!”

“Ini adalah akhirnya”

“Kiyoshi pasti akan mendapatkan reboundnya!”batin Hyuga

“REBOUND!!” teriak Hyuga

“Inilah waktunya aku mempertaruhkan segalanya sebagai seorang pemain!!” batin Kiyoshi

“RAWRRRRRRRR!!”

Bola pun meleset

Tampak Nebuya, Kiyoshi, Mibuchi sedang berusaha mendapatkan bola itu


Lanjut chapter 274

Sabtu, 02 Agustus 2014

Download KNB NG-Shuu Ep 16 Sub Indo & English

Thanks to: grimmfeather.wordpress.com

Indo : MC
Indo Mp4 hp: MC
English: MC

*Harap tidak reupload atau sebarkan link tanpa sumber!!

Kamis, 31 Juli 2014

Versi Teks Chapter 272


Thanks to: kurobasina18.blogspot.com

Chapter 272- “Berikan Semuanya yang Terbaik”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Seirin semakin memperkecil selisih dan membuat Rakuzan semakin kesulitan. Tetapi, Akashi tidak diam begitu saja, ia berhasil mencetak angka dan membuat selisih menjadi 7 poin. Apakah karena itu Seirin kehilangan momentum mereka? Apakah karena itu semua menjadi gelisah, apalagi waktu tinggal sedikit?

Chapter 272

“Ini scenario paling parah! Pas ketika mereka bisa menyusul dengan 3 point…” para pemain Kaijo menjadi tegang

“Tetapi, karena Akashi memasukan bola lagi, perbedaan kembali melonggar.
7 poin!!” pemain Shuutoku juga menjadi tegang

“Walaupun mereka mau menggunakan 3 point,harus 3 kali memasukannya!
Tinggal 40 detik lagi…” begitu juga dengan pemain Yosen

“Cepat,Seirin!!
Sudah tidak ada waktu lagi!!” skor sementara: Seirin 98-105 Rakuzan dengan sisa waktu 40,5 detik lagi

“Defense!
Kerahkan  seluruh energi kalian!!
Jika kita dapat bertahan semuanya akan berakhir!!” teriak Akashi

“AAAAAARRGGGHHH” pemain Rakuzan melakukan defense dengan seluruh tenaga mereka

*Sound Effect

Tampak pemain Seirin kesulitan untuk menyerang

“Tekanannya berat sekali!!
Mereka dapat mempertahankan keadaan mereka meskipun mereka  sudah pada lelah
Tentu saja karena mereka Rakuzan!” seru penonton

“Sial…
Walaupun kita harus bergerak cepat sekarang” batin Izuki
“Hah?” kata Izuki

“Kena…” batin pemain cadangan Seirin

Ternyata Kagami dijaga oleh 2 orang, Mayuzumi dan Kotaro

“Guh!” keluh Kagami
“Double team!” batinnya

“Ini tidak baik” batin Alex
“Sekarang, ia hanya bisa memasuki zone ketika ia memegang bola. Dengan begitu, dia dapat menyimpan staminanya yang tersisa.
Tetapi, supaya ia bisa lolos dari double team tersebut, ia harus memasuki zone dan menggunakan sisa tenaga yang sudah ia usahakan untuk simpan
Taiga bisa bangkit karena tekadnya. Walau begitu, faktanya dia tetap kehabisan tenaga” lanjut batin Alex

Izuki membawa bola dan memikirkan
“Tidak…
Tidak mungkin aku memberi operak kepada Kagami” batinnya

Waktu berjalan menjadi 33 detik…

“KALIAN TETAP HARUS MEMASUKANNYA 3 KALI!!  APA KALIAN TIDAK MENGERTI?!
CEPAT DAN PIKIRKAN JALAN KELUAR!!” teriak Wakamatsu

“Izuki!” Kiyoshi meminta bola tenang

Bola pun diberikan kepada Kiyoshi dan Nebuya menjaganya

“RAAAAAAAAGHHHHHH” Kiyoshi mencoba mendribble dan Nebuya menjaganya

“…..” Kiyoshi merasakan sesuatu

“Tenagamu terlalu lemah!
Kau piker kau bisa mengalahkanku di bawah hoop, hah?!” batin Nebuya

“Sialan!” keluh Kiyoshi

Kiyoshi mengoper kepada Hyuga

*Sound Effect

“Walaupun kesempatan kalian menembak 3 kali, semuanya harus 3 point. Jadi sudah pasti, kau  adalah orang yang  paling kita waspadai!” batin Mibuchi

Waktu berjalan menjadi 29 detik

“Ini gawat!
Waktunya tinggal kurang dari 30 detik lagi!” batin pemain cadangan Seirin

“Kapten!” Kuroko meminta bola, ia kosong, tidak ada yang menjaganya

“Jangan bersantai saja di defense, Hayama, Mayuzumi!” seru Akashi

Bola dioper kepada Kuroko dan Kuroko melakukan operan ajaibnya kepada Kagami

“Tidak-” sepertinya Kotaro dan Mayuzumi lengah saat menjaga Kagami, sehingga Kagami dapat menerima bolanya

“Inikan yang digunakan ketika melawan Yosen!
Horizontal passing!” para pemain Yosen terkejut

Kagami melakukan shoot dan Kotaro dan Mayuzumi berusaha membloknya

Dan tenyata….

“Waaahh, masuk!! 3 point Kagami!! Beda 4 poin!!” seru penonton

“Tch” keluh pemain dan pelatih Rakuzan

“Waktunya…” batin peamin cadangan dan pelatih Seirin

“Tinggal 21 detik lagi!!”

“DEFENSE!!!
BERIKAN SEMUANYA YANG TERBAIK!!” teriak Hyuga

“AAAARRRGGG!!!”

“Defense!! Defense!! Defense!!” seu pemain cadangan Seirin

“Defense mereka  terlihat tidak ada celah.
Kali ini mereka benar-benar mengerahkan semuanya.
Seirin sudah dapat momentum mereka!” batin salah 1 pemain Touou

“Tapi…
Pemain Rakuzan menyeramkan…”

Akashi mengoper kepada Mayuzumi

“Mereka tidak terpengaruh!!
Darimanapun kau melihatnya, posisi mereka tidak dapat dihancurkan!!”

Waktu berjalan… 18 detik…

“……!?” Imayoshi merasakan sesuatu
“Hah?
Apa ini?”
“Walaupun semua tim gelisah,hanya ada 1 orang yang tenang.” Batinnya

“Izuki!!”

“Tenang,tenang.
Pikirkan baik-baik.
Ini adalah waktu yang paling tepat untuk mempertahankan emosiku!!” batin Izuki
“Posisi yang terakhir, pertahanan mereka terhadapku adalah yang paling lemah. Aku menyadari itu
Aku pemain yang biasa-biasa saja di arena.
Tetapi, walaupun jika ini tidak bekerja pada Akashi, harusnya  ada sesuatua yang bisa kumanfaatkan dari pemain lainnya. Selama aku menggunakan eagle eye dan akalku, aku dapat memperhitungkan gerakan mereka
Jika ingin menang aku harus tetap tenang. Aku adalah Point Guard. Satu-satunya jalan untuk menang adalah menggunakan akalku!!” lanjut batin Izuki

Izuki seperti sedang mengamati/melihat pergerakan pemain Rakuzan

Dan waktu 15 detik lagi…

“Ini tidak bagus. Mereka tidak perlu tergesa-gesa dalam menyerang. Mereka juga tidak perlu shoot. Mereka menggunakan 24 detik terakhir. Mereka tidak dapat menemukan celah” kata teman Ogiwara

“Tidak…
Mereka pasti akan melakukan shoot.
Ini tidak  ada  hubungannya dengan taktik. Mereka memiliki harga diri emperor mereka. Tidak mungkun mereka tidak melakukan shoot.
Dan dalam serangan sebelunya,seharusnya mereka sudah sadar…
Kiyoshi sudah mencapai batasnya!! Mereka pasti…” pikir Izuki

Bola dioper ke Kotaro

Waktu tinggal 10 detik lagi…  tampak pemain cadangan Seirin berteriak menyemangati pemain Seirin yang main

Tampak juga kaki Kiyoshi yang cedera makin cedera dan Mibuchi mengoper kepada Nebuya, tapi...

Tiba-tiba, pada saat bola belum sampai di tangan Nebuya, Izuki dapat memblok dan merebut bolanya

“Apa?!” pemain Rakuzan terkejut

“Ini…
Hancur…” kata penonton

“LARI!!” teriak Izuki

“MAJU!!” teriak Hyuga

“Seirin melawan balik!!
Tinggal 8 detik lagi!”

8 detik inilah yang  akan membuat sejarah!!

Waktu tinggal 8,3 detik lagi


Lanjut chapter 273

Jumat, 25 Juli 2014

Versi Teks Chapter 271


Thanks to: kurobasina18.blogspot.com

Chapter 271 - “Kalian 100 Tahun Lebih Cepat”

Chapter sebelumnya diceritakan akibat teriakan Ogiwara dan yang lainnya, Seirin berhasil bangkit dari ketepurukannya dan semua pemain Seirin berkoordinasi dengan gerakan Kagami yang menyulitkan pemain Rakuzan. Itulah zone gerbang kedua. Terungkap juga, bahwa orang yang selama ini didepan pintu zone kedua adalah Kuroko, Aomine yang akhirnya mengetahui itu menangis. Sekarang apakah Seirin bisa mengejar ketinggalan angka dengan Rakuzan? Ataukah Rakuzan berhasil menghentikan koordinasi itu?

Chapter 270

Akashi terkejut
“Tenggelam dalam zone…!!” batinnya

“Dia berhasil lolos melewatinya!!” seru pemain cadangan Seirin

Kagami membawa bola

“Ayooo Kagami!” teriak pemain cadangan Seirin

Kagami berhadapan dengan Nebuya dan disamping Nebuya ada Kotaro

“Tch.” Keluh Nebuya

“Jika aku hanya berpikir, aku tidak akan bisa menyusul kecepatan zone Kagami.
Jangan berpikir.
Percayalah kepada instingmu!
Percayalah kepada semuanya!
Percayalah pada ikatan yang telah kita bangun!” batin Kiyoshi

Kagami mengoper kepada Kiyoshi dan Kagami langsung melakukan posisi dunk (tanpa bola), lalu Kiyoshi mengoper bola ke tangan Kagami dan Kagami melakukan dunk

Semua pemain Rakuzan terkejut melihatnya. Skor menjadi Seirin 98-103 Rakuzan dengan waktu 1 menit 21 detik

Disisi sebaliknya, pemain cadangan Seirin gembira

“Cepat sekali!!
Bahkan mataku tidak bisa mengikuti gerakannya!!!
Apa yang barusan terjadi?!” tanggap penonton

“Tim basket yang mendapt kecepatannya dari zone
Tidak mungkin…
Bagaimana mungkin?” Mibuchi dan Kotaro terkejut

“Inilah apa yang ada dibalik pintu…
Pintu zone yang melebihi zone…

Tidak.
Akan lebih baik jika ini bentuk aslinya…
Zone yang asli!” batin Akashi

“Ah.
Sepertinya aku tidak bisa menang lagi jika hanya sendiri” keluh Aomine

“Ya.
Ungkapan yang bagus Dai-chan” tanggap Momoi, ia tersenyum

Kise, Midorima, MUrasibara tersenyum

“Mereka bagaikan tubuh yang utuh
Kerjasama tim yang luar biasa, Seirin” kata teman Ogiwara yang ikut dengan Ogiwara menonton pertandigan Seirin vs Rakuzan

“Dan juga, hanya dengan melihat mereka bertanding membuatmu menjadi semangat” tambah Ogiwara
“Kekuatan Teiko mampu melumpuhkan lawan. Kekuatan mereka kejam.
Ada orang yang berhenti basket. Bahakan aku pun membutuhkan waktu untuk pulih” kata Ogiwara
“Seirin pun juga kuat. Tetapi, biarpun lawan mereka menang atau kalah, mereka semua akan lebih menyukai basket.
Jika  ada kesempatan, aku juga ingin bertanding melawan mereka” lanjutnya

“Kita harus menghentikan bolanya!!” seru Hyuga
“Ya!” jawab pemain Seirin yang lain

Bola dioper kepada Mibuchi

“Fokus! Temukan titik  dari perubahan gravitasinya!
Jika dari sekarang kita berhenti fokus,kita pasti akan kalah!” batin Hyuga
Mibuchi menghadapi Hyuga dan Mibuchi melakukan sesuatu

“Ini kan…” batin pemain cadangan Seirin

“Heavwn shot?!”Mibuchi melakukan posisi shoot dan Hyuga melompat, ternyata…

“Itu hanya fake!” seru penonton, Mibuchi mendribble

Setelah Mibuchi mendribble, ia melakukan shoot. Hyuga dibelakang berusaha mengejar

“Serem banget!” kata penonton

“Pass bolanya! Itu…” teriak Akashi
“Jebakan!!” Kagami melompat untuk memblok Mibuchi

“Tch” Mibuchi dengan cepat menyadarinya, ia mengoper kepada Nebuya

“Reaksinya cepat sekali!
Itu semua karena Emperor Eye nya!” batin Mibuchi

Tenyata, sebelum ke tangan Nebuya, Kuroko merebut bola itu

“Mereka berhasil menghentikannya!!” seru penonton
“Mereka sukses!”

“Ayo!” seru pemain cadangan Seirin

Kagami mengoper kepada Izuki, Izuki mengoper kepada Kagami lagi yang ada di belakang Kotaro

“Dia akan memberikan pass kepada Hyuga, Mayuzumi!” seru Akashi

Tampak Hyuga meminta bola dan Mayuzumi langsung berlari kearah Hyuga

Hyuga menerima bola dan melakukan shooting

Ternyata bolaitu berhasil disentuh oleh Mayuzumi dan tidak masuk. Nebuya mendapatkan bola dari rebound

“Sayang sekali!! Mereka bahkan tidak ada waktu untuk santai!! Kedua tim terlibat pada pertandingan yang intens!!” seru penonton

“Tetapi, Seirin lah yang mendapatkan keuntungan.” Kata Midorima
“Walaupun Akashi memiliki Emperor Eye nya untuk menghalangi mereka, tapi, tempo play Seirin sedikit lebih cepat darinya” jelas Midorima

“Jika Seirin dapat menghentikan Rakuzan lagi, maka mereka mampu mempunyai kesempatan untuk meng-skor lagi!
Itu akan membuat perbedaan skor 3 angka…
Kesempatan mereka bisa itu besar!” kata Kasamatsu

Bola dibawa oleh Akashi

“Jika kita bisa bertahan, maka kita punya kesempatan untuk menang!
Kuras seluruh tenaga yang kalian punya!” teriak Hyuga

“DEFENSE! DEFENSE! DEFENSE!” teriak pemain cadangan Seirin

Akashi menggunakan emperor eyenya dan Kagami terjatuh, Akashi shoot

“Tidak.
Pemenang akhirnya adalah aku.
Kalian 100 tahun lebih cepat untuk berpikir menang melawan Rakuzan!”

Bola pun itu masuk

Pemain Seirin terkejut dan pemain Rakuzan gembira

“Wah, masuk!! Saying sekali mereka berhasil memasukannya!!
Dalam keadaan seperti ini, Akashi sangat kuat!!
Tinggal 41 detik lagi … beda 7 poin!” tanggap penonton, skor Seirin 98-105 Rakuzan

“Tembakan yang benar-benar menusuk Seirin!”

Akashi tidak akan membiarkan semua ini!!


Lanjut chapter 272

Minggu, 20 Juli 2014

Versi Teks Chapter 270


Thanks to: http://kurobasina18.blogspot.com/
Foto dari grup KNBI

Chapter 270 - “Selalu Kau”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Seirin makin dihancurkan oleh Rakuzan. Semua pemain pun kelelaha dan kalau Seirin bermain seperti ini terus, maka Seirin sudha dipastikan kalah. Melihat hal itu, Ogiwara, teman semasa kecil Kuroko, berteriak untuk menyemangati Kuroko dan pemain Seirin lainnya. Hal itu juga dilakukan oleh beberapa pemain basket yang ada di stadion itu. Karena dukungan itu, Kagami yakin dan akan memasuki zone gerbang kedua. Apakah Kagami bisa memasukinya?? Dan siapa penjaga gerbang itu?

Chapter 270

“Sekarang adalah waktunya dimana kau mengerahkan seluruh kekuatanmu untuk membuka gerbang kedua!
Dengan mendengar dukungan dari semuanya, energi tubuhku terasa terisi kembali. Dan diwaktu yang sama, seprtinya aku sudah tidak bingung lagi.
Ketika aku berhasil melepas Akashi dari dunk, hanya dalam sekejap itu, aku membuak pintu kedua. Pada waktu itu, aku belagu, jadi aku tidak menyadarinya. Tapi sekarang aku mengerti
Sebuah zone yang dapat melampaui zone. Aku tahu cara membukannya” batin Kagami

Pemain Seirin tampak terkejut dan sepertinya Kagami memberitahu sesuatu kepada pemain Seirin lainnya

Skor sementara Seirin 96-103 Rakuzan waktu tersisa 1 menit 59 detik

“Pertandingannya berlanjut!! Perbedaan poin mereka 7 poin dengan sisa 2 menit. Jika mereka bisa memasukan bola dengan menggunakan foul, Seirin tidak akan bisa mengubah keadaan” seru penonton

“Aku ingin tahu apa yang Seirin katakana dalam diskusi mereka sebelum pertandingan. Tapi benarkah mereka bisa mengalahkan Rakuzan” Wakamatsu dan Sakurai kaget

“Satu-satunya cara adalah membangunkan zone yang bisa mengalahkan zone. Namun…” baitn Momoi

“Bisakah dia membukanya? Pintunya saja besar sekali dan ada orang yang menjaganya…
Ketika aku mencoba membukanya, pintu tersebut tidak bergerak sama sekali” batin Aomine

“…!” Akashi merasakan sesuatu yang membuat perasaannya tidak enak

“…!?
Untuk menahan Kagami dalam one-on-one, kita menggunakan strategi sebelumnya.ditambah lagi Kagami tidak memiliki stamina untuk memasuki zone” batin Akashi

“Kempat anggota lainnya juga sama. Walaupun mereka masih bisa berlari, kondisi mereka sama seperti tadi, dan mereka juga tidak mengalami peningkatan. Tetapi…” batin Mibuchi, ia merasakannya juga

“Apa ini? Darimana datangnya ini? Tekanan ini…” batin Mayuzumi yang merasakan perasaan yang sama

“….”

Akashi mengoper kepada Mayuzumi, Mayuzumi mengoper kepada Kotaro

“Mereka mulai memberikan operan satu sama lain. Mereka jadi sedikit waspada” kata Otsubo

“…
Tapi… apa yang sebenarnya  terjadi?” batin Takao

Nebuya mengoper kepada Akashi

“Walaupun melawan operan yang cepat,pertahanan mereka tidak runtuh. Sebenarnya, ini seperti kelimanya menjadi lebih kebal dan tidka mungkin dipatahkan” batin Takao

“Sei-chan!” kata Mibuchi

Akashi mengoper kepada Kotaro dan Kotaro menerimanya
  
“Apa?” pemain cadangan Seirin terkejut

“Hayama!!”  pemain Kaijo terkejut

“Pass yang bagus” kata Kotaro

Setelah menerima operan itu, Kotaro mendribble

Kagami, Hyuga , Kiyoshi sepertinya mendapatkan insting untuk melakukan sesuatu

Kiyoshi menjaga Kotaro dan Kotaro berhasil melewatinya

“Yes! Masuk!” seru pemain cadangan Rakuzan

Kotaro melakukan lay-up tapi tiba-tiba muncul Kagami yang bermaksud untuk memblok Kotaro

“Apa…” pemain Yosen terkejut

“Kagami!? Dan dia juga masuk zone!?”

“Aku tidak kaget. Aku punya perasaan buruk. Aku sudah menduga hal ini akan terjadi” batin Kotaro

“Dia bereaksi lebih cepat?! Ini kan…” pemain Yosen makin terkejut

“Lay-up” Kotaro menghindari Kagami dan berusaha memasukan bola,tapi…

“Eh?” Kotaro terkejut

“RAAAAGHHHHH!” teriak Hyuga, ia memblok Kotaro

“Apa?” Kotaro dan pemain Rakuzan lainnya terkejut  

“YESSS!” seru pemain cadangan Seirin

“Mereka mengehentikan serangannya!! Serangan balik oleh Seirin!!” seru penonton

Seirin menyerang tapi, karena pemain Rakuzan berada di zone, mereka dengan cepat kembali untuk bertahan

“Tapi Rakuzan dengan cepat bertahan” seeru penonton

“Cih” keluh pemain Rakuzan

“Apa yang baru saja terjadi?
Passku menemukan titik lemah dalam pertahanan mereka. Tetapi, dalam sekejap,seluruh pemain Seirin merespon.
Bagaimana cara mereka mengkoordinasi gerakan Kagami dalam sekejap?” batin Akashi

Aomine sepertinya mengerti akan sesuatu

“Heh.. jadi begitu ya..” Aomine berdiri

“!?” Momoi bingung dengan perkataan Aomine

“Heh…Hah..Haha… Hahahahaaha” Aomine memegang keningnya dan matanya seperti bertanda ia bodoh
“Jadi ternyata begitu ya” batin Aomine

“Dai…? Eh?” Momoi bingung

Bola di tangan Kagami,Akashi menjaganya

“Mereka semua…
Mengkoordinasi gerakan mereka supaya menyocokannya dengan Kagami…” batin Akashi

“Jangan-jangan…” Akashi kaget, ia mengerti akan sesuatu
“Zone yang sebenarnya adalah…” batin Akashi

“ Benar juga.
Tidak hanya aku yang bertanding. Aku bertanding dengan teman-temanku” kata Kagami

Kagami dan Kuroko tampak bersiap untuk melakukan sesuatu

“Haah” kata Aomine
“Tentu saja aku tidak bisa membukanya. Setelah aku membuang semuanya ternyata…
Ternyata yang ada disitu bukanlah penjaga gerbang. Yang selama ini ada di pintu itu…” batin Aomine

“Selalu kau…” Aomine nangis
“Tetsu” Kuroko membuka pintunya dan mempersilahkan Kagmai masuk gerbang itu dan didalam pintu itu ada rekan setimnya

“Menyesuaikan gerakan temanmu hanya dengan tatap-tatapan mata…
Hanya dengan itu,semuanya dapat menyocokan gerakan mereka dengan Kagami”

“Direct drive zone!! Mereka meraih ke tempat yang tidak  dapat diraih bersama!!”


Lanjut chapter 271

Senin, 14 Juli 2014

Download KNB Drama Theater 2nd Sub Indo

Thanks to admin Syenie (Akashi) dari grup KNBI, AWSub (style font Kise, Akashi)
*Ingat ini aslinya foemat MP3. Ini mimin sub supaya lbh gampang

Rar: MC

Tracklist:
1. プロローグ~それがボクたちのバスケです~ (Purorōgu ~ sore ga bokutachi no basuke desu)[Prologue ~Itulah Basket Kita~] MC
2. 帝光祭 (Teikō sai) [Festival Teiko] MC
3. スタンプラリーに参加します (Sutanpurarī ni sankashimasu) [Stamp Rally, ayo ikut berpartisipasi] MC
4. スタンプラリー、開始です (Sutanpurarī, kaishidesu) [Stamp Rally, dimulai!] MC
5. スタンプラリー、決着です (Sutanpurarī, ketchakudesu) [Lomba Stamp Rally, Kesimpulan] MC
6. 帝光祭の思い出 (Teikō sai no omoide)[Ingatan Festival Teikou] MC
7. エピローグ~それがボクたちのバスケです~ (Epirōgu ~ sore ga bokutachi no basuke desu) 
[Epilogue ~Itulah Basket Kita~] MC
8. Cast Comment (ga di sub)

*Harap tidak reupload atau sebarkan link tanpa sumber

Kamis, 10 Juli 2014

Versi Teks Chapter 269

Thanks to: http://kurobasina18.blogspot.com/

Chapter 269- “Jangan Menyerah”

Chapter sebelumnya diceritakan bahwa Rakuzan semakin gencar menyerang dan menceetak angka, Kagami yang hanya bisa melawan  mereka yang didalam zone pun kelelahan. Dan ada seseorang misterius yang berkata bahwa Seirin bisa menang melawan Rakuzan jika ada duet antara Kagami dan Kuroko. Siapakah orang misterius itu?? Akankah para penonton yang bisa membangkitkan semangat pemain mendukung Rakuzan?? Ataukah penonton mendukung Seirin?

Chapter 269

“ Sesak…
Lengan dan kakiku sangat berat.  Seakan-akan  ini bukan tubuhku lagi. Aku bhakan sudah tidak bisa berpikir lurus untuk pertandingan ini lagi
Sial… tidak bagus…
Aku benar benar sudah sangat lelah” keluh Kagami di batinnya

Kagami dijaga oleh Kotaro yang berada di dalam zone

“Ini gawat… bahkan dia sudah tidak masuk zone lagi. Kagami sudah benar-benar kehabisan stamina” keluh Koganei
“Ah.
Jika Kagami-kun sudah tidak masuk zone lagi, tidak mungkin bisa menang!
Jika aku memijatnya, dia dapat bermain 1-2 menit saja. Namun, lawannya Rakuzan. Percuma saja jika kita memijatnya, waktunya tidak akan cukup.
Kita tidak dapatmengambil time-out lagi.
Apa… apa sama sekali tidak ada yang bisa kita lakukan?” batin Riko

Bola di Hyuga

“Sialan.., Ini semua belum berakhir!” Hyuga berusaha melakukan barrier jumper

“Shooting sense mu sudah tumpul. Kau kira kau bisa mengalahkan dengan levet shoot seperti ini?” batin Mibuchi

“Barrier jumper!” Hyuga melakukan barrier jumper dan Mibuchi berusaha membloknya

Ternyata barrier jumper Hyuga disentuh Mibuchi

“Gawat” keluh Hyuga

“Tidaaaak!!” keluh pemain cadangan Seirin

Bola itu pun meleset

“Rebound!”

“!!”

“Guh” keluh Kiyoshi
“Dia cepat… apalagi kekuatannya meningkat lebih tinggi.
Ini tidak baik.. aku tidak bisa mendapatkan posisi yang bagus!” batin Kiyoshi

Ada sesuatu yang terjadi pada lutut Kiyoshi

“!!”

“Lututnya sudah ada pada batasnya.
Tetapi, aku tidak akan segan-segan kepadamu, karena kita masih dalam permainan” batin Nebuya

“RAAAAGHHH” teriak Nebuya, ia mendapatkan bola Hyuga yang meleset itu

“Seirin gagal menyerang!! Rakuzan  melakukan serangan balik!!” seru penonton

Nebuya mengoper kepada Kotaro

“Izuki!!” Izuki berusaha menghalangi Kotaro yang sedang dribble

“Nice timing!
Biar aku membalas apa yang kau lakukan tadi”  batinnya

“Perhatikan dengan seksama, perhatikan!!
Aku harus bisa mengkalkulasi geraka Hayama!” batin Izuki

Kotaro mendrrible melewati Izuki

“…”

“Dia melewatiku!!
Tidak apa. Jika kau tidak bisa menghentikannya maka!
Setidaknya aku bisa mengecoh Rakuzan dengan membuat merka foul. Jika itu berhasil,tim  akan menjadi lebih semangat dan Kagami dapat sedikit beristirahat”batin Izuki, ia berusaha membuat foul tapi Kotaro berhasil menghindar

“Apa…” keluh Izuki

“Tidak.
Ini kan…” batin Koatro

Tiba-tiba Kuroko muncul dn berusaha mensteal bola

“ Ini…
Quasi Emperor Eyenya Kuroko!” batin Kotaro

“Kuroko!!” Izuki senang

“….”

Ternyata tidak sengaja Kuroko mengenai tangan Kotaro

“Prittt”
“Pushing foul! Hitam no 11” kata Wasit

“Cih” keluh Kotaro

“Jangan khawatir” kata Mibuchi
“Masih memegang bola” lanjutnya

“Waaaaaaaahhhh
Ini terlalu gawat” tanggap penonton

“Tidak.
Ini menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi yang tidak baik” kata Fukuda

Tampak Kuroko yang kelelahan

“Ah..
Tidak hanya Kagami-kun, seluruh anggota tim Seirin sudah pada batasnya...
Maka dari itu, kemampuan mereka menurun.
Dilain pihak, lawannya, Rakuzan, masih memiliki tenaga. Perbedaannya terlalu besar! Lalu, karena kemampuan Akashi, kemampuan atletis mereka dan kondisi mereka malah menjadi tambah baik.
Sudah tidak ada harapan lagi…” batin Riko

“Semuanya sudah berakhir…” semua pemain Seirin terlihat kelelahan

“Sudah tak bisa lagi…”

Penonton pun terkejut melihatnya dan dibalik terkejutnya penonton ada 1 orang misterius yang tidak bisa menerima itu

“AYOOO, SEIRIN! JANGAN MENYERAH!!” Teriak orang misterius itu
“AYOO, KUROKO” teriaknya lagi

“Eh?” Kuroko mengenal suara itu dan melihat kearah asal teriakan itu
“Ah.”

Ternyata orang misterius itu adalah…

“Ogiwara-kun!!” seru Kuroko

“!!”
“Dia kan…” Kagami seperti mengetahui orang itu

Begitu juga dengan “Generasi Keajaiban”

“Aku tahu dia.” Batin Akashi

“Kalau tidak salah yang waktu itu…” Momoi seperti mengenalnya juga

“Ogiwara-kun…” Kuroko ingin menangis dan terbayang di kepalanya ekspresi Ogiwara pada saat melawan Teiko

“Hey, kau juga beri dia semangat” kata Ogiwara kepada temannya yang ikut menonton bersamanya
“Apa?” jawab teman Ogiwara
“Oh iyaya…” Ogiwara mengeluarkan sesuatu

Ternyata ia mengeluarkan bola basket dan tersenyum kepada Kuroko yang menandakan bahwa ia masih bermain basket

“Eh?”
“Ah” Kuroko menangis

“Ampun deh…
Aku sudah tidak tahan lagi” kata Aomine, ia berdiri
“Eh?” Momoi bingung

“OI,TETSU, KAGAMI!
KALIAN SUDAH MENANG DARI TOUOU!!
JADI,JIKA KALIAN TIDAK BISA MENGALAHKAN SAMPAH SEPERTI RAKUZAN, AKAN KUBUNUH KALIAN!!” teriak  Aomine

“Ao… mine” Kagami bingung/kaget/tercengang (yaa kaya gitu deh wkwk) melihat perkataan Aomine

“Dai-chan?” Momoi bingung

“BEGITU JUGA DENGAN KAIJO! “ teriak Koji Kobori (kayanya)
“KALIAN HARUS MENANG SEIRIN!!” teriak Kise

“!!”
“KALAHKAN AKASHI DAN RAKUZAN!!”teriak Midorima

“Kau tidak ikutan Atsushi?” Tanya Himuro
“Buat apa…” jawab Murasibara

“JANGAN MENYRAH, SEIRIN!!” Teriak pemain Seiho (kayanya)

Ternyata yang banyak menyemangati Seirin dan sepertinya teriakan-teriakan itu berasal dari pemain dari berbagai sekolah

“….”
Hanamiya sepertinya yaaa begitulah setelah perkataannya di chapter sebelumnya

Pemain Seirin yang melihat teriakan-teriakan itu sepertinya mulai terharu dan mulai bersemangat

“Kuroko…” panggil Kagami
“Dukungan itu… memang benar-benar dapat membuat semangat lagi, yah” kata Kagami
“Ya” jawab Kuroko

Ogiwara yang melihatnya semangat Seirin kembali lagi, senyum

“Hah…
Tidak ada gunanya jika seperti ini” kata Akashi

“Pertandingan  belum berakhir!!
Ayo, Rakuzan!!”  seru Hyuga

“Mashi ada harapan. Masih ada kesempatan untuk menang.
Aku percaya dengan diriku sendiri. Aku percaya bahwa aku bisa membuka gerbang zone yang didalam itu…
Akan kubuktikan aku bisa  masuk zone itu!!” batin Kagami


Lanjut chapter 270

Versi Teks Chapter 268


Chapter 268- “Apa yang bisa mereka lakukan untuk melawan ini?”

Thanks to: mangacanblog.com

Chapter sebelumya diceritakan bahwa EIji memberikan kesempatan kepada Akashi untuk bermain. Akashi juga meminta maaf kepada rekan setimnya dan meminta mereka untuk meminjamkan kekuatan mereka. Berkat Akashi pula, Rakuzan berhasil memperbesar selisih dan ia memberikan operan yang nyaman bagi rekan setimnya. Akhirnya, ia dan rekan setimnya memasuki zone. Apakah Seirin bisa lakukan sesuatu terhadap itu?? Ataukah sebaliknya? Apakah Rakuzan akan menghancurkan Seirin?

Chapter 268

Tidak ada yang mampu percaya kepada pandangan mengerikan ini terpampang dihadapan mereka. Semua pemain Rakuzan “Berada didalam zone”. Cerita ini dimulai dalam permainan sesaat sebelum peristiwa yang mengejutkan ini terjadi

Kiyoshi melompat dan berhasil mencetak angka

“Ok. Tembakan yang bagus” seru pemain cadangan Seirin

Skor sementara Seirin 92-95 Rakuzan

“Akashi berubah setelah kembali dari time-out… Rakuzan terlihat kembali normal, tapi kami masi bisa mencetak poin” batin Riko
“Tapi… aku merasa tak nyaman. Darimana sebenarnya tekanan ini berasal” lanjut batinnya

Mibuchi dijaga oleh Hyuga, tapi Hyuga merasa ada sesuatu yang aneh
“Guh” keluhnya
“Apa… apa  yang terjadi?
Orang ini… bukankah gerakannya belum membaik setelah mencetak 3 angka itu?” batinnya

Akashi mengoper

“Ah!?”
“Sial! Operannya…
Dan yang lebih penting, kecepatan ini…” batin Izuki

“Operandenagn timing yang sangat pas  untuk menyerahkan ini kepadaku” batin Kotaro, ia menerima operan itu
“Operan yang bagus!” kata Kotaro, ia mulai menddrible

“Tak ada keraguan sama sekali padanya saat dia dribbling.
Kecepatan itu, pada jarak ini…
Ini gawat
Ini adalah benuk terbaik Hayama!” batin Kiyoshi

Kiyoshi berusaha membloknya tapi Hayama berhasil melewatinya dan mencetak angka

“Tapi tidakkah kau berpikir bahwa Akashi terlihat… biasa-biasa saja?” kata Imayoshi
“Biasa saja?” kata salah 1 pemain Touou
“Tidak sama sekali…
Aku sebagai point guard melihatnya… aku tidak dapat melihat apapun selain monster” jelas Imayoshi
“Eh?”

“Sekilas, Akashi terlihat hanya melakukan assist*. Namun bukan itu saja…” kata Kasamatsu
*assist itu orang yang mengoper dan yang menerimanya itu melakukan dribble. Setau ane sih gitu

“Sudahkah, kau menyadarinya, Seirin?” batin Kasamatsu
“Penerimaan dari operan Akashi semuanya… bergerak lebih baik daripada sebelumnya.
Di pertandingan basket,operan biasa akan terbang di setiap cara dimana saja.  Tapi, operan yang sempurna… sangat jarang kau temui
Bahkan penerima operan itu akan membalasnya dengan menyebut “nice pass!” atau “ nice assist!”… operan itu biasanya… mempunyai celah dalam beberapa kecepatan, arah, atau timing yang harus diimbangi penerima untuk menyempurnakannya.  Sebagai contoh, saat diamana Mibuci menerima operan yang buruk dan irama permainannya  hancur. Dan bayangkan juga sebaliknya. Operan yang bagus menciptakan irama yang bagus. Begitulah yang terjadi [Rakuzan mencetak angka]
Operan yang sempurna… menciptakan irama yang sempurna. Irama yang sempurna adalah keadaan dimana pemain bisa membuat bentuk terbaik permainannya. Tak ada yang perlu diimbangi lagi untuk menutup cela operan itu dan  kau bisa fokus sepenuhnya untuk aksi berikutnya
Akashi mampu mennggunakan “emperor eye”nya untuk memahami situasi di sekitanya. Dan walau di waktu yang singkat, dia bisa membidik dan mengoper sebuah operan yang hampir tak terbayangkan dengan beragam cara untuk mendorong potensi penuh rekan setimnya” jelas Kasamtsu di dalam batinnya

Semua yang ada di stadion terkejut, penonton, pemain, bahkan pemain “Generasi Keajaiban” terkejut

“Ini…
Kekuatan Akashi yang sebenarnya!” batin Midorima

“Aku pikir zone hanya bisa diakses  oleh seorang yang jenius… seperti “Generasi Keajaiban” dan pemain di level yang sama dengan Kagami…” pemain cadangn Seirin merasa tertekan

“Itulah kenapa kupikir  setiap orang yang mamasuki zone agak berbeda…” kata Koganei
“Aku juga” jawab Riko
“Biasanya, manusia hanya bisa mengerah kan 80% kemampuannya dan  ketika mengerahka 100%, itulah zone. Namun, selain Akashi, mereka hanya bisa mengerahkan sekitar 90% kemampuannya.
Bisa dikatakan mereka 1 langkah di belakang zone” lanjut Riko

“Namun meski begitu, setiap orang baru saja bangkit,kan?”
“Apa yang bisa mereka lakukan untuk melawan ini…” kata pemain Kirisaki Dai Ichi
“Fuha.”
“Aku merasa kasihan  kepada Seirin. Ini terlalu menyedihkan” kata Hanamiya

Bola di Hyuga, Mibuchi menjaganya (Mibuchi di dalam zone)

“Tekanan ini!
Ini sia-sia! Aku bahkan tak  bisa melangkah untuk melakukan barrier jumper!” batin Hyuga
“Guh” keluhya

Karena tekanan itu, ia mengoper kepada Izuki
“Izuki!” ucapnya

Pada saat bola terbang ke arah Izuki, ternyata di steal oleh Kotaro

“Ah!” keluh pemain cadangan Seirin

“Sial!” keluh Hyuga

“Steal!!
Serangan balik Rakuzan!!” seru penonton

“Sial! Kembali!” pemain Seirin berusaha kembali

Izuki berusaha mengejar Kotaro

“Guh” keluh Izuki
“Gawat… pada kecepatan ini…” batinnya

“Ku takkan kemana-mana!” seru Kagami, ia mengejar Kotaro

“Kagami!!” seru penonton

“Tch!” keluh Kotaro
“Mari kita lihat bagaimana kau mau mencobanya” batinnya

“Lightning dribble level 5” Kotaro mula mendribble

Kotaro mendribble dengan lightning dribble nya, tapi Kagami bisa menjaganya

“Dia benar-benar gemetaran! Bagaimanapun…” kata salah 1 pemain Yosen

“Dia tak bisa melewati Kagami!!”

“Oh, ya ampun” kata Kotaro
“Orang ini benar-benar sesuatu yang lain!!” batinnya

Kotaro mengoper kepada Akashi, Akashi mengoper kepada Mayuzumi

“Huh? Kau yakin mengoper bolanya kesini,Akashi?
Bukankah itu berbahaya? Aku bahkan tak tahu apa  yang bisa kulakukan
Baiklah. Aku harap, aku bisa memberikan sebuah tembakan” batin Mayuzumi

“Karena kau terlihat seperti itu sekarang, aku yakin kau baik-baik saja. Maka akan kulakukan ini dengan seluruh tenagaku” kata Mayuzumi

Mayuzumi melakukan operan kepada Nebuya

“Apa…
Sebuah Alley-oop kepada Nebuya?” kata pemain cadangan Seirin

“Belum” seru Kagami, ia berusaha mengambil bola yang masih melayang kepada Nebuya

“Kagami!!” seru pemain Seirin

“Kau…
Cukup gigih juga” batin Nebuya

“Tidak.
Tak ada lagi tempat di udara buatmu, Kagami” kata Akashi

“Huh” keluh Kagami

“Aku tak bisa  menjangkaunya?!” batin Kagami

“OOOORAHHH” teriak Nebuya, ia melakukan dunk

“Whoa dia berhasil!! Rakuzan meluluhlantahkan Seirin sekali lagi!!!” seru penonton

“Selisih 7 poin!!” Skor sementara Seirin 96-103 Rakuzan dengan sisa waktu 2:31

“Aku tak percaya ini…” keluh pemain cadangan Seirin

“Apa yang harus kami lakukan… ini benar-benar gawat dan  dia akhirnya habis!” batin Hyuga

“Kagami-kun” seru Kuroko

“Kagami telah menggunakan semua staminanya” tampak Kagami yang sedang kelelahan             

“Rakuzan sudah pasti menang sekarang.
Tapi kupikir duet Kuroko dan Kagami  akan menemuka cara untuk mengehentikan Akashi…. Kuroko.” Kata seseorang


Lanjut chapter 269

Jumat, 27 Juni 2014

Versi Teks Chapter 267


Thanks to: kurobasinatranslation.blogspot.com

Chapter 267- “Lama Tak Berjumpa”

Chapter sebelumnya diceritakan Akashi akan digantikan, tapi Mayuzumi menyela perkataan Eiji dan bertanya kepada Akashi “kau ini siapa?”. Akashi merenung dan ternyata Akashi kembali ke dirinya yang dulu, ini terbukti dengan kedua matanya berwarna merah. Akashi pun meminta Eiji  untuk memberinya kesempatan untuk bermain. Apakah Eiji mengizinkan Akashi bermain?? Jika boleh, apa yang akan dilakukan Akashi selanjutnya??

Chapter 267

Perubahan yang sangat drastis ini!! Belum ada satu pun member Rakuzan yang pernah melihat Akashi yang seperti ini!!

“ Oi Akashi, apa maksudmu mein lagi?? Bukannya baru saja kau terlihat mati??  Apa kau akan baik-baik saja?” semua pemain Rakuzan sepertinya ingin membantah permintaan Akashi
“Silahkan. Jadikan aku bahan tertawaan kalian.” Tanggap Akashi
“Tetapi aku ingin meminta maaf atas kesalahanku” lanjutnya

“…!?” Eiji terkejut
“Eh?” pemain Rakuzan terkejut juga

“Ini tipuan kan?” kata Mibuchi
“Sei-chan meminta maaf?” batinnya

“Tolong pinjamkan kekuatan kalian. Ini semua demi mengalahkan Seirin” Akashi melihat kearah bench Seirin

Time-out selesai, bola dibawa Akashi

“Tinggal 1 bola lagi! Jika Seirin berhasil mengejar Rakuzan maka skor akan seri!” seru penonton

“Defense! Defense! Defense!” teriak pemain cadangan Seirin

“Kita harus benar-benar mengahentikan mereka” teriak Hyuga
“Ya” jawab yang lainnya

“Ayo kita juga pergi,Kagami-kun” kata Kuroko
“Ya” jawab Kagami

Kagami bersiap untuk menjaga Akashi, Akashi membawa bola mendekati Kagami

“Apa?” Kagami merasakan ada yang aneh
“Tiba-tiba terasa dingin. Apa yang terjadi? Akashi yang selama ini… rasanya ada yang berbeda” batin Kagami

“Entah mengapa aku merasakan lebih sesak dari sebelumnya. Hawa yang mengintimidasi dan jauh darinya tiba-tiba menghilang. Akashi yang sekarang jauh lebih kuat dan sempurna, walau tak bisa kusimpulkan dengan baik” lanjut di batin Kagami

Akashi semakin mendekat

“Akan kupikirkan itu nanti saja. Sekarang aku harus konsentrasi dan meletakkan semua semangatku supaya dapat mengalahkan Akashi” gerutu Kagami di batinnya

“Dia datang” batin Kagami

Akashi mulai crossover dan Kagami tertipu

“Akashi berhasil lewat. Tetapi sudah pasti setelah itu…” pemain Kaijo terkejut
“Kuroko sudah menghalanginya. Quasi Emperor Eyenya Kuroko akan mengehentikannya”

“Ayo Kuroko!” seru pemain cadangan Seirin

Sewaktu Kuroko ingin steal bola Akashi, Akashi tersenyum

“Lama tak berjumpa, Kuroko” kata Akashi kepada Kuroko
“Eh?” Kuroko bingung

Akashi mengoper kepada Mibuchi

“Ah!” Sepertinya Hyuga lengah

“…!!”

Mibuchi melakukan shoot 3 pointnya, tetapi Hyuga tak bisa membloknya sehingga…

“3 Pointer! Temabkannya masuk dengan mulus dan bagus!” seru penonton

“Nice shoot. Kerja bagus Mibuchi” puji Akashi

“Apakah ini candaan? Sei-chan memujiku. dan pass yang sebelumnya, dia sengaja berhenti beberapa saat untuk menyesuaikan gerakanku. Dari posisi menyentuh bola yang diberikan sampai sudut passnya pun semua benar-benar tidak ada kesalahan. Baru kali ini dalam pertandingan aku mendapat pass yang pass yang sangat nyaman” batin Mibuchi
“Ini serasa seperti mimpi. Aku tak bisa berhenti memikirkannya
Hahh… aku mulai menjadi semangat.” Lanjut di Batin Mibuchi

“Perasaan ini, setelah melihat pass yang barusan, aku mengerti sekarang” kata Kise

“Itu adalah pass yang pernah kita terima berkali-kali” batin Midorima

“Bearti…” Murasibara terkejut

“Akashi yang lama telah kembali” para “Generasi Keajaiban” (termsuk Momoi) terkejut

“Apa? Apa kau serius?” para pemain Seirin terkejut
“Aku tidak tahu efek seperti apa ketika Akashi-kun kita buat terpojok. Tapi satu hal yang pasti, karena Akashi-kun yang asli telah bangkit, akan lebih susah untuk melawannya kali ini” kata Kuroko
“Dengan kata lain semuanya dimulai dari sekarang! Tepat pada waktunya”  

Akashi mengoper kepada Kotaro dan Kotaro dengan mudahnya mencetak angka

Selanjutnya, Mayuzumi mengoper kepada Nebuya dengan operan ajaibnya dan Nebuya berhasil mencetak angka

“Setelah time-out situasinya berubah. Tiba-tiba saja Rakuzan  mencetak skordengan mudah”
“Tidak itu kelihatannya saja dari luar, ini semua berkat Akashi mengarahkan tiap gerakan anggota Rakuzan dengan baik!” tanggap penonton

“Tinggal 3 menit lagi” Papan skor menunjukkan skor sementara Seirin 96-101 Rakuzan

“Hebat” kata Takao
“Dia bisa pass dengan kecepatan yang tinggi. Kau tidak dapat melihat gerakan tangannya, dia benar-benar mengerti situasi disekitarnya dan tentu saja akurasinya sangat tinggi. Dengan kata lain…”

“dia itu point guard yang ideal” batin Takao

Kagami melihat Akashi yang sedang berlari untuk defense

“Aneh, apa yang terjadi? Tentu saja dia sangat kuat, tetapi bila hanya di level ini saja “Generasi Keajaiban” terlihat lebih menyeramkan. Rasa dingin yang kurasakan tadi… apakah hanya perasaanku saja?” batin Kagami

Kuroko terkejut

Ternyata, Akashi memasuki zone

“Eh!? Masuk zone!!”  Hyuga, Izuki kaget

“Tidak! Semuanya dimulai dari sekarang” batin Kagami

Akashi tersenyum

“Jangan terlalu tegang, apa yang kalian pikirkan tidak akan terjadi” kata Akashi

“!?”
“Memasuki zone sekarang hanya akan mengembalikan aku yang sebelumnya. Aku tidak akan  membuat perubahan yang ekstrim lagi”

“Tetapi mereka berempat berbeda” lanjut Akashi

“Eh!?” Kuroko terkejut
“Apa?” Hyuga terkejut
“Ini tidak masuk akal” Kiyoshi terkejut
“Ini tidak mungkin…” Izuki terkejut
“Ini bohong kan? Kelimanya…” Kagami terkejut

“Masuk zone!?” semua pemain Seirin terkejut

Pembalasan yang sesungguhnya              ! Apakah ini kemenangan untuk Akashi?
  

Lanjut chapter 268